Anda di halaman 1dari 51

 

Data pribadi

NAMA :

NIM :
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
berkah-Nya kami dapat menyelesaikan Buku Panduan Program Profesi Ners
Keperawatan Gerontik ini. Penyusunan buku Panduan Praktik Profesi Mata Ajar
Keperawatan Gerontik 2018/2019 merupakan cetakan keempat. Buku Panduan
Praktik Profesi Keperawatan Gerontik ini menginformasikan mengenai tujuan
mahasiswa melakukan asuhan keperawatan di Panti Sosial, kompetensi yang
harus dimiliki setelah mahasiswa melakukan asuhan keperawatan gerontik,
proses pembimbingan selama mahasiswa melakukan asuhan keperawatan
Gerontik, proses pelaksanaan praktik asuhan keperawatan Gerontik, instrument
dan format-format evaluasi yang diperlukan didalam melihat kinerja mahasiswa
selama melakukan asuhan keperawatan Gerontik.

Populasi lansia menjadi fenomena sosio-demografi. Baby boomer dan


peningkatan usia harapan hidup akan mengubah demografi yang merefleksikan
peningkatan jumlah lansia. Allender, Rector, & Warner (2014) menjelaskan
bahwa pada tahun 1950, terdapat 131 juta orang berusia 65 tahun ke atas di
seluruh dunia. Pada tahun 1995, jumlah tersebut meningkat menjadi 371 juta,
dan menjadi dua kali lipat antara tahun 2000 dan 2025. Jumlah lansia di dunia
diperkirakan menjadi 1,4 milyar pada tahun 2050. Proporsi lansia mencakup
5,2% dari populasi dunia pada tahun 1950, tumbuh menjadi 6,2% pada tahun
1995. Tahun 2050 diperkirakan jumlah lansia di dunia sejumlah 2 milyar orang
atau sebanyak 22% dari keseluruhan populai manusia (WHO, 2014).
Peningkatan terbesar dalam jumlah lansia akan terjadi di negara berkembang.
China menjadi negara yang paling cenderung memiliki peningkatan proporsi
lansia yang luar biasa sebagai akibat dari tingkat kelahiran yang menurun (IIASA
(2007) dalam Allender, Rector, & Warner (2014). Peningkatan jumlah lansia ini

1
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
harus menjadi perhatian serius, termasuk upaya peningkatan kualitas pelayanan
keperawatan.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu penyelesaian buku ini. Semoga buku Panduan Praktik Profesi
Keperawatan Gerontik ini dapat bermanfaat dan berguna bagi mahasiswa dan
pembimbing dalam melalui tahapan profesi untuk melakukan asuhan
keperawatan Gerontik. Harapan tim penyusun, buku ini dapat digunakan sebaik-
baiknya dalam pencapaian kemampuan mahasiswa sesuai dengan tujuan yang
diharapkan dan buku edisi kedua ini dapat menjadi awal pengembangan buku
panduan praktik berikutnya. Masukan dari pengguna sangat diharapkan untuk
tim penyusun.

Kupang, Januari 2019


Tim Penyusun

2
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................. 1


Daftar Isi ............................................................................. 3

Bab 1. Pendahuluan ............................................................................. 4


A. Latar Belakang ...................................................................... 4
B. Deskripsi Mata Ajar ................................................................ 5
C. Sistematika .......................................................................... 6
D. Capaian ................................................................................ 6
E. Target Capaian ...................................................................... 8

Bab 2. Proses Bimbingan .................................................................... 9


A. Metode Pembelajaran ......................................................... 9
B. Metode Evaluasi .................................................................... 10
C. Tatib dan sanksi .................................................................... 11
D. Hak dan Kewajiban .......................................................... 11
D. Lahan Praktik .................................................................... 12
E. Pembimbing .................................................................... 12
F. Peserta Didik .................................................................... 12

Bab 3. Proses Pelaksanaan Praktik Klinik ................................................ 13


Bab 4. Evaluasi ............................................................................. 19
Bab 5. Penutup ............................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

STIKes Maranatha Kupang merupakan salah satu institusi pendidikan


tinggi di Provinsi Nusa Tenggara yang telah mendapat ijin penyelenggaraan
Program Pendidikan Profesi Ners, sehingga pada pada Tahun Ajaran 2014/
2015 membuka Prodi Ners. Pendidikan profesi keperawatan bertujuan
menyiapkan peserta didik untuk mampu melaksanakan fungsi dan peran
sebagai Ners. Hal ini sesuai dengan keputusan menteri pendidikan nasional
RI No. 232/U/2000 pasal 2 ayat 2 dan UU Nomor 38 tahun 2014 tentang
Keperawatan bahwa program pendidikan professional bertujuan menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
professional dalam menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan
teknologi dan atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan
nasional.

Program pendidikan Ners merupakan lanjutan tahapan akademik pada


pendidikan Sarjana Keperawatan (S.Kep). Pendidikan tahap profesi
keperawatan merupakan tahapan proses adaptasi profesi untuk dapat
menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melaksanakan
asuhan keperawatan professional, memberikan pendidikan kesehatan dan
menjalankan fungsi advokasi kepada klien, membuat keputusan legal dan etik
serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan
keperawatan.
 
Profesi Keperawatan Gerontik memiliki beban studi 2 SKS. Profesi
Keperawatan Gerontik menerapkan konsep dasar dan teori-teori terkait
dengan gerontik dan melakukan asuhan keperawatan gerontik sesuai dengan
masalah kesehatan yang lazim pada lansia di berbagai tatanan pelayanan
kesehatan di komunitas. Mata ajar ini akan berguna dalam melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan pada lanjut usia di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan.

4
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
B. DESKRIPSI MATA KULIAH
Praktik profesi keperawatan gerontik merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan
keperawatan profesional yang aman dan efektif, memberikan pendidikan
kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan
legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan
dengan keperawatan gerontik. Praktik profesi keperawatan gerontik berfokus
pada klien usia lanjut dengan masalah kesehatan yang bersifat aktual, risiko
dan potensial serta untuk meningkatkan kualitas hidup klien.

C. SISTEMATIKA PENULISAN

Buku pedoman praktik profesi ini disusun dengan tujuan agar mahasiswa
dapat memperoleh gambaran umum dan menjadikan panduan untuk
pelaksanaan praktik keperawatan gerontik. Buku ini berisi tentang gambaran
umum praktik profesi Keluarga dan gerontik, tujuan dan kompetensi yang
diharapkan dari praktik, proses bimbingan yang akan dilaksanakan, proses
pelaksanaan praktik, evaluasi dan daftar acuan yang dapat digunakan.

D. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA AJAR

Setelah melaksanakan praktik profesi keperawatan keluarga mahasiswa


memiliki kemampuan :
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan
keperawatan pada klien usia lanjut.
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab.
d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien
usia lanjut
 Oksigenasi akibat COPD, Pneumonia hipostatik, Dekompensasio
cordis, hipertensi.
 Eliminasi : BPH .
 Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : Diare.
 Nutrisi: KEP.

5
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
 Keamanan fisik dan Mobilitas fisik: fraktur, artritis.
e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.
f. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau
faktor lain dari setiap klien usia lanjut yang unik .
g. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan klien usia lanjut.
h. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai
dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif
agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif.
i. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan
asuhan keperawatan usia lanjut.
j. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan
konsisten.
k. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar
dapat mengambil keputusan untuk dirinya.
l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
m. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang
berlaku dalam bidang kesehatan .
n. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan .
o. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
p. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
professional.
q. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
r. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian
asuhan keperawatan.

E.KASUS DAN TINGKAT PENCAPAIAN


Tabel Kasus dan Tingkat pencapaian
No Kasus Tingkat pencapaian
Lanjut Usia Dengan Masalah Fisik
1 Lanjut usia dengan COPD
2 Lanjut usia dengan pneumonia
3 Lanjut usia dengan dekompensasi kordis
4 Lanjut usia dengan hipertensi
5 Lanjut usia dengan BPH
6 Lanjut usia dengan DM

6
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
7 Lanjut usia dengan artritis
8 Lanjut usia dengan KEP
9 Lanjut usia dengan fraktur dan risiko jatuh
Lanjut Usia Dengan Masalah Psiko Sosial Spiritual
10 Lanjut usia dengan masalah gangguan
konsep diri
11 Lanjut usia dengan demensia
12 Lanjut usia dengan masalah spiritual

Tabel Keterampilan Dan Tingkat Pencapaian


NO Keterampilan klinik Tingkat pencapaian

1 Melakukan komunikasi efektif


2 Melakukan pemeriksaan fisik
3 Melakukan pemberian edukasi kesehatan
4 Menyiapkan media edukasi kesehatan
5 Melakukan intervensi keperawatan sesuai
prosedur keperawatan dan kebutuhan lansia
berdasarkan masalah keperawatan
6 Melakukan pemberian terapi modalitas atau
komplementer sesuai masalah keperawatan
pada lansia
7 Melakukan koordinasi dan rujukan sesuai
kebutuhan lansia

7
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
BAB 2
PROSES PEMBIMBINGAN

A. METODE PEMBELAJARAN
Proses bimbingan praktik profesi Keperawatan gerontik melalui:
1. Pre dan post conference
2. Tutorial individual yang diberikan pembimbing
3. Diskusi kasus (case discussion)
4. Laporan kasus (case report)
5. Seminar kasus
6. Inovasi dalam penyelesaian kasus
7. Problem solving for better health

Pre dan post conference dilakukan setiap hari sesuai tabel di bawah ini.

Proses Pre dan post conference setiap hari


Kegiatan
Tahapan Waktu Kegiatan mahasiswa
pembimbing
Pra Setiap hari Sebelum 1. Membahas rencana kerja untuk hari Mendengarkan
konference melaksanakan ini dan memberi
praktik 2. Membahas kegiatan-kegiatan yang masukan
(jam 07.30-08.00 perlu diselesaikan
WITA) 3. Menyampaikan ke pembimbing jika
ada yang ujian
Post Setiap hari setelah 1. Membahas hasil kegiatan harian Mendengarkan
conference seleseai 2. Merencanakan kegiatan untuk hari dan memberi
melaksanakan selanjutnya masukan
praktik 3. Menyampaikan ke pembimbing jika
(jam 14.00 WITA) ada yang akan ujian hari berikutnya

B. METODE EVALUASI

1. Log book
2. Observasi langsung saat melakukan tindakan (direct observation of
precedure skill): pengkajian, implementasi
3. LP Pengkajian/Implementasi
4. Laporan askep individu

8
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
5. Performa seminar
6. Laporan askep kelompok

C. TATA TERTIB DAN SANKSI PELANGGARAN PRAKTIK.


1. Tata Tertib

a. Waktu praktik mahasiswa adalah 6 hari kerja kecuali hari libur.


b. Lama praktik setiap hari jam 07.30 WITA sampai dengan jam 14.00
WITA
c. Jika mahasiswa meninggalkan tempat praktik sebelum waktu praktik
selesai, mahasiswa wajib lapor pada pembimbing yang ada dan
mengganti jam praktik sesuai kekurangan jam. Jika mahasiswa
berhalangan hadir harus mengganti praktik di tempat yang sama
sesuai dengan jumlah hari ketidakhadiran dengan meminta tanda
pembimbing lahan
d. Mahasiswa wajib membuat surat secara tertulis ditujukan pada
Koordinator dan tembusan kepada Ketua Program Studi Ners untuk
alasan ketidakhadiran.
e. Menggunakan pakaian dan atribut ners yang sudah disediakan.

2. Sanksi
a. Mengganti hari praktik pada akhir praktik. Jika ketidak hadiran
mahasiswa lebih dari 2 (dua) minggu, mahasiswa tersebut disarankan
untuk mengikuti program ulang praktik pada semester berikutnya.
b. Bila terlambat >15 menit, maka pembimbing berhak memulangkan
mahasiswa tersebut dan dianggap tidak hadir praktik.
c. Bila ada mahasiswa yang tidak hadir praktik maka ketentuan untuk
mengganti hari praktik adalah:
1) Sakit / ijin sehari harus mengganti 1 (satu) hari praktik.
2) Tanpa alasan sehari harus mengganti 2 (tiga) hari praktik.

D. HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA DIDIK


1. Hak
a. Peserta didik berhak untuk mendapatkan bimbingan selama kegiatan
praktik secara berkelompok atau individu
b. Peserta didik berhak mengikuti kegiatan pembelajaran di klinik selama
2 minggu.

9
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
2. Kewajiban
a. Peserta didik wajib mentaati tata tertib selama kegiatan praktik
b. Peserta didik harus menyiapkan diri sebelum praktik gerontik dimulai.
c. Peserta didik wajib menandatangani daftar hadir praktik gerontik
d. Peserta didik wajib menjaga kerahasiaan data klien
e. Mahasiswa wajib membawa Nurse Kit, Buku panduan dan Buku
Aktivitas Harian (ADL) atau log book setiap hari.

E. JENIS AREA PRAKTIK ATAU GAMBARAN LAHAN PRAKTIK


Lahan praktik yang akan digunakan adalah UPT Kesejahteraan Sosial Seksi
Kesejahteraan Sosial di Kupang. Mahasiswa sangat penting mengetahui cara
yang tepat untuk melakukan asuhan keperawatan gerontik dan mengenal
berbagai budaya karena penghuni panti memiliki suku yang berbeda-beda
dengan berbagai latar belakang.

F. PEMBIMBING

Pembimbing lahan yaitu pembimbing praktik baik yang berasal dari institusi
pendidikan dengan persyaratan latar belakang pendidikan minimal 1 (satu)
tingkat di atas peserta didik dan atau pendidikan setara dengan terbimbing
dan diutamakan memiliki spesialisasi keperawatan komunitas. Pembimbing
melakukan pembimbingan minimal seminggu 2 kali (4 kali selama praktik).
Pembimbing diharapkan hadir pada saat ujian individu dan seminar
kelompok.

G. PESERTA DIDIK
Mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti praktik Profesi Ners bila dinyatakan
lulus program pendidikan Sarjana Keperawatan.

10
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
BAB 3
PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK GERONTIK

A. Kegiatan Mahasiswa
1. Tempat Pelaksanaan
Mahasiswa ditempatkan di UPT Kesejahteraan Sosial Seksi Kesejahteraan
Sosial di Kupang.
2. Peserta
Jumlah peserta 88 mahasiswa.
3. Alokasi Waktu
Waktu yang digunakan untuk PBL adalah 2 SKS = 3 minggu.
4. Pola bimbingan dan monitoring
a. Pre conference dan post conference dilakukan pada setiap pagi jam
07.30-08.00. Pre conference dilakukan di setiap wisma untuk
merencanakan setiap kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu,
sedangkan post conference dilakukan untuk membahas hasil
kegiatan.
b. Mahasiswa mengelola satu kasus individu sesuai standar kompetensi
c. Ujian implementasi individu dilakukan pada minggu pertama.
d. Konsultasi kelompok
e. Monitoring kedisplinan, kehadiran, sikap dan perilaku
f. Monitoring dan evaluasi pencapaian kompetensi mahasiswa sesuai
target yang sudah ditetapkan
g. Seminar kasus kelompok dilakukan pada minggu kedua. Mahasiswa
melakukan askep pada lansia yang bermasalah secara berkelompok

11
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
B. TEKNIS PELAKSANAAN:
Tugas Individu:
1.Setiap mahasiswa mengelola satu lansia dengan pendekatan asuhan
keperawatan (secara individu/ perorangan)
2.Mahasiswa akan melakukan ujian individu dengan menunjukkan Laporan
pendahuluan (LP ujian) 2 hari sebelumnya
3.Mahasiswa mengumpulkan laporan askep individu

Tugas Kelompok:
1.Mahasiswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok (9 orang setiap kelompok)
2.Setiap kelompok akan mengelola 1 kasus lansia
3.Kelompok secara bersama-sama melakukan asuhan keperawatan pada
pasien tersebut
4.Mahasiswa wajib melakukan seminar sesuai kasus kelompok
5.Mahasiswa wajib konsultasi sebelum seminar

BAB 4

12
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
EVALUASI

Proses evaluasi yang dilakukan dalam praktik profesi gerontik berjalan sesuai
dengan program yang sudah direncanakan. Pedoman evaluasi sebagai berikut:

No Topik penialaian Presentasi Format penilaian


1 Evaluasi ujian Individu (direct observation) 20% Lampiran 1
2 Evaluasi penampilan mahasiswa saat 20 % Lampiran 2
seminar
3 Evaluasi pra dan post konferensi dan log 20 % Lampiran 3
book
4 Laporan asuhan keperawatan 20 % Lampiran 4
Kelompok
5 Laporan askep kasus individu 20% Lampiran 4
Jumlah 100%

BAB 5

13
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
PENUTUP

Praktik profesi keperawatan gerontik bertujuan untuk membekali mahasiswa


dengan pengetahuan dan keterampilan lapangan yang optimal sebelum
memasuki lapangan kerja, baik di institusi pelayanan maupun di institusi
pendidikan. Pengetahuan dan keterampilan tersebut dapat diperoleh mahasiswa
melalui praktik profesi yang dilaksanakan dengan jelas dan sistematis merujuk
pada tujuan dan kompetensi yang harus dicapai mahasiswa.

Buku panduan ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa dalam
melakukan praktik profesi keperawatan gerontik dan memfasilitasi mahasiswa
dalam pencapaian kompetensi dan tujuan akhir mata ajar. Penyusun juga
mengharapkan asupan untuk penyempurnaan pada edisi berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

14
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
Badan Pusat Statistik (BPS). (2013). Proyeksi Penduduk Indonesia Indonesia
Population Projection 2010-2035. Jakarta: Badan Pusat Statistik

Bing-Jonsson, P. C., Bjørk, I.T., Hofoss, D., Kirkevold, M., & Foss, C.
Competence in advanced older people nursing: development of ‘Nursing
older people-Competence evaluation tool.’ International Journal of Nursing
older People, 2014: 59-72

Eliopoulos, C. (2014). Gerontological nursing, (8th ed). Philadelphia: Lippincott


Williams & Wilkins

Fakultas Ilmu Keperawatan UI, 2011. Panduan Mahasiswa Fakultas Ilmu


Keperawatan Universitas Indonesia: Program Pendidikan Ners. Depok: FIK
UI (Tidak dipublikasikan)

Fakultas Ilmu Kesehatan UMY, 2015. Buku Panduan Praktik Profesi Mahasiswa
Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan (Tidak dipublikasikan)

Fillit, H. M., Rockwood, K., Woodhouse, K. (2010). Brocklehurst’s textbook of


geriatric medicine and gerontology, 7th ed. Philadelphia: Saunder Elsevier

Komp, K. & Aartsen,M. (2013). Old age in europe a textbook of gerontology.


London: Springer

Mauk, K.L. (2018). Gerontological nursing : competencies for care (4th ed).
London: Jones and Bartlett Publishers International

Miller, C. A. (2012). Nursing for wellness in older adult: theory and practice (6th
ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang keperawatan

WHO. Ageing and Life Couse. http://www.who.int/ageing/en/. Diakses tanggal


30 Mei 2014.

Lampiran 1

15
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
EVALUASI UJIAN KASUS INDIVIDU

No. Komponen Bobot Nilai Keterangan


1. Kognitif 30
1. Kemampuan analisis masalah 10
2. Kemampuan rasional tindakan 10
3. Menggunakan dasar teori/konsep 10
2. Psikomotor 50
1. Pengkajian 10
 Tepat, sesuai kebutuhan
 Menggali data subjektif dan
objektif sesuai
2. Persiapan alat tepat 5
3. Perencanaan
 Menganalisa dengan tepat 10
 Menyusun prioritas dengan
cara tepat
 Melibatkan klien dalam
perencanaan
4. Implementasi 20
 Keterampilan dalam prosedur
 Melakukan tindakan
aseptik/antiseptik
 Memperhatikan respon klien
selama tindakan
 Berkolaborasi jika diperlukan
 Menciptakan lingkungan
terapuetik
5. Evaluasi 5
 Menilai efektifitas asuhan
 Menilai respon klien
3. Afektif 10
 Persiapan
 Pakaian
 Etis pada klien
4. Pencatatan asuhan keperawatan 10
 Membuat pencatatan dengan
sistematis dan akurat
Jumlah 100
Nama dan tandatangan Mahasiswa Nama dan Tandatangan Pembimbing

(.....................................................) (........................................................)

Lampiran 2

16
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
EVALUASI PENAMPILAN (SKALA RATING) PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN
KERJA KELOMPOK

Skala Mahasiswa ke
Aktivitas
0-5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Evaluasi proses
1. Mempersiapkan seminar 5
kelompok dengan baik
2. Berkontribusi dalam 5
melaksanakan tugas dan
peran kelompok
3. Berkomunikasi secara 5
efektif dengan semua
anggota kelompok
4. Berkomunikasi secara 5
efektif dengan target
komunitas
Evaluasi hasil
1. Turut berperan serta secara
5
menyeluruh dalam kerja
kelompok
2. Melakukan tugas yang 5
sudah disepakati dalam
kelompok
3. Menunjukkan kerja yang 5
berkualitas
4. Menunjukkan proses belajar
dalam kelompok 5
Nilai= jumlah nilai dibagi 40 40
dikali 100

Pembimbing : .......................................... Nama mahasiswa (no1-10):

1. ............................................... 6. ...............................................

2. ............................................... 7. ...............................................

3. ............................................... 8. ...............................................

4. ............................................... 9. ...............................................

5. ............................................... 10. ...............................................

*) masing-masing mahasiswa menilai termasuk diri sendiri dan diserahkan pada


pembimbing untuk setiap kegiatan (jumlahkan lebih dahulu)
Lampiran 3

17
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
FORMAT EVAUASI PRE DAN POST CONFERENCE

No Aspek Penilaian Bobot Nilai mahasiswa ke- Ket


1 2 3 4 5 6 7 8
1. Membuat laporan pendahuluan 30
(latar belakang, rencana
keperawatan, strategi
pelaksanaan)
2. Menyampaikan rencana 15
asuhan/pelayanan keperawatan
3. Menyampaikan hasil 15
asuhan/pelayanan keperawatan
4. Memberi masukan (tanggapan, 30
pendapat, ide) terhadap
asuhan/pelayanan keperawatan
yang didiskusikan
5. Memberikan respon (kognitif dan 10
afektif terhadap masukan)
Total 100

Pembimbing : .......................................... Nama mahasiswa (no1-10):

1. ............................................... 6. ...............................................

2. ............................................... 7. ...............................................

3. ............................................... 8. ...............................................

4. ............................................... 9. ...............................................

5. ............................................... 10. ...............................................

Kupang, ..........................................
Pembimbing

( ..................................................)

Lampiran 4

18
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
FORMAT PENILAIAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELOMPOK/ INDIVIDU
No Kemampuan Bobot Nilai Keterangan
1 Kekuatan mengidentifikasi latar belakang masalah 10
dan tujuan penulisan
2 Tinjauan pustaka Kejelasan teori dan konsep 10
pendukung disertai contoh aplikatif
3 Pengkajian 15
 Data pengkajian mencerminkan kedalaman
pengkajian
 Data lengkap sebelum mnegakkan diagnosis

4 Diagnosis 15
 Menyajikan hasil analisa data
 menetapkan masalah kesehatan
 Menetapkan diagnosis yang tepat berdasarkan
kriteria
5 Rencana 15
 Menetapkan NOC
 Menetapkan rencana (NIC) yang sesuai
 Menyajikan rencana intervensi secara
sistematis, ringkas dan akurat
6 Implementasi 15
 Sesuai dengan intervensi
7 Evaluasi 10
 Sesuai SOAP
8 Penulisan 10
Sistematis, akurat, lengkap, rapih
Jumlah 100

Pembimbing : .......................................... Nama mahasiswa (no1-10):

1. ............................................... 6. ...............................................

2. ............................................... 7. ...............................................

3. ............................................... 8. ...............................................

4. ............................................... 9. ...............................................

5. ............................................... 10. ...............................................

Lampiran 5

19
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
FORMAT SKOR TOTAL NILAI

Nama mahasiswa:
Pembimbing:

No Topik penialaian Presentasi Nilai


mahasiswa
1 Evaluasi ujian Individu 20%
2 Evaluasi penampilan mahasiswa saat 20 %
seminar
3 Evaluasi pra dan post konferensi dan 20 %
log book)
4 Laporan asuhan keperawatan 20 %
Kelompok
5 Laporan askep kasus individu 20%
6 Jumlah 100%

Lampiran 6

20
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
FORMAT PEMBUATAN
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) UJIAN

PERTEMUAN KE.....................
Tanggal :

1. Latar belakang
a. Data
b. Data yang akan digali lebih lanjut (apabila ada)
2. Diagnosis Keperawatan (NANDA)
3. Rencana keperawatan
a. NOC
b. NIC
3. Rancangan kegiatan
a. Topik:
b. Metoda:
c. Media:
d. Waktu dan tempat:
4. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi hasil

Lampiran 7

21
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
FORMAT PEMBUATAN
LAPORAN ASKEP KELOMPOK/INDIVIDU

BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Manfaat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep lansia
B. Konsep masalah (Masalah diganti dengan kasus yang diangkat
misalnya Konsep Diabetes melitus
C. Konsep asuhan keperawatan gerontik

BAB 3. ASUHAN KEPERAWATAN (SESUAI KASUS)


A. Pengkajian
B. Diagnosis Keperawatan
C. Intervensi
D. Impelemntasi
E. Evaluasi

BAB 4. PEMBAHASAN
Bahas kesenjangan antara teori dan hasil temuan, inovasi atau intervensi
terbaru yang diterapkan/digunakan, kelebihan dan keurangannya)

BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran 8

22
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
FORMAT COVER LUAR LAPORAN KELOMPOK/INDIVIDU

LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK


DI ...........
KUPANG

TANGGAL.....S/D................

KELOMPOK ...

LOGO

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

PROGRAM STUDI NERS

TAHUN

Lampiran 9

23
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
FORMAT COVER DALAM LAPORAN KELOMPOK

LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK


DI ...........
KUPANG

Tanggal

LOGO

KELOMPOK I: (NAMA MAHASISWA dan NIM)


AAA ........................
BBB ........................
CCC ........................
DDD ........................
EEE ........................
FFF ........................
GGG ........................
HHH ........................
I I I ........................
J J J ........................

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

PROGRAM STUDI NERS

TAHUN

FORMAT LAPORAN INDIVIDU ATAU KELOMPOK

24
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Manfaat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Lansia
B. Konsep lansia sebagai populasi berisiko
C. Konsep masalah (Masalah diganti dengan kasus yang
diangkat misalnya Konsep Diabetes melitus, dll)
D. Konsep asuhan keperawatan gerontik

BAB 3. ASUHAN KEPERAWATAN (SESUAI KASUS)


A. Pengkajian
B. Diagnosis Keperawatan
C. Intervensi
D. Impelemntasi
E. Evaluasi

BAB 4. PEMBAHASAN
Bahas kesenjangan antara teori dan hasil temuan, inovasi atau
intervensi terbaru yang diterapkan/digunakan, kelebihan dan
keurangannya)

BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

25
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
Lampiran 10

Analisis data

Data Masalah

DS:

DO:
DS:

DO:

Diagnosis keperawatan (Wajib menggunakan buku Nanda)

1.

2.

3.

4.

26
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
Lampiran 11
FORMAT RENCANA KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Kode Dx. Keperawatan Kode NOC (wajib menggunakan buku Kode NIC (wajib menggunakan buku NIC)
Dx NOC)

Buku Panduan Praktik Profesi Ners Keperawatan Gerontik


Lampiran 12

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosis
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Keperawatan

Buku Panduan Praktik Profesi Ners Keperawatan Gerontik


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

Nama Mahasiswa : ………………………………………..


Tempat Praktek : ………………………………………..
Tanggal Praktek : ………………………………………..
Tanggal Pengkajian : ………………………………………..

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN ……………..

Data Umum Pasien Penanggung Jawab

Nama : ………………………………… ……………………………..


No RM : ………………………………… ……………………………..
Umur : ………………………………… ……………………………..
Agama : ………………………………… ……………………………..
Alamat : ………………………………… ……………………………..
Pendidikan terakhir : ………………………………… ……………………………..
Pekerjaan terakhir : ………………………………… ……………………………..
Tanggal masuk : ……………………………........ Hub dengan pasien: ………..

GENOGRAM

Alasan utama datang ke Panti Sosial:


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………

Buku Panduan Praktik Profesi Ners Keperawatan Gerontik


Keluhan utama saat ini:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
Riwayat kesehatan keluarga:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………

Riwayat Alergi
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………

Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Nyeri : skala nyeri ……..
Status gizi : BB saat ini : …kg TB: …..cm BMI: ….....
Gizi cukup Gizi lebih Gizi kurang
Personal Hygine: ………………………………………………………………..

2. Sistem persepsi sensori


Pendengaran :
Penglihatan :
Pengecap/Penghidu :
Peraba :

3. Sistem pernafasan
Frekwensi :
Suara nafas :

4. Sistem kardiovaskular
Tekanan darah : ….mmHg Nadi: ….x/menitCapillary Refill: ….

5. Sistem saraf pusat


Kesadaran :
Orientasi waktu :
Orientasi orang :

6. Sistem gastrointestinal
Nafsu makan :
Pola makan :
Abdomen :
BAB :

Buku Panduan Praktik Profesi Ners Keperawatan Gerontik


7. Sistem musculoskeletal
Rentang gerak :
Kemampuan ADL :

8. Sistem integument

9. Sistem reproduksi:

10. Sistem perkemihan


Pola :
Inkontinensia :

Data Penunjang
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………

Terapi yang diberikan


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………

PSIKOSOSIOBUDAYA DAN SPIRITUAL

Psikologis
Perasaan saat ini dalam menghadapi masalah ……………………………………………..
Cara mengatasi perasaan tersebut…………………………………………………………..
Rencana klien setelah masalahnya terselesaikan…………………………………………..
Jika rencana ini tidak dapat dilaksanakan maka……………………………………………
Pengetahuan klien tentang masalah / penyakit yang ada …………………………………..

Sosial
Aktivitas atau peran di masyarakat ………………………………………………………...
Kebiasaan di lingkungan yang tidak disukai ………………………………………………
Cara mengatasinya …………………………………………………………………………
Pandangan klien tentang aktifitas social dilingkungannya ………………………………...

Buku Panduan Praktik Profesi Ners Keperawatan Gerontik


Budaya
Budaya yang diikuti klien adalah budaya ………………………………………………….
Keberatan /tidak terhadap budaya yang diikuti…………………………………………….
Cara mengatasi (jika keberatan) ……………………………………………………………

Spiritual
Aktivitas ibadah yang sehari-hari dilakukan ………………………………………………
Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan ……………………………………………….
Kegiatan ibadah yang saat ini tidak bisa dilakukan ………………………………………
Perasaan klien akibat tidak dapat melaksanakan ibadah tersebut …………………………
Upaya klien mengatasi perasaan tersebut ………………………………………………….
Apa keyakinan klien tentang peristiwa / masalah kesehatan yang sekarang sedang
dialami………………………………………………………

Buku Panduan Praktik Profesi Ners Keperawatan Gerontik


TEMUAN PEMERIKSAAN FISIK PADA LANSIA

PEMERIKSAAAN FISIK TEMUAN NORMAL TEMUAN ABNORMAL


KEPALA DAN LEHER
Inspeksi rambut dan kulit kepala. Rambut tipis, kering dan Rambut terlalu berminyak (kurang perawatan
Perhatikan adanya lesi, kemerahan, beruban diri, parkinsonism)
kulit kepala yg sensitif; gambarkan Laki-laki : kebotakan Botak tidak merata (infeksi jamur)
lokasi dan hasil pengukuran secara Nodul yang bulat dan lembut (kista sebasea)
seksama Massa noduler, ulseratif, mengkilap, tanpa
nyeri(melanoma, basal cell carcinoma)
Inspeksi dan palpasi pulsa carotid Nadi yg kuat dan teratur Pulsa carotid lemah dan stroke volum yang
menurun (gagal jantung kiri)
Inspeksi vena jugularis Tidak ada distensi vena Distensi vena juglaris ( gagal jantung
jugularis saat klien berbaring kongestif, pericarditis)
dengan elevasi 45 derajat
Inspeksi wajah. Catat kesimetrisan, Bentuk simetris, kulit wajah Asimetris, paralisis, baal (CVA, Bell’s Palsy)
bekas luka, rashes dan lesi. berbintik, keriput dan bergaris, Pigmentasi dengan papula dalam lesi
elastisitas menurun. (malignant melanoma)
Inspeksi mata. Catat adanya drooping Elastisitas kulit sekitar mata Ptosis (kelemahan saraf okulomotor, edema)
eyelids, kelembapan mata, keluaran, menurun, kantung mata, sklera Edema kelopak mata(alergi, infeksi, nephrosis,
gerakan yg tidak biasa, perubahan putih; orang berkulit hitam gagal jantung)
warna sklera. mungkin kulitnya sedikit Sklera berwarna kuning (penyakit liver)
Kaji kemampuan melihat dan adanya berwarna kuning. Protruding eyes(hypertiroidsm)
perubahan. Tanda. Mata sangat kering (sjogren syndrome)
Mata nyeri, pupil dilatasi, seperti melihat
halo(cincin) sekitar cahaya (gloukoma akut)
Mata berair, sakit kepala, komplain pandangan
yang rabun ( gloukoma kronis)
Bintik hitam di lapang pandang ; scotoma
(degenerasi makula)
Kebutaan di sisi yang sama di kedua mata;
homonymous hemianopsia (CVA)
Inspeksi telinga. Tanyakan tentang Peningkatan akumulasi Gatal (serumen, otitis eksternal kronis)
nyeri, gatal, keluaran, perawatan serumen, lobus melebar, Lesi di daun telinga ( karsinoma sel basal atau

Buku Panduan Praktik Profesi Ners Keperawatan Gerontik


telinga. Catat kemampuan pasien rambut banyak tumbuh di skuamosa)
mendengar detik jarum jam. telinga Tinnitus( hipertensi, efek samping obat)
Defisit pendengaran( tuli sensori atau
konduktif, impaksi serumen, infeksi pada
telinga atau pernapasan atas, racun obat,
diabetes)
Inspeksi hidung. Catat adanya massa. Atrofi membran timpani Obtruksi pada saluran nafas(massa, polip)
Tanyakan tentang perdarahan, rasa (terlihat putih atau keabuan) Perdarahan hidung, hipetensi, kurang vitamin
tersumbat, nyeri dan gejala yang lain. Kesulitan mendengar C, iritasi
Saluran nasal kering
Inspeksi wajah dan daerah sekitar mulut Keriput vertical sekitar mulut Kekeringan di daerah bibir dan mulut
Catat suara (tone dan kualitas), Mucosa mulut lebih kering, tipis (dehidrasi)
artikulasi, dan pola bicara dan less vaskular Sudut bibir pecah(kurang vit B, infeksi,
Sekresi salivary ptialin berhubungan dengan hilangnya gigi atau
Catat adanya bau mulut menurun penggunaan gigi palsu yg kurang pas)
Menggunakan dan mengartikan Ada kemerahan atau garis hitam di
bahasa dengan tepat gusi( keracunan merkuri, atau arsenik)
Lidah yang merah dan lembut (defisiensi besi,
vit B12 atau niasin)
Putih di lidah (monoliasis, leukoplakia)
Aphasia( penyakit saraf, penurunan kognitif)
Pembicaraan yang tidak jelas dan monototous
( parkinsonism)
Pembicaraan meracau (hipoglikemi,
keracunan, gangguan saraf)
Bau nafas Manis spt buah (ketoasidosis)
Bau nafas spt urin ( uremia asidosis)
Bau nafas spt cengkeh (gagal liver)
Bau nafas tidak sedap (halitosis, gigi
berlubang, abses paru)
SISTEM PERNAFASAN
Kaji pada klien tentang kesulitan Efisiensi respon batuk yang Orthopnea, dyspnea, shortness of breath
bernafas, gejala, batuk, produksi berkurang (penyakit atau infeksi saluran nafas)
sputum.

Buku Panduan Praktik Profesi Ners Keperawatan Gerontik


Inspeksi dada. Perhatian adanya Sedikit perubahan pada Ruddy, wajah merah muda, trunk, limbs
perubahan warna, pengembangan paru diameter dada anteroposterior (COPD)
yg tidak simetris, bekas luka, kelainan Keabuan pada wajah dan leher (bronchitis
struktur. Evaluasi pernafasan, irama, kronis)
kedalaman, dan panjang pernafasan. Pengembangan paru asimetris ( acute pleurisy,
Perhatikan diameter dada lateral dan fibrosis pleural, efusi pleural, nyeri)
anteroposterior. Peningkatan yang siginfikan dari diameter
anteroposterior yang melebihidiameter lateral
(COPD)
Auskultasi untuk mengkaji pitch, Suara nafas bronchial diatas  Krepitus
intensitas, kualitas dan durasi suara trachea (inspirasi pendek,  Crackles, rales (cairan ekstraintestinal
nafas. ekspirasi panjang); suara nafas berhubungan dengan CHF, edema pulmonal,
vesicular di seluruh permukaan bronchitis, pneumonia)
paru (inspirasi panjang,  Ronchi, rattling (peningkatan produksi mukus
ekspirasi pendek); suara nafas berhubungan dgn bronchitis, bronchiectasis)
bronchovesicular diatas  Wheezes (produksi mucus yg meningkat atau
sternum dan scapula (inspirasi penyempitan saluran nafas sehubungan
dan ekspirasi sama panjang) dengan asma, stenosis pulmonal)

SISTEM KARDIOVASKULER
Catat warna kulit pasien secara umum, Tidak ada distress, gejala atau Pucat, bingung, fatigue(lemah), dyspnea
tingkatan energi, pola nafas, status perubahan warna (gangguan jantung)
mental. Inpeksi vena; catat adanya Ekstremitas hangat, adanya rambut Bingung, blackouts, fatigue, pusing
varikositas. Liat perubahan pada kuku, (penurunan aliran darah carotis,
adanya rambut pada ekstremitas, warna stenosis aorta, penurunan cardiac
dan suhu pada ekstremitas output, keracunan digitalis)
Batuk, wheezes ( gagal jantung kiri)
Hemoptysis (emboli pulmonal, gagal
jantung)
Periksa TD, palpasi nadi radial TD beragam sesuai dengan kondisi fisik TD tinggi berulang >160/95 (hipertensi)
Periksa TD pada posisi berbaring, duduk dan mental
dan berdiri. Rentang nadi 60-100 kali/menit.

Buku Panduan Praktik Profesi Ners Keperawatan Gerontik


Periksa denyut, irama dan kekuatan Kemungkinan takikardi sehubungan dgn
nadi prosedur pemeriksaan, evaluasi ulang
dalam beberapa jam

SISTEM GASTROINTESTINAL
Kaji tentang selera makan, diet, Perdarahan, iritasi esophagus
masalah menelan, indigestion, (esophageal varicosities)
regurgitasi, nyeri, nausea, muntah, Salivasi yg berlebih, hiccups (cegukan),
flatus dan konstipasi. disfagia, anemia, haus, nyeri ulu hati
muntah ,regurgitasi, nyeri.
Turun BB >5% dalam 30 hari terakhir;
>10% dalam 6 bulan terakhir
Inpeksi abdomen, catat adanya Sisi yg simetris, mengelilingi, jaringan Striae berwarna biru atau merah muda (
perubahan warna, asimetris, dilatasi adipose stretchingperegangan karena adanya
pembuluh darah,bulges, distensi, Striae berwaran putih keperakan karena tumor, asites, obesitas)
kemerahan, bekas luka dan kotraksi yg kehamilan, perubahan BB Jaundice( sirosis, batu empedu,
kuat. Minta klien untuk mengangkat pancreatitis)
kepala, dan liat adanya herniasi yg bisa Rashes( iritasi, reaksi obat)
menjadi bukti Nodul kecil dan nyeri ( kanker kulit)
Auskultasi abdomen sebelum Bising usus setiap 5-15 detik Berkurang atau tidak terdengarnya
melakukan perkusi atau palpasi untuk Bising usus dapat terdengar jika telah bising usus (obstruksi usus, peritonitis,
menghindari perangsangan aktivitas dimasukkan makanan beberapa jam ketidakseimbangan elektrolit, setelah
usus. Dengarkan bising usus terakhir pembedahan)
menggunakan diafragma dari stetoskop. Bising usus meningkat ( obtruksi bowel,
Bila suara tidak terdengar, simak gastroentritis, diare)
selama 5 menit kemudian cubit perut
untuk merangsang motilitas usus

Auskultasi vascular sound dengan Suara jantung dapat terdengar Murmur diatas aorta abdominalis
menempatkan stetoskop diatas arteri (aneurysm)
besar
Kaji tentang pola eliminasi usus BAB yg berbentuk, moist without Inferquent passage of stool, abdominal
straining fullness dan tidak nyaman, letargi dan
tidak nafsu makan (konstipasi)

Buku Panduan Praktik Profesi Ners Keperawatan Gerontik


Diare atau seepage stool, terasa massa
di rectum ( impaski fekal)
BAB seperti tar atau berwarna gelap
(hemoroid, kanker saluran GI bawah,
diverticulitis)
BAB berwarna abu, tan atau tidak
berwarna(obstruksi empedu)
BAB pucat dan berlemak (malabsorpsi)
BAB berlendir (inflamasi)
Cacing kecil di BAB atau daerah rektum
(cacing kremi)
SISTEM GENITORINARIA Vaginal discharge, bau, iritasi, soreness,
Kaji genitalia, catat adanya peradangan, Tidak adanya rambut pubis, flattening gatal(vaginitis, miniliasis,
iritasi, keluaran, lesi, prolapse. labia, dry vaginal canal; ukuran uterus trichomoniasis)
mengecil (mungkin tak dapat teraba) Protrusion dari dinding vagina siluar
vulva, pelvic pressure atau heaviness,
urinary tract symptoms (uterus
prolapsis, cystocele, rectocele)
Palpasi daerah genital untuk Massa yg teraba (kanker)
mengetahui adanya masa dan Retraksi atau puting tenggelam;
tenderness. nontender, massa yg solid dan tak
dapat digerakkan di payudara (Kanker)
Inpeksi dan palpasi adanya discharge
(keluaran), massa, abnormalitas.
Untuk laki-laki tanyakan tentang fungsi Penurunan frekuensi dan aktivitas Impotency (stress, depresi, efek
seksual, gejala, tanggal terakhir seksual samping obat, fatigue, overeating
pemeriksaan prostate. Inpeksi genitalia Potency ,neuropathy, tidak aktif seksual dalam
untuk adanya lesi,edema, discharge, waktu lama)
masa, atau deformitas. Penile discharge (urethritis, prostatitis,
venereal disease)
Crooked, nyeri saat ereksi (Peyronies
disease)
Palpasi scrotum untuk melihat adanya Mengecilnya dan firmness dari testis Massa (kanker)
testikel tidak simetris, tenderness dan Sedikit pelebaran prostat pada sebagian Nyeri skrotum, swelling (epididymitis,

Buku Panduan Praktik Profesi Ners Keperawatan Gerontik


massa. besar lansia laki-laki orchitis, carcinoma)
Pembesaran prostate (hipertropi
prostate jinak, kanker)

Tanyakan tentang pola, frekuensi, dan Frekuensi urinasi, noturia Inkontinensia


karakteristik dari eliminasi bladder; Continence Peninggkatan frekuensi urinasi
riwayat inkontinence Urin yang berbau khas, alkalis dan
Periksa sediaan urin untuk evaluasi keruh; suhu tubuh meningkat; frekuensi
(infeksi saluran kemih)
Hematuria, nyeri, tanda-tanda infeksi
saluran kemih (batu ginjal)
Hematuria tanpa nyeri, tanda-tanda
infeksi saluran kemih( blader cancer)
Urin yg berwarna kuning kecoklatan
atau hijau kecoklatan ( jaundice,
obstruksi saluran empedu)
Urin yg berwarna merah ,meramuda,
atau seperti karat ( adanya empedu,
ingestion of phenazopyridine)
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Kaji tentang nyeri sendi, gerakan yg Penurunan pada masa dan kekuatan Nyeri punggung ( artritis generatif,
terbatas, tremor, spasme(kaku), otot kekakuan otot, osteoporosis)
tanyakan bagaimana pasien ROM adekuat untuk pemenuhan Nyeri sendi, kaku sendi, krepitasi, nodul
menghadapi masalah tsb. Lakukan aktivitas sehari-hari tulang (osteoarthritis)
gerakan ROM aktif dan pasif pada Nyeri sendi, kaku, kemerahan, hangat,
semua sendi nodul subkutan diatas bony
prominences, atropi atot sekitar,
kontraktur fleksi( rheumatoid arthirtis)

Buku Panduan Praktik Profesi Ners Keperawatan Gerontik


Format Pemeriksaan MMSE (Mini-Mental State Examination)
Nama Pasien : Nama pemeriksa :
Usia pasien : Tanggal :
Pendidikan : Waktu :

Skor
Orientasi Tertinggi Dicapai
1. Sekarang ini (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari), apa? 5
2. Kita berada di mana ? (negara), (propinsi), (kota), (panti wredha), (Wisma) 5

Registrasi Memori
3. Sebut 3 obyek. 3
Tiap obyek 1 detik, kemudian lansia diminta mengulangi 3 nama obyek tadi. Nilai 1
untuk setiap nama obyek yang benar. Ulangi sampai lansia dapat menyebutkan
dengan benar. Catat jumlah pengulangannya.
Atensi dan Kalkulasi
4. Kurangkan 100 dengan 5, kemudian hasilnya berturut-turut kurangkan dengan 5 5
sampai pengurangan kelima (100 ; 95 ; 90 ; 85 ; 80 ; 75). Nilai 1 untuk tiap jawaban
yang benar. Hentikan setelah 5 jawaban. Atau
Eja secara terbalik kata ”WAHYU”. Nilai diberikan pada huruf yang benar sebelum
kesalahan, missal ”UYAHW”
Pengenalan Kembali (recalling)
5. Lansia diminta menyebut lagi 3 obyek di atas 3
(pertanyaan ke-3)
Bahasa
6. Lansia diminta menyebut 2 benda yang ditunjukkan perawat, 2
misal : pensil, buku
7. Lansia diminta mengulangi ucapan perawat : 1
namun, tanpa, apabila
8. Lansia mengikuti 3 perintah : ambil kertas itu dengan tangan kanan Anda, lipatlah 3
menjadi dua, dan letakkan di lantai
9. Lansia diminta membaca dan melakukan perintah : 1
Pejamkan mata Anda
10. Lansia diminta menulis kalimat singkat tentang pikiran / perasaan secara spontan 1
di bawah ini. Kalimat terdiri dari 2 kata (subyek dan predikat) :
…………………………………………………….
11. Lansia diminta menggambar bentuk di bawah ini: 1

30
Skor Total
Interpretasi :
Jumlah respon dijumlahkan dan dikategorikan menjadi :
(1) Skor ≤ 16 : Terdapat gangguan kognitif.
(2) Skor 17-23 : Kemungkinan terdapat gangguan kognitif.
(3) Skor 24-30 : Tak ada gangguan kognitif.

Buku Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Gerontik


SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONAIRE (SPMSQ)

(Penilaian ini untuk mengetahui fungsi intelektual lansia)


Skore
No Pertanyaan Jawaban

1. Tanggal berapa hari ini?


2. Hari apa sekarang ini?
3. Apa nama tempat ini?
4. Berapa nomor telepon Anda?
Di mana alamat Anda? (Tanyakan bila
tidak memiliki telepon)
5. Berapa umur Anda?
6. Kapan Anda lahir?
7. Siapa Presiden Indonesia sekarang?
8. Siapa Presiden sebelumnya
9. Siapa nama kecil ibu Anda?
10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap
pengurangan 3 dari setiap angka baru
semua secara menurun
Jumlah Kesalahan Total
Penilaian SPMSQ :
Pengisisan Benar 1, salah 0
1.Kesalahan 0-2 : Fungsi intelektual utuh
2.Kesalahan 3-4 : Gangguan fungsi intelektual ringan
3.Kesalahan 5-7 : Gangguan fungsi intelektual sedang
4.Kesalahan 8-10 : Gangguan fungsi intelektual berat

Keterangan : ……………………………………………………………………………

Indeks Katz Kemandirian dalam Aktivitas Hidup Sehari-Hari


(Katz Index of Independence in Activities of Daily Living)

Aktivitas Mandiri (nilai 1) Tergantung (nilai 0)


(Nilai 1 atau

Buku Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Gerontik


0)
Mandi (Nilai 1) Mandi sendiri atau dibantu (Nilai 0) Membutuhkan bantuan
Nilai____ hanya pada satu bagian tubuh seperti sepenuhnya saat mandi atau
bagian punggung, area genital, atau dibantu lebih dari satu bagian
ekstremitas yang tidak bisa digerakkan tubuh
Berpakaian (Nilai 1) Mengambil pakaian dari (Nilai 0) Membutuhkan bantuan
Nilai____ lemari dan laci dan memakainya sendiri untuk memakai pakaian sendiri
tanpa dibantu. Tali sepatu mungkin
dibantu
Ke toilet (Nilai 1) Pergi ke toilet, membuka dan (Nilai 0) membutuhkan bantuan
Nilai____ menutup pintunya, membuka pakaian ke toilet
dan membersihkan area genital tanpa
bantuan
Berpindah (Nilai 1) Bangun dari tempat tidur (Nilai 0) Membutuhkan bantuan
Nilai____ tanpa bantuan atau tanpa berpegangan untuk berpindah dari tempat tidur
pada kursi. ke kursi
Kontinen (Nilai 1) mampu mengontrol BAB dan (Nilai 0) (0 POINTS) Inkontinensia
BAK secara mandiri urine dan alvi, parsial atau total
(continence)
Nilai____
Makan (Nilai 1) Mengambil makanan dari (Nilai 0) Membutuhkan bantuan
Nilai____ piring dan memasukkannya ke mulut untuk makan baik sebagiak
tanpa bantuan. Penyiapan makan maupun total atau membutuhkan
mungkin dilakukan oleh orang lain parenteral

TOTAL NILAI = ______ 6 = Tinggi (Pasien mandiri) 0 = Rendah (Pasien sangat


tergantung
Sumber:Katz, Down, Cash, & Grotz (1970); Wallace, (2007)

GERIATRIC DEPRESSION SCALE


(PENGKAJIAN DEPRESI PADA LANSIA)

Mengkaji pasien lansia dengan depresi

Buku Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Gerontik


Saat mengkaji pasien lansia dengan depresi, saudara dapat menggunakan tehnik
mengobservasi perilaku pasien dan wawancara langsung kepada pasien dan
keluarganya. Observasi yang saudara lakukan terutama untuk mengkaji data
objektif sebagai berikut:
1. Penampilan tidak rapi, kusut dan kulit kotor (kebersihan diri kurang)
2. Kontak mata kurang selama interaksi
3. Afek datar, labil dan tidak sesuai
4. Tampak sedih dan murung
5. Tampak lesu dan lemah
6. Komunikasi lambat/tidak mau berkomunikasi.
Aspek psikososial yang perlu dikaji adalah: bagaimana perasaan saat ini, apakah
mengalami kebingungan, kecemasan, atau mempunyai ide untuk bunuh diri.
Data ini dapat dikaji melalui wawancara dengan menggunakan skala depresi
pada lansia (Depresion Geriatric Scale).
Data yang perlu didapatkan dari keluarga adalah :
1. Apakah pasien sukar tidur atau sering terbangun pada malam hari?
2. Apakah pasien sering mengurung diri dan tidak mau berinteraksi dengan
orang lain?
3. Apakah pasien sering mengatakan tidak ada artinya hidup?
4. Apakah pasien sering mengatakan merasa kesepian?
5. Apakah pasien tidak mampu melakukan aktifitas yang biasa dia lakukan?

SKALA DEPRESI GERIATRI


(Geriatric Depression Scale 15-Item / GDS-15)

Buku Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Gerontik


KEADAAN YANG DIRASAKAN SELAMA SEMINGGU Nilai Respon
No.
TERAKHIR YA TIDAK
1. Apakah Anda sebenarnya puas dengan kehidupan 0 1
Anda?
2. Apakah Anda telah meninggalkan banyak kegiatan 1 0
dan minat atau kesenangan Anda?
3. Apakah Anda merasa kehidupan Anda kosong atau 1 0
merasa kesepian?
4. Apakah Anda sering merasa bosan? 1 0
5. Apakah Anda memiliki semangat yang bagus dalam 0 1
sebagian besar hidup anda?
6. Apakah Anda takut khawatir bahwa sesuatu yang 1 0
buruk akan terjadi pada Anda?
7. Apakah Anda merasa bahagia dalam sebagian 0 1
besar hidup Anda?
8. Apakah Anda sering merasa tidak berdaya? 1 0
9. Apakah Anda lebih suka tinggal di wisma atau di 1 0
rumah daripada pergi keluar untuk mengerjakan
sesuatu yang baru?
10. Apakah Anda merasa mempunyai banyak masalah 1 0
dengan daya ingat Anda dibanding kebanyakan
orang?
11. Apakah Anda pikir bahwa hidup Anda sekarang ini 0 1
menyenangkan?
12. Apakah Anda merasa tidak berharga? 1 0
13. Apakah Anda merasa penuh dengan 0 1
energi/kekuatan?
14. Apakah Anda merasa apa yang anda alami 1 0
sekarang ini/keadaan anda saat ini tidak ada
harapan?
15. Apakah Anda pikir bahwa orang lain lebih baik 1 0
keadaannya daripada Anda?
Interpretasi :
Jumlah respon dijumlahkan dan dikategorikan menjadi :
(1) Skor 10 – 15= depresi berat
(2) Skor 5 – 9 = depresi sedang
(3) Skor 0-4 = normal

Buku Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Gerontik


Lembar observasi risiko jatuh
“The timed up and go (tug) test”

Nama :
Usia :

Peralatan:
1. Sebuah stopwatch
2. Sebuah kursi
3. Meteran

Arahan:
Lansia memakai alas kaki yang biasa mereka gunakan sehari-hari. Lansia duduk dengan
tenang pada sebuah kursi yang memiliki sandaran. Buat sebuah garis yang berjarak 3 meter
dari tempat duduk lansia.

Instruksi kepada lansia:


Ketika saya mengatakan “mulai” Bapak/Ibu Harus :
1. Berdiri dari tempat duduk
2. Berjalan menuju garis yang sudah ditandai
3. Setelah tiba di garis tersebut maka
4. Bapak/Ibu harus berbalik
5. Berjalan kembali ke tempat duduk semula
6. Lalu duduk kembali
Waktu mulai dihitung saat pemeriksa mengucapkan “Mulai” dan berhenti ketika lansia
duduk kembali.

Hasil observasi: _________Detik


Risiko rendah : bila < 12 detik

Buku Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Gerontik


1= Risiko Tinggi : bila ≥ 12 detik
Sumber: Center for disease control and prevention (2014, telah dimodifikasi sesuai penelitian
Kiik, 2015).

Lembar observasi lingkungan tempat tinggal Lansia (Panti/


rumah)

Pertanyaan Ya Tida
k
Apakah lampu yang digunakan adalah lampu 1
pijar?
Apakah ketinggian kasur dari lantai lebih dari 20 1
cm?
Apakah kamar mandi/WC memiliki pegangan? 1
Apakah jenis jamban yang digunakan adalah tipe 1
jongkok?
Apakah terdapat kursi mandi? 1
Apakah lantai licin? 1
Adakah undakan di rumah?  1  
Apakah ada tangga di rumah?  1  
Apakah anda menggunakan karpet atau tikar di  1  
rumah?
Apakah barang-barang berserakan di lantai?  1  
Total    

Hasil observasi:

Risiko rendah : bila < nilai mean (6,33)

1= Risiko Tinggi : bila ≥ nilai mean (6,33)

(Sumber: Minesotta Home assesment, Dimodifikasi oleh Stefanus Mendes


Kiik, Junaiti Sahar dan Heni Permatasari, 2015)

Buku Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Gerontik


Prosedur LKS (Latihan KeSeimbangan) lansia

Persiapan
Siapkan sebuah kursi, pilih yang stabil, kuat dan tidak memiliki roda.
Latihan ini akan membantu meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan
dan koordinasi.
Prosedur
1. Pemanasan (warming up)
Prosedur pemanasan pada LKS lansia adalah duduk di kursi lalu ambil
napas dalam melalui hidung sambil kedua lengan diangkat ke atas lalu
regangkan. Turunkan lengan dan hembuskan napas. Ulangi 10 kali.
Idealnya pemanasan dilakukan 5 sampai 10 menit.
2. Memutar bahu
Perlahan putar bahu ke atas, belakang dan bawah. Lalu ke atas, depan
dan bawah. Lakukan prosedur ini 10 kali.
3. Berjalan menyamping
a. Berdiri dengan kaki dirapatkan dengan lutut yang sedikit bengkok
(gambar A)
b. Lebarkan kaki ke samping dengan perlahan dan terkontrol, geser
satu kaki terlebih dahulu ke salah satu sisi (gambar B)
c. Gerakkan kaki lainnya mendekati kaki yang telah digeser (gambar
C)
d. Hindari menjatuhkan pinggul Anda saat Anda melangkah. Lakukan
5 langkah setiap bergeser ke satu sisi, bergeser kembali 5 langkah
ke sisi yang berlawanan. Prosedur ini diulangi 15 kali.

Buku Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Gerontik


Gambar Berjalan menyamping

(lanjutan)
4. Berjalan menyilang
a. Silangkan kaki kanan ke depan kaki kiri (gambar A)
b. Gerakkan kaki kiri ke samping menyilang di belakang kaki kanan
(gambar B)
c. Lakukan langkah 1 dan 2 secara berulang hingga 5 langkah
d. Dilakukan 10 tahapan.

Gambar Berjalan menyilang


5. Berjalan dengan tumit dan jari
a. Berdiri tegak lurus, tempatkan tumit kaki kanan di depan jari kaki
kiri (Gambar A)
b. Kemudian lakukan yang sama dengan tumit kaki sebelah kiri.
Pastikan Anda mempertahankan ini hingga lima tahapan (gambar
B)
c. Lakukan prosedur ini 10 kali

Buku Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Gerontik


Gambar Berjalan dengan tumit dan jari

(lanjutan)
6. Berdiri satu kaki
a. Arahkan lansia untuk berdiri menghadap ke kursi dengan kedua
tangan memegang kursi.
b. Angkat kaki kiri setinggi lutut dan biarkan kaki kanan seperti posisi
semula
c. Pertahankan posisi ini 10 detik, lakukan masing-masing kaki 10
kali
d. Lakukan hal yang sama pada kaki kanan
7. Bangun dari duduk (sit to stand)
Prosedurnya dimulai dengan meminta lansia duduk pada sebuah kursi.
Lansia diminta berdiri tanpa bantuan tangan. Prosedur ini dapat
diulangi 10 kali. Jika prosedur ini terlalu berat dilakukan maka lansia
dapat menggunakan bantal pada kursi agar lebih kuat untuk berdiri.
8. Pendinginan (cooling down)
Duduk di kursi lalu ambil napas dalam melalui hidung sambil kedua
lengan diangkat ke atas lalu regangkan. Turunkan lengan dan
hembuskan napas. Ulangi 10 kali.

Sumber: NHS-UK (2013) dan CDC (2010); dimodifikasi oleh Kiik, Sahar
dan Permatasari (2015)

Buku Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Gerontik


PROSEDUR LATIHAN OTAGO
No Latihan Deskripsi
1 Pemanasan  Duduk di kursi lalu ambil napas dalam melalui hidung sambil
kedua lengan diangkat ke atas lalu regangkan.
 Turunkan lengan dan hembuskan napas.
 Ulangi 10 kali.
2 Latihan kekuatan lutut  Duduk pada sebuah kursi yang memiliki sandaran
bagian depan  Angkat kaki secara perlahan kemudian turunkan. Ulangi 10
kali
 Lakukan cara yang sama pada kaki lainnya
3 Latihan kekuatan bagian  Berdiri menghadap sebuah kursi
belakang lutut  Sambil berpegangan pada kursi tersebut, angkat kaki ke
belakang sambil lutut ditekuk
 Ulangi masing-masing kaki 10 kali
4 Latihan menguatkan  Berdiri sambil berpegangan pada sebuah kursi
pinggul dan pinggang  Bentangkan kaki ke arah samping lalu kembali ke posisi
semula
 Ulangi masing-masing kaki 10 kali
5 Latihan kekuatan betis  Berdiri sambil berpegangan pada sebuah kursi
 Kekuatan bertumpu pada betis
 Jinjit, tahan lalu turunkan tumit
 Ulangi 10 kali
6 Latihan kekuatan jari kaki  Berdiri sambil berpegangan pada sebuah kursi
 Perlahan naikkan jari-jari kaki lalu turunkan
 Ulangi 10 kali
7 Latihan duduk-berdiri  Prosedurnya dimulai dengan meminta lansia duduk pada
sebuah kursi.
 Lansia diminta berdiri tanpa bantuan tangan.
 Prosedur ini dapat diulangi 10 kali.
8 Latihan jalan menggunakan  Berjalan ke depan menggunakan tumit
tumit  Lakukan 10 langkah
 Ulangi 4 kali
9 Latihan jalan menggunakan  Berjalan ke depan menggunakan jari kaki
jari kaki  Lakukan 10 langkah
 Ulangi 4 kali

Buku Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Gerontik


10 Berdiri satu kaki  Berdiri satu kaki dengan kaki yang lain ditempatkan di
pertengahan betis.
 Tahan selama 10 detik, jika memungkinkan.
 Ulangi dua kali pada setiap kaki

11 Berjalan menyamping  Berdiri dengan kaki dirapatkan dengan lutut yang sedikit
bengkok
 Lebarkan kaki ke samping dengan perlahan dan terkontrol,
geser satu kaki terlebih dahulu ke salah satu sisi
 Gerakkan kaki lainnya mendekati kaki yang telah digeser
 Lakukan 10 langkah setiap bergeser ke satu sisi, bergeser
kembali 10 langkah ke sisi yang berlawanan. Prosedur ini
diulangi 10 kali. (Jika rumah lansia tidak terlalu luas dapat
bergeser 5 langkah namun dilakukan pengulangan sebanyak
20 kali).
12 Pendinginan (colling down)  Duduk di kursi lalu ambil napas dalam melalui hidung sambil
kedua lengan diangkat ke atas lalu regangkan.
 Turunkan lengan dan hembuskan napas.
 Ulangi 10 kali.
Sumber: Later Life Training (2015); Liston et al, (2014), CDC (2015)

Buku Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Gerontik

Anda mungkin juga menyukai