Bad Oral Habit (kebiasaan buruk pada rongga mulut) adalah pola perilaku yang
dilakukan seseorang secara berulang dan spontan secara tidak normal pada rongga mulut
sebagai akibat dari proses alamiah yang kompleks yang melibatkan kontraksi otot sehingga
mengganggu fungsi rongga mulut. Sebagian besar, perilaku ini hanya sebuah “fase” dan akan
Menurut sifatnya, kebiasaan buruk pada anak-anak dibagi menjadi dua, yaitu non
Bad oral habit biasanya terkait dengan kemarahan, kelaparan, dan ketakutan.
Bad Oral Habit sudah dianggap kebiasaan yang menyenangkan bagi anak-anak,
sehingga mereka senantiasa melakukan kebiasaan buruk tersebut secara berulang. Anak yang
melakukan kebiasaan mengisap jari secara intermittent dengan intensitas yang tinggi,
pergerakan gigi yang terjadi tidaklah banyak, tetapi anak yang mengisap jari secara terus-
menerus (lebih dari 6 jam) akan menyebabkan perubahan gigi yang signifikan. Bukti klinis
dan eksperimental menyatakan bahwa daya selama 4–6 jam setiap hari merupakan waktu
minimum yang menyebabkan pergerakan gigi. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi,
intensitas, dan durasi kebiasaan mengisap jari yang dapat mempengaruhi jaringan keras dan
lunak di dalam mulut. Durasi memegang peranan paling penting dalam pergerakan gigi
Adanya kebiasaan buruk yang menimbulkan tekanan pada gigi-gigi, dapat secara
perlahan akan menggerakkan gigi ke luar lengkungnya. Berikut contoh kebiasaan buruk dan
akibatnya :
Thumb sucking, kebiasaan ini dapat menimbulkan masalah oklusi dan bicara.
Selain itu, dapat pula menyebabkan protrusi dan displacement gigi anterior).
Lip biting, dapat mengganggu dan merubah letak gigi pada lengkung yang benar.
Tongue thrusting, yaitu dengan menjulurkan ujung lidah dan menekan pada bibir,
kebiasaan ini dapat mengakibatkan maloklusi seperti gigitan terbuka (open bite)
atau protrusi.