Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sholikhah

NIM : 1906016094
Jurusan : Ilmu Politik 2C

LITERATURE REVIEW

Penelitian yang saya lakukan bertema perdagangan anak di bawah umur. Sebelum
penelitian, saya sebagai reviewer melakukan literature review terhadap penelitian-penelitian
sebelumnya berupa jurnal yang memiliki topik yang sama. Adanya literature review tersebut,
peneliti akan mengetahui bagian mana yang belum dibahas dan memperkuat teori-teori
sebelumnya.
Adapun penelitian sebelumnya yaitu jurnal yang berjudul Analisis Terhadap Faktor
Penyebab Prostitusi Pada Anak. Jurnal tersebut ditulis oleh Rini Fathonah, S.H., M.H.
Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui latar belakang penyebab prostitusi
pada anak dan upaya penanggulangan prostitusi pada anak. Metode penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kriminologis. Berdasarkan hasil penelitian, didapat bahwa
penyebab anak masuk ke dalam dunia prostitusi terdiri atas beberapa faktor, antara lain faktor
keluarga, faktor pendidikan, faktor lingkungan, dan faktor mental serta kejiwaan. Upaya
penanggulangan prostitusi pada anak berupa usaha preventif dan tindakan represif. Usaha
preventif meliputi penyempurnaan perundang-undangan mengenai larangan atau pengaturan
penyelenggaraan pelacuran, intensifikasi pemberian pendidikan keagamaan dan kerohaniaan,
untuk memperkuat keimanan terhadap nilai-nilai religious dan norma kesusilaan, dan lain-
lain. Sedangkan tindakan yang bersifat represif diantaranya melalui lokalisasi yang sering
ditafsirkan sebagai legalisasi orang melakukan pengawasan atau control yang ketat demi
menjamin kesehatan dan keamanan para prostitute serta lingkungannya, untuk mengurangi
pelacuran, diusahakan melalui aktivitas rehabilitasi dan resosialisasi agar mereka dapat
dikembalikan sebagai warga masyarakat yang susila. [ CITATION Rin16 \l 1033 ]

Penelitian selanjutnya berjudul Eksploitasi Jasa Seksual Anak Dibawah Umur. Penelitian
tersebut dilakukan oleh Banu Wadi Setiono. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui
apakah pengeksploitasian seksual terhadap anak termasuk tindakan kriminal ditinjau dari
Undang-Undang Perlindungan Anak dan bagaimana sanksi hukum terhadap pelaku
eksploitasi anak menurut Undang-Undang. Metode yang digunakan adalah metode penelitian
yuridis normatif. Hasil penelitiannya adalah kegiatan eksploitasi jasa seksual komersial anak
merupakan kejahatan berat terhadap kemanusiaan yang sungguh meresahkan dan
mencemaskan masyarakat sehingga Pemerintah melalui UU No. 35 Tahun 2014 tentang
Perlindungan Anak secara tegas menerangkan bahwa Pemerintah dan masyarakat
berkewajiban dan bertanggungjawab memberikan perlindungan khusus kepada anak yang
dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual, dalam upaya penegakan dan pemberantasan
terhadap kejahatan eksploitasi jasa seksual terhadap anak sebagaimana di amanatkan dalam
Undang-Undang Dasar dan Undang-Undang Perlindungan Anak. UU No. 35 tahun 2014
tentang Perlindungan Anak dan KUHP, telah jelas menerangkan mengenai ancaman sanksi
terhadap pelaku kekerasan ada yang lebih berat dan ada yang lebih ringan, tetapi pada UU
No. 35 Tahun 2014 disamping ancaman fisik juga ada ancaman denda dan ancaman sanksi
minimum. [ CITATION Ban16 \l 1033 ]

Penelitian tentang kasus perdagangan anak juga dilakukan oleh Lanny Carolina Maria
Lang. Jurnanya berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Hak Anak Korban Praktek
Prostitusi Dari Wisatawan. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui
bagaimana faktor-faktor yang menyebabkan anak-anak menjadi korban prostitusi dari
wisatawan dan bagaimana perlindungan hukum terhadap anak-anak korban praktek prostitusi
dari wisatawan. Metodenya adalah metode penelitian hukum normatif. Hasi penelitian yang
dilakukan adalah faktor penyebab maraknya kasus perdagangan anak diantara lain
penghasilan orang tua tidak mencukupi untuk menunjang kehidupan ekonomi keluarga,
pendidikan yang rendah, budaya, putus sekolah, pekerjaan menyerupai perbudakan,
perkawinan dini. Selain itu, terdapat perlindungan hukum terhadap hak anak korban praktek
prostitusi dari wisatawan yaitu hak anak sebagai korban kejahatan dan hak anak saat
berkonflik dengan hukum. Terdapat sanksi tegas bagi wisatawan asing yang terlibat dalam
eksploitasi anak dibawah umur yaitu agar dipidana sesuai ketentuan pidana Indonesia atau
diberlakukan sesuai ketentuan yang berlaku. [ CITATION Lan14 \l 1033 ]

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Windia Sari Sunardiyana dan Agus Joko Pitoyo.
Jurnal penelitiannya berjudul Studi Perdagangan Anak Perempuan Di Kecamatan Bongas
Kabupaten Indramayu. Tujuan penelitiannya untuk mengetahui faktor yang mengakibatkan
anak–anak perempuan terjerat dalam trafficking, mengetahui bagaimana mekanisme
trafficking yang terjadi, serta kekerasan apa saja yang mereka alami selama menjadi korban
trafficking. Metode penelitiannya yaitu metode kualitatif dengan teknik snowball. Hasil
penelitiannya adalah anak-anak perempuan yang rentan terjerat trafficking merupakan anak-
anak yang umumnya memiliki orangtua dengan pendidikan rendah, kondisi ekonomi yang
sulit dan keluarga yang kurang harmonis. Lingkungan yang seperti ini menjadikan anak
rentan menjadi korban, rendahnya pendidikan menjadikan mereka minim informasi sehingga
mereka mudah untuk ditipu dan diiming-imingi oleh calo atau germo. Pola hidup yang
konsumtif dan ingin kebutuhan hidupnya dipenuhi dengan cara instan menjadikan mereka
memiliki motivasi belajar yang minim, untuk itu mereka lebih memilih pekerjaan yang tidak
membutuhkan syarat yang rumit dan mampu menghasilkan uang banyak. Mayoritas korban
trafficking di Kecamatan Bongas adalah anak perempuan berusia 14 tahun hingga 17 tahun.

Proses perekrutan perdagangan anak terjadi sangat mudah di Kecamatan Bongas karena
pelakunya sendiri adalah orang-orang di sekitar mereka seperti keluarga, tetangga atau teman
sendiri dengan modus penjeratan hutang dan iming-iming gaji tinggi. Anak perempuan
dibawah umur yang berhasil direkrut kemudian diangkut, dilengkapi syarat-syarat kerja yang
kurang dan kemudian diserahkan ke calo yang lain. Jika lokasi kerja di luar negeri maka akan
terjadi pemalsuan dokumen yang dilakukan oleh oknum-oknum yang merekrut korban.
Proses pemindahan korban lebih banyak menggunakan jalur darat dan jalur laut karena
prosedur keberangkatannya tidak serumit jalur udara. Berdasarkan pengakuan calo ia lebih
sering membawa korban-korban dengan menyewa mobil, semua biaya sewa dan
keberangkatan ditanggung oleh germo. Bahkan para korban sebelum berangkat diberi uang
untuk biaya perawatan agar lebih cantik. Kondisi lapangan kerja yang monoton dan tanpa
peningkatan inilah yang menurut calo banyak yang terlibat dalam trafficking. Kekerasan yang
anak-anak tersebut alami tidak hanya kekerasan seksual tetapi juga kekerasan psikologis,
kekerasan ekonomi dan kekerasan fisik bahkan ada juga yang mengalami kekerasan
kombinasi. [ CITATION Win14 \l 1033 ]

Terakhir, penelitian yang dilakukan oleh I.G.A Parwata Tri Bwana dan R.A Retno
Murni. Judul penelitiannya adalah Sanksi Pidana Dalam Tindak Pidana Perdagangan Anak
Di Indonesia. Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui bagaimanakah hukuman yang di
jatuhkan kepada si pelaku kejahatan yang diatur dalam KUHP dan Undang-undang yang
mengatur tentang perdagangan anak di Indonesia, di samping itu juga memberikan
pengetahuan umum kepada masyarakat mengenai peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang kejahatan perdagangan anak di Indonesia. Metede penelitian tersebut
adalah penelitian hukum normatif. Hasil penelitian tersebut adalah sanksi pidana
perdagangan anak diatur dalam KUHP dan luar KUHP. Dalam KUHP mengenai tindak
pidana perdagangan anak dinyatakan dalam buku II Pasal 297 KUHP. Di luar KUHP,
terdapat beberapa undang-undang yang mengatur tentang penerapan sanksi pidana
perdagangan anak dintaranya Undang-Undang No. 24 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak Pasal 83, Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan pasal 74 dan
pasal 183. Selain itu, sanksi pidana perdagangan anak dalam Undang-Undang Hak Asasi
Manusia terdapat pada pasal 9 Undang-Undang No. 26 Tahun 2000. [ CITATION Mur \l 1033 ]

Dari kelima jurnal yang telah saya baca, saya setuju dengan jurnal tersebut. Banyaknya
kasus eksploitasi anak yang terjadi disebabkan ekonomi keluarga yang rendah dan tingkat
pendidikan yang rendah. Faktor-faktor yang lain juga mendukung kasus tersebut bisa terjadi
diantaranya permintaan dari para germo yang meningkat serta masih marak tempat untuk
prostistusi seperti karaoke, hotel, dan lain-lain. Selain itu, upaya perlindungan hukum pun
sudah tepat untuk mengatasi kasus eksploitasi terhadap anak. Seluruh lapisan masyarakat dan
penegak hukum harus saling membantu untuk meminimalisir agar kasus tersebut tidak
terjadi. Selain itu, perlu diadakannya sosialisasi kepada masyarakat terutama orang tua untuk
tidak mengeksploitasi anak dalam bentuk apapun.

Dari penelitian-penelitian sebelumnya, selain faktor penyebab yang saya cantumkan,


saya akan menguatkan teori sebelumnya yaitu mengenai perlindungan hukum. Peraturan
perundang-undangan yang telah dibuat pemerintah Indonesia sudah baik. Namun, apakah
setiap daerah mempunyai kebijakan maupun sanksi untuk menangani kasus tersebut.
Mengapa tempat-tempat yang bisa dijadikan untuk prostitusi masih ada dan apakah ada
kebijakannya untuk memberantas tempat tersebut. Selain itu, Saya akan menambahkan
upaya rehabilitasi terhadap anak di bawah umur yang menjadi korban eksploitasi. Apakah
hal tersebut sudah diatur dalam undang-undang serta bagaimana dampak yang terjadi pada
korban. Oleh karena itu, penelitian yang saya lakukan untuk memberikan pengetahuan
kepada masyarakat serta memperkuat perlindungan hukum baik itu di daerah maupun di
tingkat nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Lang, L. C. (2014). Perlindungan Hukum Terhadap Hak Anak Korban Praktek Prostitusi Dari
Wisatawan. Lex et Societis, II. No. 1.

Murni, I. P. (n.d.). Sanksi Pidana dalam Tindak Pidana Perdagangan Anak Di Indonesia.

Rini Fathonah, S. M. (2016). Analisis Terhadap Faktor Penyebab Prostitusi Pada Anak..

Setiono, B. W. (2016). Eksploitasi Jasa Seksual Anak Dibawah Umur.

Sunardiyana, W. S., & Pitoyo, A. J. (2014). Studi Perdagangan Anak Perempuan Di Kecamatan Bongas
Kabupaten Indramayu.

Anda mungkin juga menyukai