Anda di halaman 1dari 16

SNI

SNI 03-4137-1996

Standar Nasional Indonesia

Metode pengujian tebal


dan panjang rata-rata agregat

CS 91.100.20
Nasional
Badan Standardisasi BSN
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI....................................................................................................................... i

BAB I DESKRIPSI ........................................................................................................ 1

1.1 Maksud dan tujuan ....................................................................................... 1

1.1.1 Maksud .............................................................................................. 1

1.1.2 Tujuan ................................................................................................ 1

1.2 Ruang Lingkup ............................................................................................. 1

1.3 Pengertian ..................................................................................................... 1

BAB II PERSYARATAN - PERSYARATAN ............................................................... 2

2.1 Peralatan ........................................................................................................ 2

2.2 Benda Uji ...................................................................................................... 2

2.3 Hasil Pengujian ............................................................................................. 2

BAB III KETENTUAN – KETENTUAN ....................................................................... 3

3.1 Peralatan ........................................................................................................ 3

3.2 Benda Uji ...................................................................................................... 3

3.3 Perhitungan ................................................................................................... 3

BAB IV CARA UJI ........................................................................................................... 5

4.1 Persiapan Pengujian....................................................................................... 5

4.2 Cara Pengujian ............................................................................................. 5

BAB IV LAPORAN UJI .................................................................................................. 7

Lampiran A : DAFTAR ISTILAH................................................................................... 8

Lampiran B : LAIN - LAIN............................................................................................. 9

Lampiran C : DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA.............................................................12


BAB I

DESKRIPSI

1. 1 Maksud dan Tujuan

1.1.1 Maksud

Metode Pengujian Tabel dan Panjang Rata – rata Agregat dimaksudkan sebagai acuan
dan pegangan dalam melaksanakan pengujian tabel dan panjang rata-rata agregat di
laboratorium.

1.1.2 Tujuan

Tujuan metode ini adalah untuk menguji keseragaman agregat, guna keperluan
perencana dan pelaksana pekerjaan Burtu dan Burda.

1.2 Ruang Lingkup

Metode ini meliputi ketentuan teknik penyaringan batu pecah, kerikil,


komposisinmineral lainnya yang terbatas pada ukuran nominal agregat.

1.3 Pengertian

1) Agregat adalah batu pecah, kerikil, pasir, atau fraksi halus berupa hasil alam
maupun hasil pengolahan.
2) Ukuran nominal agregat adalah besar ukuran agregat yang dominan pada suatu
gradasi tertentu ;
3) Gradasi adalah pembagian ukuran butir berdasarkan analisis saringan.
BAB III

PERSYRATAN – PERSYARATAN

2. 1 Peralatan

Alat-alat pengujian tabel dan panjang rata-rata agregat harus dikalibrasi secara
berkala, sesuai ketentuan yang berlaku, atau selambat-lambatnya 2 tahun.

2. 2 Benda Uji

1) benda uji harus diberi nomor identifikasi kengkap serta tanggal pembuatannya ;

2) benda uji paling sedikit 100 buah untuk contoh yang diujji atau dapat mewakili
suatu lokasi.

2. 3 Hasil Pengujian

Nama pelaksana dan penanggung jawab hasil uji harus ditulis dan dibubuhi tanda
tangan serta tanggal penggesahan yang jelas.
BAB III

KETENTUAN – KETENTUAN

3. 1 Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam pengujian tebal dan panjang adalah sebagai berikut :

1) peralatan untuk memisahkan bahan :

- Alat pembagi contoh agregat (lihat gambar 1a) ;

- sekop untuk pembagi contoh cara perempatan (lihat gambar 1b) ;

2) saringan ukuran 4, 75 mm (No. 4) ;

3) timbangan ketelitian 1 gram ;

4) alat pengukur tebal rata-rata dilengkapi dengan arloji dengan ketelitian 0,01 mm
serta kaki pengukur berdiameter 16 mm ( lihat gambar 2) ;

5) alat pengukur panjang agregat rata-rata dari besi siku ukuran L.30.30.5, panjang
1, 0 m;

3. 2 Benda Uji

1) benda uji harus disiapkan dari contoh uji minimum seberat 10 kg dengan cara
perempatan atau pembagi contoh ;

2) benda uji dengan ukuran nominal 9 mm sampai 20 mm dan lebar rata-rata antara
4, 8 mm dan 12, 6 mm.

3. 3 Rumus Perhitungan

1) menghitung prosentase lolos saringan 4m 75 mm (no. 4) ;


Prosentase Berat yang lolos (gram)
lolos saringan = ------------------------------- x 100 % ...(1)
4, 75 mm (no. 4) Berat semula (gram)

Dengan ketentuan-ketentuan pembulatan 0, 1%.

2) untuk menghitung tebal rata-rata :

dengan ketentuan
pembulatan 1 %
.....(2)
Keterangan :

TR = Tebal rata-rata
a = Ukuran tebal
d = Jumlah hitungan ukuran

3) menghitung panjang rata-rata


:
dengan ketentuan
pembulatan 1 %
.....(3)

Keterangan :

PR = Panjang rata-rata
i = Jumlah panjang
h = Jumlah batuan .
BAB IV

CARA UJI

4. 1 Persiapan pengujian

1) bagi contoh uji dengan cara perempatan atau pembagi contoh, sehingga diperoleh
benda uji kira-kira 2,5 kg;
2) keringkan benda uji pada temperatur ( 110 – 10 ) | C hingga mencapai berat yang
tetap;
3) timbang benda uji dan catat beratnya pada formulir pengujian (lihat formulir) ;
4) saring benda uji dengan saringan ukuran 4, 75 mm (no. 4);
5) timbang material yang tertahan saringan ukuran 4, 75 mm (no, 4) dan catat
beratnya ;
6) ambil benda uji minimum 100 buah material tersebut dengan cara perempatan atau
dengan cara pembagi contoh

4. 2 Cara Pengujian

1) cara mengukur tebal agregat :

(1) ukur masing-masing batuan dengan sisi yang memberikan ketebalan


minimum dengan meletakkan batuan tepat di tengah-tengah di bawah kaki
pengukur tebal agregat ;
(2) catat pembacaan setiap butir agregat sebagai jumlah dalam peringkat tabel
yang sesuai.

2) cara mengukur panjang agregat :

(1) letakkan sejumlah butiran agregat pada besi siku pengukur panjang dengan
cara disusun berderet memanjang saling bersinggungan ;
(2) catat panjang deretan yang diukur dalam mm terdekat dan jumlah batuan
dalam kelompok tersebut.

3) cara menghitung tebal dan panjang rata-rata agregat sesuai rumus perhitungan
dapa Bab III butir 3.3 ayat 2) dan 3).
BAB V

LAPORAN UJI

Laporan uji dicatat dalam formulir yang tersedia dengan mencantumkan ihwal sebagai berikut
:

1) identitas contoh ;

(1) nomor contoh;


(2) jenis contoh;
(3) tanggal pengujian;

2) laboratorium yang melakukan pengujian ;

(1) nama teknisi penguji;


(2) nama penanggung jawab pengujian;
(3) tanggal pengujian.

3) Hasil Pengujian;

4) kelainan dan kegagalan selama pengujian.


LAMPIRAN A

DAFTAR ISTILAH

Pembagi contoh cara perempatan : Quartering


Panjang rata-rata agregat : average least
dimension
(ALD)
Tebal rata-rata agregat : average greates dimension (AGD)
UKURAN TERBESAR
No. Batu Panjang
(h) (i) Berat dalam gram
29 424
Berat Semula (kering Oven)
Tertahan Di atas saringan % lolos
22 310
Lolos
40 565
28 410
23 324
2480 2460 20 08

HASIL

% Lolos 4, 75 mm 08 TR = = 7,88 mm
% Dalam 2,5 mm TR 86 – 14 = 72

% Dengan 2 Bidang pecah 99

PR = = 14. 32 mm

= 1. 82

Penanggung Jawab

( Ir. Eddie Djunaedi B )


LAMPIRAN C

DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA

1) Pemrakarsa

Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan, Badan Penelitian dan Pengembangan PU

2) Penyusun

NAMA LEMBAGA

Ir. E. Djunaedi Pusat Litbang Jalan

3) Susunan Panitia Tetap STANDARDISASI

JABATAN EX - OFFICIO NAMA


Ketua Kepala Badan Ir. Soenaryo
Litbang PU Danodjo
Sekretaris Sekretaris Badan Ir. Soedarmanto
Litbang PU Darmonegoro
Anggota Kepala Pusat Ir. J. Hendro
Litbang Jalan Moeljono
Anggota Kepala Pusat Dr. Ir. Baruddin
Litbang Pengairan Mahbub
Anggota Kepala Pusat Ir. HR. Sidjabat
Litbang Pemukiman
Anggota Sekretaris Ditjen Ir. Djoko
Bina Marga Asmoro
Anggota Sekretaris Ditjen Ir. Soeratmo
Cipta Karya Notodipuro
Anggota Sekretris Ditjen Ir. M. Harjono
Pengairan
Anggota Kepala Biro Bina Drs. Endang
Sarana Perusahaan Sasmita
Anggota Kepala Biro Hukum Ali Muhammad, S.H.
Departemen PU
Standar Nasional ini merujuk pada :

American Concrete Institute (ACI), Building Code Requirements for Reinforced Concrete,
Juni 1984.

British Standard Institution (BSI), Spesification for Agregats from Natural Sources for Concrete
(including granolithic), part 2 Metric Units, October 1973.

Coment and Concrete Association, Mix Design for Special Purpose, Practical Applicatioans, Concrete
Technology and Construction, 1984.

Torben C Hansen, Prof., Technical Report No. 21, United Nations Concrete Manual Indonesian
Edition, Printed by Materials Testing Institute, Bandung, August 1977.

DIN. 1048 Tahun 1978

British Standar 1881 Part 122 Tahun 1987


American Concrete Institute (ACI), Building Code Requirements For Reinforced Concrete, June 1984.

British. Standard Intitution (BSI), Spesification for Agregats from Natural Sources for Concrete
(including granolithic), Part 2 Metric Units, October 1973.

Cement and Concrete Association, Mix Designs for Special Purposes, Practical Applications, Concrete
Technology and Construction, 1984.

Torben C. Hansen, Prof., Technical Report No. 21, United Nations Concrete Manual Indonesian
Edition, Printed by Materials Testing Institute, Bandung, August 1977.

DIN. 1045, DIN 1048 Tahun 1978

British Standard 1881 Part 122 Tahun 1987.

Anda mungkin juga menyukai