BUKU PANDUAN PROFESI GERONTIK-By Stef-2019
BUKU PANDUAN PROFESI GERONTIK-By Stef-2019
Data pribadi
NAMA :
NIM :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
berkah-Nya kami dapat menyelesaikan Buku Panduan Program Profesi Ners
Keperawatan Gerontik ini. Penyusunan buku Panduan Praktik Profesi Mata Ajar
Keperawatan Gerontik 2018/2019 merupakan cetakan keempat. Buku Panduan
Praktik Profesi Keperawatan Gerontik ini menginformasikan mengenai tujuan
mahasiswa melakukan asuhan keperawatan di Panti Sosial, kompetensi yang
harus dimiliki setelah mahasiswa melakukan asuhan keperawatan gerontik,
proses pembimbingan selama mahasiswa melakukan asuhan keperawatan
Gerontik, proses pelaksanaan praktik asuhan keperawatan Gerontik, instrument
dan format-format evaluasi yang diperlukan didalam melihat kinerja mahasiswa
selama melakukan asuhan keperawatan Gerontik.
1
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
harus menjadi perhatian serius, termasuk upaya peningkatan kualitas pelayanan
keperawatan.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu penyelesaian buku ini. Semoga buku Panduan Praktik Profesi
Keperawatan Gerontik ini dapat bermanfaat dan berguna bagi mahasiswa dan
pembimbing dalam melalui tahapan profesi untuk melakukan asuhan
keperawatan Gerontik. Harapan tim penyusun, buku ini dapat digunakan sebaik-
baiknya dalam pencapaian kemampuan mahasiswa sesuai dengan tujuan yang
diharapkan dan buku edisi kedua ini dapat menjadi awal pengembangan buku
panduan praktik berikutnya. Masukan dari pengguna sangat diharapkan untuk
tim penyusun.
2
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
B. DESKRIPSI MATA KULIAH
Praktik profesi keperawatan gerontik merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan
keperawatan profesional yang aman dan efektif, memberikan pendidikan
kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan
legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan
dengan keperawatan gerontik. Praktik profesi keperawatan gerontik berfokus
pada klien usia lanjut dengan masalah kesehatan yang bersifat aktual, risiko
dan potensial serta untuk meningkatkan kualitas hidup klien.
C. SISTEMATIKA PENULISAN
Buku pedoman praktik profesi ini disusun dengan tujuan agar mahasiswa
dapat memperoleh gambaran umum dan menjadikan panduan untuk
pelaksanaan praktik keperawatan gerontik. Buku ini berisi tentang gambaran
umum praktik profesi Keluarga dan gerontik, tujuan dan kompetensi yang
diharapkan dari praktik, proses bimbingan yang akan dilaksanakan, proses
pelaksanaan praktik, evaluasi dan daftar acuan yang dapat digunakan.
5
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
Keamanan fisik dan Mobilitas fisik: fraktur, artritis.
e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.
f. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau
faktor lain dari setiap klien usia lanjut yang unik .
g. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan klien usia lanjut.
h. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai
dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif
agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif.
i. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan
asuhan keperawatan usia lanjut.
j. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan
konsisten.
k. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar
dapat mengambil keputusan untuk dirinya.
l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
m. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang
berlaku dalam bidang kesehatan .
n. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan .
o. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
p. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
professional.
q. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
r. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian
asuhan keperawatan.
6
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
7 Lanjut usia dengan artritis
8 Lanjut usia dengan KEP
9 Lanjut usia dengan fraktur dan risiko jatuh
Lanjut Usia Dengan Masalah Psiko Sosial Spiritual
10 Lanjut usia dengan masalah gangguan
konsep diri
11 Lanjut usia dengan demensia
12 Lanjut usia dengan masalah spiritual
7
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
BAB 2
PROSES PEMBIMBINGAN
A. METODE PEMBELAJARAN
Proses bimbingan praktik profesi Keperawatan gerontik melalui:
1. Pre dan post conference
2. Tutorial individual yang diberikan pembimbing
3. Diskusi kasus (case discussion)
4. Laporan kasus (case report)
5. Seminar kasus
6. Inovasi dalam penyelesaian kasus
7. Problem solving for better health
Pre dan post conference dilakukan setiap hari sesuai tabel di bawah ini.
B. METODE EVALUASI
1. Log book
2. Observasi langsung saat melakukan tindakan (direct observation of
precedure skill): pengkajian, implementasi
3. LP Pengkajian/Implementasi
4. Laporan askep individu
8
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
5. Performa seminar
6. Laporan askep kelompok
2. Sanksi
a. Mengganti hari praktik pada akhir praktik. Jika ketidak hadiran
mahasiswa lebih dari 2 (dua) minggu, mahasiswa tersebut disarankan
untuk mengikuti program ulang praktik pada semester berikutnya.
b. Bila terlambat >15 menit, maka pembimbing berhak memulangkan
mahasiswa tersebut dan dianggap tidak hadir praktik.
c. Bila ada mahasiswa yang tidak hadir praktik maka ketentuan untuk
mengganti hari praktik adalah:
1) Sakit / ijin sehari harus mengganti 1 (satu) hari praktik.
2) Tanpa alasan sehari harus mengganti 2 (tiga) hari praktik.
9
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
2. Kewajiban
a. Peserta didik wajib mentaati tata tertib selama kegiatan praktik
b. Peserta didik harus menyiapkan diri sebelum praktik gerontik dimulai.
c. Peserta didik wajib menandatangani daftar hadir praktik gerontik
d. Peserta didik wajib menjaga kerahasiaan data klien
e. Mahasiswa wajib membawa Nurse Kit, Buku panduan dan Buku
Aktivitas Harian (ADL) atau log book setiap hari.
F. PEMBIMBING
Pembimbing lahan yaitu pembimbing praktik baik yang berasal dari institusi
pendidikan dengan persyaratan latar belakang pendidikan minimal 1 (satu)
tingkat di atas peserta didik dan atau pendidikan setara dengan terbimbing
dan diutamakan memiliki spesialisasi keperawatan komunitas. Pembimbing
melakukan pembimbingan minimal seminggu 2 kali (4 kali selama praktik).
Pembimbing diharapkan hadir pada saat ujian individu dan seminar
kelompok.
G. PESERTA DIDIK
Mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti praktik Profesi Ners bila dinyatakan
lulus program pendidikan Sarjana Keperawatan.
10
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
BAB 3
PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK GERONTIK
A. Kegiatan Mahasiswa
1. Tempat Pelaksanaan
Mahasiswa ditempatkan di UPT Kesejahteraan Sosial Seksi Kesejahteraan
Sosial di Kupang.
2. Peserta
Jumlah peserta 88 mahasiswa.
3. Alokasi Waktu
Waktu yang digunakan untuk PBL adalah 2 SKS = 3 minggu.
4. Pola bimbingan dan monitoring
a. Pre conference dan post conference dilakukan pada setiap pagi jam
07.30-08.00. Pre conference dilakukan di setiap wisma untuk
merencanakan setiap kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu,
sedangkan post conference dilakukan untuk membahas hasil
kegiatan.
b. Mahasiswa mengelola satu kasus individu sesuai standar kompetensi
c. Ujian implementasi individu dilakukan pada minggu pertama.
d. Konsultasi kelompok
e. Monitoring kedisplinan, kehadiran, sikap dan perilaku
f. Monitoring dan evaluasi pencapaian kompetensi mahasiswa sesuai
target yang sudah ditetapkan
g. Seminar kasus kelompok dilakukan pada minggu kedua. Mahasiswa
melakukan askep pada lansia yang bermasalah secara berkelompok
11
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
B. TEKNIS PELAKSANAAN:
Tugas Individu:
1.Setiap mahasiswa mengelola satu lansia dengan pendekatan asuhan
keperawatan (secara individu/ perorangan)
2.Mahasiswa akan melakukan ujian individu dengan menunjukkan Laporan
pendahuluan (LP ujian) 2 hari sebelumnya
3.Mahasiswa mengumpulkan laporan askep individu
Tugas Kelompok:
1.Mahasiswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok (9 orang setiap kelompok)
2.Setiap kelompok akan mengelola 1 kasus lansia
3.Kelompok secara bersama-sama melakukan asuhan keperawatan pada
pasien tersebut
4.Mahasiswa wajib melakukan seminar sesuai kasus kelompok
5.Mahasiswa wajib konsultasi sebelum seminar
BAB 4
12
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
EVALUASI
Proses evaluasi yang dilakukan dalam praktik profesi gerontik berjalan sesuai
dengan program yang sudah direncanakan. Pedoman evaluasi sebagai berikut:
BAB 5
13
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
PENUTUP
Buku panduan ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa dalam
melakukan praktik profesi keperawatan gerontik dan memfasilitasi mahasiswa
dalam pencapaian kompetensi dan tujuan akhir mata ajar. Penyusun juga
mengharapkan asupan untuk penyempurnaan pada edisi berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
14
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
Badan Pusat Statistik (BPS). (2013). Proyeksi Penduduk Indonesia Indonesia
Population Projection 2010-2035. Jakarta: Badan Pusat Statistik
Bing-Jonsson, P. C., Bjørk, I.T., Hofoss, D., Kirkevold, M., & Foss, C.
Competence in advanced older people nursing: development of ‘Nursing
older people-Competence evaluation tool.’ International Journal of Nursing
older People, 2014: 59-72
Fakultas Ilmu Kesehatan UMY, 2015. Buku Panduan Praktik Profesi Mahasiswa
Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan (Tidak dipublikasikan)
Mauk, K.L. (2018). Gerontological nursing : competencies for care (4th ed).
London: Jones and Bartlett Publishers International
Miller, C. A. (2012). Nursing for wellness in older adult: theory and practice (6th
ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Lampiran 1
15
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
EVALUASI UJIAN KASUS INDIVIDU
(.....................................................) (........................................................)
Lampiran 2
16
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
EVALUASI PENAMPILAN (SKALA RATING) PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN
KERJA KELOMPOK
Skala Mahasiswa ke
Aktivitas
0-5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Evaluasi proses
1. Mempersiapkan seminar 5
kelompok dengan baik
2. Berkontribusi dalam 5
melaksanakan tugas dan
peran kelompok
3. Berkomunikasi secara 5
efektif dengan semua
anggota kelompok
4. Berkomunikasi secara 5
efektif dengan target
komunitas
Evaluasi hasil
1. Turut berperan serta secara
5
menyeluruh dalam kerja
kelompok
2. Melakukan tugas yang 5
sudah disepakati dalam
kelompok
3. Menunjukkan kerja yang 5
berkualitas
4. Menunjukkan proses belajar
dalam kelompok 5
Nilai= jumlah nilai dibagi 40 40
dikali 100
1. ............................................... 6. ...............................................
2. ............................................... 7. ...............................................
3. ............................................... 8. ...............................................
4. ............................................... 9. ...............................................
17
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
FORMAT EVAUASI PRE DAN POST CONFERENCE
1. ............................................... 6. ...............................................
2. ............................................... 7. ...............................................
3. ............................................... 8. ...............................................
4. ............................................... 9. ...............................................
Kupang, ..........................................
Pembimbing
( ..................................................)
Lampiran 4
18
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
FORMAT PENILAIAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELOMPOK/ INDIVIDU
No Kemampuan Bobot Nilai Keterangan
1 Kekuatan mengidentifikasi latar belakang masalah 10
dan tujuan penulisan
2 Tinjauan pustaka Kejelasan teori dan konsep 10
pendukung disertai contoh aplikatif
3 Pengkajian 15
Data pengkajian mencerminkan kedalaman
pengkajian
Data lengkap sebelum mnegakkan diagnosis
4 Diagnosis 15
Menyajikan hasil analisa data
menetapkan masalah kesehatan
Menetapkan diagnosis yang tepat berdasarkan
kriteria
5 Rencana 15
Menetapkan NOC
Menetapkan rencana (NIC) yang sesuai
Menyajikan rencana intervensi secara
sistematis, ringkas dan akurat
6 Implementasi 15
Sesuai dengan intervensi
7 Evaluasi 10
Sesuai SOAP
8 Penulisan 10
Sistematis, akurat, lengkap, rapih
Jumlah 100
1. ............................................... 6. ...............................................
2. ............................................... 7. ...............................................
3. ............................................... 8. ...............................................
4. ............................................... 9. ...............................................
Lampiran 5
19
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
FORMAT SKOR TOTAL NILAI
Nama mahasiswa:
Pembimbing:
Lampiran 6
20
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
FORMAT PEMBUATAN
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) UJIAN
PERTEMUAN KE.....................
Tanggal :
1. Latar belakang
a. Data
b. Data yang akan digali lebih lanjut (apabila ada)
2. Diagnosis Keperawatan (NANDA)
3. Rencana keperawatan
a. NOC
b. NIC
3. Rancangan kegiatan
a. Topik:
b. Metoda:
c. Media:
d. Waktu dan tempat:
4. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi hasil
Lampiran 7
21
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
FORMAT PEMBUATAN
LAPORAN ASKEP KELOMPOK/INDIVIDU
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB 4. PEMBAHASAN
Bahas kesenjangan antara teori dan hasil temuan, inovasi atau intervensi
terbaru yang diterapkan/digunakan, kelebihan dan keurangannya)
BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 8
22
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
FORMAT COVER LUAR LAPORAN KELOMPOK/INDIVIDU
TANGGAL.....S/D................
KELOMPOK ...
LOGO
TAHUN
Lampiran 9
23
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
FORMAT COVER DALAM LAPORAN KELOMPOK
Tanggal
LOGO
TAHUN
24
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB 4. PEMBAHASAN
Bahas kesenjangan antara teori dan hasil temuan, inovasi atau
intervensi terbaru yang diterapkan/digunakan, kelebihan dan
keurangannya)
BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
25
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
Lampiran 10
Analisis data
Data Masalah
DS:
DO:
DS:
DO:
1.
2.
3.
4.
26
Buku Panduan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik
Lampiran 11
FORMAT RENCANA KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
Kode Dx. Keperawatan Kode NOC (wajib menggunakan buku Kode NIC (wajib menggunakan buku NIC)
Dx NOC)
Diagnosis
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Keperawatan
GENOGRAM
Riwayat Alergi
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Nyeri : skala nyeri ……..
Status gizi : BB saat ini : …kg TB: …..cm BMI: ….....
Gizi cukup Gizi lebih Gizi kurang
Personal Hygine: ………………………………………………………………..
3. Sistem pernafasan
Frekwensi :
Suara nafas :
4. Sistem kardiovaskular
Tekanan darah : ….mmHg Nadi: ….x/menitCapillary Refill: ….
6. Sistem gastrointestinal
Nafsu makan :
Pola makan :
Abdomen :
BAB :
8. Sistem integument
9. Sistem reproduksi:
Data Penunjang
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
Psikologis
Perasaan saat ini dalam menghadapi masalah ……………………………………………..
Cara mengatasi perasaan tersebut…………………………………………………………..
Rencana klien setelah masalahnya terselesaikan…………………………………………..
Jika rencana ini tidak dapat dilaksanakan maka……………………………………………
Pengetahuan klien tentang masalah / penyakit yang ada …………………………………..
Sosial
Aktivitas atau peran di masyarakat ………………………………………………………...
Kebiasaan di lingkungan yang tidak disukai ………………………………………………
Cara mengatasinya …………………………………………………………………………
Pandangan klien tentang aktifitas social dilingkungannya ………………………………...
Spiritual
Aktivitas ibadah yang sehari-hari dilakukan ………………………………………………
Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan ……………………………………………….
Kegiatan ibadah yang saat ini tidak bisa dilakukan ………………………………………
Perasaan klien akibat tidak dapat melaksanakan ibadah tersebut …………………………
Upaya klien mengatasi perasaan tersebut ………………………………………………….
Apa keyakinan klien tentang peristiwa / masalah kesehatan yang sekarang sedang
dialami………………………………………………………
SISTEM KARDIOVASKULER
Catat warna kulit pasien secara umum, Tidak ada distress, gejala atau Pucat, bingung, fatigue(lemah), dyspnea
tingkatan energi, pola nafas, status perubahan warna (gangguan jantung)
mental. Inpeksi vena; catat adanya Ekstremitas hangat, adanya rambut Bingung, blackouts, fatigue, pusing
varikositas. Liat perubahan pada kuku, (penurunan aliran darah carotis,
adanya rambut pada ekstremitas, warna stenosis aorta, penurunan cardiac
dan suhu pada ekstremitas output, keracunan digitalis)
Batuk, wheezes ( gagal jantung kiri)
Hemoptysis (emboli pulmonal, gagal
jantung)
Periksa TD, palpasi nadi radial TD beragam sesuai dengan kondisi fisik TD tinggi berulang >160/95 (hipertensi)
Periksa TD pada posisi berbaring, duduk dan mental
dan berdiri. Rentang nadi 60-100 kali/menit.
SISTEM GASTROINTESTINAL
Kaji tentang selera makan, diet, Perdarahan, iritasi esophagus
masalah menelan, indigestion, (esophageal varicosities)
regurgitasi, nyeri, nausea, muntah, Salivasi yg berlebih, hiccups (cegukan),
flatus dan konstipasi. disfagia, anemia, haus, nyeri ulu hati
muntah ,regurgitasi, nyeri.
Turun BB >5% dalam 30 hari terakhir;
>10% dalam 6 bulan terakhir
Inpeksi abdomen, catat adanya Sisi yg simetris, mengelilingi, jaringan Striae berwarna biru atau merah muda (
perubahan warna, asimetris, dilatasi adipose stretchingperegangan karena adanya
pembuluh darah,bulges, distensi, Striae berwaran putih keperakan karena tumor, asites, obesitas)
kemerahan, bekas luka dan kotraksi yg kehamilan, perubahan BB Jaundice( sirosis, batu empedu,
kuat. Minta klien untuk mengangkat pancreatitis)
kepala, dan liat adanya herniasi yg bisa Rashes( iritasi, reaksi obat)
menjadi bukti Nodul kecil dan nyeri ( kanker kulit)
Auskultasi abdomen sebelum Bising usus setiap 5-15 detik Berkurang atau tidak terdengarnya
melakukan perkusi atau palpasi untuk Bising usus dapat terdengar jika telah bising usus (obstruksi usus, peritonitis,
menghindari perangsangan aktivitas dimasukkan makanan beberapa jam ketidakseimbangan elektrolit, setelah
usus. Dengarkan bising usus terakhir pembedahan)
menggunakan diafragma dari stetoskop. Bising usus meningkat ( obtruksi bowel,
Bila suara tidak terdengar, simak gastroentritis, diare)
selama 5 menit kemudian cubit perut
untuk merangsang motilitas usus
Auskultasi vascular sound dengan Suara jantung dapat terdengar Murmur diatas aorta abdominalis
menempatkan stetoskop diatas arteri (aneurysm)
besar
Kaji tentang pola eliminasi usus BAB yg berbentuk, moist without Inferquent passage of stool, abdominal
straining fullness dan tidak nyaman, letargi dan
tidak nafsu makan (konstipasi)
Skor
Orientasi Tertinggi Dicapai
1. Sekarang ini (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari), apa? 5
2. Kita berada di mana ? (negara), (propinsi), (kota), (panti wredha), (Wisma) 5
Registrasi Memori
3. Sebut 3 obyek. 3
Tiap obyek 1 detik, kemudian lansia diminta mengulangi 3 nama obyek tadi. Nilai 1
untuk setiap nama obyek yang benar. Ulangi sampai lansia dapat menyebutkan
dengan benar. Catat jumlah pengulangannya.
Atensi dan Kalkulasi
4. Kurangkan 100 dengan 5, kemudian hasilnya berturut-turut kurangkan dengan 5 5
sampai pengurangan kelima (100 ; 95 ; 90 ; 85 ; 80 ; 75). Nilai 1 untuk tiap jawaban
yang benar. Hentikan setelah 5 jawaban. Atau
Eja secara terbalik kata ”WAHYU”. Nilai diberikan pada huruf yang benar sebelum
kesalahan, missal ”UYAHW”
Pengenalan Kembali (recalling)
5. Lansia diminta menyebut lagi 3 obyek di atas 3
(pertanyaan ke-3)
Bahasa
6. Lansia diminta menyebut 2 benda yang ditunjukkan perawat, 2
misal : pensil, buku
7. Lansia diminta mengulangi ucapan perawat : 1
namun, tanpa, apabila
8. Lansia mengikuti 3 perintah : ambil kertas itu dengan tangan kanan Anda, lipatlah 3
menjadi dua, dan letakkan di lantai
9. Lansia diminta membaca dan melakukan perintah : 1
Pejamkan mata Anda
10. Lansia diminta menulis kalimat singkat tentang pikiran / perasaan secara spontan 1
di bawah ini. Kalimat terdiri dari 2 kata (subyek dan predikat) :
…………………………………………………….
11. Lansia diminta menggambar bentuk di bawah ini: 1
30
Skor Total
Interpretasi :
Jumlah respon dijumlahkan dan dikategorikan menjadi :
(1) Skor ≤ 16 : Terdapat gangguan kognitif.
(2) Skor 17-23 : Kemungkinan terdapat gangguan kognitif.
(3) Skor 24-30 : Tak ada gangguan kognitif.
Keterangan : ……………………………………………………………………………
Nama :
Usia :
Peralatan:
1. Sebuah stopwatch
2. Sebuah kursi
3. Meteran
Arahan:
Lansia memakai alas kaki yang biasa mereka gunakan sehari-hari. Lansia duduk dengan
tenang pada sebuah kursi yang memiliki sandaran. Buat sebuah garis yang berjarak 3 meter
dari tempat duduk lansia.
Pertanyaan Ya Tida
k
Apakah lampu yang digunakan adalah lampu 1
pijar?
Apakah ketinggian kasur dari lantai lebih dari 20 1
cm?
Apakah kamar mandi/WC memiliki pegangan? 1
Apakah jenis jamban yang digunakan adalah tipe 1
jongkok?
Apakah terdapat kursi mandi? 1
Apakah lantai licin? 1
Adakah undakan di rumah? 1
Apakah ada tangga di rumah? 1
Apakah anda menggunakan karpet atau tikar di 1
rumah?
Apakah barang-barang berserakan di lantai? 1
Total
Hasil observasi:
Persiapan
Siapkan sebuah kursi, pilih yang stabil, kuat dan tidak memiliki roda.
Latihan ini akan membantu meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan
dan koordinasi.
Prosedur
1. Pemanasan (warming up)
Prosedur pemanasan pada LKS lansia adalah duduk di kursi lalu ambil
napas dalam melalui hidung sambil kedua lengan diangkat ke atas lalu
regangkan. Turunkan lengan dan hembuskan napas. Ulangi 10 kali.
Idealnya pemanasan dilakukan 5 sampai 10 menit.
2. Memutar bahu
Perlahan putar bahu ke atas, belakang dan bawah. Lalu ke atas, depan
dan bawah. Lakukan prosedur ini 10 kali.
3. Berjalan menyamping
a. Berdiri dengan kaki dirapatkan dengan lutut yang sedikit bengkok
(gambar A)
b. Lebarkan kaki ke samping dengan perlahan dan terkontrol, geser
satu kaki terlebih dahulu ke salah satu sisi (gambar B)
c. Gerakkan kaki lainnya mendekati kaki yang telah digeser (gambar
C)
d. Hindari menjatuhkan pinggul Anda saat Anda melangkah. Lakukan
5 langkah setiap bergeser ke satu sisi, bergeser kembali 5 langkah
ke sisi yang berlawanan. Prosedur ini diulangi 15 kali.
(lanjutan)
4. Berjalan menyilang
a. Silangkan kaki kanan ke depan kaki kiri (gambar A)
b. Gerakkan kaki kiri ke samping menyilang di belakang kaki kanan
(gambar B)
c. Lakukan langkah 1 dan 2 secara berulang hingga 5 langkah
d. Dilakukan 10 tahapan.
(lanjutan)
6. Berdiri satu kaki
a. Arahkan lansia untuk berdiri menghadap ke kursi dengan kedua
tangan memegang kursi.
b. Angkat kaki kiri setinggi lutut dan biarkan kaki kanan seperti posisi
semula
c. Pertahankan posisi ini 10 detik, lakukan masing-masing kaki 10
kali
d. Lakukan hal yang sama pada kaki kanan
7. Bangun dari duduk (sit to stand)
Prosedurnya dimulai dengan meminta lansia duduk pada sebuah kursi.
Lansia diminta berdiri tanpa bantuan tangan. Prosedur ini dapat
diulangi 10 kali. Jika prosedur ini terlalu berat dilakukan maka lansia
dapat menggunakan bantal pada kursi agar lebih kuat untuk berdiri.
8. Pendinginan (cooling down)
Duduk di kursi lalu ambil napas dalam melalui hidung sambil kedua
lengan diangkat ke atas lalu regangkan. Turunkan lengan dan
hembuskan napas. Ulangi 10 kali.
Sumber: NHS-UK (2013) dan CDC (2010); dimodifikasi oleh Kiik, Sahar
dan Permatasari (2015)
11 Berjalan menyamping Berdiri dengan kaki dirapatkan dengan lutut yang sedikit
bengkok
Lebarkan kaki ke samping dengan perlahan dan terkontrol,
geser satu kaki terlebih dahulu ke salah satu sisi
Gerakkan kaki lainnya mendekati kaki yang telah digeser
Lakukan 10 langkah setiap bergeser ke satu sisi, bergeser
kembali 10 langkah ke sisi yang berlawanan. Prosedur ini
diulangi 10 kali. (Jika rumah lansia tidak terlalu luas dapat
bergeser 5 langkah namun dilakukan pengulangan sebanyak
20 kali).
12 Pendinginan (colling down) Duduk di kursi lalu ambil napas dalam melalui hidung sambil
kedua lengan diangkat ke atas lalu regangkan.
Turunkan lengan dan hembuskan napas.
Ulangi 10 kali.
Sumber: Later Life Training (2015); Liston et al, (2014), CDC (2015)