Anda di halaman 1dari 16

Janji Sahabat

Ika senang sekali baru satu hari dirumah baru dia


sudah mendapatkan teman seumurannya. Hari-harinya
dilalui bersama, main bersama, kemana-mana selalu
Sumedang tepatnya di pedesaan adalah tempat
bersama. Orang tua mereka juga sangat senang dengan
tinggal Ika dan Ike. Mereka bukanlah sodara namun
keakraban Ika dan Ike. Orang tuanya menganggap Ika dan
kebanyakan orang menyebutnya Upin dan Ipin yang selalu
Ike bagaikan sodara. Rumah Ika bagaaikan rumah Ike dan
bersama-sama melakukan sesuatu. Ika adalah orang
sebaliknya.
pindahan yang membeli rumah tidak jauh dengan rumah Ike.
“ Ika kamu nanti mau masuk Sd mana ?” Tanya Ike
Suatu hari orang tua Ika lagi jalan-jalan mengelilingi
“ Aku masuk sekolah samaan aja sama kamu biar kita
kampung. Rumah mereka bisa di bilang kampung karena
bisa main sama-sama terus pasti orang tua kita setuju.”
wilayahnya masih asri dan penduduknya yang kuat akan
Jawab Ika dengan gembira.
silaturahmi antar sesamanya. Ika jalan-jalan sepedahan
“ Baiklah ide bagus , bagaimana kalau kita bicarakan
kemudian ketemu dengan Ike yang lagi sepedahan pula di
segera kepada orang tua kita ?” Ujar Ike.
depan rumahnya. Sementara orang tua Ika dan Ike asyik
“Ayo, sebentar lagi kan kita masuk Sd” Jawab Ika.
mengobrol, Ika menghampiri Ike.
Orang tua mereka pun setuju dengan usul Ika dan
“ Hai, Sepedahan bareng yu?”Tanya Ika sambil
Ike malahan mereka bangga dengan persahabatan yang di
tersenyum.
jalin Ika dan Ike, mereka saling mengerti satu sama lain,
“ Ayo, kita balapan ya? Oh ya nama kamu siapa,?
bisa dibilang sangat clop. Akhirnya mereka bersekolah di
namaku Ike.” Ujar Ike sambil bersalaman.
tempat yang sama, mereka bermain, belajar secara
“ Okeh, namaku Ika, aku baru pindahaan rumah.
bersama-sama. Kemana-manapun mereka selalu berdua
rumahku tidak jauh dari sini.” Seru Ika.
bagaikan sodara kembar. Ika dan Ike selalu tolong
“ Berarti kita bisa main sama-sama terus ya kan
menolong. Satu peristiwa yang tidak pernah dilupakan Ika,
rumah kita deketan ?” Ujar Ike lagi.
waktu itu Ika main kerumah Ike, namun Ike lagi tidak ada
“ Tentu saja.” Serunya sambil senang mendengarnya
di rumah, Ike lagi ke rumah nenek nya. Ika menunggu Ike mereka berdua namun akhirnya mereka lolos sambil
sambil main dilapang. Ika bisa di bilang anak orang kaya, ketakutan. Ika trauma dan merasa ketakutan sampai-
Ika menggunakan kalung emas pemberian ayahnya, ketika sampai berapa minggu dia enggan main keluar rumah. Orang
Ika lagi sendirian ada ibu-ibu yang menggendong anaknya tua mereka tidak mengetahui kejadian itu karena Ika dan
dan meminta tolong kepada Ika untuk mengantarkan ke Ike takut orang tuanya cemas. Orang tua mereka heran
warung membeli minuman. Ike baru pulang di rumah mengapa Ika dan Ike kali ini tidak main bersama, biasanya
neneknya dan ketika perjalanan pulang ke rumah Ike sepanjang hari pasti menghabiskan waktu bersama. Ika dan
melihat Ika sedang berjaalan dengan Ibu-Ibu yang gerak- Ike selalu ada dalam pengawasan orang tuanya, dengan
geriknya mencurigakan. Ike bergegas untuk izin ke ayahnya kejadian ini orang tua nya beranggapan sepertinya Ika dan
main bersama Ika, Ike tidak berani mengatakan Ike sedang marahan. Ike memberanikan diri untuk kerumah
kecurigaannya itu kepada ayahnya karena dikhawatirkan Ika untuk meluruskannya .
dugaannya salah, ayahnya Ikepun pulang duluan. “ Ka maafin aku ya kalau aku salah kenapa kamu
Ike mempunyai pirasat buruk terhadap Ika, Ike engga mau main sama aku lagi?” Tanya Ike sambil merasa
mengikuti Ika dibelakang nya. Saat Ika di tempat sepi heran.
bersama ibu-ibu itu Ika tidak menyadari bahwa Ibu itu “ Kamu ga salah ko ke, Aku cuman ga berani main
mengincar kalung yang di pake Ika, untungnya Ike keluar lagi aku sangat takut sekali, seharusnya aku yang
menyadarinya,Ike mempunyai ide dengan keluar dari rumah harus berterima kasih sama kamu karena kalau saja kamu
kosong dan saat ibu-ibu itu mau menjambret kalung Ika, ga ada aku ga tau bagaimana keadaan aku nantinya.”
Ike berteriak... Jawabnya sambil sedih membayangkan kejadiannya kembali.
“ Ika siniiiiiii Ibu ku mencari kamuu” Teriak ika “ Kamu jangan begini terus Ka masa kamu mau terus-
sambil panik dan mengajak Ika untuk menghampirinya. terusan dibelenggu oleh rasa ketakutan, kejadian waktu itu
Tanpa berfikir saat ibu itu memegang lehernya Ika adalah pembelajaran buat kita untuk senantiasa jangan
lari bersama Ike menjauhi Ibu itu awalnya ibu itu mengejar berani jalan sendiri di luar sana dan jangan memakai
perhiasan itu bahaya ka, akan memicu datangnya selalu bersama sampai teman-teman sekolah beranggapan
kejahatan.” Saran Ike. Ika dan Ike adalah sodara, dan faktor yang mendukungnya
“ Ia sih tapi kalung ini pemberian satu-satunya dari nama mereka berdua bagaikan sodara kembar. Di sekolah
Ayah ku yang lagi kerja jauh disana, ayah aku sebulan sekali mereka berdua termasuk orang yang aktif di kelas maupun
pulang jadi kalau aku kangen ayah aku pasti lihat kalung ini di luar seperti organisasi. Sebentar lagi mereka lulus SMA
Ke. “ Jawab Ika. namun mereka sedih karena mereka berbeda tujuan untuk
“ Menurut aku kan kita masih kecil jadi bahaya pakai melanjutkan perguruan tingginya, setelah lulus SMA Ika
perhiasan Ka, lebih baik kalung itu di simpan kalau kamu harus melanjutkan perguruan tinggi di Bandung sedangkan
kangen kamu bisa liat kalung itu, nah nanti kalau kamu udah Ike akan melanjutkannya perguruan tinggi di Bogor sesuai
besar kamu baru boleh pakai kalungnya. Kita cari aman nya dengan impian nya dulu dan kebetulan di Bogor ada sodara
aja Ka.“ Ujar Ike. Ike sehingga Ike bisa tinggal di rumah sodaranya tanpa
“ Ia deh Ke kamu emang sahabat aku yang paling baik harus ngekos. Mereka sangat sedih mendengar mereka
yang selalu ada saat aku ada masalah,makasih sarannya Ke akan berpisah nantinya.
kita nanti main lagi ya tapi jangan jauh-jauh, kalau bisa Tidak terasa Ika dan Ike sudah bersahabat selama
mainnya dirumah aku atau kamu dulu Ke, soalnya aku masih 14 tahun bisa sangat dibayangkan bagaimana hubungan
sedikit takut.” Jawab Ika semangat kembali. mereka berdua meskipun ada perselisihan di antara mereka
“ Oke deh “ kata Ike sambil cantelan kelingking namun itu hal yang wajar. Banyak sekali kenangan yang
dengan Ika. mereka alami baik itu senang maupun sedih seakan jiwa
Akhirnya pun Ika seperti biasa lagi, rasa takut nya mereka itu ada ikatan di dalamnya yang membuat mereka
sudah mulai hilang berkat motivasi da sahabatnya tercinta. itu selalu bersama. Hari kelulusan mereka tinggal
Hari-hari dia lewati bersama sampai-sampai SMP, menghitung hari. Dan hari yang ditunggu tiba, mereka
dan SMA nya pun mereka bersekolah di tempat yang sama, alhamdulillah lulus. Setelah hari kelulusan Ike sempat
meskipun berbeda kelas tapi tetap mereka pulang pergi berkata
“ Ka kita sekarang akhirnya bisa lulus Sma, kelulusan “ baiklah Ka, semua yang kamu ucapkan itu benar.
ini mempunyai dua kabar yaitu kabar baik dan kabar buruk” Satu lagi Ka janji sahabat kita.” Kata Ike
ucapnya sambil meneteskan air mata. “ Apa Ke?” Jawabnya heran.
“ Emang kabar baik dan buruk nya apa Ke ?” ” Janji itu adalah, Bestfriend Forever And Never To
Tanyanya Be End.” Ucap Ike
“ Kabar baik nya kita bisa lulus dan melanjutkan “ Baik, Bestfiend Forever And Never To Be End.”
keperguruan tinggi yang kita impikan bersama, kabar Ucap Ika sambil cantelan jari kelingking.
buruknya kita mungkin tidak bisa bertemu lagi. “ Ujarnya. Sejak saat itu lah hari terakhir Ika dan Ike
“ Kamu salah Ke, kamu jangan bilang seperti itu kita bertemu. Ika dan Ike kuliah dengan sungguh-sungguh.
masih bisa ketemu dan berkomunikasi lewat media sosial Mereka menepati janji dengan selalu berkomunikasi,
atau kita bisa telponan setiap saat.” Ucap Ika. meskipun tidak sesering dulu, karena kesibukan mereka
“ Iah sih tapi yakin kita ga akan bisa seperti dulu berkuliah.
jarak yang akan memisahkan kita Ka.” Kata Ike sambil
meluk Ika
“ meskipun jarak rumah tempat tinggal kita nanti
berjauhan tapi itu tidak masalah Ke, yang penting dihati
kita, tersimpan semua kenangan tentang kita, Kita harus
berjanji jangan pernah dengan mudah melupakan satu sama
lain dan berjanji untuk bertemu jika kita udah sukses nanti.
Kita ketemu dengan membawa mobil sendiri dan nanti kita
saling menceritakan pengalaman kesuksesan masing-masing
pasti seru.” Ujar Ika lagi.
Tobatnya Anak
dan akhirnya meninggal dunia. Entah bagaimana pemikiran
Iyan, dilihat-lihat Iyan seperti tidak ada kesedihan atas
meninggalnya nenek Iyan itu. Suatu hari aku penasaran

Geng sama Iyan aku mencoba ngobrol dikit dengannya karena


Iyan seumuran dengan aku hanya saja Iyan putus sekolah
Firdaus namanya, lengkapknya adalah Firdaus sejak Sd jadi aku ga canggung lagi ngobrol sama dia
Aliyansyah. Dia adalah orang yang bertempat tinggal di meskipun ada rasa takut sedikit.
kampung halamanku. Orang sekampung memanggilnya Iyan, “ Hai Yan gimana kabarmu?” Tanyaku so akrab.
Iyan hidup didunia ini tinggal sebatang kara, sebelumnya Karena penasaran ini lah aku berani untuk menyapanya.
dia tinggal bersama nenek tua di rumah gubuk sepetak. “ Eh kamu Rik baik,tumben kamu nanya aku?” Tanya
Karakter Iyan sudah dikenal semua orang, Iyan sering balik Iyan.
dilihat orang yang melewati rumahnya Iyan sedang beradu “ Engga aku cuman mau tau keadaan kamu setelah
mulut sama neneknya, nenek nya sangat kesian sekali ditinggalkan oleh nenekmu? Aku turut sedih juga ya Yan”
karena beliau tidak bisa jalan beliau hanya bisa ngesot. Tanya ku lagi.
Ketika aku sedang berjalan melewati rumahnya aku sedang “ Aku baik-baik aja ko, aku masih bisa hidup tanpa
melihat neneknya sedang mohon-mohon agar Iyan jangan ada nenekku.” Jawab nya dengan kalem.
keluyuran terus. Miris sekali melihatnya rasanya air mata “ Terus kedepannya kamu mau gimana, kamu
ini ingin menetes melihatnya. Iyan dan neneknya sehari-hari sepertinya ga sedih di tinggal nenekmu Yan ?” Tanyaku lagi
makan dengan hanya mengandalkan belas kasihan dari pak “ Ya terus aku harus gimana lagian ada atau tidaknya
Rt/ warga lainnya yang merasa kesian. Karakteristik Iyan nenekku tetap saja aku susah dan nenekku hanya membuat
yang nakal, tidak mau mendengarkan nasihat dari orang lain, bebanku saja.” Jawabnya acuh.
senang berkeluyuran dan selalu membangkang terhadap “ Astaga kamu jangan bilang gitu lagian ada
nenek nya membuat neneknya Iyan sakit semakin parah, manfaatnya lah nenekmu itu aku suka lihat perhatian yang
diberikan nenekmu untuk kamu Yan, setidaknya kamu orang-orang pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri
mendapatkan kasih sayang dan ada yang selalu dan yang makin parah Iya selalu terlibat perkelahian antar
mengingatkan kamu kalau kamu melakukan kesalahan.” Ujar geng sampai saat itu ada berita seorang anak geng dibacok
ku agak keras. leher nya sama geng lain. Berita ini membuat kami semua
“ Udah lah kamu jangan campurin urusanku!!” khawatir dan ketika Dewi menanyakan nya secara baik-baik,
Jawabnya marah. dia cerita bahwa berita itu adalah teman satu geng nya .
Aku perhatikan Iyan makin kesini semakin menjadi Ada rencana Iyan akan ikut balas dendam terhadap geng
anak nakal yang hidup dijalan dan menyusahkan orang lain. itu. Dewi secara telaten memberi nasihat secara baik-baik
Gaulnya dia sama orang-orang dewasa dan masuk dalam dengan omongan yang halus, memperkenalkan nilai-nilai
bagian gengster Brigesz geng berandalan yang selalu bikin agama, dan memberi tahu mudarot yang akan diterima jika
kacau. Aku sedih melihatnya dan aku perhatikan Iyan tidak Iyan melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama.
memperhatikan kebersihan pakaiannya, setiap harinya “ Yan tolong dengerin aku sekali aja apa sih
memakai pakaian yang itu-itu aja, mungkin karena sekarang manfaatnya kamu hidup seperti ini yang ada banyak
tidak ada lagi yang memperhatikannya. Aku dan orang- mudorotnya menurut Dewi.” Ujar Dewi lemah lembut.
orang remaja mesjid melihatnya sangat kesian. Aku “ Tapi itu adalah kehidupan yang menurut aku asyik.”
bersama yang lainnya berencana untuk merangkul Iyan Jawab Iyan
untuk kembali kejalan yang benar bersama kami. Omongan “ Asyik didunia tapi bagaimana dengan pertanggung
kami membujuknya tidak Ia hiraukan. Berkali-kali kami jawabanmu di akhirat?”
memberikan nasihat yang baik namun tidak ada satu pun Ujar Dewi lagi.
yang didengar. Dan kemudian ada teman aku yang juga “ Terus aku harus gimana menurut kamu?” Tanya
remaja mesjid bernama Dewi mempunyai tujuan yang sama Iyan yang sepertinya mulai luluh.
yaitu membuat Iyan ke jalan yang bener. Kata orang-orang “ Mendingan kamu gabung dengan remaja masjid
Iyan sudah mengenal yang namanya minuman keras, karena pasti kamu akan merasakan keseruan juga kok yang
menurut kamu kehidupan asyik itu di dalam komunitas bisa meredakan amarah Iyan dan akhirnya Iyan tetap
remaja mesjid juga ada tapi beda tujuan dan caranya saja. menjadi orang baik-baik seperti remaja mesjid lainnya.

Cinta Pertama
Perbedaannya kamu pasti tau dan ga perlu aku sebutkan lagi
karena berulang kali aku udah mengatakannya.” Saran Dewi.
“ Nantilah aku fikir-fikir” Jawabnya.
Malam yang terang dipenuhi bintang-bitang berkelap
Akhirnya Iyan luluh karena terus-menerus diberi
kelip dan cahaya bulan yang memancar terang. Malam itu
motivasi dan saran oleh Dewi. Iyan gabung di komunitas
adalah malam minggu, malam yang di tunggu-tunggu oleh
remaja mesjid yang melakukan kegiatan bermanfaat. Iyan
orang yang mempunyai pacar. Sebelumnya Ica tidak pernah
mendadak menjadi orang yang sholeh dan rajin membantu
memikirkan apa itu cinta. Dia selalu sibuk dengan urusan
warga sesuai prinsip remaja masjid. Iyan mulai menerapkan
yang menurut dia itu penting. Waktu siang hari sebelumnya
tentang kebersihan bagian dari pada iman, dan
Ica ketemu dengan orang yang membantunya di sekolah
mengamalkan ilmu agama lainnya yang kami dapatkan dari
saat dia terpeleset di tempat wudhu mushola dan tidak
guru ngaji kami atau teman kami yang pesantren. Dan
sengaja aku memegang pundak dan tangannya saat jatuh.
setelah di selidiki Iyan menjadi berubah gara-gara Iyan
Ica udah membayangkan laki-laki itu akan marah karena
punya rasa sama Dewi. Dan akan menuruti semua kata Dewi,
laki-laki itu sudah punya wudhu.
Iyan keluar dari Geng ga jelas itu dan mulai rajin mengaji di
pengajian kami, semua yang disukai Dewi Iyan lakukan dan “ Kamu ga papa kan ?” Tanya laki-laki itu.
yang tidak disukai Dewi Iyan tinggalkan. Rasa itu muncul
“ Nggak maaf banget, kalau ga ada kamu aku pasti
karena kebersamaannya Iyan dan Dewi di kegiatan remaja
jatuh terpeleset” Jawab ku sambil aneh kenapa dia tidak
mesjid. Namun sayangnya Dewi itu ga ada sedikitpun
marah.
perasaan sama Iyan. Dan akhirnya sempat Iyan ingin
memberontak ketika Iyan mendengar kata itu dari Dewi “ Oh iya ga apa-apa, santai aja.” Serunya.
langsung. Untungnya ada pa Ustadz guru ngaji kami yang
Dan malam ini Ica malah kepikiran dengan sorot “ Okeh ga masalah tapi ada syaratnya boleh kenalan
matanya yang membuat hati Ica dag dig dug. Apakah itu ga ? masa udah ngobrol beberapa kali tapi ga tau namanya.”
yang namanya cinta, mungkin tapi entahlah Ica masih ragu Jawabnya sambil tersenyum
dengan perasaan ini. Padahal sebelumnya Ica biasa aja kalau
Ica malah bengong liat senyumannya. Dan akhirnya
dibantu sama laki-laki, tapi rasanya ini beda sekali. Kalau
pun mereka berkenalan dan berbincang-bincang sampai bel
beneran Ica cinta sama laki-laki itu ,Ica berfikir pastinya
masuk berbunyi. Dipikirannya selalu terbayang senyum dan
cinta itu akan bertepuk sebelah tangan. Ica merasa aneh
sorot matanya. Ica mendadak rajin ke perpustakaan karena
karena sangat memalukkan sekali kalau perempuan yang
laki-laki itu selalu ada di perpus saat jam istirahat. Ica
suka pertama kali bukan laki-lakinya, tapi tidak bisa di
menjadi semangat untuk kesekolah biasanya dia selalu
pungkiri lagi. Perasaan itu muncul tiba-tiba dan tidak
malas pergi kesekolah. Dia sangat hobby melukis, guru
dikehendaki. Ica bingung kenapa rasa ini bisa muncul sama
sedang menerangkan pun dia selalu melukis.
orang itu. Yah begitulah cinta, datang nya selalu tidak
terduga. Keesokan harinya aku main ke perpustakaan dan Sekarang Ica sudah tau banyak tentang laki-laki itu,
aku melihat laki-laki itu. dia senang dengan orang yang rajin belajar dan aktif. Ica
mulai melakukan hal itu Ica menjadi orang yang rajin
“ Hai, kamu masih ingat aku” Tanya Ica
belajar dan aktif diorganisasi. Tidak disengaja Ica masuk
“ Oh kamu yang kemarin-kemarin sempat mau jatuh organisasi pramuka dan laki-laki itu pun sama tertarik ikut
ya ?” Jawabnya pramuka. Mereka masuk bersamaan tanpa direncanakan
sebelumnya. Ica berfikir apakah itu pertanda. Ahirnya
“ Hhe makasih ya sekali lagi dan minta maaf juga”
semakin banyak lah kesempatan dia untuk bertemu. Apalagi
Ujar Ica
di pramuka banyak keseruan dan event-event
kebersamaannya. Ica pun sering sholat berjamaah dan
melakukan hal dengan bersama-sama. Ica heran hal yang
diimpi-impikan dalam lamunannya terwujud untuk bisa selalu semua isi hati ica sejak awal bertemu laki-laki itu.dan
melihat dan dekat dengan laki-laki itu. Banyak sekali akhirnya Ica menerima cinta laki-laki yang ia cintai sejak
pengalaman yang mereka lakukan bersama-sama. Waktu itu awal ketemu. Kemeriahan pun dirasakannya dengan disertai
event pramuka terakhir di akhir tahun adalah acara kemah. hamburan kembang api di atasnya, bisa dibayangkan
Ica dan laki-laki itu dengan senangnya mengikuti acara suasana saat itu yang tidak akan pernah bisa dilupakan.
kemah yang banyak sekali event keseruan dan
Perubahan Ica menjadi orang yang baik dan rajin itu
keversamaannya.
karena cintanya kepada laki-laki itu. Semoga selama nya Ica
Acara puncak tiba saat itu bertepatan pada malam menjadi lebih baik dengan laki-laki itu. Cintanya berakibat
minggu yaitu acara api unggun, laki-laki itu merencanakan baik karena semakin menumbuhkan semangat untuk berbuat
sesuatu yang akan diberikan kepada Ica. Saat tiba kebaikan. Keesokan harinya Ica memberi kado tanda
waktunya setelah selesai acara api unggun laki-laki itu cintanya yaitu lukisan wajah Ica dengan laki-laki itu. Cinta
berdiri dan mengumumkan sesuatu ditengah api yang masih Ica berlanjut sampai Ia menikah.
nyala.

“ Sebelumnya mohon maaf ada pengumuman yang


ingin saya sampaikan tolong perhatiannya, saya berdiri di
sini hanya ingin mengucapkan aku sayang Ica,biarkan api ini
menjadi saksi cinta aku, maukah kamu jadi pacar aku ?”
Ujarnya dengan lantang dan romantis dengan membawa
setangkai mawar.

Ica bengong dan menetesi air mata, laki-laki itu


dengan beraninya menyatakan cinta di depan banyak orang
sampai-sampai disaksikan oleh pembina. Ica mengungkapkan
untuk pindah kelas karena ketika aku main ke kelas X MIA
1 orang nya pada asyik, sebentar saja disana aku merasa
kenyamanan itu ada di sini, sayangnya hal itu sulit.
Permintaan aku tidak di acc oleh pihak sekolah, aku merasa
Arti Seorang kecewa dengan keputusan sekolah, dan terpaksa aku harus
menerimanya dengan lapang dada.

Teman Di kelas aku berfikir suasana kelas tidak akan meriah


apabila semua siswa memiliki sifat yang homogen, dengan
Namaku Erika Garniyati, hari ini adalah hari begitu berbagai jenis karakter teman sekolah haruslah aku
pertamaku duduk dibangku SMA setelah melewati Masa pahami satu persatunya. Jika aku ingin kenyamanan itu aku
Orientasi Peserta Didik Baru atau sering disingkat MOPDB. harus melakukannya walaupun sulit bagiku, karena aku
Masa yang menurut aku melelahkan namun seru. Aku memiliki sedikit sifat egois dan ingin selalu menang sendiri.
menunggu-nunggu sekali dimana aku bisa langsung belajar Aku menyadarinya betul akan hal itu. Aku harus
dan mengenal teman sekelasku. Akhirnya yang ku tunggu- menghilangkan sifat jelek ku ini.
tunggu tiba hari pembagian kelas dan aku masuk ke kelas X-
Hari pertamaku belajar, aku duduk di bangku yang
MIA 2. Aku berharap kelas itu kelas yang bisa membuat
paling depan baris kedua dari samping kanan. Teman
aku nyaman dan kenyamanan itu ada pada bagaimana orang
sebangku aku bisa di bilang jarang berkomunikasi namanya
yang akan berada di teman sekelasku. Aku langsung masuk
Elsa, bicara hanya seperlunya dengan aku sedangkan aku
ke kelas baruku, awalnya aku bingung dengan suasana di
orangnya kebalikan dari dia. Akhirnya aku selalu ngobrol
kelas yang sibuk dengan kegiatan sendirinya, padahal waktu
dengan teman disamping ku namanya Intan.
itu seharusnya digunakan untuk berkenalan. Aku berfikir
”Hai boleh kenalan namaku Erika, kamu?”Sapa ku
mungkin SMA itu gengsi untuk berkenalan, tapi menurut
dengan baik.
aku berkenalan itu sangat perlu. Terbesit di pikiranku
“Namaku Intan, senang berkenalan dengan Erika.” Tingkahnya semakin kesini semakin lebay. Hampir semuanya
Jawabnya dengan baik pula. teman sekelas gak suka dengan cara dia berbicara yang
“Ngomong-ngomong kamu tinggal dimana ?” Tanya menurut sebagian orang lucu dan ada sebagian orang
aku kembali. menganggap dia cari sensasi. Aku termasuk orang yang gak
“Aku orang Surian bisa dibilang di pinggir kota lah suka karena bisa di bilang lebay.
hhe, kamu orang kota ya ?” Tanya dia sambil tersenyum.
Dari situ aku sering berbeda pendapat dengan nya,
“Oh jangan bilang gitu kamu juga kota kok tapi
dan akhirnya adu mulut pun sering. Anehnya kebanyakan di
pedalaman nya hehe,becanda ya, aku orang sini deket,
mata pelajaran dia sekelompok dengan aku. Aku pernah
dibelakang sekolah.”Kataku sambil becanda bergurau.
punya masalah besar dengannya sampai marahan hampir
“Semoga kita bisa jadi temen baik ya, kamu ikut
lama, apalagi marahan yang waktunya sebentar udah bisa
ekskul apa ?” Tanya dia
dibilang sering. Tapi akhirnya kita selalu baikan lagi dan
“Aku tertarik dengan pramuka kalau kamu ?” Ucapku.
bersikap seperti semula tanpa memikirkan masalah
“Gimana kalau kamu ikut ekskul PMR aja denganku
sebelumnya. Sampai setahun lamanya aku sekelas dengan
biar kita sama-sama di ekskul jadi ada temen.” Ajaknya.
dia di kelas X.
Aku senamg dengan dia sampai aku ikutan ekskul
yang sama dengan dia karena dia baik sekali. Lama kelamaan Kelas X aku lalui bisa dibilang dengan baik, sekarang
aku merasa dia selalu ingin berkuasa sampai-sampai dia aku menginjak di kelas XI. Teman sekelas akan diacak lagi.
selalu menyuruh ku apa yang dia inginkan, aku selalu Aku menunggu- nunggu dengan siapa aku akan sekelas, dan
menurutinya tapi dia tidak menghargai apa yang aku bagaimana orang-orangnya aku gak tahu. Saat pertama kali
lakukan. Padahal kalau dia sakit aku selalu nugguin dia diuks, masuk di kelas baru yaitu kelas XI-MIA 2, aku kaget
dia termasuk orang yang fisiknya agak lemah, dia gak boleh karena dia sekelas dengan ku lagi. Kedepannya apa yang
kecapean dan gak boleh banyak pikiran. Gak aneh kalau dia akan terjadi jika aku sekelas denganya ? apa aku bisa
pingsan ampir setiap ada masalah dan kecapean dia pingsan. melewatinya jika aku harus selalu bertengkar dengannya ?
aku bingung sekali dan pikiranku pun sudah membayangkan Aku udah berfikir yang buruk tentangnya pasti dia
apa yang akan terjadi. Mungkin itu takdir yang harus aku akan mementingkan PMR dibandingkan tugas kelompoknya
lalui aku harus dipertemukan kembali di kelas XI. Suasana karena hari itu bertepatan dengan ekskul PMR. Pikiranku
baru itu membuat aku diam merenung. Dalam pikiranku ternyata 100 % benar. Ternyata hal yang aku tidak inginkan
tersirat ingin pindah kelas. Tapi aku berfikir ulang hanya terulang lagi. Banyak sekali perbedaan pendapat di setiap
orang-orang yang tidak bisa beradaptasi dan menyesuaikan pembelajaran kelompok, apalagidia sesekali tidak mengikuti
dirilah yang berfikir pindah kelas, orang itu bisa dibilang kerja kelompok dan selalu berleha-leha dalam mengerjakan
pengecut tidak punya pendirian dan orang yang mudah tugas. Dan yang lebih parah nya lagi kami berdua akan
menyimpulkan tanpa difikirkan terlebih dahulu. Aku mengikuti lomba PMR tingkat povinsi dan kami berdua
berfikir aku hidup sebagai manusia yang tidak bisa hidup adalah partner karena kami diikutsertakan lomba di bidang
sendiri, masa depanku nantinya adalah dunia kerja. Aku yang sama. Satu mingguan kami melakukan latihan bareng,
harus belajar dari sekarang untuk bisa menyesuaikan diri namun waktu yang efektif untuk latihan hanya tiga hari.
dengan berbagai karakteristik orang dan lingkungan. Aku Satu hari sebelum lomba kami berselisih paham mengenai
harus mulai belajar dari hal ini, aku harus bisa menerima materi lomba sampai-sampai dia menangis dan meminta
dan menyesuaikan diri dimana pun. Bangku dudukku mengundurkan diri dari perlombaan disamping dia selalu
bersebelahan dengan nya, hal yang paling aku ga suka dia berselisih paham denganku dia juga tidak suka dengan
selalu tidak bisa menghargai kerja keras orang lain. Dan bidang lomba yang dia dapatkan, dia ingin sekali di bidang
yang paling aku benci aku sekelompok belajar yang tetap pp.
dengannya di semua mata pelajaran. Saat itu ada kerja Percecokan yang sangat rumit dan harus diseleaikan
kelompok pulang sekolah. Aku ngajak dia baik-baik. karena waktu kita tidak banyak besok kita bertempur
“ Sekarang pulang sekolah kerja kelompok”! ajak ku. diperlombaan. Percecokan itu diselesaikan dengan waktu
“ Oh bentar” jawabnya sambil main Hp. yang cukup lama sekitar dua jam lamanya dengan dibantu
kaka kelas untuk menyelesaikannya. Akhirnya kami
mendapat jalan keluarnya. Kami berdua lanjut latihan berpelukan. Semua orang yang ada di situ bangga sekali
meskipun masih sedikit emosi. kepada kami karena hanya kami yang bisa mewakili
Keesokan harinya, saat lomba akan berlangsung saya menyumbangkan piala ke sekolah. Orang lain menangis
memegang erat tangannya. dengan kekalahan mereka dan aku merasa sedih dengan
“ Kita adalah tim, lupakan permasalahan yang pernah suasana itu kami berdua tidak bisa meluapkan kesenangan
terjadi diantara kita, lihat kedepan kita harus melakukan kami diatas kesedihan orang lain. Ada temanku
yang terbai, jangan sampai mengecewakan orang yang sudah menghampiri sambil mengucapkan selamat.
mempercayai kita bahwa kita pasti bisa, mari kita buktikan “ Selamat atas kemenangan kalian berdua, karena
bangun kerja sama dan kekompakkan untuk menghasilkan dibalik keegoisan kalian berdua terdapat keharmonisan dan
sesuatu yang bisa membuat orang bangga kepada kita “. kerja sama yang baik jika kalian berdua mempunyai tujuan
Kata bijak yang keluar dari mulutku. yang sama luruskan lah pikiran kalian berdua kelak kalian
“ Baiklah kamu benar Erika, mari kita buktikan akan mendapatkan sesuatu yang memuaskan.”. Ujar Gina
kepada orang-orang yang mengaggap bahwa kita itu tidak teman sekelasku.
akan mendapatkan juara karena kita selalu berselisih Sama halnya dengan teman yang lain mereka pun
paham,kita tidak boleh mau direndahkan. mengucapkan selamat dan salut kepada kita berdua atas
Bismillahirrahmanirrahim”. Ujarnya dengan penuh kemenangan kami. Saat upacara kami dipanggil kedepan
semangat. untuk mengabadikan kejuaraan kami. Ternyata apa yang aku
Kami melakukannya dengan kemampuan terbaik kita pikirkan itu tidak benar. Disini ada banyak sekali
berdua dengan penuh semangat dan hasilnya Aku dan Dia pembelajaran yang harus di kutip aku tidak boleh selalu
mendapat Juara ! dan Juara umum dari keseluruhan dengan berperasangka buruk kepada orang lain, harus bisa
mendapatkan dua piala sekaligus. Hanya kita berdua yang menahan emosi, jangan egois, dan bersikap baik pada semua
mewakili sekolah dari berbagai bidang yang diikuti, kami orang senantiasa orang tersebut akan berbuat baik juga
berdua senang sekali dan menangis terharu sambil kepada kita. Aku sadar mulai saat itu aku tahu arti teman
itu, teman itu seseorang yang bisa merangkul kita, dan
mengingatkan kita jika kita salah. Aku harus tahu
karakteristik teman sendiri dan harus bisa memahaminya
dan menghormatinya, sehingga tidak akan ada perselisihan.
Semenjak itu kelompok belajar kami dengan kerja
sama antar teman kelompok, kami memdapat apresiasi dari
Cemoohan Awal Dari
guru mata pelajaran karena hasil laporan kami menjadi
satu-satunya yang terbaik sedangkan kelompok lain harus
Kebangkitan
mengulang membuat laporannya. Aku senang sekali semua Seorang manusia kedepannya pastilah menginginkan
itu berkat kekompakkan dan kerja keras anggota kelompok. sebuah kesuksesan. Sama halnya Agus Pranabudi, ia sangat
Kami berdua menjadi teman dekat tanpa ada perselisihan menginginkan kesuksesan dikehidupannya kelak. Dia
aku bangga dengan kelas XI-MIA 2 banyak kenangan dan bercita-cita untuk memperlihatkan pada orang-orang yang
kekompakkan yang telah diciptakan yang tidak aku duga telah menganggap rendah Agus. Agus sering diejek oleh
sebelumnya. Aku merasa nyaman di kelas ini yang sungguh sodara-sodara yang lainnya karena Agus hidup di keluarga
menyenangkan. Aku senang memiliki teman seperti kalian berkecukupan tidak seperti sodaranya yang hidup layak.
semua kelas XI-MIA 2. Pernah sekali terbayang diingatan Agus perkataan
saudaranya yang membuat hatinya terluka ” hai Agus kamu
pasti ga masuk peringkat 10 besar ya? Kamu ga pantes dan
ga mungkin bisa berprestasi, untuk hidup aja kamu susah,
pastinya kamu susah kalau ingin sesuatu”. Sodara nya itu
berkata didepan banyak teman pengajiannya dan itu
membuat Agus sedih. Agus berfikir “Aku akan
membuktikan bahwa aku bisa berprestasi dan menjadi
orang yang sukses dengan kehidupanku yang seperti ini” membantu orang tua bercocok tanam atau jaga warung
Janjinya dalam hati. Agus menyadari bahwa dia kalau pintar tidak ada kata malu. Dia juga rajin dan pandai mengaji,
dengan sodaranya itu karena dia tau benar sodaranya. sehingga dia selalu diajak ustad ke acara syukuran, dia
Dalam lamunan Agus dia ingat pesan Guru Sd favorit Agus sering mendapat rezeki setiap mengaji disetiap acara. Uang
namanya Ibu Susi “ Keberanianmu dan keoptimisanmu sudah nya selalu dikumpul. Jarak rumah kesekolah sangatlah
bagus, jadikan itu sebagai alat mencapai keberhasilanmu, dekat sehingga uang jajannya itu selalu utuh untuk di
Ibu yakin kamu pasti bisa meraih cita-citamu asalkan kamu tabung pun yang mau membantu, karena sodaranya itu
mempunyai tekad yang kuat, yakinlah dengan kemampuan selalu ingan mengerjakan nya sendiri dan selalu menganggap
yang kamu miliki sendiri, kamu bisa menjadi yang terbaik orang lain itu tidak mampu.
kelak.” “ Zaki muka kamu kenapa kaya yang lagi marah”
Saat di SMP Agus mulai melakukan peningkatan Tanya Agus dengan baik
meskipun Ia tidak secerdas murid rangking pertama Agus “ Iah gue ngerjain tugas sebanyak ini sendiri,anggota
selalu memberanikan diri untuk kedepan dan kelompok gue ga ada yang bantu” Jawab Zaki
memberaanikan untuk selalu aktif. Wawasannya yang luas “ Kalau gitu sini aku bantu, tugas ini aku udah selesei,
adalah modal utamanya karena dia senang membaca, setiap kesian aku liat kamu tugas ini ga akan selesei satu hari”
hari dia selalu rajin ke perpustakaan sampai banyak orang Ujar Agus.
yang menyebutnya kutu buku. Di rumah dia menjadi orang “ Apaan sih, kamu ga akan bisa ngerjain tugas ini
yang penurut terhadap orang tua, dia selalu membantu lagian gue aja yang pinter susah ngerjainnya.” Jawab Zaki
kedua orang tuanya. lagi.
Dia anak pertama dari tiga bersaudara. Ayah nya “ Sini aku coba dulu siapa tau aku bisa”. Kata Agus.
hanyalah seorang petani, sedangkan ibu nya pedagang kecil- Agus membantu sodaranya itu dengan iklas tanpa
kecilan di rumahnya. Kesehariannya Ia membantu menjaga memikirkan kesombongan yang pernah sodaranya lakukan.
warung, sambil baca buku. Meskipun dia udah besar Agus mengerjakan tugas itu sampai selesai. Di sekolah Agus
selalu mendapat juara umum setiap tahunnya. Kemudian dia Agus bisa masuk di sekolahan mahal ini. Agus masuk
berfikir untuk usaha sejak sekarang, uang nya bisa kesekolah yang bisa di bilang hanya orang-orang elit saja,
membantu kedua orang tuanya dan adik-adiknya sekolah. namun Agus masuk kesekolah itu karena dia berprestasi.
Dia mulai merintis usaha bisnis online karena menurutnya Suatu hari Agus melihat sodaranya lagi kesusahan
itu hal yang tidak memerlukan tenaga banyak namun mengerjakan tugas kelompok yang banyak tapi anggota
memperoleh pendapatan yang bagus. Bisnis online nya kelompok nya tidak ada satu
berjalan dengan baik dan lancar ia sampai bisa memimpin orang bekerja, dan itu membuat kedua
mengumpulkan uang 1 juta per bulan, uang nya selalu dia orang tua nya bangga. Terbukti yang diimpi-impikannya itu
tabung terlebih dahulu. Dihitung-hitung uang yang terwujud.
terkumpul sejak kecil itu ada sekitar 5 juta. Uang nya
dikembangkan lagi di dunia online dan akhirnya dengan usia
yang masih muda dia bisa menghasilkan uang 5 juta
perbulan nya. Dan dia berjanji dengan tekad yang kuat
kelas i akan membuka lapangan usaha yang di pimpin oleh
dirinya sendiri. Pemikiran nya yang bagus tidak ingin
menjadi pekerja melainkan.

Sekarang dia menginjak SMA, dia termasuk orang


yang mudah bersosialisasi, dia juga aktif di organisasi.
Temannya pun sangat banyak di berbagai kalangan.
Keahliannya yang pintar mengaji dimanfaatkannya untuk
mengajar mengaji di TPA. Dan kebetulan sekali sodaranya
itu bersekolah di tempat yang sama. Dia heran mengapa

Anda mungkin juga menyukai