Seminar
Seminar
PENDAHULUAN
1
6. Mudah dalam melakukan pelacakan gangguan kontrol.
Trainer PLC ini merupakan suatu modul simulator yang
mensimulasikan sistem kerja dan kerja proses suatu sistem, dengan adanya
trainer PLC terpadu tersebut maka akan memudahkan dalam pemahaman dan
pengembangan sistem baik dari konsep pemrograman PLC maupun
perancangan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
permasalahannya yaitu :
1. Bagaimana merancang dan membuat modul Praktikum PLC OMRON
CP1H pada pengaplikasian Motor DC yang mengacu pada kurikulum
Program Studi Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang?
2. Bagaimana cara mengembangkan Modul PLC dari yang sudah ada
dengan menggunakan OMRON CP1H?
1.4 Tujuan
Berdasarkan analisis rumusan permasalahan yang telah diuraikan
sebelumnya maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk merancang dan membuat modul PLC dengan tipe OMRON CP1H
yang diharapkan dapat mendukung kurikulum Program Studi Teknik
Elektronika Politeknik Negeri Malang.
2. Menyusun Modul PLC OMRON CP1H yang digunakan sebagai kontrol
untuk outputan yang terdapat dalam modul dan juga pengaplikasian pada
Motor DC
2
1.5 Luaran
1. Laporan hasil pembuatan Laporan Akhir Modul Laboratorium
Instrumentasi dan Kontrol Menggunakan PLC Aplikasi Plant Pada Motor
DC.
2. Modul trainer PLC OMRON CP1H untuk laboratorium kontrol atau PLC
Politeknik Negeri Malang.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
kemudian memasukkan serangkaian instruksi yaitu sebuah program ke dalam
PLC. Perangkat pengontrol tersebut kemudian memantau input – input dan
output – output sesuai dengan instruksi – instruksi di dalam program dan
melaksanakan aturan – aturan kontrol yang telah diprogramkan.
5
Tabel 2.1 Spesifikasi PLC Omron CP1H
SPESIFIKASI
CPU
POWER OUTPUT MODEL STANDART
UNIT TIPE CPU INPUT OUTPUT
SUPPLY METHOD
- Kapasitas Catu Relay
X40DR-A
memori : 20K daya AC Output
- Counter kecepatan Transistor
tinggi untuk 4 Output X40DT-D
sumbu : 100 kHz (sinking)
CP1H- untuk signal
24 16
X phase, 50kHz Catu
untuk differential daya DC Transistor
phases iutput X40DT1-D
- Keluaran pulsa (sourcing)
untuk 4 sumbu :
100kHz
- Kapasitas Catu Relay
X40DR-A
memori : 20K daya AC Output
- Counter kecepatan Transistor
tinggi untuk 4 Output X40DT-D
sumbu : 100 kHz (sinking)
untuk signal
CP1H- phase, 50kHz
24 16
XA untuk differential Catu
phases daya DC Transistor
- Keluaran pulsa iutput X40DT1-D
untuk 4 sumbu : (sourcing) UC1, N, L,
100kHz CE
- Input analog : 4
- Output analog : 2
- Kapasitas
memori : 20K
- Counter kecepatan
tinggi untuk 4
sumbu : 2 sumbu
untuk 1MHz dan 2
sumbu untuk
100kHz
12
- Keluaran pulsa 8 input
Transistor input
CP1H- untuk 4 sumbu : 2 Catu driver-
Output driver- Y20DT-D
Y sumbu pada 1MHz daya DC line, 2
(sinking) line, 2
untuk single- sumbu
sumbu
phase(500kHz
untuk differential
phases) dan 2
sumbu pada
100kHz untuk
single-phase
(50kHz untuk
differential phases)
6
2.3 Perangkat – Perangkat Input
Adapun perangkat input yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
1. Push Button
Sebuah tombol mekanis menghasilkan sinyal ‘hidup’/’mati’
sebagai akibat dari tertutup atau terbukanya saklar oleh suatu input
mekanis. Bila ditekan maka akan memberikan sinyal “hidup”, dan bila
dilepas maka akan memberikan sinyal “mati”.
3. Saklar
Sebuah komponen mekanis yang digunakan untuk memutuskan
atau menghubungkan jaringan listrik.
4. Limit Switch
Sebutan saklar limit (limit switch) diperuntukkan bagi saklar yang
digunakan untuk mendeteksi keberadaan atau pergerakan sebuah
komponen mesin yang bergerak.
5. Reed Switch
Saklar tipe ini dibentuk oleh dua strip (lempengan kecil) bahan
feromagnetik lentur yang ujungnya diletakkan saling berimpitan namun
tidak saling bersentuhan dan dibungkus rapat di dalam sebuah wadah
kaca atau plastik. Ketika sebuah magnet atau sebuah kumparan berarus
diletakkan di dekat saklar, kedua strip akan termagnetisasi dan saling
menarik satu sama lainnya. Akibatnya kontak akan menutup.
7
6. Proximity Switch
Proximity Switch atau Sensor Proximity adalah alat pendeteksi
ada atau tidak sebuah obyek tanpa melakukan kontak fisik dengan obyek
tersebut. Karakteristik dari sensor ini adalah mendeteksi obyek benda
dengan jarak yang cukup dekat, berkisar antara 1 mm sampai beberapa
centi meter saja sesuai tipe sensor yang digunakan.
Proximity Sensor terbagi dua macam, yaitu:
a. Proximity Induktif
Proximity Induktif berfungsi untuk mendeteksi obyek
besi/metal. Meskipun terhalang oleh benda non-metal, sensor akan
tetap dapat mendeteksi selama dalam jarak (nilai) normal sensing
atau jangkauannya. Jika sensor mendeteksi adanya besi di area
sensingnya, maka kondisi keluaran sensor akan berubah nilainya.
b. Proximity Kapasitif
Proximity Kapasitif akan mendeteksi semua obyek yang ada
dalam jarak sensingnya baik metal maupun non-metal.
8. Sensor LDR
Resistor peka cahaya atau fotoresistor adalah komponen
elektronik yang resistansinya akan menurun jika ada penambahan
intensitas cahaya yang mengenainya. Fotoresistor dapat merujuk pula
8
pada light-dependent resistor (LDR), atau fotokonduktor. Fotoresistor
dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi yang tidak dilindungi dari
cahaya. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup
tinggi, foton yang diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan
elektron memiliki energi yang cukup untuk meloncat ke pita konduksi.
Elektron bebas yang dihasilkan (dan pasangan lubangnya) akan
mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistansinya.
1. Motor DC
Sebuah motor DC, memiliki kumparan-kumparan kawat yang
dipancangkan di dalam slot-slot pada sebuah silinder (armature) yang
terbuat dari bahan feromagnetik. Armature dipasang pada suatu bentuk
dudukan (bearing) dan bebas berputar. Dudukan armature adalah sebuah
medan magnet yang dihasilkan oleh magnet-magnet permanen atau arus
yang dialirkan melalui kumparan-kumparan kawat yang dinamakan
kumparan medan. Kedua magnet tersebut disebut sebagai stator (bagian
yang diam). Ketika ada arus yang mengalir pada kumparan di armature
maka akan timbul medan magnet yang tegak lurus dengan arus listrik
sehingga armeture mengalami gaya yang mengakibatkan perputaran.
Beberapa buah sikat dan sebuah komutator digunakan untuk
membalikkan arah aliran arus di dalam kumparan pada tipa-tiap setelah
putaran, guna mempertahankan putaran kumparan.
2. Motor Stepper
Motor Stepper (langkah) adalah motor motor yang menghasilkan
putaran dengan kecepatan sudut yang sama untuk setiap pulsa yang
diberikan sebagai masukannya. Oleh karena itu, motor dapat digunakan
untuk pengaturan posisi sudut yang akurat. Stator pada motor stepper
memiliki beberapa pasang kutub, dimana setiap pasang kutub diaktifkan
9
melalui prinsip elektromagnetik oleh arus yang mengalir melalui
kumparan yang dililitkan pada masing-masing kutup tersebut. Untuk
menggerakkan sebuah motor langkah, setiap pasang kumparan stator
harus disambungkan dengan dan diputuskan dari aliran arus secara
bergantian dalam urutan yang benar. Dengan demikian, input ke motor
berupa deretan pulsa yang harus menghasilkan pulsa output ke setiap
pasang kumparan stator dalam urutan yang benar
3. Buzzer
Buzzer digunakan untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran
suara. Dalam buzzer terdapat magnet dan suatu kumparan yang dapat
bergerak bebas. Kumparan tersebut dihubungkan dengan suatu membran
audio. Bila kumparan dilalui oleh arus, akan bergerak-gerak dan
menggetarkan membran audio. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer
hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri
arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke
dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya,
karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan
kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga
membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
4. Seven Segmen
Sekumpulan led yang disusun menyerupai digit yang
membentuk bagian dari karakter yang akan ditampilkan. Seven segmen
dapat dibedakan menjadi dua, yakni common anoda dan common katoda.
10
semikonduktor yang dipergunakannya. LED memiliki dua kutub yaitu kutub
Positif (P) dan Kutub Negatif (N). Prinsip kerja LED yakni hanya akan
memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda
menuju ke Katoda.
2.6 Relay
Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch elektrik
yang dioperasikan menggunakan listrik. Relay juga biasa disebut sebagai
komponen electromechanical yang terdiri dari dua bagian utama yaitu coil atau
elektromagnet dan kontak saklar atau mekanikal. Komponen relay menggunakan
prinsip elektromagnetik sebagai penggerak kontak saklar, sehingga dengan
menggunakan Sumber arus listrik yang kecil atau low power, dapat
menghantarkan arus listrik yang yang memiliki tegangan lebih tinggi.
11
Persamaan berikut :
12
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
Dalam Bab ini akan dijelaskan tentang spesifikasi alat, blok diagram sistem
dan prinsip kerja alat, pembuatan jalur pengawatan (etching), pengeboran,
pelapisan timah, perencanaan elektronik dan mekanik.
13
3.2 Diagram Blok
14
- Modul Input
Berfungsi sebagai input yang memberikay perintah ke PLC. Modul
input ini terdiri dari limit switch, rotary switch, push button, reed
switch, toggle switch, saklar, sensor suhu PT 100 sensor proximity
dan LDR.
- Modul Output
Berfungsi sebagai plant yang dikontrol oleh PLC. Modul ini terdiri
dari modul motor DC, motor stepper, buzzer, dan seven segment.
15
3) Output
Berfungsi sebagai plant yang dikontrol oleh PLC. Alat yang
dikontrol yaitu Motor DC.
16
b. Rangkaian BCD to Seven Segment
BCD to seven segment pada modul ini digunakan untuk mengubah
bilangan biner menjadi decimal. Hal ini di karenakan keluaran dari PLC
akan di fungsikan sebagai bilangan biner (4 keluaran). Sehingga keluaran
PLC tidak dapat langsung di masukkan ke seven segment karena seven
segment memilki 8 masukan, yang masing-masing masukkan akan
menghidupkan segment-segment. Disini seven segment di fungsikan
sebagai nilai bilangan decimal karena akan menampilkan nilai bilangan-
bilangan decimal pada tampilannya. IC BCD yang kami gunakan adalah
74LS47 dari keluarga TTL. Berikut rangkaian BCD-nya:
c. Perencanaan PCB
17
rangkaian dibuat dengan menggunakan fitur yang ada pada Proteus
maupun Eagle.
18
Gambar 3.8 Layout PCB BCD to Seven Segment
Pengeboran
19
Pelapisan Timah (penyolderan) dilakukan untuk merekatkan kaki
komponen pada PCB dengan dibantu oleh timah sebgai perekatnya
dan solder sebagai pemanas untuk mencairkan timah tersebut.
Hal ini dilakukan sehingga kaki – kaki komponen yang
terhubung akan tersambung sesuai jalurnya dan terbentuklah sebuah
rangkaian yang siap pakai.
20
b. Desain Gambar Mekanik Bentuk Box Modul PLC Bagian Atas
Desain gambar box modul PLC bagian atas ini bertujuan
agar didapat sebuah modul PLC yang sesuai dengan estetika,
kekuatan, dan ukuran yang pas dari sebuah modul ajar PLC. Bahan
box modul PLC bagian atas terbuat dari akrilik yang mempunyai
ketebalan 4 mm. Box modul PLC bagian atas ini di buat miring
dengan sudut kemiringan 9.7576 deg. Kemiringan ini bertujuan
agar pengguna dari modul PLC ini dapat dengan mudah melihat
tampilan bagian input, CPU, dan output modul sekaligus
mempermudah pengoperasiannya. Berikut gambar desain box
modul PLC bagian atas:
50 cm
12 cm
6,4 cm
Gambar 3.10 Desain Mekanik Bentuk Box Modul PLC Bagian Atas
21
atas. Box bagian tengah di bagi menjadi dua bagian dengan
panjang, lebar, tinggi, dan kemiringan yang sama. Di bagi
menjadi dua dikarenakan untuk digunakan tempat dari PLC
Omron dan Power Supply untuk PLC. Berikut gambar desain
box bagian tengah dari modul PLC:
Gambar 3.12 Tata Letak dari Desain Mekanik Box Bagian Tengah
22
desain box bagian bawah dan samping dari modul PLC:
Gambar 3.14 Tata Letak Desain Mekanik Bentuk Box Bagian Bawah
dan Samping
Dari serangkaian desain-desain gambar di atas, maka dapat
terbentuklah sebuah desain box yang memiliki nilai-nilai di atas.
23
3.4.2 Perencanaan Mekanik Plant PLC
24
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
25
26 Pcb 1 Rp. 7.500 Rp. 7.500
27 Heat srink 1 Rp. 10.000 Rp. 10.000
28 Saklar rocker 1 Rp. 1.000 Rp. 1.000
29 Jack banana 24 Rp. 4.000 Rp. 96.000
30 PLC Omron type CP1H 1 Rp. 6.864.000 Rp. 6.864.000
Jumlah Rp. 7.457.060
DAFTAR PUSTAKA
26
Budiarjo, Agung dan Rosidati Jami’atu Jamla. 2018. Rancang Bangun Modul
Praktikum PLC
Omron CP1H Pada Pengaplikasian Lift Barang [ Proposal Laporan
Akhir ]. Malang.
Politeknik Negeri Malang
Wicaksono, Dwi Bagus dan Tanti Ade Pramesti. 2018. Perancangan dan
Pembuatan Modul PLC
Omron CP1H Aplikasi Monitoring Kecepatan Motor Konveyor [Laporan
Akhir]. Malang. Politeknik Negeri Malang
Wicaksono, Dwi Bagus dan Tanti Ade Pramesti. 2018. Modul PLC Omron CP1H
Untuk
Pengembangan Lab. Kontrol [Proposal Laporan Akhir]. Malang.
Politeknik Negeri Malang
27