Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BIOLOGI

KELAINAN ATAU CACAT PADA PROSES


MITOSIS DAN MEIOSIS

DISUSUN OLEH:
NAMA : FIKA ZAYYINATUL LUTFIYAH
NOMOR : 12
KELAS : XII MIPA 3

SMA NEGERI 1 SIMO


TAHUN PE LAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah tentang kelainan atau cacat pada proses mitosis dan meiosis .

    Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
    
    Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini.
    
   

    
                                                                                     Simo,  05 November 2018

Penyusun,

Fika Zayyinatul Lutfiyah


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mitosis adalah proses di mana sebuah sel tunggal membelah mengakibatkan


umumnya dua sel yang identik, masing-masing berisi jumlah kromosom dan isi
genetik. Mitosis adalah proses di mana sebuah sel tunggal membelah mengakibatkan
umumnya dua sel yang identik, masing-masing berisi jumlah kromosom dan isi
genetik yang sama seperti yang dari sel asli. Mitosis adalah proses pembelahan sel
inti.Selama divisi, inti sel membelah, menghasilkan dua set kromosom yang identik,
atau protein DNA yang terorganisasi. Proses ini hampir selalu disertai dengan proses
yang disebut sitokinesis, yang mengarah ke dua sel benar-benar terpisah, yang
disebut sel anak. Ada empat fase dalam proses: profase, metafase, anafase, dan
telofase. Ada sejumlah alasan untuk proses ini, termasuk reproduksi dan penggantian
sel, dan masalah dengan itu bisa serius merusak atau membu.nuh sel-sel. Mitosis
sering bingung dengan meiosis, tetapi keduanya memiliki proses berbeda dalam
beberapa cara.

Mitosis dan meiosis keduanya sarana divisi seluler, tetapi mereka berbeda
dalam beberapa cara kunci. Pertama, meiosis hanya terjadi pada tipe tertentu dari sel-
sel reproduksi yang disebut gamet – pada manusia, telur dan sperma – dan spora.
Juga, meiosis berakhir dengan empat sel yang benar-benar unik secara genetik,
sedangkan pada mitosis, hasil akhirnya adalah dua sel benar-benar identik.Sebelum
ini, bahan genetik asli sel (induk) telah direplikasi selama fase S dari siklus sel
sehingga ketika sel memasuki mitosis itu mengalami empat fase utama yang
berujung pada pembentukan dua sel identik (anak):Tahap 1: Profase: pembentukan
kromosom berpasangan, hilangnya membran nuklir, munculnya poros akromatik,
pembentukan badan polar. Tahap 2: Metafase: penyusunan kromosom di bidang
ekuator. Kromosom terpisah menjadi dua bagian yang sama persis. Tahap 3:
Anafase: dua kelompok kromosom anak terpisah dan bergerak sepanjang serat-serat
gelendong pusat, masing-masing menuju salah satu aster, ini membentuk diaster.
Tahap 4: Telofase: dua anak inti terbentuk, membagi sitoplasma, membentuk dua sel
anak yang lengkap.Awalnya, mitosis merujuk hanya untuk pembelahan inti ditemani
oleh sitokinesis (yang merupakan pembagian sitoplasma), seperti dalam kasus dari
beberapa sel seperti jamur tertentu dan dalam telur yang sudah dibuahi kebanyakan
serangga. Seperti yang digunakan sekarang, mitosis digunakan bergantian dengan
pembelahan sel.

Pengertian Meiosis adalah proses pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel
kelamin dari organisme yang mengadakan reproduksi secara generatif atau seksual.
Pada dasarnya meiosis terdiri atas sekali duplikasi kromosom (DNA) yang dikuti
oleh dua kali pembelahan (tanpa replikasi DNA), sehingga pada akhirnya dihasilkan
sel-sel haploid. Pada hewan betina, dari pembelahan meiosis 2 ini, oosit 2 akan
menghasilkan 2 anak sel yang juga tidak sama ukurannya. Sel yang berukuran besar
merupakan ovum yang matang dan sel yang berukuran kecil dinamakan “polar
body“. Sebagai akibat pembelahan meiosis yang tidak simetris tersebut, maka oosit
yang terbentuk akan dipertahankan tetap besar, sedangkan polar body yang terbentuk
akhirnya mengalami degenerasi. Pelepasan sel telur dari ovarium yang dinamakan
ovulasi bergantung pada spesiesnya. Ovulasi yang berbeda saat pelepasan gametnya
akan berbeda juga fase perkembangan sel gamet yang terlibat .Pada pembentukan sel
telur dan sel mani yang berlangsung melalui pembelahan meiosis tersebut, hampir
90% dari seluruh waktu meiosis berlangsung untuk tahap profase 1. Dalam tahap
profase 1 itulah terjadi peristiwa pindah silang (crossing over) antara kromosom
homolog yang akan mengakibatkan perpindahan gena dari kromosom satu ke
kromosom homolognya.

B. TUJUAN

Untuk mengetahui kelainan atau cacat pada proses mitosis atau meiosis.
BAB II

ISI

A. PEMBAHASAN

1. Kelainan atau Cacat Pada Proses Mitosis Dan Meiosis

A. Meiosis

Meiosis adalah proses pembelahan sel-sel dari sperma dan telur untuk
membuat sel-sel baru, termasuk pembelahan sel kelamin. Ini merupakan proses awal
pertumbuhan bayi dalam kandungan setelah telur bertemu dengan sperma. Sel dari
ibu dan ayah akan menyumbang kromosom masing-masing berjumlah 23, sehingga
calon bayi mereka akan mendapatkan total 46 kromosom.

Namun, saat pembelahan meiosis ini tidak terjadi dengan benar, maka
kromosom yang didapatkan bayi bisa mempunyai jumlah yang berlebih atau malah
kurang dari jumlah normal (46 kromosom). Kesalahan pada proses pembelahan ini
akan mengakibatkan kelainan kromosom pada calon bayi.

Seiring waktu berjalan, calon bayi kemudian menerima kromosom tambahan


(disebut dengan trisomi) atau mengalami kehilangan kromosom (disebut dengan
monosomi). Kehamilan dengan trisomi atau monosomi ini dapat menyebabkan
keguguran atau bayi lahir mati (stillbirth). Bila kehamilan ini bisa bertahan sampai
usia kehamilan penuh, bayi bisa mengalami masalah kesehatan yang bisa ia derita
seumur hidup. Semua hal ini terjadi karena kelainan kromosom yang dialami bayi
dalam kandungan.
Berikut ini beberapa contoh kesalahan pembelahan sel yang mengakibatkan kelainan
kromosom.

1. Down Sindrom

Down sindrom merupakan salah satu kelainan kromosom yang paling mudah
dikenali karena tampilan fisiknya. Kelaian ini terjadi akibat kesalahan pembelahan
sel kromosom nomor 21, sehingga yang terjadi proses pembelahan justru
menghasilkan 3 sel kromosom nomor 21. Kelainan ini bisa mengakibatkan kelainan
fisik juga memiliki kemampuan belajar yang rendah. Bahkan sebagian bayi juga bisa
terlahir dengan cacat jantung bawaan.

2. Spina bifida

Spina Bifida merupakan kelainan yang terjadi akibat kelainan kromosom


pada janin yang menyebabkan adanya tulang belakang tidak terbentuk dengan
sempurna sehingga menyebabkan adanya celah pada tulang belakang yang bisa
berpengaruh pada perkembangan otak. Kondisi ini bisa diakibatkan karena banyak
faktor, seperti asupan asam folat yang kurang mencukupi ketika masa kehamilan,
keluarga memiliki riwayat penyakit serupa, dan juga karena disebabkan karena
konsumsi obat-obatan tertentu ketika masa kehamilan

3. Thalassemia
Thalasemia adalah salah satu jenis kelainan kromosom yang menyebabkan
terjadinya kelainan pada sel darah, yang mengakibatkan sel-sel darah merah tidak
dapat bekerja secara normal dan bisa meningkatkan resiko anemia. Kelainan ini
bersifat turunan, sehingga orang tua atau keluarga yang memiliki riwayat Thalasemia
sangat mungkin memiliki anak dengan kondisi yang sama.

4.Turner Syndrome

Turner syndrome merupakan kelainan kromosom yang biasanya terjadi pada


perempuan. Bila perempuan normalnya memiliki satu kromosom seks X dan Y atau
dua kromosom seks X, maka seorang dengan Turner Syndrome hanya memiliki satu
kromosom X saja atau bahkan hilang seluruhnya (monosomi). Kelainan ini bisa
mengakibatkan berbagai macam gangguan medis dan juga perkembangan secara
fisik, seperti kemandulan, memiliki postur tubuh yang pendek, kelainan jantung,
kesulitas berinteraksi sosial juga belajar.

5. Edward syndrome

Syndrome Edwards pada bayi atau juga disebut sebagai Trisomi 18


merupakan salah satu kelainan kromosom yang terjadi pada janin, karena diakibatkan
adanya kelebihan kromosom 18. Kelainan ini bisa menimbulkan kelainan genetis
langka pada bayi yang sangat beresiko menimbulkan keguguran, stillborn, hingga
bayi lahir cacat.
6. Patau syndrome pada bayi 

Sindrome Patau atau yang lebih dikenal dengan sebutan Trisomi 13,
merupakan kelainan yang terjadi pada kromosom nomor 13 sehingga tubuh memiliki
3 sel kromosom 13 atau disebut Trisomi 13. Bayi yang terlahir dengan sindrom ini
biasanya akan memiliki beberapa kelainan yang menyerang jantung, saraf otak juga
tulang belakang. Kelainan ini terjadi dengan perbandingan 1:16.000 kelahiran dan
meningkat ketika usia ibu hamil bertambah.

7. Sindrom Cri du Chat

Sindrom Cri du Chat atau juga disebut sindrome Lejeune, merupakan


kelainan pada kromosom yang terjadi karena delesi atau hilangnya sedikit bagian
dari kromosom  5p. Kelainan ini mengakibatkan banyak, seperti keterbatasan bahasa,
memiliki ukuran kepala yang kecil, terlambat berjalan, hiperaktif, hingga
keterbelakangan mental. Anak dengan sindrome ini memiliki ciri khas yang mudah
dikenali, yakni ketika menangis suaranya terdengan seperti suara kucing.

B. Mitosis
Mitosis hampir sama dengan meiosis, yaitu proses pembelahan sel pada saat telur
yang sudah dibuahi sperma sedang berkembang. Namun, sel yang dihasilkan dari
pembelahan mitosis ini lebih banyak jumlahnya daripada sel yang dihasilkan dari
meiosis. Mitosis bisa menghasilkan sel kromosom sebanyak 92, kemudian terbagi
lagi menjadi 46 kromosom dan 46 kromosom, begitu seterusnya sampai membentuk
calon bayi Anda.

Selama pembelahan mitosis juga bisa terjadi kesalahan, sehingga menyebabkan


kelainan kromosom pada bayi. Jika kromosom tidak terbagi dalam jumlah yang
sama, sel yang baru terbentuk bisa memiliki kromosom tambahan (sejumlah 47
kromosom) atau mengalami kehilangan kromosom (jumlah kromosom menjadi 45).
Jumlah sel kromosom yang tidak normal ini kemudian dapat menyebabkan calon
bayi Anda mengalami kelainan kromosom.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penyakit/cacat akibat gangguan atau kesalahan dalam pembelahan meiosis


dan mitosis dapat disebabkan : Penyakit ibu yang diturunkan,Ibu mengkonsumsi obat
berlebih serta bahan kimia berbahaya,Perbedaan darah, misal Resus + dan Resus
–,Kekurangan pasokan nutrisi pada saat hamil,Benturan fisik saat hamil,Nilai
APGAR (ini menurut orang lain),kurang melakukan olahraga.

Selain itu juga bisa disebabkan adanya mutasi gen(perubahan gan yang
senantiasa dialami oleh setiap orang sepanjang hidupnya yang bisa menguntungkan
namun dapat juga merugikan).

B. KRITIK DAN SARAN

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, mengenai materi yang menjadi


bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan atau referensi yang saya peroleh
hubungannya dengan makalah ini. Saya banyak berharap pembaca memberikan
kritik saran yang membangun kepada saya demi sempurnanya makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis.

Anda mungkin juga menyukai