Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN

DAYA MATEMATIK MAHASISWA

R. Poppy Yaniawati
FKIP Universitas Pasundan (email: opyaniawati@yahoo.com)

Abstrak: Pengaruh E-learning untuk Meningkatkan Daya Matematik Abstrak:


Pengaruh E-learning untuk Meningkatkan Daya Matematik Mahasiswa. Peran
integrasi teknologi pada pembelajaran modern cukup penting guna terjadinya
proses percepatan dalam peningkatan daya matematika (mathematical power) secara
optimal. Penelitian ini mengungkapkan pengaruh e-learning untuk meningkatkan
daya matematika. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester IV pada dua
level LPTK yang berbeda. Teknik pengumpulan data dengan tes dan teknik ana-
lisis data dengan statistik anova dua jalur. Berdasarkan hasil analisis data, diper-
oleh bahwa daya matematika mahasiswa yang pembelajarannya melalui blended
learning lebih baik dibandingkan melalui full e-learning dan konvensional. Tetapi,
daya matematika mahasiswa yang pembelajarannya melalui full e-learning kurang
baik dibandingkan melalui pembelajaran konvensional. Dengan demikian, peran
guru dalam pembelajaran matematika tidak dapat tergantikan oleh teknologi infor-
masi. Terdapat korelasi yang signifikan antara daya matematik dengan pengetahu-
an awal, tetapi tidak terdapat korelasi yang signifikan antara daya matematik dan
durasi login.

Kata Kunci: e-learning, daya matematik, blended learning

Abstract: Influence of E-learning to Improve Students’ Mathematical Power. The


role of technology on modern learning is essential to the acceleration process in the
improvement of mathematical power. This research describes the influence of e-
learning to improve mathematical power. The subject is the fourth semester
students at two Universities. The results show that students who learned through
blended learning method are much better in mathematical power than students
who learned through full e-learning or conventional approaches. Furthermore, stu-
dents who learned through e-learning are worse than students used conventional
method. Therefore, this indicates that the role of teachers in the mathematics
learning process can not be replaced by information technology. In addition, there
is a significant correlation between mathematical power and pre-knowledge, on the
other hand there is no a significant correlation between mathematical power and
login duration.

Keywords: e-learning, mathematical power, blended learning

381
382

PENDAHULUAN dapat mempunyai wawasan ke arah


Pembelajaran kontemporer menun- masa depan yang lebih luas. Dalam
tut peserta didik lebih berperan aktif konteks percepatan, peran teknologi sa-
dalam menggali dan mengembangkan ngat diperlukan. UNESCO (Chaeruman,
pengetahuan. Aktivitas peserta didik 2004:5) menyatakan bahwa penginte-
merupakan inti dari proses pembelajar- grasian teknologi telekomunikasi dan
an di masa depan. Dengan demikian, informasi ke dalam pembelajaran me-
posisi guru dalam sistem pembelajaran miliki tiga tujuan untuk: (1) memba-
kontemporer lebih banyak sebagai fasi- ngun “knowledge-based siciaty habits”; (2)
litator daripada sebagai instruktur. Ke- mengembangkan keterampilan meng-
cenderungan perubahan posisi peserta gunakan teknologi (ICT literacy); dan (3)
didik dan peran guru tersebut mengaki- meningkatkan efektifitas dan efisiensi
batkan adanya suatu perubahan para- proses pembelajaran.
digma pembelajaran yang mempersiap- Sistem e-learning merupakan bentuk
kan peserta didik menjadi orang yang implementasi pembelajaran yang me-
dapat belajar secara mandiri (indepen- manfaatkan teknologi yang berbasis
dent leaners). web. Banyak pakar pendidikan mem-
NCTM (2000:4) mengemukakan bah- berikan definisi mengenai e-learning,
wa peserta didik harus mempelajari ma- seperti yang dipaparkan oleh Cute, dkk
tematika dengan pemahaman. Artinya, (1999), “E-learning is instructional content
peserta didik secara aktif membangun or learning experiences delivered or enabled
pengetahuan baru dari pengalaman dan by electronic technology”. Thompson, dkk
pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. (2000:8) menyebutkan kelebihan e-learn-
Untuk mewujudkan hal itu, dirumus- ing yang dapat memberikan fleksibili-
kan empat tujuan umum pembelajaran tas, interaktifitas, kecepatan, visualisasi
matematika, yaitu (1) belajar untuk ber- melalui berbagai kelebihan dari ma-
komunikasi (mathematical communica- sing-masing teknologi. Menurut Linde
tion); (2) belajar untuk bernalar (mathe- (2004:2) e-learning adalah pembelajaran
matical reasoning); (3) belajar untuk me- baik secara formal maupun informal
mecahkan masalah (mathematical pro- yang dilakukan melalui media elektro-
blem solving); (4), belajar untuk meng- nik, seperti internet, intranet, CDROM,
kaitkan ide (mathematical connections). videotape, DVD, TV, handphone, PDA,
Kemampuan tersebut biasa disebut de- dan lain-lain.
ngan istilah daya matematik (mathema- UNESCO (Chaeruman, 2004:7)
tical power). menglasifikasikan tahap penggunaan
Pada masa globalisasi ini, untuk teknologi telekomunikasi informasi da-
mengembangkan kemampuan tersebut lam pembelajaran ke dalam empat ta-
diperlukan suatu percepatan (accelera- hap. Pertama, emerging, baru menyadari
tion) dalam proses pembelajaran mate- akan pentingnya teknologi informasi
matika, karena pembaharuan informasi untuk pembelajaran dan belum ber-
seringkali terjadi begitu cepat. Dengan upaya untuk menerepkannya. Kedua,
adanya suatu percepatan, peserta didik applying, satu langkah lebih maju di

Cakrawala Pendidikan, November 2012, Th. XXXI, No. 3


383

mana teknologi informasi telah dijadi- METODE


kan sebagai objek untuk dipelajari (ma- Penelitian ini dilaksanakan dengan
ta pelajaran). Ketiga, integrating, tekno- pendekatan eksperimental (pretest-post-
logi informasi telah diintegrasikan ke test control group design) dengan dua
dalam kurikulum (pembelajaran). Ke- perlakuan pada kelompok yang ber-
empat, transforming, tahap yang paling beda dan kelompok kontrol. Kelompok
ideal, yaitu teknologi informasi telah pertama disebut kelompok eksperimen-
menjadi katalis bagi perubahan/evolusi 1, yaitu diberi perlakuan full e-learning
pendidikan. (X1), kelompok kedua disebut kelom-
Di negara berkembang seperti Indo- pok eksperimen-2, yaitu diberi perlaku-
nesia, teknologi informasi dalam prak- an blended learning (X2), dan kelompok
tik pembelajaran masih dijadikan objek ketiga tanpa memperoleh perlakuan
atau mata pelajaran. Penggunaan tek- khusus, yaitu pembelajaran berjalan se-
nologi informasi masih dalam tahap bagaimana biasa (konvensional) disebut
emerging dan applying, akan menuju kelompok kontrol (X0), yang disajikan
pada tahap integrating. Akan tetapi, be- dengan desain sebagai berikut.
berapa negara sudah mulai memanfaat- A : O1 X0 O2
kan teknologi informasi dalam proses A : O1 X1 O2
pembelajaran, yaitu melalui e-learning. A : O1 X2 O2
Pemanfaatan teknologi tersebut, selain Keterangan:
sebagai upaya mengatasi permasalahan A : Pemilihan secara acak
teknis pembelajaran, juga sebagai upa- O1 : Tes pengetahuan awal
ya untuk menjawab masalah substan- O2 : Tes daya matematik
X0 : Pembelajaran konvensional
sial pembelajaran.
X1 : Perlakuan dengan full e-learning
E-learning dapat juga digunakan un-
X2 : Perlakuan dengan blended learning
tuk mengatasi kekurangan suatu sistem
pembelajaran, misalnya pada sistem Desain eksperimen yang lebih spe-
pembelajaran jarak jauh (distance learn- sifik digunakan untuk mengukur HOTS
ing). Dalam penelitian ini, peneliti ter- adalah dua jalur 2 x 2 x 3 model factori-
dorong untuk melakukan kajian ter- al, masing-masing adalah 2 level pergu-
hadap implementasi e-learning dalam ruan tinggi, 2 level pengetahuan awal
meningkatkan salah satu kemampuan mahasiswa (unggul dan asor), dan 3 mo-
yang harus dikuasai oleh mahasiswa del pembelajaran (full e-learning, blended
program pendidikan matematika, yakni learning, dan konvensional). Level per-
daya matematik. Tujuan kajian ini ada- guruan tinggi dilihat dari perolehan ni-
lah (1) menelaah perbedaan daya ma- lai rata-rata Ujian Akhir Nasional (UAN)
tematik mahasiswa keguruan yang be- Sekolah Menengah Umum (SMU), yaitu
lajarnya melalui full e-learning, blended perguruan tinggi level A dengan rata-
learning, dan pembelajaran konvensio- rata nilai UAN SMU sebesar 8,42 lebih
nal; (2) menelaah keterkaitan di antara baik dibandingkan dengan perguruan
pengetahuan awal, durasi login, dan tinggi level B dengan rata-rata nilai UAN
daya matematik. SMU sebesar 7,15. Secara skematik

Pengaruh E-learning untuk Meningkatkan Daya Matematik Mahasiswa


384

desain penelitian ini disajikan pada Teknik pengambilan sampel yang


Tabel 1. digunakan adalah purposive sampling
Uji hipotesis yang digunakan dalam untuk yang mewakili level perguruan
penelitian ini adalah uji Anova dua tinggi dan tahun ajaran akademik ma-
jalur. Uji ini digunakan untuk menge- hasiswa. Selanjutnya, untuk penentuan
tahui ada atau tidaknya perbedaan kelompok eksperimen-1, eksperimen-2,
daya matematik mahasiswa berdasar- dan kontrol dilakukan cara random
kan model pembelajaran (full e-learning, sampling. Banyaknya mahasiswa yang
blended learning, dan konvensional), pe- menjadi sampel adalah 162 orang, yang
ngetahuan awal mahasiswa (unggul terdiri dari 90 orang dari perguruan
dan asor), dan level perguruan tinggi. tinggi level A dan 72 orang dari pergu-
Untuk melihat kelompok mana yang ruan tinggi level B. Pengetahuan awal
lebih baik dibanding yang lain, maka dalam penelitian ini merupakan ke-
dilanjutkan dengan uji Scheffe. Selain mampuan prasyarat mahasiswa pada
itu, uji ini juga digunakan untuk meli- mata kuliah aljabar linear.
hat interaksi dari ketiga faktor tersebut.

Tabel 1. Desain Penelitian


Level Pengetahuan Awal Daya Matematik
Perguruan
Tinggi
Kontrol Eksp-1 Eksp-2
(X0) (X1) (X2)
Unggul DMUA-K DMUA-1 DMUA-2
A Asor DMAsA-K DMAsA-1 DMAsA-2
Total DMA-K DMA-1 DMA-2
Unggul DMUB-K DMUB-1 DMUB-2
B Asor DMAsB-K DMAsB-1 DMAsB-2
Total DMB-K DMB-1 DMB-2
Gabungan
Kelompok Total DM-K DM-1 DM-2
A dan B

Keterangan : HASIL
-1 : kelompok eksperimen –1 Hasil perhitungan statistik deskrip-
-2 : kelompok eksperimen-2 tif data pada kedua level perguruan
-K : kelompok kontrol tinggi, yaitu perguruan tinggi level A
A : Perguruan Tinggi level A dan perguruan tinggi level B terlihat
B : Perguruan Tinggi level B pada Tabel 2.
U : mahasiswa unggul Tabel 2 memperlihatkan bahwa re-
As : mahasiswa asor rata nilai pengetahuan awal mahasiswa
DM: daya matematik mahasiswa sebelum perlakuan e-learning dari ke-

Cakrawala Pendidikan, November 2012, Th. XXXI, No. 3


385

tiga kelompok (full e-learning, blended Tabel 3 memperlihatkan bahwa re-


learning, dan konvensional) pada kedua rata skor daya matematik kelompok
level perguruan tinggi tersebut adalah unggul pada kedua level perguruan
relatif sama dengan standar deviasi tinggi dan kelompok asor pada level A
yang relatif sama juga. Namun setelah yang pembelajarannya dengan blended
kedua kelompok mendapatkan e-learn- learning lebih baik daripada yang lain
ing (full e-learning dan blended learning), (full e-learning dan konvensional), tapi
daya matematik ketiga kelompok pada daya matematik kelompok konvensio-
kedua level perguruan tinggi tersebut nal lebih baik dari full e-learning. Rerata
adalah relatif berbeda, blended learning skor daya matematik kelompok asor
lebih baik daripada kelompok lainnya pada perguruan tinggi level B yang pem-
(full e-learning dan konvensional). belajarannya full e-learning lebih baik
Data rerata skor daya matematik daripada konvensional, walaupun daya
mahasiswa dikelompokkan berdasar- matematik yang pembelajarannya de-
kan level kemampuan awalnya, dapat ngan blended learning lebih baik diban-
dilihat pada Tabel 3. ding yang lain (full e-learning dan kon-
vensional).

Tabel 2. Statistik Deskripsi Daya Matematik Berdasarkan Pengetahuan Awal


dan Level Perguruan Tinggi
Level PT Kemampuan Model Minimum Maksimum Mean Standar
Pembelajaran Deviasi
Pengetahuan Full e-learning 45 80 64.30 7.73
Awal Blended learning 45 90 65.17 10.9
A Konvensional 45 85 65.93 9.84
Daya Full e-learning 30 70 53.17 9.14
Matematik Blended learning 38 75 60.63 9.59
Konvensional 35 75 57.23 12.33
Pengetahuan Full e-learning 40 75 56.21 8.85
Awal Blended learning 40 75 55.58 8.58
B Konvensional 35 75 56.75 9.96
Daya Full e-learning 25 65 46.50 8.86
Matematik Blended learning 35 70 50.54 9.00
Konvensional 25 68 48.17 11.36
Pengetahuan Full e-learning 40 80 60.70 9.12
Awal Blended learning 40 90 60.91 10.96
Konvensional 35 85 61.85 10.83
Daya Full e-learning 25 70 50.20 9.54
Gabungan Matematik Blended learning 35 75 56.15 10.54
A dengan Konvensional 25 75 53.20 12.64
B
Catatan: nilai ideal adalah 100

Pengaruh E-learning untuk Meningkatkan Daya Matematik Mahasiswa


386

Table 3. Data Skor Rerata Daya Matematik Mahasiswa


Pengetahuan HOTS
Level PT Awal Full e-learning Blended learning Konventional Mean
(X1) (X2) (X3)
Mean (SD) Mean (SD) Mean (SD)
Unggul 59,00 (5,57) 68,13 (4,96) 65,00 (8,02) 64,04
A Asor 46,50 (7,80) 53,13 (6,73) 47,08 (9,20) 48,90
Total 53,17 (9,14) 60,63 (9,59) 57,23 (12,33) 57,01
Unggul 52,80 (7,12) 59,30 (5,31) 56,73 (6,51) 56,28
B Asor 42,00 (7,17) 44,29 (4,75) 40,92 (9,38) 42,40
Total 46,50 (8,86) 50,54 (8,99) 48,17 (11,35) 48,40
Unggul 56,62 (6,81) 64,60 (6,67) 61,75 (8,41) 60,99
Gabungan Asor 44,25 (7,70) 48,86 (7,30) 44,00 (9,63) 45,70
A and B Total 50,20 (9,54) 56,15 (10,54) 53,20 (12,65) 53,18

Note: nilai ideal adalah 100

Kita juga dapat melihat korespon- model pembelajaran yang disajikan


densi antara pengetahuan awal dan pada Grafik 1.

Estimated Marginal Means of DM

PEMBELAJARAN
70
FULL E-LEARNING
BLENDED LEARNING
KONVENSIONAL
65

60

55

50
Estim ate d Mar gi nal Mea ns

45

unggul asor

PENGETAHUAN AWAL

Grafik 1. Korespondensi Pengetahuan awal dan Model Pembelajaran pada


Perguruan Tinggi Level A

Cakrawala Pendidikan, November 2012, Th. XXXI, No. 3


387

Tabel 4. Distribusi Banyaknya Mahasiswa dalam Daya Matematik Berdasarkan


Pengetahuan Awal
Full E-Learning Blended Learning Konvensional
PA Unggul Asor Total Unggul Asor Total Unggul Asor Total
DM
Tinggi 7 6 13 14 5 19 12 4 16
Rendah 19 22 41 12 23 35 14 24 38
Total 26 28 54 26 28 54 26 28 54

Grafik 1 memperlihatkan bahwa ti- jar baik secara individu maupun kelom-
dak terdapat interaksi antara pengeta- pok. Sebagian besar mahasiswa pada
huan awal dan model pembelajaran. kedua perguruan tinggi masih merasa
Dengan kata lain, tidak terdapat pe- kesulitan dalam menyelesaikan soal-
ngaruh pengetahuan awal terhadap ke- soal yang memuat semua aspek daya
tiga model pembelajaran tersebut. Un- matematik (pemecahan masalah, pena-
tuk mengetahui distribusi banyaknya laran, komunikasi matematik, dan ko-
mahasiswa dalam daya matematik ber- neksi matematik), terutama pada soal-
dasarkan pengetahuan awalnya pada soal yang memerlukan suatu penjelasan
full e-learning, blended learning, dan kon- atas jawaban dari soal-soal tersebut.
vensional dapat dilihat pada Tabel 4. Daya matematik yang sudah lebih baik
Tabel 4 menggambarkan sebagian adalah kemampuan koneksi matema-
besar mahasiswa asor mempunyai daya tika, sedangkan yang masih kurang ada-
matematik rendah. Mahasiswa unggul lah kemampuan penalaran (deduksi)
pada kelompok full e-learning hanya be- dalam membuktikan suatu pernyataan
berapa yang mempunyai daya mate- atau teorema.
matik yang tinggi, bahkan lebih banyak Kemampuan koneksi matematik, pe-
yang rendah, tetapi pada kelompok mecahan masalah, dan komunikasi ma-
blended learning dan kelompok konven- tematik kelompok mahasiswa unggul se-
sional mahasiswa unggul dalam keada- cara parsial lebih baik dibandingkan
an moderat. Hal ini mengindikasikan dengan kemampuan penalaran (deduk-
bahwa pengetahuan awal cukup mem- si). Sehubungan dengan fakta tersebut,
pengaruhi daya matematik mahasiswa. kemampuan berpikir abstrak dan pe-
ngembangan kreativitas individual pada
PEMBAHASAN seluruh kelompok belajar, perlu menja-
Berdasarkan hasil yang diperoleh di perhatian. Hal itu didukung pula
dari ketiga kelompok pembelajaran pada oleh fakta terdapat sedikit perbedaan
semua level perguruan tinggi, daya ma- cara mahasiswa menuangkan gagasan-
tematik mahasiswa masih termasuk ke- nya dari masing-masing kelompok (full
dalam kategori belum baik. Artinya, be- e-learning, blended learning, dan konven-
lum mencapai kriteria yang diharap- sional). Jawaban yang benar atas soal-
kan, yaitu tercapainya efektivitas bela- soal daya matematik, mayoritas dari

Pengaruh E-learning untuk Meningkatkan Daya Matematik Mahasiswa


388

kelompok blended learning. Walaupun secara parsial daya matematik maha-


masih terdapat jawaban yang salah, siswa yang pembelajarannya melalui
tetapi mereka sudah berusaha men- blended learning lebih baik daripada ma-
jawabnya. Berbeda halnya pada kelom- hasiswa yang melalui model pembe-
pok lain (full e-learning dan konvensio- lajaran yang lainnya (full e-learning, dan
nal), mayoritas mahasiswa tidak men- konvensional). Hal ini mengandung
jawab sama sekali (mengosongkan) ja- makna bahwa untuk pembelajaran ma-
waban soal-soal tipe analisis ini. Ber- tematika, khususnya dalam meningkat-
dasarkan fakta tersebut, dapat terlihat kan daya matematik, belum sepenuh-
bahwa blended learning dapat memper- nya dapat meninggalkan peran pamong
luas wawasan mahasiswa dan menum- dan mengalihkannya secara total ke-
buhkan cara berpikir kreatif. Sejalan pada teknologi sekalipun. Demikian
dengan pendapat Soekartawi (2003:10) pula kebalikannya, keberadaan pamong
bahwa belajar melalui internet dapat dalam pembelajaran dewasa ini tidak
menambah ilmu pengetahuan dan wa- bisa optimal tanpa dukungan teknologi.
wasan yang lebih luas. Pembelajaran blended learning, menem-
Pada perguruan tinggi level A dan patkan fungsi e-learning sebagai suple-
gabungan kedua perguruan tinggi, ha- men (tambahan). Artinya, mahasiswa
sil uji daya matematik mahasiswa pada membutuhkan pilihan belajar, apakah
model blended learning lebih baik dari akan memanfaatkan materi e-learning
model yang lainnya. Akan tetapi, mo- atau tidak (Siahaan, 2003).
del full e-learning kurang baik dari ke- Pada model full e-learning mahasis-
dua model yang lainnya. Ini menun- wa belajar sepenuhnya melalui internet,
jukkan bahwa e-learning tidak berarti dalam hal ini fungsi e-learning sebagai
dapat menggantikan model belajar kon- komplemen (pengganti) (Siahaan, 2003).
vensional di dalam kelas, tetapi dapat Dengan demikian, mahasiswa otomatis
memperkuat model pembelajaran kon- harus belajar secara mandiri. Pada mo-
vensional melalui pengayaan konten del ini, kemandirian dan tanggung ja-
dan pengembangan teknologi pendi- wab mahasiswa benar-benar sangat di-
dikan (Cisco lewat Kamarga, 2002:8). butuhkan. Hal ini sesuai dengan pen-
Berdasarkan temuan, walaupun dapat Wedemeyer (Simonson, 1999:2)
pembelajaran full e-learning, masih be- menganggap kemandirian siswa seba-
lum memberikan hasil yang memuas- gai hal yang penting dalam pendidikan
kan, tetapi baik full e-learning maupun jarak jauh. Berdasarkan pengamatan,
blended learning relatif dapat mengem- kecenderungan belajar mandiri secara
bangkan daya matematik mahasiswa. utuh masih belum terbentuk sepenuh-
Temuan ini terlihat dengan terdapatnya nya di kalangan mahasiswa yang men-
perbedaan daya matematik mahasiswa jadi subjek penelitian ini. Hal ini sesuai
yang signifikan antara tiga kelompok dengan temuan Soekartawi (2004:60)
yang diamati pada kedua level per- mengenai e-learning, yang menunjuk-
guruan tinggi yang berbeda (level A kan mahasiswa saat ini masih kurang
dan B). Seperti yang telah disebutkan, aktif, sehingga harus diberi peringatan

Cakrawala Pendidikan, November 2012, Th. XXXI, No. 3


389

via surat atau e-mail dengan tembusan learning, pada dua level perguruan
ke atasan. tinggi tersebut dapat dikatakan cukup
Melalui identifikasi hasil penelitian, memadai. Dalam artian, secara umum
jika ditinjau dari aspek penyebab yang mahasiswa memiliki dasar yang cukup
mempengaruhi pencapaian daya mate- untuk mengikuti program pembelajar-
matik mahasiswa, maka diperoleh an- an berbasis teknologi internet, maupun
tara lain prakondisi belajar berupa pe- penguasaan pengetahuan awal untuk
ngetahuan awal yang dikuasai dan mo- meningkatkan daya matematik.
del pembelajaran. Hal ini mengidenti- Fenomena daya matematik bila di-
fikasi teori konvensional tentang ke- kaitkan dengan kecenderungan pe-
berhasilan belajar pada umumnya, yak- nguasaan tekonologi prasyarat, dapat
ni adanya dukungan faktor internal dan memberi bukti bahwa teknologi berba-
eksternal dalam pencapaian hasil akhir sis internet masih perlu dikembangkan
belajar. Pengetahuan awal merupakan dalam budaya belajar kita, khususnya
perwujudan dari faktor internal, se- pada pembelajaran matematika. Hasil
dangkan rekayasa proses pembelajaran penelitian menunjukkan bahwa maha-
oleh dosen (pendidik) merupakan wu- siswa memanfaatkan materi e-learning
jud dari faktor eksternal. sebagai sarana yang dapat menambah
Penguasaan teknologi belajar me- wawasan materi perkuliahan yang se-
lalui intensitas kunjungan belajar ke dang dipelajarinya. Dalam artian e-
web-site sangat penting. Pada salah satu learning belum menjadi menu utama
perguruan tinggi yang diamati pada dalam budaya belajar mahasiswa.
penelitian ini (perguruan tinggi level Berdasarkan hasil dari keterkaitan
B), daya matematik mahasiswa full e- semua faktor (model pembelajaran, le-
learning dapat menyamai mahasiswa vel perguruan tinggi, pengetahuan
yang pembelajarannya melalui blended awal, durasi login, dan daya matema-
learning. Hal ini dimungkinkan karena tik), dapat dikatakan bahwa pengelom-
frekuensi login mahasiswa yang melalui pokkan perguruan tinggi tidak berpe-
full e-learning lebih banyak dibanding ngaruh terhadap peningkatan daya ma-
dengan yang melalui blended learning. tematik mahasiswa. Hal tersebut berla-
Hal ini sejalan dengan pendapat Soe- ku bagi semua model pembelajaran.
kartawi (2003:10) yang menyebutkan Daya matematik mahasiswa dapat di-
bahwa e-learning dapat mengkondisi- pengaruhi oleh penguasaan pengeta-
kan baik pendidik maupun mahasiswa, huan awalnya dan model pembelajaran.
untuk melakukan diskusi melalui inter- Piaget (Dahar, 1989) menegaskan bah-
net yang dapat diikuti dengan jumlah wa pengetahuan yang dibangun dalam
peserta yang banyak sehingga menam- pikiran anak, bukan semata-mata diper-
bah ilmu pengetahuan dan wawasan oleh secara pasif oleh seseorang, me-
mahasiswa yang lebih luas. lainkan hal tersebut telah disesuaikan
Berdasarkan hasil tes terhadap pe- dengan tingkat perkembangan intelek-
nguasaan pengetahuan awal yang men- tual dan pengalaman berpikirnya, dan
dukung model pembelajaran berbasis e- diwujudkan melalui tindakan. Berda-

Pengaruh E-learning untuk Meningkatkan Daya Matematik Mahasiswa


390

sarkan pendapat Piaget tersebut, maka learning lebih baik dibanding model
pembelajaran akan efektif dan meng- pembelajaran lainnya, dan model full e-
hasilkan daya matematik yang baik, learning kurang baik dibanding model
jika pengetahuan awal yang dimiliki pembelajaran lainnya. Tidak terdapat
mahasiswa baik. perbedaan yang signifikan sikap maha-
Secara parsial dapat dijelaskan se- siswa terhadap e-learning matematika
bagai berikut, pengaruh model pembe- antara model full e-learning dan blended
lajaran pada perguruan tinggi level A, learning. Akan tetapi, pada perguruan
menunjukkan perbedaan yang signifi- tinggi level B, tidak terdapat perbedaan
kan pada pencapaian daya matematik yang signifikan daya matematik maha-
mahasiswa di antara ketiga model pem- siswa di antara ketiga model pembe-
belajaran (full e-learning, blended learn- lajaran tersebut.
ing, dan konvensional). Model blended

Tampilan Website Muka

Gambar 1. Tampilan Web Site Muka E-Learning

Cakrawala Pendidikan, November 2012, Th. XXXI, No. 3


391

Bahkan, model full e-learning mem- PENUTUP


punyai sikap terhadap e-learning yang Berdasarkan hasil penelitian yang
lebih baik dibanding blended learning. telah dikemukakan pada bagian terda-
Dengan demikian, berdasarkan temuan hulu, maka diambil kesimpulan sebagai
di atas pada kedua level perguruan berikut.
tinggi tersebut, e-learning (baik full e-  Terdapat perbedaan yang signifikan
learning ataupun blended learning) mem- daya matematik antara mahasiswa
punyai peluang yang cukup baik untuk calon guru yang belajarnya melalui
meningkatkan daya matematik maha- full e-learning, blended-learning, dan
siswa. Chaeruman (2004:8) menyaran- pembelajaran konvensional. Daya
kan, salah satu pendekatan yang mem- matematik mahasiswa yang melalui
bangun keterampilan berpikir tingkat blended learning lebih baik dibanding-
tinggi atau daya matematik siswa ada- kan melalui pembelajaran full e-learn-
lah resource-based learning, memiliki ka- ing dan konvensional. Akan tetapi,
rakteristik dimana siswa diberikan ber- mahasiswa yang melalui full e-learn-
bagai ragam dan jenis bahan belajar, ing kurang baik dibandingkan de-
baik off-line maupun on-line. ngan pembelajaran konvensional.
Pemanfaatan teknologi (e-learning)  Pada perguruan tinggi level A, ter-
oleh mahasiswa masih belum optimal. dapat perbedaan yang signifikan
Dengan kata lain, hal tersebut masih daya matematik antara mahasiswa
berada pada tahap coba-coba. Namun calon guru yang belajarnya melalui
demikian, beberapa mahasiswa sudah full e-learning, blended-learning, dan
mulai aktif menggunakan forum disku- pembelajaran konvensional. Daya
si dan bertanya pada dosen lewat email, matematik mahasiswa yang melalui
walaupun tidak semua mahasiswa me- blended learning lebih baik dibanding-
lakukannya. Fasilitas-fasilitas yang ada kan melalui pembelajaran full e-learn-
pada website dan dengan adanya feed- ing dan konvensional. Akan tetapi,
back membuat mahasiswa termotivasi mahasiswa yang melalui full e-learn-
untuk menggunakannya. pada quiz, ma- ing kurang baik dibandingkan de-
hasiswa termotivasi untuk mencoba lagi ngan pembelajaran konvensional.
sampai mendapatkan jawaban yang Berbeda halnya pada perguruan
benar. Fasilitas website yang dirasakan tinggi level B (yang memiliki penge-
kurang optimal penggunaannya adalah tahuan awal relatif kurang daripada
chatting. Mahasiswa merasa sulit mene- level A), tidak terdapat perbedaan
mukan waktu yang cocok dengan do- yang signifikan daya matematik an-
sennya dalam ber-chatting. Tampilan tara mahasiswa pada ketiga model
web site muka e-learning dapat dilihat pembelajaran (full e-learning, blended-
pada Gambar 1. learning, dan konvensional).
 Jika ditinjau dari aspek pengetahuan
awal, baik mahasiswa unggul mau-
pun asor, model blended learning lebih

Pengaruh E-learning untuk Meningkatkan Daya Matematik Mahasiswa


392

mengembangkan daya matematik ma- (TTI) ke dalam Pembelajaran. Ma-


hasiswa dibandingkan dengan pem- kalah Seminar Nasional Teknolo-
belajaran yang lainnya. Demikian gi Pembelajaran. Jakarta: Univer-
pula pada perguruan tinggi level A, sitas Terbuka.
baik mahasiswa unggul maupun asor,
model blended learning lebih me- Cute, A., Thompson, M., and Hancock,
ngembangkan daya matematik maha- B. 1999. Handbook of Distance
siswa dibandingkan dengan pembe- Learning. The McGraw-Hill.
lajaran yang lainnya. Khusus pada
mahasiswa unggul, pembelajaran Dahar, R. W. 1989. Teori-teori Belajar.
konvensional ternyata lebih mem- Jakarta: Erlangga.
berikan kontribusi terhadap pengem-
bangan daya matematik dibanding- Kamarga, H. 2002. Belajar Sejarah melalui
kan dengan full e-learning. Akan te- E-learning. Jakarta: Intimedia.
tapi, daya matematik mahasiswa
Linde, E. 2004. Online Teaching and
asor tidak menunjukkan perbedaan
Learning. Makalah Seminar pada
yang signifikan antara mahasiswa
tanggal 16 Pebruari 2004 di
yang melalui pembelajaran konven-
Unpad Bandung.
sional dan full e-learning.
 Terdapat korelasi yang signifikan an-
National Council of Teacher of Mathe-
tara daya matematik dengan penge-
matics (NCTM). 2000. Principles
tahuan awal, akan tetapi tidak ter-
and standards for School Mathe-
dapat korelasi antara daya matema-
matics. Reston, VA: NCTM.
tik dengan durasi login.
Siahaan, S. 2003. “E-Learning (Pembe-
UCAPAN TERIMA KASIH lajaran Elektronik) sebagai Salah
Ucapan terima kasih yang setinggi- Satu Alternatif Kegiatan Pem-
tingginya penulis sampaikan kepada belajaran”. Jurnal Pendidikan dan
berbagai pihak yang telah memberikan Kebudayaan. No. 042. Tahun Ke-9.
banyak masukan terhadap penulisan Mei 2003.
artikel hasil penelitian ini, khususnya
para editor. Terima kasih pula untuk Simonson, M., et al. 1999. Theory and
Tim Redaksi Cakrawala Pendidikan yang Distance Education: A New Discus-
telah mempublikasikan artikel ini. Se- sion. [Online]. Tersedia: http://-
moga artikel ini dapat bermanfaat bagi www.uni-oldenburg.de/zef/cde-
pembaca, dan menjadikan inspirasi /found/simons99.htm [23 Juni
untuk penelitian selanjutnya. 2004].

DAFTAR PUSTAKA Soekartawi. 2003. E-learning di Indonesia


Chaeruman, U. A. 2004. Integrasi Tekno- dan Prospeknya di Masa Men-
logi Telekomunikasi dan Informasi datang. Makalah disampaikan pada
Seminar Nasional E-learning Perlu

Cakrawala Pendidikan, November 2012, Th. XXXI, No. 3


393

E-Library’ di Universitas Kristen Pembelajaran. Jakarta: PUSTEK-


Petra Surabaya. [Online]. Tersedia: KOM.
Http://Incuvl.petra.ac.id/indonesi
a/bimbing/elearning2.pdf. Thompson, et al. 2000. Perspective in
Quality online Education. [Online].
Soekartawi. 2004. “Beberapa Kesulitan Tersedia: http://www.sloan-c.org/
dalam Pelaksanaan Pembelajaran publications/view/v2n7/pdf.
Berbasis Web pada Sistem Pen-
didikan Jarak Jauh”. Teknologi

Pengaruh E-learning untuk Meningkatkan Daya Matematik Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai