Anda di halaman 1dari 4

TUGAS HUKUM JAMINAN

Willy Milaniawati
010001800511

1. Perbandingan antara jaminan umum dan jaminan khusus berdasarkan buku hukum
jaminan di Indonesia

Jawab :

No Perbandingan Jaminan Umum Jaminan Khusus


1. Pengertian Meliputi Hanya untuk
pengertian untuk kreditur tertentu
semua kreditur
(kreditur
(kreditur preferent) dan
konkurent) dan
benda jaminannya
untuk seluruh
ditunjuk secara
harta kekayaan
khusus (tertentu)
yang tidak
pula yaitu gadai
ditunjuk secara
,fidusia,hak
khusus seperti
tanggungan,
yang ditentukan apabila
dalam pasal 1131 orang/badan
KUHAPER. hukum yaitu
penanggungan
atau misal garansi
bank.
2. Cara terjadinya Jaminan umum Jaminan Khusus
lahir karena lahir karena
undang-undang. perjanjian.

3. Kedudukan Kreditur Kreditur


Mempunyai mempunyai hak
kedudukan yang istimewa (Hak
sama terhadap prefensi)
kreditur-kreditur
yang lain.
4. Dasar Hukum Berdasarkan pada Berdasarkan pada
pasal 1131 pasal 1132
KUHPER. KUHPER.
2. Buatlah bagan perbandingan antara gadai konvensional dan gadai Syariah

Jawab : GADAI

Gadai Konvensional Gadai Syariah (Rahn)

Dasar Hukum : Dasar hukum :


 Pasal 1150 kuhper – 1160 (buku ll kuhper)  Al-qur’an
 PP no 7 tahun 1969 tentang perusahaan jawatan penggadaian (sebagai landasan pinjam
 PP no 10 tahun 1970 tentang perubahan PP no 7 tahun 1969 meminjam QS Al-baqarah
tentang perusahaan jawatan penggadaian : 283 )
 Peraturan pemerintah no 103 tahun 2000 tentang perusahaan umum  Dalil Hadist
(perum pegadaian).  Ijtihad Ulama
 Peraturan pemerintah nomor 51 tahun 2011 tentang perubahan
bentuk badan hukum perusahaanperseroan (persero). Objek benda :
1) Barang yang digadaikan
harus dapat diperjualbelikan;
Objek benda :
harus pada waktu akad dan
1) Benda bergerak yang berwujud dapat diserahterimakan.
2) Benda bergerak yang tak 2) Barang yang digadaikan
berwujud,yaitu yang berupa hak untuk harus berupa harta
mendapatkan pembayaran uang, yaitu (kekayaan) yang bernilai.
yang berwujud surat-surat piutang 3) Barang yang digadaikan
aantoonder (kepada si pembawa),aan harus halal digunakan atau di
order (atas tunjuk),op naam (atas manfaatkan ,sekiranya
barang tersebut dapat untuk
nama). melunasi utang.
4) Barang harus jelas
spesifikasinya,ukuran, jenis
jumlah,kualitas, dan
seterusnya.
5) Barang harus milik para
pihak yang menggadaikan
Berakhirnya Gadai : secara sempurna.
1. Hak gadai hapus apabila utang telah dibayar oleh si 6) Barang yang digadaikan
berutang. harus menyatu,tidak
2. Hak gadai Hapus apabila barang yang digadaikan terpisah-pisah.
keluar dari kekuasaan si penerima gadai. 7) Barang harus tidak ditempeli
3. Apabila sudah dilepaskan oleh penerima gadai sesuatu yang tidak ikut
mengembalikan barang yang digadaikan. digadaikan.
4. Karena persetujuan gadai bersifat accessoir yang 8) Barang yang digadaikan
jika perjanjian pokok berakhir maka dengan harus utuh; tidak sah
sendirinya gadaipun berakhir. menggadaikan mobil hanya
5. Bila barang yang di gadaikan musnah atau terbakar seperempat atau separuhnya.
di luar kehendak atau kemampuan pemegang gadai.
Dimana penerima dan pemberi gadai sam-sama
mengalami.
6. Barang gadai menjadi milik dari si pemegang gadai
atas kesepakatan atau persetujuan dari si pemberi Berakhirnya Gadai :
gadai (pengalihan hak milik atas kesepakatan). 1. Barang telah diserahkan kembali kepada
pemiliknya.
7. Berakhirnya gadai dapat juga apabila tanah gadai 2. Rahin (penggadai) membayar utangnya.
musnah karena bencana alam atau lainnya,maka 3. Dijual secara yaitu apabila utang telah jatuh
perjanjian gadai berakhir dan pemegang gadai tidak tempo dan rahin tidak mampu melunasi
berhak untuk meminta uang gadainya kembali dari maka atas permintaan hakim, Rahin bias
penggadai. menjual borg (barang gadaian). Dengan
melunasi utang tersebut gadai berakhir.
4. Pembatalan utang dengan cara apapun
sekalipun dengan pemindahan oleh murtahin.
5. Pembatalan oleh murtahin,meskipun tidak
ada persetujuan dari pihak rahin
6. Rusaknya barang gadaian oleh
tindakan/penggunaan murtahin.
7. Memanfaatkan barang gadai dengan
penyewaan,hibah,atau sedekah,baik
dari pihak rahin atau murtahin.
8. Meninggalnya rahin (menurut
hanafiyah). Sedangkan syafiiyah dan
hambali, menganggap kematian para
pihak tidak mengakhiri akad rahn.
Gadai Gadai Syariah
Gadai Konvensional (Rahn)
Konvensional

Dasar Hukum :
 Pasal 1150 Dasar hukum :
kuhper –  Al-qur’an
1160 (buku ll (sebagai
kuhper) landasan
 PP no 7 pinjam
tahun 1969 meminjam
tentang QS Al-
perusahaan baqarah :
jawatan 283 )
penggadaian  Dalil
 PP no 10 Hadist
tahun 1970  Ijtihad
tentang Ulama
perubahan
pp

Anda mungkin juga menyukai