Dosen : Asep Muhamad Iqbal, Ph.D Program Studi : S1 Sosiologi Semester :5 Kelas :C Tahun Akademik : Ganjil 2019-2020 Tanggal & jam pengiriman : 10 Desember , 23.10 (11 malam)
Summary Tawaran Ekonomi Altermatif (Alternative Economics): Green Economy
Buku Blueprint for a Green Economy merupakan panduan strategis untuk
merealisasikan pembangunan berkelanjutan melalui pengintegrasian ekonomi dan lingkungan. Artiya, konsep pembangunan berkelanjutan dibangun diatas kesadaran bahwa system ekonomi berdampak pada system lingkungan melalui pemanfaatan SDA, pembunagan limbah ke media lingkungan, dll. Green Economy mengemuka sebagai respon atas fenomena perubahan iklim global dan permasalahan lainya yang dianggap mengancam keberlanjutan kehidupan termasuk keberadaan bumi dimana kita berada ini. Green Economy adalah suatu system ekonomi yang dapat meningkatkan kualitas manusia dan keadilan social sekaligus juga dapat mereduksi resiko lingkungan dan kelangkaan ekologis, dengan kata lain mendorong investasi public dan swasta dapat memicu pertumbuhan pendapatan dan kesempatan kerja tapi pada saat yang bersamaan juga mengurangi emisi karbon dan polusi; meningkatkan efisiensi dalam pemanfaatan energi dan sumberdaya; mencegah kehilangan blodiversity dan jasa ekosistem alam. Dengan kata lain, capaian ekonmi yang tinggi diraih melalui praktik brown economy. karena itu, UNEP tidak dimaksudkanuntuk menggantikkan konsep “pembangunan berkelanjutan”,tetapi sebagai upaya memperkuat strategi dalam merealisasikan konsep tersebut. Green economy diharapkan dapat menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi namun pada saat yang sama mampu mereduksi emisi karbon dan polusi; meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan sumberdaya, dan mereduksi kemiskinan (poverty eraduction) di berbagai sector (pertanian, perikanan, kehutanan, air bersih dan energi). Contoh, pembangunan kehutanan berkelanjutan dan pertanian ramah lingkungan dapat memperbaiki kesuburan tanah dan ketersedian air. Green economy mengakui nilai Biodiversity. Biodiversity seperti sumberdaya genetic, spesies danekosistem merupakan kekeyaan alam (natural capital) yang sangat berharga. Oleh karenanya, green economy meneruh perhatian kepada upaya pelestarian dan pemulihan sumberdaya biodiversity. Green economy juga bertujuan menghijaukan pertanian (to green agricultru). Pertanian sangat penting karena sector inilah yang memberi makan populasi dunia yang terus bertambah. Untuk mengatasi kemiskinan UNEP menawarkan program diantaranya greening agriculture investasi di bidang penyediaan air bersih, pemanfaatan energi terbarukan dan pengembangan ecotourism. Greening agriculture adalah perubahan tata cara Bertani konvensional yang high extenai input ke low bahkan zero external input (agroecology), dengan penekanan pada smallhoderlpeasann. Nagayets menegaskan jika green econmy difokuskan pada pertanian skala kecil maka akan mampu mengurangi kemiskinan yang signifikan secara global. Green economy di Bidang Energi selain penting untuk menyelamatkan bumi tempat kita berpijak , menghadirkan peluang ekonomi yang sangat besar.energi fosil yang saat ini menjadi energi utama bagi mesin industry dan ekonomi dunia telah sampai pada taraf mengkhawatirkan. Selain pasokan yang menipis, energi fosil juga berdampak negative pada lingkungan, yang mana menjadi akar permasalahan terjadi pemanasan global dan perubahan iklim dunia terkait erat dengan konsumsi energi fosil yang telah berlangsungs sejak revolusi industry eropa. Green economy menuntut industry meanufaktur untuk menerapkan teknologi ramah lingkungan, hemat energi, dan bahan baku. Proses produksi harus didesain ulang agar memungkinkan dilakukan reusing, dan rycling material dan byproduct. Selain itu green economy juga menaruh perhatian pada perkotaan karena dalam beberapa decade ke depan kota akan mengalami pertumbuhan dan perluasan sejalan dengan pertumbuhan investasi disejumlah negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi (emerging economies). Oleh karena itu pada proses pengembangan kota, green economy merekomendasikan agar karakteristik green cities diperhaatikan. Karena, tidak ada perbedaan mendasar antara green economy dengan pembanguna berkelanjutan, lantas banyak yang mempertanyakan upaya pengarus- utamaan tersebut bahkan menccurigai adanya agenda terselubung daru negara maju. Jika seperti itu, negara berkembang akan berkutat mengatasi persoalan lingkungan dan lupa mewujudkan pembangunan berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyatnya. Kesimpulanya, hingga kini green economy masih belum final. Masih terdapat ruang untuk diskusi dan mendebatkanya. Secara prinsip green economy tidak memiliki perbedaan yang mendasar dengan pembangunan berkelanjutan atau pembangunan ramah lingkungan (environmental friendly).untuk itu keterlibatan negara berkembang dalam pembahasan tersebut penting agar dapat mengawal dan memberikan argument jika ada indikasi upaya penyimpangan yang secara unfair menguntungkan negara maju dan mengabaikan kepentingan negara berkembang.