Anda di halaman 1dari 9

ASAL MULA PENYAKIT

LUPUS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ilmu


Alamiah Dasar
Dosen :Rani Munggaran, M.SI

Disusun oleh :
Muhammad Husain Rafiqi
Nandira Zuniar
Zaenal Mutaqin
Kelas : Manajemen C

STIE SEBELAS APRIL


SUMEDANG
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca mengenai asal mula
penyakit lupus.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Sumedang, Maret 2016

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit sistemik lupus eritmatasus (SLE) tampaknya terjadi
akibat terganggunya regulasi kekebalan yang menyebabkan peningkatan auto
antibodi yang berlebihan, limfadenopati terjadi pada 50% dari seluruh pasien
SLE pada waktu tertentu selama perjalanan penyakit tersebut. Sistemik lupus
eritematosus (SLE) merupakan salah satu penyakit autoimun yang disebabkan
oleh disregulasi sistim imunitas dan secara garis besar dipengaruhi oleh 3 faktor
yaitu endokrin-metabolik, lingkungan dan genetik.Gangguan renal juga terdapat
pada sekitar 52% penderita SLE. Pada sebagian pasien, gangguan awal pada
kulit dapat menjadi prekursor untuk terjadinya gangguan yang bersifat lebih
sistemik.

B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami konsep dasar tentang penyakit Sistemik Lupus
Eritematosus, Menambah wawasan tentang Asal mula penyaakit lupus,
menumbuhkan rasa ingin selalu sehat dan Untuk memenuhi salah satu tugas
Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian penyakit lupus
Penyakit LUPUS adalah penyakit baru yang mematikan setara dengan
kanker. Tidak sedikit pengindap penyakit ini tidak tertolong lagi, di dunia terdeteksi
penyandang penyakit Lupus mencapai 5 juta orang, lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi
setiap tahunnya.
Arti kata lupus sendiri dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan”. Istilah
ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai
kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi . Bercak-bercak merah di bagian
wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap
bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat
menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh. Gejala-gejala penyakit dikenal
sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik (LES) alias Lupus. Eritomatosus artinya kemerahan.
sedangkan sistemik bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh

B.Gejala penyakit lupus


Gejala mula di penyakit ini umumnya dengan muncul ruam kemerahan
pada kulit terutama pada bagian wajah. Penderita penyakit lupus akan mengalami perubahan
wajah yang buruk dan menyeramkan seperti serigala. Secara garis besar penyakit lupus
dibagi menjadi dua golongan yaitu lupus eritematosus discoid, dan lupus eritematosus
sitemik. Penyakit ini termasuk pada penyakit imun atau reaksi yang menyerang jaringan ikat
kulit. Beberapa faktor yang bisa memicu timbulnya penyakit lupus seperti trauma fisik, faktor
lingkungan yang buruk, inveksi virus, faktor hormon, strees dan genetic. Terjadinya kelainan
pada kulit dan selaput lendir, organ dalam, otot, dan sendi. Penyakit ini juga bisa ditandai
dengan gejala konstitusi seperti demam, berat badan menurun, lelah, dan kehilangan
semangat beraktivitas. Muncul bercak merah yang simetris pada wajah, berbatas jelas, kulit
menipis dan kasar dan meninggalkan bekas cacat pada kulit.
Penyakit Lupus juga bisa menyerang kulit kepala sehingga bisa
menimbulkan kebotakan karena rusaknya akar rambut. Gejala lain bisa Nampak pada hidung,
yaitu jaringan parut akan menyebabkan hidung tertarik sehingga bentuk hidung akan
meyerupai paruh burung kaka tua. Kelainan lain dapat ditemui pada perubahan bentuk mulut
dan telinga.
Pada umumnya orang belum banyak yang tahu teantang penyakit lupus
.Namun sebenarnya penyakit ini merupakan cukup penyakit berbahaya setara denga kanker
atau jantung. Penyakit lupus menyerang pembuluh dan jaringan ikat darah sehingga
menimbulkan dampak luas bagi tubuh.Penyakit lupus bisa menyerang siapa saja, oleh
karenanya perlu mengetahui beberapa gejala awal penyakit ini agar bisa melakukan
pencegahan dini.
Gejala mula di penyakit ini umumnya dengan muncul ruam kemerahan
pada kulit terutama pada bagian wajah. Penderita penyakit lupus akan mengalami perubahan
wajah yang buruk dan menyeramkan seperti serigala.
Secara garis besar penyakit lupus dibagi menjadi dua golongan yaitu
lupus eritematosus discoid, dan lupus eritematosus sitemik. Penyakit ini termasuk pada
penyakit imun atau reaksi yang menyerang jaringan ikat kulit. Beberapa faktor yang bisa
memicu timbulnya penyakit lupus seperti trauma fisik, faktor lingkungan yang buruk, inveksi
virus, faktor hormon, strees dan genetic.Terjadinya kelainan pada kulit dan selaput lendir,
organ dalam, otot, dan sendi. Penyakit ini juga bisa ditandai dengan gejala konstitusi seperti
demam, berat badan menurun, lelah, dan kehilangan semangat beraktivitas. Muncul bercak
merah yang simetris pada wajah, berbatas jelas, kulit menipis dan kasar dan meninggalkan
bekas cacat pada kulit.

Penyakit Lupus juga bisa menyerang kulit kepala sehingga bisa menimbulkan kebotakan
karena rusaknya akar rambut. Gejala lain bisa Nampak pada hidung, yaitu jaringan parut akan
menyebabkan hidung tertarik sehingga bentuk hidung akan meyerupai paruh burung kaka tua.
Kelainan lain dapat ditemui pada perubahan bentuk mulut dan telinga.

C.CARA MENGHINDARI PENYAKIT LUPUS


Setelah tahu gejala penyakit lupus maka ada beberapa hal yang harus
anda lakukan sebagai cara menghindari penyakit lupus tersebut :
1) Hindari bakteri jahat dan radikal bebas.
2) Hindari kontak langsung dengan sinar matahari karena bisa membuat penyakit ini
semakin parah.
3) Kurangi asupan lemak agar penyerapan kalsium berjalan dengan baik.
4) Perbanyak konsumsi makanan bergizi dan kaya akan nutrisi.
5) Minum minimal 8 gelas perhari.
6) Hindari kelebihan berat badan.
Sebagaimana dijelaskan diatas bahawa penyakit lupus dapat menyerang
siapa saja, jadi anda harus berhati-hati terhadap penyakit lupus ini. Namun Jika terlanjur
terdeteksi jangan panik terapakan beberapa saran di atas dan segera pergi ke dokter untuk
pemeriksaan lebih lanjut sebab terkadang dugaan penyakit berbahaya padahal kalau dibawa
kepada ahlinya sembuh juga .

D. PENJELASAN KLASIK CIRI LUPUS


Thomas Bateman, seorang siswa dermatologist dari Inggris pada awal abad ke- 19.
Cazenave, seorang siswa dermatologist Perancis, pada pertengahan abad ke – 19.
Moriz Kopasi, siswa dan menantu dari dermatologis Australia Ferdinant von Hebra, akhir
abad ke-19.
Di kalangan kedokteran jenis penyakit ini sudah dikenal sejak tahun 1828 lewat seorang
dokter kulit dari Perancis yang bernama Laurent Biett. Pada awalnya penyakit ini dianggap
sebagai penyakit kulit biasa.
Kemudian pada tahun 1833, Cazenave menemukan istilah erthema
centrufugum. Kemudian istilah penyebaran kupu-kupu di wajah (butterfly rash) diterbitkan
pertama kali di Von Hebra tahun 1846 lalu di tahun 1856, gejala kemerah-merahan di wajah
tersebut digambarkan sebagai Lupus Erythematosus.
Periode Neoklasik
Pada era neoklasik sejarah Lupus dimulai pada 1872 ketika Kaposi
pertama kali menjelaskan sifat sistemik. Kaposi mengatakan bahwa ada dua jenis
Erythematosus, yaitu yang berbentuk discoid dan berbentuk menyebar. Sebagai gejala dan
tanda-tanda dari bentuk yang menyebar ini termasuk :
1. Nodul bawah kulit.
2. Limfadenopati.
3. Demam.

4. Kehilangan berat badan.

5. Anemia.
Namun, di tahun 1851—seorang dokter kulit bernama Moriz Kaposi yang
pertama kali mendeteksi bahwa sebagian dari pasien Lupus (selain) mengalami kelainan di
kulit juga menunjukkan adanya kelainan pada organ-organ di dalam tubuh lain. Kemudian di
tahun 1890-an, Sir William Osler—seorang dokter dari Amerika melihat bahwa SLE juga
dapat menyerang organ tubuh bagian dalam tanpa ada kelainan di kulit.
Periode Modern
Lalu di tahun 1948, Dr. Malcolm Hargraves dari klinik Mayo di Amerika
melaporkan lebih rinci mengenai sel Lupus Erythematosus (LE) ini, yaitu : bahwa ada sel di
dalam darah – yang akhirnya disebut sebagai sel LE yang ditemukan pada pasien Lupus.
Penemuan ini akhirnya mempermudah dalam menemukan lebih banyak kasus-kasus
LE.Dalam penelitian diketahui, jika biasanya tubuh seorang manusia normal—zat antibodi
berfungsi untuk merusak kuman. Tetapi, pada pasien Lupus—produksi zat antibodi ini terlalu
berlebihan dan salah sasaran.Seiring perjalanan waktu, penyakit ini populer dengan sebutan
“penyakit dengan seribu wajah” ini berkembang secara perlahan-lahan selama beberapa tahun
dengan gejala dan keluhan beraneka ragam. Akhirnya penyakit Lupus ini diketahui tidak
hanya “menyerang” bagian kulit luar tetapi juga menyerang hampir seluruh organ tubuh
bagian dalam.
Namun, kini diketahui banyak pasien Lupus, yang menganggap bahwa penyakit Lupus bisa
menjadi “masalah serius” bahkan bisa mengancam jiwanya! Bahkan diketahui bahwa ribuan
orang Amerika setiap tahunnya meninggal dunia – disebabkan akibat komplikasi sehubungan
dengan penyakit Lupus.
Dua kasus lupus tidak sepenuhnya serupa. Tanda dan gejela yang terjadi
dapat datang dengan tiba-tiba atau berkembang secara perlahan, dapat ringan atau parah, dan
dapat bersifat sementara atau permanen. Banyak dari mereka dengan lupus memiliki
karakteristik episodik dengan tanda dan gejala yang memburuk untuk sementara waktu
kemudian membaik atau bahkan hilang untuk satu waktu.

E. PENYEBAB PENYAKIT LUPUS


Lupus adalah penyakit autoimun yang muncul ketika tubuh terkena zat
asing tertentu, seperti bakteri dan virus, kemudian sistem imun tersebut juga menyerang
jaringan tubuh yang sehat. Hal ini menyebabkan peradangan dan kerusakan berbagai bagian
tubuh, antara lain sendi, kulit, ginjal, jantung, paru-paru, pembuluh darah dan otak.
Dokter tidak mengetahui apa yang menyebabkan penyakit ini. Lupus seperti merupakan
kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Banyak dari mereka dengan kecenderungan
turunan mengalami lupus hanyak ketika mereka terkena sesuatu di dalam lingkungan yang
dapat memicu lupus, seperti obat atau virus.

F. jenis-Jenis Penyakit Lupus

Systemic lupus erythematosus


Lupus ini pada awalnya dapat berefek pada bagian tubuh manapun. Sistem di dalam tubuh
yang secara umum terkena adalah sendi, kulit, paru-paru, ginjal dan darah. Ketika pada
umumnya orang berbicara mengenai lupus, lupus tersebut biasanya adalah systemic lupus
erythematosus.
Discoid lupus erythematosus
Lupus ini berefek hanya pada kulit. Mereka dengan lupus discoid mengalami ruam pada
wajah, leher dan kulit kepala. Sejumlah kecil mereka dengan discoid lupus juga dapat
mengalami systemic lupus erythematosus, meskipun tidak mungkin untuk memprediksi siapa
saja yang akan mengalami bentuk lupus yang lebih serius.
Drug-induced lupus erythematosus
Lupus ini terjadi setelah anda menggunakan obat tertentu. Tidak semua orang yang
menggunakan obat tersebut mengalami lupus. Lupus jenis ini berefek pada berbagai sistem di
dalam tubuh. Tanda dan gejala biasanya hilang ketika anda berhenti menggunakan obat yang
menyebabkan lupus jenis ini terjadi.
Neonatal lupus
Merupakan bentuk langka dari lupus yang berefek pada bayi yang baru lahir. Ibu degan
antibody tertentu yang memiliki hubungan terhadap penyakit autoimun dapat menurunkannya
pada bayi mereka –bahkan jika sang ibu tidak memiliki tanda maupun gejala penyakit
autoimun tersebut. Neonatal lupus dapat hilang sebelum menunjukkan perkembangannya.
Dalam kasus yang lebih serius dapat menyebabkan masalah pada sistem elektrik jantung
(congenital heart block).
Faktor risiko penyakit lupus
Meskipun para doker tidak mengetahui apa yang menyebabkan lupus pada banyak kasus,
mereka telah mengidentifikasi faktor apa saja yang meningkatkan risiko penyakit ini, antara
lain:
1) Jenis kelamin
2) Lupus lebih umum pada wanita.
3) Usia
Meskipun lupus dapat berefek pada segala usia, termasuk bayi, anak dan orang dewasa,
tetapi lupus paling umum terdiagnosis pada mereka yang berusia antara 15 sampai 40 tahun.
Terkena sinar matahari dapat membawa pada lupus kulit atau memicu respon internal pada
mereka yang rentan.
Obat tertentu
Obat tertentu yang digunakan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan drug-induced
lupus. Banyak obat yang secara potensial dapat memicu lupus, sebagai contoh antara lain
adalah antipsychotic chlorpromazine; obat tekanan darah tinggi, seperti hydralazine; obat
tuberculosis isonoazid dan obat jantung procainamide. Biasanya membutuhkan jangka waktu
penggunaan dalam beberapa bulan sebelum gejala timbul.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lupus eritematosus sistemik (LES) merupakan salah satu penyakit
autoimun yang disebabkan oleh disregulasi sistim imunitas. SLE dapat menyerang berbagai
sistem organ dan keparahannya berkisar dari sangat ringan sampai berat. Etiologi belum
dipastikan, secara garis besar dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu endokrin-metabolik, lingkungan
dan genetik. Pencetus fungsi imun abnormal mengakibatkan pembentukan antibodi yang
ditujukan terhadap berbagai komponen tubuh. Tidak ada suatu tes laboratorium tunggal yang
dapat memastikan diagnosis SLE. Masalah yang paling sering dirasakan pasien adalah
keletihan, gangguan integritas kulit, gangguan citra tubuh dan kurang pengetahuan untuk
mengambil keputusan mengenai penatalaksanaan mandiri.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunanya, besar harapan kami
kepada para pembaca untuk bisa memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini menjadi lebih sempurna.

Anda mungkin juga menyukai