Kemudian pada tahun 1543, seorang astronom Polandia bernama Nicolaus Copernicus (1473-
1543) mencetuskan model heliosentris. Heliosentris berarti bumi beserta planet lainnya
mengelilingi matahari dalam lintasan yang melingkar. Tentu saja pendapat tersebut lebih baik
dibanding pendapat sebelumnya. Akan tetapi, ada yang masih kurang dari pendapat
Copernicus yaitu diam masih menggunakan lingkaran sebagai bentuk lintasan gerak planet.
Pada tahun 1596, Kepler menerbitkan buku pertamanya di bidang astronomi “The Mysteri of
the Universe”. Dalam buku tersebut, ia memaparkan kekurangan dari kedua model diatas
yaitu tiada keselarasan antara lintasan orbit planet dengan data pengamatan Tycho Brahe.
Untuk itu, Kepler meninggalkan model Copernicus dan juga Ptolemeus kemudian mencari
model baru. Pada tahun 1609, ditemukan bentuk orbit yang cocok dengan data pengamatan
Brahe, yaitu bentuk elips.
Hukum Kepler I
Hukum I Kepler ini berbunyi :
“Semua planet bergerak pada lintasan elips mengitari matahari dengan matahari
berada di salah satu fokus elips.”
Hal tersebut menunjukkan bahwa jarak planet dengan matahari tidak selalu tetap. Pada suatu
saat dititik terdekat (perihelion) serta disaat lain berada pada titik terjauh (aphelion).
Lihat pada gambar 2.25, apabila M serta N titik
fokus elips maka jarak tiap titik pada elips ke M
serta N tetap sehingga berlaku PM + Pn = Dn +
Dm = BN + BM dan seterusnya.
CM/CA = eksentrisitet (ditulis e)
Rumus:
b² = a² (1 – e¹) luas elips = πab
Sehingga dapat disimpulkan bahwa jarak planet ke matahari umumnya tidaklah tetap,
terkadang dekat dan terkadang terjauh. Jika dilihat pada gambar 2.25, matahari pada posisi
titik M, titik terdekat planet (A) disebut dengan perihelion sedangkan titik terjauh (B) disebut
dengan aphelion.
Hukum Kepler II
“Kuadrat perioda suatu planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya
dari Matahari.
Penjelasan dari hukum kepler III ini terkait dengan revolusi planet mengelilingi matahari.
Daftar Pustaka
https://portal-ilmu.com/hukum-kepler-1-2-dan-3/
https://rumusrumus.com/hukum-kepler/