Briyan Yudha Octa Pratama (4518042081)
Briyan Yudha Octa Pratama (4518042081)
4518042081
FAKULTAS TEKNIK
2020
LATAR BELAKANG
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa akan banyak dampak buruk yang
ditimbulkan akibat tidak adanya perencanaan penataan dalam sebuah wilayah
permukiman, terlebih lagi pada permukiman padat dengan jumlah penduduk
yang padat pula. Dalam hal ini perlu adanya intervensi dari pemerintah untuk
melakukan pengawasan dalam setiap pembangunan di wilayahnya.Meskipun
pada umumnya kota telah dilengkapi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW), bahkan dengan perencanaan yang lebih detail dalam bentuk Rencana
Detail Tata Ruang Kota (RDTR) serta perencanaannya yang kedalamannya
sudah sampai pada Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
dan Zoning Regulation.
Perencanaan dapat berarti berbeda bagi orang yang berbeda, bisa berarti
sederhana atau kompleks. Hal ini dapat membuat perbedaan definisi
perencanaan pada tiap ahli yang tergantung dari sudut pandang, fokus
perhatian dan luasan bidang yang tercakup dalam perencanaan. Disini akan
disebutkan beberapa definisi perencanaan:
Definisi tersebut sudah cukup rumit akan tetapi masih belum menyentuh unsur
dasar yang diperlukan sebagai seorang geografi yaitu unsur lokasi atau
wilayah. Perencanaan wilayah adalah mengetahui dan menganalisis kondisi
saat ini, meramalkan perkembangan berbagai faktor non-controllable yang
relevan, memperkirakan faktor-faktor pembatas, menetapkan tujuan dan
sasaran yang diperkirakan dapat dicapai, menetapkan langkah-langkah untuk
mencapai tujuan tersebut serta menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang
akan dilaksanakan (Robinson Tarigan, 2005). Perencanaan merupakan bagian
dari pengambilan keputusan, yaitu memilih tindakan untuk menyelesaikan
permasalahan.
Perencanaan berkaitan dengan faktor sumber daya yang terbatas untuk
dimanfaatkan hasilnya secara optimal sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. Pentingnya perencanaan wilayah dikuatkan oleh beberapa faktor yang
dikemukakan sebagai berikut:
Pada tulisan ini studi kasus yang diambil dari beberapa wilayah di provinsi
sulawesi barat sebagai bahan pertimbangan studi masalah kasus perencanaan
keruangan
Mamuju lebih dikenal sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Barat yang menyimpan
sejuta khazanah. Dimulai dari letaknya yang sangat strategis, wilayahnya yang
luas hingga kekayaan alamnya yang melimpah. Daerah ini memiliki wilayah
yang membentang dari perbatasan Kecamatan Tapalang sampai dengan
Kecamatan Karossa dengan panjang sekitar 204 Km.
Permasalahan :
Permasalahan tata ruang dan lingkungan yang ada di Kabupaten Mamuju
antara lain :
Distribusi penduduk di wilayah kota/kabupaten belum merata,
sehingga berdampak pada ketidakmerataan pertumbuhan ekonomi
(kesenjangan antar wilayah);
Potensi sumberdaya alam kurang termanfaatkan secara optimal, seperti
pariwisata, industri, pertanian dan perikanan, karena keterbatasan
iptek serta sumberdaya manusia;
Pembangunan tanpa IMB oleh masyarakat dan pasar tradisional yang
tidak beraturan;
Maraknya kegiatan perambahan hutan;
Degradasi lingkungan pada kawasan pesisir;
TPA sampah yang terbatas;
Kurang berfungsinya drainase, sehingga pada saat hujan, air tidak
mengalir;
Pemasangan baliho dan iklan yang tidak memperhatikan estetika dan
keindahan;
Keberadaan sampah juga sudah menjadi salah satu masalah yang ada di Kota
Mamuju," sampah di wilayah ini, sudah cukup menganggu lingkungan karena
jumlah yang dihasilkan cukup tinggi mencapai 100 kubik per hari.
Sampah yang ada TPA di Simbuang Mamuju tersebut juga sudah sangat
banyak baunya pun mengganggu warga sekitar, tetapi hingga kini sampah-
sampah tersebut belum dikelola untuk didaur ulang. Tingginya jumlah sampah
yang dihasilkan di Mamuju ini karena pembangunan yang ada di wilayah Kota
Mamuju ini semakin pesat sehingga sampah yang dihasilkan juga banyak
Solusi Penyelesaian :
Dalam rangka mewujudkan konsep pengembangan wilayah yang di dalamnya
memuat tujuan dan sasaran yang bersifat kewilayahan di Indonesia, maka
perlu ditempuh upaya penataan ruang yang terdiri dari 3 (tiga) proses utama
yang saling berkaitan satu dengan lainnya, yakni :
(a) Proses perencanaan tata ruang wilayah, yang menghasilkan rencana tata
ruang wilayah (RTRW). Di samping sebagai “guidance of future actions” RTRW
pada dasarnya merupakan bentuk intervensi yang dilakukan agar interaksi
manusia/makhluk hidup dengan lingkungannya dapat berjalan serasi, selaras,
seimbang untuk tercapainya kesejahteraan manusia/makhluk hidup serta
kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pembangunan (development
sustainability).
(b) Proses pemanfaatan ruang, yang merupakan wujud operasionalisasi
rencana tata ruang atau pelaksanaan pembangunan itu sendiri,
(c) Proses pengendalian pemanfaatan ruang yang terdiri atas mekanisme
perizinan dan penertiban terhadap pelaksanaan pembangunan agar tetap
sesuai dengan RTRW dan tujuan penataan ruang wilayahnya.
Kesimpulan
Setidaknya ada dua persoalan besar terkait tata ruang di Sulbar. Selain belum
Terlaksana secara maksimalnya RTRW yang menjadi landasan perencanaan
dan pengembangan perkotaan dan pedesaan, juga persoalan penggunaan dan
peruntukan tata ruang yang tumpang tindih bagi kawasan pertanian, industri,
pariwisata, dan lainnya.
Saran
Permasalahan lingkungan hendaknya dijadikan isu sentral diseluruh sektor.
Dan seluruh stake holder hendaknya mengerti dan memahami benar betapa
pentingnya pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan, dalam kapasitas
daya dukung lahan yang sesuai dengan potensi alami daerah. Rancangan
RTRW yang sudah di pusat diharapkan bisa segera disetujui. Kelemahan dan
kekurangannya bisa diperbaiki dalam proses pembangunan yang dinamis.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, Pasal 1 sub 10
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992
http://dbmsda.bekasikota.go.id/read166-permasalahan-dan-solusi-tata-
ruang.html
https://www.google.com/url?
sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&ved=2ahUKEwiaq4Kyk7
riAhX_7nMBHTK4DdYQjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F
%2Fpetatematikindo.wordpress.com
%2F2013%2F04%2F07%2Fadministrasi-provinsi-sulawesi-barat
%2F&psig=AOvVaw2WV8sw7ujGvTvIaH0jcAqj&ust=155899291882408
1
https://petatematikindo.wordpress.com/2013/04/07/administrasi-
provinsi-sulawesi-barat/
https://www.scribd.com/doc/182982127/Gambaran-Umum-Provinsi-
Sulawesi-Barat
http://mediatataruang.com/mengintip-pentingnya-tata-ruang-kota/
http://www.penataanruang.com/azas-dan-tujuan.html
https://makassar.antaranews.com/berita/45983/anggaran-
perencanaan-tata-ruang-mamuju-rp1-miliar
http://www.penataanruang.com/penataan-ruang.html