Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MANAJEMEN 41
Biaya modal (cost of capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan
untuk memperoleh dana, baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa
maupun laba ditahan untuk mendanai investasi dan operasional perusahaan. Perhitungan
biaya penggunaan modal adalah penting berdasarkan tiga alasan berikut:
1. Maksimisasi nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal)
diminimumkan.
2. Capital budgeting memerlukan estimasi tentang biaya modal.
3. Keputusan lain juga memerlukan estimasi biaya modal, misal leasing, modal kerja.
Konsep biaya modal erat hubungannya dengan konsep mengenai pengertian tingkat
keuntungan yang disyaratkan (required rate of return). Biaya modal biasanya digunakan
sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi (discount
rate), yaitu dengan membandingkan rate of return dari usulan investasi tersebut dengan
biaya modalnya (overall cost of capital). Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan
adalah rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (weighted average cost of capital
atau WACC).
Perhitungan biaya modal secara keseluruhan (overall cost of capital) bertujuan
untuk menentukan biaya modal dalam hal penganggaran modal (capital budgeting).
Konsep ini mengarah pada Weighted Average Cost of Capital (WACC). Perhitungan
WACC sangat terkait dengan pertimbangan bagaimana suatu proyek didanai, atau dengan
kata lain, dari sumber pendanaan atau keuangan apa sajakah modal itu berasal. Untuk
mengestimasikan WACC, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memutuskan tipe modal
yang mana yang digunakan. Mengingat cost of capital utamanya digunakan dalam proses
pembuatan keputusan investasi jangka panjang, fokus pembahasan adalah pada perhitungan
cost of capital yang digunakan untuk pengambilan keputusan dalam hal capital budgeting.
Asumsi yang berlaku dalam pembahasan investasi jangka panjang adalah sumber modal
yang bersifat jangka pendek, digunakan untuk menunjang jalannya operasi perusahaan.
Dengan kata lain, perusahaan umumnya menggunakan short-term liabilities sebagai sumber
dana bagi working capital yang bersifat siklus atau musiman.
Dengan demikian, hutang jangka pendek tidak termasuk dalam perhitungan cost of
capital yang digunakan dalam konteks capital budgeting, dan mempertimbangkan
penggunaan long-term debt, saham preferen dan modal sendiri (saham biasa plus laba
ditahan) sebagai sumber utama modal. Jadi sumber modal jangka panjang itulah yang
termasuk dalam perhitungan WACC. Untuk itu, untuk menentukan WACC perlu
perhitungan biaya modal masing-masing sumber modal secara individual.
WACC = [Wd x Kd (1- tax)] + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)]
WACC = biaya modal rata-rata tertimbang
Wd = proporsi hutang dari modal
Wp = proporsi saham preferen dari modal
Ws = proporsi saham biasa atau laba ditahan dari modal
Kd = biaya hutang
Kp = biaya saham preferen
Ks = biaya laba ditahan
Ksb = biaya saham biasa baru
1. Biaya Modal (Cost Of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen,
saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanani suatu investasi atau operasi
perusahaan.
2. Faktor- faktor yang mempengaruhi biaya modal :
a. Faktor yang tidak dikendalikan perusahaan meliputi tingkat suku bunga dan tarif
pajak
b. Faktor yang dapat dikendalikan perusahaan meliputi kebijakan struktur modal,
kebijakan dividen dan kebijakan investasi.
3. Variabel-variabel penting yang mempengaruhi biaya modal antara lain keadaan umum
perekonomian, daya jual saham suatu perusahaan, keputusan operasi dan pembiayaan
yang dibuat manajemen serta besarnya pembiayaan yang diperlukan
4. Jenis biaya modal individual :
a. Biaya modal hutang / cost of debt (kd)
b. Biaya modal saham preferen / cost of preferred stock (kp)
c. Biaya modal saham biasa / cost of common stock (ke)
d. Biaya modal laba ditahan / cost of retained earning (kr)
5. Perhitungan biaya penggunaan modal adalah penting berdasarkan tiga alasan berikut
a) Maksimisasi nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal)
diminimumkan.
b) Capital budgeting memerlukan estimasi tentang biaya modal.
c) Keputusan lain juga memerlukan estimasi biaya modal, misal leasing, modal kerja.