1)
lmu Kesehatan Masyarakat,Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
2)
Staff Pengajar Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Jl. K.H Wachid Hasyim no 65, Kediri, Jawa Timur , Indonesia
Email : dheadydhe7@gmail.com1), safarihasan81@gmail.com2
Abstract
Pancasila sebagai dasar negara telah gained a place in the hearts of the leaders of this
mendapat tempat di hati para pemimpin bangsa nation. On the contrary, the Pancasila has not
ini. Sebaliknya, pancasila belum mendapat yet gotten a place in the life of socializing and
tempat dalam kehidupan bersosial dan berpolitik politics of this nation. Social conflict, politics
bangsa ini. Konflik sosial, politik masih terjadi still occurs under the flutter of the Pancasila
dibawah kepakan sayap Pancasila, masalah wing, a problem arises when the Pancasila is
muncul ketika Pancasila dipahami sebagai understood as a state instrument, but has not yet
instrumen negara, tetapi belum menjadi paham become a state understanding. This is indicated
negara. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai by a variety of Pancasila rites that have not
ritualitas Pancasila yang belum menyentuh touched the beliefs of the nation and state.
keyakinan berbangsa dan bernegara masyarakat. Therefore, efforts are needed to shift the
Oleh sebab itu, diperlukan upaya menggeser understanding of Pancasila from its instrumental
pemahaman Pancasila dari bentuk instrumental form by simply memorizing the principles of
dengan sekadar menghafal sila Pancasila, Pancasila, towards the form of contestation by
menuju bentuk kontestasi dengan terlibat dalam being involved in the "arena" of Pancasila.
“arena” Pancasila.
Bentuk kerajaan dengan agama sebagai tali Kerajaan Sriwijaya ini adalah kerajaan
pengikat kewibawaan Raja ini tampak dalam maritim yang mengandalkan kekuatan armada
kerajaan yang muncil kemudian di pulau Jawa lautnya. Kunci-kunci lalu lintas laut di sebelah
dan Sumatera. barat dikuasainya seperti Selat Sunda (686 M),
kemudian Selat Malaka (775 M). Pada zaman itu,
ZAMAN KERAJAAN SRIWIJAYA Kerajaan Sriwijaya merupakan suatu kerajaan
besar yang cukup disegani di kawasan Asia
Menurut Mr. Muhammad Yamin bahwa Selatan. Perdagangan dilakukan dengan
berdirinya negara kebangsaan Indonesia tidak mempersatukan pedagang perajin dengan
dapat dipisahkan dengan kerajaan-kerajaan lama pegawai kerajaan sehinggga rakyat mudah untuk
yang merupakan warisan dari nenek moyang memasarkan barang dagangannya. (Keneth R.
bangsa Indonesia. Negara kebangsaan Indonesia Hall, 1976 : 75-77).
terbentuk melalui tiga tahap. Pertama, zaman
kerajaan Sriwijaya di bawah Wangsa Syailendra Demikian pula dalam sistem
(600-1400) yang bercirikan kedatuan. Kedua, pemerintahannya terdapat pegawai pengurus
negara kebangsaan pada zaman kerajaan pajak, harta benda kerajaan, rohaniawan yang
Majapahit (1239-1525) yang bercirikan menjadi pengawas teknis pembangunan gedung-
keprabuan, kedua tahap tersebut merupakan gedung dan patung suci sehingga pada saat itu
negara kebangsaan Indonesia lama. Ketiga, kerajaan dalam menjalankan sistem negaranya
negara kebangsaan modern yaitu negara tidak terlepas dari nilai Ketuhanan. (Suwarno,
Indonesia merdeka yang diproklamirkan pada 1993 : 19).
tanggal 17 Agustus 1945. (Sekretariat Negara RI,
1995 : 11). Agama dan kebudayaan dikembangkannya
dengan mendirikan suatu universitas agama
Pada abad ke- VII muncullah sebuah kerajaan Buddha, yang sangat terkenal di negara lain di
di daerah Sumatera yaitu kerajaan Sriwijaya, Asia. Banyak para musafir dari negara lain
misalnya dari Cina yang belajar terlebih dahulu Sriwijaya terdapat pusat kegiatan pembinaan dan
di universitas tersebut terutama agama Buddha pengembangan agama Budha.
dan bahasa Sansekerta sebelum melanjutkan Nilai Sila Kedua, terjalinnya hubungan
studinya ke India. Malahan banyak guru-guru antara Sriwijaya dengan India (Dinasti Harsha).
besar tamu dari India yang mengajar di Sriwijaya Pengiriman para pemuda untuk belajar di India.
misalnya Dharmakitri. Cita-cita tentang Telah tumbuh nilai-nilai politik luar negeri yang
kesejahteraan bersama dalam suatu negara telah bebas dan aktif.
tercermin pada kerajaan Sriwijaya tersebut yaitu Nilai Sila Ketiga, sebagai negara
berbunyi marvuat vanua Criwijaya siddhaya martitim, Sriwijaya telah menerapkan konsep
subhiksayang berarti suatu cita-cita negara yang negara kepulauan sesuai dengan konsepsi
adil dan makmur. (Sulaiman, tanpa tahun : 53). Wawasan Nusantara.
Nilai Sila Keempat, Sriwijaya telah
Unsur-unsur yang terdapat di dalam Pancasila memiliki kedaulatan yang sangat luas, meliputi
yaitu: Ke-Tuhan-an, Kemanusiaan, (Indonesia sekarang) Siam, semenanjung
Persatuan, Tata Pemerintahan atas dasar Melayu.
musyawarah dan keadilan sosial telah terdapat Nilai Sila Kelima, Sriwijaya menjadi
sebagai asas-asas yang menjiwai bangsa pusat pelayanan dan perdagangan, sehingga
Indonesia, yang dihayati serta dilaksanakan pada kehidupan rakyatnya sangat makmur.
waktu itu, hanya saja belum dirumuskan secara
konkret. Dokumen tertulis yang membuktikan
terdapatnya unsur-unsur tersebut ialah Prasasti-
prasasti di Talaga Batu, Kedukan Bukit, Karang
Brahi, Talang Tuo dan Kota Kapur (Dardji
Darmodihardji, 1974 : 22-23).
Pada hakekatnya nilai-nilai budaya bangsa
semasa kejayaan Sriwijaya telah menunjukkan ZAMAN KERAJAAN-KERAJAAN
nilkai-nilai Pancasila, yaitu : SEBELUM KERAJAAN
MAJAPAHIT
Nilai Sila pertama, terwujud dengan
adanya umat agama Budha dan Hindu hidup Sebelum kerajaan Majapahit muncul sebagai
berdampingan secara damai. Pada kerajaan sebuah kerajaan yang memancangkan nilai-nilai
nasionalisme, telah muncul kerajaan-kerajaan di
Jawa Tengah dan Jawa Timur secara silih untuk memohon Airlangga bersedia menjadi raja,
berganti. Keraja Holing pada abad ke- VII, meneruskan tradisi istana, sebagai nilai-nilai sila
Sanjaya pada abad ke- VIII yang ikut membantu keempat. Demikian pula menurut prasasti
membantu candi Kalasan untuk Dewa Tara dan Kelagen, pada tahun 1037, raja Airlangga
sebuah wihara untuk pendeta Buddha didirikan di memerintahkan untuk membuat tanggul dan
Jawa Tengah bersama dengan dinasti Syailendra waduk demi kesejahteraan rakyat yang
(abad ke- VII dan abad ke- IX). Refleksi puncak merupakan nilai-nilai sila kelima. (Toyibin,
dari Jawa Tengah dalam periode-periode 1997 : 28-29).
kerajaan-kerajaan tersebut adalah dibangunnya
candi Borobudur (candi agama Buddha pada Di wilayah Kediri Jawa Timur berdiri pula
abad ke- IX), dan candi Prambanan (candi agama kerajaan Singasari (pada abad ke- XIII), yang
Hindhu pada abad ke- X). kemudian sangat erat hubungannya dengan
berdirinya kerajaan Majapahit.
Selain kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah
tersebut di Jawa Timur muncullah kerajaan- ZAMAN KERAJAAN MAJAPAHIT
kerajaan Isana (pada abad ke- IX), Darmawangsa
Pada tahun 1293 berdirilah kerajaan
(abad ke- X), demikian juga kerajaan Airlangga
Majapahit yang mencapai zaman keemasannya
pada abad ke- XI. Raja Airlangga membuat
pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan
bangunan keagamaan dan asrama, dan raja ini
mahapatih Gajah Mada yang dibantu oleh
memiliki sikap toleransi dalam beragama. Agama
Laksamana Nala dalam memimpin armadanya
yang diakui oleh kerajaan adalah agama Buddha,
untuk menguasai nusantara. Wilayah kekuasaan
agama Wisnu dan agama Syiwa yang hidup
Kerajaan Majapahit semasa jayanya itu
berdampingan secara damai. (Toyibin, 1997 :
membentang dari Semenanjung Melayu
26).
(Malaysia sekarang) sampai Irian Barat melalui
Menurut prasasti Kelagen, Raja Airlangga
Kalimantan Utara.
telah mengadakan hubungan dagang dan bekerja
sama dengan Benggala, Chola dan Champa. Hal
Pada waktu itu, agama Hindu dan Buddha
ini menunjukkan nilai-nilai kemanusiaan.
hidup berdampingan dengan damai dalam satu
Demikian pula Airlangga mengalami
kerajaan. Empu Prapanca
penggemblengan lahir dan batin di hutan dan
menulis Negarakertagama (1365). Dalam kitab
tahun 1019 para pengikutnya, rakyat dan para
tersebut telah terdapat istilah “Pancasila”. Empu
Brahmana bermusyawarah dan memutuskan
Tantular mengarang buku Sutasoma, dan di melalui memudar dan akhirnya mengalami
dalam buku itulah kita jumpai seloka persatuan keruntuhan dengan “Sinar Hilang Kertaning
nasional yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang bunyi Bumi” pada permulaan abad ke- XVI (1520).
lengkapnya Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana
Dharma Mangrua, artinya walaupun berbeda Pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha
namun satu jua adanya sebab tidak adanya agama Esa telah terbukti pada waktu agama Hindu dan
yang dimiliki Tuhan yang berbeda. Budhahidup berdampingan secara damai, Empu
Prapanca menulis Negarakertagama (1365) yang
Sumpah Palapa yang diucapkan oleh di dalamnya telah terdapat istilah “Pancasila”.
Mahapatih Gajah Mada dalam sidang Ratu dan Empu Tantular mengarang buku Sutasoma
Menteri-menteri di paseban keprabuan Majapahit dimana dalam buku itu tedapat seloka persatuan
pada tahun 1331, yang berisi cita-cita nasional yang berbunyi “Bhinneka Tunggal Ika
mempersatukan seluruh nusantara raya sebagai Tan Hana Dharma Mangrua”, artinya walaupun
berikut: “Saya baru akan berhenti berpuasa berbeda-beda, namun satu jua dan tidak ada
makan pelapa, jikalau seluruh Nusantara agama yang memiliki tujuan yang berbeda. Hal
bertakluk di bawah kekuasaan negara, jikalau ini menunjukkan realitas beragama saat itu.
Gurun, Seram, Tanjung, Haru, Pahang, Dempo, Seloka toleransi ini juga diterima oleh kerajaan
Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik telah Pasai di Sumatera sebagai bagian kerajaan
dikalahkan.”. (M. Yamin, 1960 : 60). Majapihit yang telah memeluk agama Islam.
Berdasarkan uraian diatas dapat kita fahami Mataram dibawah pemerintahan Sultan
bahwa zaman Sriwijaya dan Majapahit Agung (1613-1645) berupaya mengadakan
adalah sebagai tonggak sejarah perjuangan perlawananan dan penyerangan ke Batavia pada
bangsa Indonesia dalam mencapai cita-citanya. tahun 1628 dan 1629, walaupun tidak berhasil
meruntuhkan namun Gubernur Jendral J. P. Coen
tewas dalam serangan Sultan Agung yang ke dua Umar dalam Perang Aceh (1860), Anak Agung
itu. Made dalam Perang Lombok (1894-1895),
Sisingamangaraja XII di Tanah Batak (1900) dan
Beberapa saat setelah sultan Agung mangkat masih banyak perlawanan lainnya.
maka mataram menjadi bagian kekuasaan
kompeni. Di Makasar yang memiliki kedudukan Penghisapan mulai memuncak ketika Belanda
yang sangat vital berhasil juga dikuasai oleh mulai menerapkan sistem monopoli melalui
Kompeni tahun 1667 dan timbullah perlawanan tanam paksa (1830-1870) dengan memaksakan
dari rakyat Makasar di bawah Hasanudin. beban kewajiban terhadap rakyat yang tidak
Menyusul pula wilayah Banten (Sultan Agung berdosa.
Tirtoyoso) dapat di tundukkan pula oleh
Kompeni pada tahun 1684. Perlawanan Soekarno pernah mengatakan “Jangan sekali-
Trunojoyo, Untung Suropati di Jawa Timur pada kali meninggalkan sejarah”. Dari perkataan
akhir abad ke- XVII, nampaknya tidak mampu tersebut dapat dimaknai bahwa sejarah
meruntuhkan kekuasaan Kompeni pada saat itu. mempunyai fungsi yang beragam bagi
Demikian Belanda pada awalnya menguasai kehidupan. Seperti diungkap seorang filsuf
daerah-daerah yang strategis yang kaya akan Yunani yang bernama Cicero (106-43 SM) yang
hasil rempah-rempah pada abad ke- XVII dan mengungkapkan “Historia Vitae Magistra”, yang
nampaknya semakin memperkuat kedudukannya bermakna, “sejarah memberikan kearifan”.
dengan didukung oleh kekuatan militer. Pengertian yang lebih umum yaitu “Sejarah
merupakan guru kehidupan”. Sejarah
Pada abad itu sejarah mencatat bahwa memperlihatkan dengan nyata bahwa semua
Belanda berusaha dengan keras untuk bangsa memerlukan suatu konsepsi dan cita-cita.
memperkuat dan mengintensifkan kekuasaan di Jika mereka tidak memilikinya atau jika konsepsi
Indonesia. Melihat praktek-praktek penjajahan dan cita-cita itu menjadi kabur dan usang, maka
Belanda tersebut maka meledaklah perlawanan bangsa itu adalah dalam bahaya (Soekarno, 1989:
rakyat di berbagai wilayah Nusantara, antara 64).
lain : Pattimura di Maluku (1817), Baharudin di
Palembang (1819), Imam Bonjol di Minangkabau Cita-cita ideal sebagai landasan moralitas
(1821-1837). Pangeran Diponegoro di Jawa bagi kebesaran bangsa diperkuat oleh
Tengah (1825-1830), I Ketut Gusti Jelanntik, cendekiawan-politisi Amerika Serikat, John
Panglima Polim, Teuku Tjik di Tiro, Teuku Gardner, “No nation can achieve greatness
unless it believes in something, and unless that merupakan awal gerakan Nasional untuk
something has moral dimensions to sustain a mewujudkan suatu bangsa yang memiliki
great civilization” (Tidak ada bangsa yang dapat kehormatan akan kemerdekaan dan
mencapai kebesaran kecuali jika bangsa itu kekuasaannya sendiri.
mempercayai sesuatu, dan sesuatu yang
dipercayainya itu memiliki dimensi-dimensi Budi Utomo yang didirikan pada tanggal 20
moral guna menopang peradaban besar) (Madjid Mei 1908 inilah yang merupakan pergerakan
dalam Latif, 2011: 42). Nasional, sehingga segera setelah itu muncullah
organisasi-organisasi pergerakan lainnya.
Kuat dan mengakarnya Pancasila dalam jiwa Organisasi-organisasi pergerakan nasional itu
bangsa menjadikan Pancasila terus berjaya antara lain : Sarekat Dagang Islam (SDI) (1909),
sepanjang masa. karena ideologi Pancasila tidak yang kemudian dengan cepat mengubah
hanya sekedar “confirm and deepen” identitas bentuknya menjadi gerakan politik dengan
Bangsa Indonesia sepanjang masa. Sejak mengganti namanya menjadi Sarekat Islam (SI)
Pancasila digali dan dilahirkan kembali menjadi tahun (1911) di bawah H.O.S. Cokroaminoto.
Dasar dan Ideologi Negara, maka ia
membangunkan dan membangkitkan 2 identitas Berikutnya muncullah Indische Partij (1913),
yang “tertidur” dan yang “terbius” selama yang di pimpin oleh Tiga Serangkai yaitu :
kolonialisme” (Abdulgani, 1979: 22). Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, Suwardi
Suryaningrat (yang kemudian lebih di kenal
dengan nama Ki Hajar Dewantoro), Partai ini
ZAMAN KEBANGKITAN
sejak awal menunjukkan keradikalannya,
NASIONAL
sehingga tidak dapat berumur panjang karena
pemimpinnya di buang di luar negeri (1913).
Pada abad ke- XX di panggung politik
Internasional terjadilah pergolakan kebangkitan
Dalam siuasi yang mengguncangkan itu
Dunia Timur dengan suatu kesadaran akan
muncullah Partai Nasional Indonesia (PNI) pada
kekuatan sendiri. Partai Kongres di India dengan
tahun 1927 yang dipelopori oleh Soekarno, Cipto
tokoh Tilak dan Gandhi, adapun di Indonesia
Mangunkusumo, Sartono dan tokoh lainnya.
bergolaklah kebangkitan akan kesadaran
Perjuangan Nasional Indonesia di titik beratkan
berbangsa yaitu Kebangkitan Nasional (1908)
pada kesatuan nasional dengan tujuan Indonesia
dipelopori oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo
Merdeka. Tujuan itu kemudian diikuti dengan
dengan Budi Utomonya. Gerakan inilah yang
tampilnya golongan pemuda yang tokoh- yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha
tokohnya antara lain Muhammad Yamin, Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
Wongsonegoro, Kuncoro Purbopranoto, serta atau Dokuritu Zyunbi Tioosakai.
tokoh-tokoh muda lainnya. Perjuangan rintisan
kesatuan Nasional kemudian diikuti dengan Pada hari itu juga di umumkan nama-nama
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, ketua, wakil ketua serta para anggota sebagai
satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air berikut.
Indonesia. Lagu Indonesia Raya pada saat ini Ketua : Dr. K.R.T. Radjiman
pertama kali dikumandangkan dan sekaligus Wediodiningrat
sebagai penggerak kebangkitan kesadaran Ketua Muda : Itibangase
berbangsa. Ketua Muda : R.P. Soeroso
Kemudian PNI oleh para pengikutnya Enam puluh anggota biasa bangsa Indonesia
dibubarkan, dan diganti bentuknya dengan partai tidak termasuk ketua dan ketua muda dan mereka
Indonesia dengan singkatan Partindo (1931). kebanyakan berasal dari Jawa, tetapi juga ada
Kemudian golongan Demokrat antara lain Moh. yang berasal dari Sumatera, Sulawesi, Maluku,
Hatta, dan St. Syahrir mendirikan PNI baru yaitu dan beberapa peranakan Eropa, Cina, dan Arab.
Pendidikan Nasional Indonesia (1933), dengan
semboyan Kemerdekaan Indonesia harus dicapai Sidang BPUPKI I dilakukan untuk
dengan kekuatan sendiri. menentukan dasar Negara Indonesia. Sidang
berlangsung selama empat hari, berturut-turut
ZAMAN SEBELUM PROKLAMASI yang tampil untuk berpidato menyampaikan
usulannya adalah sebagai berikut :
Sebagai realisasi janji dari Pemerintahan
Jepang maka pada hari ulang tahun Kaisar a. Mr. Muh Yamin (29 Mei 1945)
Hirohito tanggal 29 April 1945 Jepang memberi Dalam pidatonya 29 Mei 1945, Muhammad
semacam hadiah ulang tahun kepada bangsa Yamin mengusulkan calon rumusan dasar negara
Indonesia, yaitu janji kedua dari pemerintahan Indonesia sebagai berikut :
Jepang berupa kemerdekaan tanpa syarat. Tindak Peri Kebangsaan
lanjutnya, pada tanggal 29 Mei 1945 dibentuk Peri Kemanusiaan,
suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki Peri Ketuhanan,
usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia
Peri Kerakyatan (Permusyawaratan, Beliau juga mengusulkan bahwa pancasila
Perwakilan, Kebijaksanaan) adalah sebagai dasar filsafat negara dan
Kesejahteraan Rakyat (Keadilan Sosial). pandangan hidup bangsa Indonesia. Soekarno
mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut:
b. Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945) Sekarang banyaknya prinsip yaitu Kebangsaan,
Prof. Dr. Soepomo mengemukakan teori-teori Internasionalisme, Mufakat, Kesejahteraan, dan
sebagai berikut. Ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan
Teori negara perseorangan (Individualis). Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan
Paham negara kelas (Class Theory) petunjuk seorang teman kita ahli bahasa namanya
Paham negara Integralistik, yang diajarkan ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan
oleh Spinoza, Adam Muler Hegel (Abad ke- 18 diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara
dan 19). Indonesia, kekal dan abadi.
Oleh karena itu, ditetapkan pada tanggal 1
Selanjutnya dalam kaitannya dengan dasar Juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila.
filsafat negara Indonesia Soepomo mengusulkan
hal-hal mengenai kesatuan, kekeluargaan, Sidang BPUPKI kedua (10-16 Juni
keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, 1945)
keadilan rakyat.
Dalam sidang BPUPKI kedua ini pemakaian
c. Ir. Soekarno (1 Juni 1945) istilah hukum dasar diganti dengan istilah
Usulan dasar negara dalam sidang BPUPKI I Undang Undang Dasar. Keputusan penting dalam
berikutnya adalah pidato dari Ir. Soekarno yang rapat ini adalah tentang bentuk negara republik
disampaikan lisan tanpa teks. Beliau dan luas wilayah negara baru. Tujuan anggota
mengusulkan dasar negara yang terdiri atas lima badan penyelidik adalah menghendaki Indonesia
prinsip yang rumusannya adalah sebagai berikut. Raya yang sesungguhnya, yang mempersatukan
Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia) semua kepulauan Indonesia. Susunan Undang
Internasionalisme (Peri Kemanusiaan) Undang Dasar yang diusulkan terdiri atas tiga
Mufakat (Demokrasi) bagian yaitu:
Kesejahteraan Sosial Pernyataan Indonesia merdeka, yang
Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan Yang berupa dakwaan dimuka dunia atas
Berkebudayaan) Penjajahan Belanda
Pembukaan yang didalamnya terkandung Era kemerdekaan dimulai dengan Proklamasi
dasar negara Pancasila Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
Pasal-pasal Undang Undang Dasar. 1945.
menyelenggarakan Undang Undang Dasar agar tidak dapat pengaruh dari Jepang. Setelah
Negara republik Indonesia dan memilih presiden diadakan pertemuan di Pejambon Jakarta pada
dan wakil presiden yang pada hakikatnya sebagai tanggal 16 Agustus 1945 diperoleh kepastian
komite nasional memiliki sifat representatif, atau bahwa Proklamasi kemerdekaan akan tetap
merupakan badan bentukan Jepang, setelah rumah Laksamana Maeda untuk merumuskan
Jepang jatuh badan berubah menjadi badan naskah proklamasi dan pada akhirnya konsep
Menghormati hak-hak orang lain. murni dan konsekuen jiwa serta ketentuan-
Suka memberi pertolongan kepada orang ketentuan UUD 1945, untuk menegakkan
Makna penting dari kajian historis Pancasila Berdasarkan kenyataan tersebut maka untuk
ini ialah untuk menjaga eksistensi Negara memahami Pancasila secara lengkap dan utuh
Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu seluruh tertama dalam kaitannya dengan jati diri bangsa
4. http://shareilmurahma.blogspot.com/20
16/03/pancasila-dalam-kajian-sejarah-
bangsa.html
Biodata Penulis