R. Poppy Yaniawati
FKIP Universitas Pasundan (email: opyaniawati@yahoo.com)
381
382
Keterangan : HASIL
-1 : kelompok eksperimen –1 Hasil perhitungan statistik deskrip-
-2 : kelompok eksperimen-2 tif data pada kedua level perguruan
-K : kelompok kontrol tinggi, yaitu perguruan tinggi level A
A : Perguruan Tinggi level A dan perguruan tinggi level B terlihat
B : Perguruan Tinggi level B pada Tabel 2.
U : mahasiswa unggul Tabel 2 memperlihatkan bahwa re-
As : mahasiswa asor rata nilai pengetahuan awal mahasiswa
DM: daya matematik mahasiswa sebelum perlakuan e-learning dari ke-
PEMBELAJARAN
70
FULL E-LEARNING
BLENDED LEARNING
KONVENSIONAL
65
60
55
50
Estim ate d Mar gi nal Mea ns
45
unggul asor
PENGETAHUAN AWAL
Grafik 1 memperlihatkan bahwa ti- jar baik secara individu maupun kelom-
dak terdapat interaksi antara pengeta- pok. Sebagian besar mahasiswa pada
huan awal dan model pembelajaran. kedua perguruan tinggi masih merasa
Dengan kata lain, tidak terdapat pe- kesulitan dalam menyelesaikan soal-
ngaruh pengetahuan awal terhadap ke- soal yang memuat semua aspek daya
tiga model pembelajaran tersebut. Un- matematik (pemecahan masalah, pena-
tuk mengetahui distribusi banyaknya laran, komunikasi matematik, dan ko-
mahasiswa dalam daya matematik ber- neksi matematik), terutama pada soal-
dasarkan pengetahuan awalnya pada soal yang memerlukan suatu penjelasan
full e-learning, blended learning, dan kon- atas jawaban dari soal-soal tersebut.
vensional dapat dilihat pada Tabel 4. Daya matematik yang sudah lebih baik
Tabel 4 menggambarkan sebagian adalah kemampuan koneksi matema-
besar mahasiswa asor mempunyai daya tika, sedangkan yang masih kurang ada-
matematik rendah. Mahasiswa unggul lah kemampuan penalaran (deduksi)
pada kelompok full e-learning hanya be- dalam membuktikan suatu pernyataan
berapa yang mempunyai daya mate- atau teorema.
matik yang tinggi, bahkan lebih banyak Kemampuan koneksi matematik, pe-
yang rendah, tetapi pada kelompok mecahan masalah, dan komunikasi ma-
blended learning dan kelompok konven- tematik kelompok mahasiswa unggul se-
sional mahasiswa unggul dalam keada- cara parsial lebih baik dibandingkan
an moderat. Hal ini mengindikasikan dengan kemampuan penalaran (deduk-
bahwa pengetahuan awal cukup mem- si). Sehubungan dengan fakta tersebut,
pengaruhi daya matematik mahasiswa. kemampuan berpikir abstrak dan pe-
ngembangan kreativitas individual pada
PEMBAHASAN seluruh kelompok belajar, perlu menja-
Berdasarkan hasil yang diperoleh di perhatian. Hal itu didukung pula
dari ketiga kelompok pembelajaran pada oleh fakta terdapat sedikit perbedaan
semua level perguruan tinggi, daya ma- cara mahasiswa menuangkan gagasan-
tematik mahasiswa masih termasuk ke- nya dari masing-masing kelompok (full
dalam kategori belum baik. Artinya, be- e-learning, blended learning, dan konven-
lum mencapai kriteria yang diharap- sional). Jawaban yang benar atas soal-
kan, yaitu tercapainya efektivitas bela- soal daya matematik, mayoritas dari
via surat atau e-mail dengan tembusan learning, pada dua level perguruan
ke atasan. tinggi tersebut dapat dikatakan cukup
Melalui identifikasi hasil penelitian, memadai. Dalam artian, secara umum
jika ditinjau dari aspek penyebab yang mahasiswa memiliki dasar yang cukup
mempengaruhi pencapaian daya mate- untuk mengikuti program pembelajar-
matik mahasiswa, maka diperoleh an- an berbasis teknologi internet, maupun
tara lain prakondisi belajar berupa pe- penguasaan pengetahuan awal untuk
ngetahuan awal yang dikuasai dan mo- meningkatkan daya matematik.
del pembelajaran. Hal ini mengidenti- Fenomena daya matematik bila di-
fikasi teori konvensional tentang ke- kaitkan dengan kecenderungan pe-
berhasilan belajar pada umumnya, yak- nguasaan tekonologi prasyarat, dapat
ni adanya dukungan faktor internal dan memberi bukti bahwa teknologi berba-
eksternal dalam pencapaian hasil akhir sis internet masih perlu dikembangkan
belajar. Pengetahuan awal merupakan dalam budaya belajar kita, khususnya
perwujudan dari faktor internal, se- pada pembelajaran matematika. Hasil
dangkan rekayasa proses pembelajaran penelitian menunjukkan bahwa maha-
oleh dosen (pendidik) merupakan wu- siswa memanfaatkan materi e-learning
jud dari faktor eksternal. sebagai sarana yang dapat menambah
Penguasaan teknologi belajar me- wawasan materi perkuliahan yang se-
lalui intensitas kunjungan belajar ke dang dipelajarinya. Dalam artian e-
web-site sangat penting. Pada salah satu learning belum menjadi menu utama
perguruan tinggi yang diamati pada dalam budaya belajar mahasiswa.
penelitian ini (perguruan tinggi level Berdasarkan hasil dari keterkaitan
B), daya matematik mahasiswa full e- semua faktor (model pembelajaran, le-
learning dapat menyamai mahasiswa vel perguruan tinggi, pengetahuan
yang pembelajarannya melalui blended awal, durasi login, dan daya matema-
learning. Hal ini dimungkinkan karena tik), dapat dikatakan bahwa pengelom-
frekuensi login mahasiswa yang melalui pokkan perguruan tinggi tidak berpe-
full e-learning lebih banyak dibanding ngaruh terhadap peningkatan daya ma-
dengan yang melalui blended learning. tematik mahasiswa. Hal tersebut berla-
Hal ini sejalan dengan pendapat Soe- ku bagi semua model pembelajaran.
kartawi (2003:10) yang menyebutkan Daya matematik mahasiswa dapat di-
bahwa e-learning dapat mengkondisi- pengaruhi oleh penguasaan pengeta-
kan baik pendidik maupun mahasiswa, huan awalnya dan model pembelajaran.
untuk melakukan diskusi melalui inter- Piaget (Dahar, 1989) menegaskan bah-
net yang dapat diikuti dengan jumlah wa pengetahuan yang dibangun dalam
peserta yang banyak sehingga menam- pikiran anak, bukan semata-mata diper-
bah ilmu pengetahuan dan wawasan oleh secara pasif oleh seseorang, me-
mahasiswa yang lebih luas. lainkan hal tersebut telah disesuaikan
Berdasarkan hasil tes terhadap pe- dengan tingkat perkembangan intelek-
nguasaan pengetahuan awal yang men- tual dan pengalaman berpikirnya, dan
dukung model pembelajaran berbasis e- diwujudkan melalui tindakan. Berda-
sarkan pendapat Piaget tersebut, maka learning lebih baik dibanding model
pembelajaran akan efektif dan meng- pembelajaran lainnya, dan model full e-
hasilkan daya matematik yang baik, learning kurang baik dibanding model
jika pengetahuan awal yang dimiliki pembelajaran lainnya. Tidak terdapat
mahasiswa baik. perbedaan yang signifikan sikap maha-
Secara parsial dapat dijelaskan se- siswa terhadap e-learning matematika
bagai berikut, pengaruh model pembe- antara model full e-learning dan blended
lajaran pada perguruan tinggi level A, learning. Akan tetapi, pada perguruan
menunjukkan perbedaan yang signifi- tinggi level B, tidak terdapat perbedaan
kan pada pencapaian daya matematik yang signifikan daya matematik maha-
mahasiswa di antara ketiga model pem- siswa di antara ketiga model pembe-
belajaran (full e-learning, blended learn- lajaran tersebut.
ing, dan konvensional). Model blended