Anda di halaman 1dari 28

Physical Pharmacy

Nurfitriyana, M.Farm., Apt


• Wujud Zat & Kesetimbangan Fase
- Gas (Hukum2 Gas Ideal, Gas Nyata),
- Cair (Pencairan Gas, Aerosol, Tekanan
Uap Cairan, Persamaan Clausius
Clapeyron, Titik Didih),
- Padat dan Kristal
- Aturan fasa
- Sistem satu dan dua komponen
- Diagram segitiga
- Analisis panas
• Termodinamika • Kinetika
- Hukum 1 Termo - Laju & orde rx
- Termokimia - Penentuan orde rx
- Hukum 2 Termo - Faktor2 yg
- Efisiensi Mesin m’pengaruhi laju rx
- Reaksi Spontan - Kestabilan
- Hukum 3 Termo dipercepat
- Energi Bebas
• Fenomena Antarmuka
- Antarmuka cairan
- Tegangan permukaan
- Menentukan tegangan permukaan
- Koefisien sebar
- Adsorpsi pada antarmuka cairan
- Zat aktif permukaan
- Lapisan tunggal larut dan tidak larut
- Adsorpsi pada antramuka padatan
- Sifat2 listrik pada antarmuka
• Koloid • Mikromeritik
✓ Tipe sistem ✓Distribusi ukuran partikel
koloid
✓Penentuan ukuran partikel
✓ Sifat optik
koloid ✓Luas permukaan partikel
✓ Sifat kinetis ✓Penentuan luas
koloid permukaan partikel
✓ Sifat elektris ✓Ukuran pori (pers.
koloid Kelvin)
✓ Solubilisasi ✓Sifat2 turunan serbuk
(porositas, kerapatan, dll)
Wujud Zat
WUJUD ZAT
• ikatan intramolekular : ikatan kovalen
• GAYA IKATAN ANTAR MOLEKUL:Agar molekul
dapat beragregat dalam gas, cairan, dan
padatan
• Ikatan antarmolekular sebagian besar dikuasai oleh
interaksi orbital elektron : KOHESI, ADHESI
• Pengetahuan tentang gaya ini dan kesetimbangan
gaya adalah penting untuk memahami tidak hanya
sifat gas, cairan, dan padatan, tetapi juga fenomena
antarmuka, flokulasi dalam suspensi, kestabilan
emulsi, , pemampatan serbuk dalam kapsul, dispersi
serbuk atau tetesan cairan dalam aerosol, dan
pengempaan granul untuk membentuk tablet.
GAYA IKATAN ANTAR MOLEKUL

• Gaya Tolak dan Gaya Tarik


• Gaya Van der Waals
• Tumpangtindih Orbital
• Gaya Ion-Dipole dan Ion-Dipole Induksi
• Interaksi ion-ion
• Ikatan Hidrogen
• Energi Ikatan
WUJUD ZAT
• Jenis zat :
Substansi – Zat menunjukkan susunan sifat
fisik dan kimia tertentu pada kondisi
eksperimental tertentu, tanpa memperhatikan
asalnya.
Campuran – Bervariasi dalam komposisi
kimianya, konsekwensinya sifat fisik dan
kimianya akan bervariasi dengan komposisi,
dan dapat bergantung pada cara
pembuatannya.
lanjutan
• Jenis Substansi :
– Substansi Elementer/Elemen – tidak
dapat dipecahkan menjadi substansi yang
lebih sederhana dengan cara kimia biasa
– Substansi Senyawa/Compound –
dapat dipecahkan menjadi substansi yang
lebih sederhana
GAS
• Partikel bergerak secara acak
• Jarak antar partikel relatif lebih besar dp ukuran
partikel
• GTM antar partikel sangat kecil – dapat diabaikan
• Laju partikel berubah-ubah – terjadi tumbukan
antar partikel atau dengan dinding wadah
• Laju partikel rata2 gas pada suhu ttt konstan
• Dengan naiknya suhu, laju partikel rata2 gas naik
• Gas mudah dimampatkan
• Gas tidak mempunyai bentuk dan volume tetap,
selalu mengisi ruang dimana gas ditempatkan
• Gas selalu dipengaruhi oleh perubahan tekanan
dan suhu
CAIR
• Partikel berdekatan namun tidak saling
bersinggungan
• Cairan dapat mengalir/mempunyai
fluiditas
• Struktur berada di antara susunan
teratur dan susunan acak
• Mempunyai batas antar muka, dan
bentuknya mengikuti wadah
PADAT
• Padatan kristal – partikel tersusun
sangat teratur
• Partikel hanya dapat bervibrasi pada
posisi tertentu saja
• Partikel tidak bergerak bebas
• GTM antar partikel besar
• Mempunya batas antar muka dan
mempunyai bentuk tertentu
WUJUD GAS
• Gas Ideal, hukum-hukum Gas Ideal
• Bobot Molekul
• Teori Kinetik Molekular
• Persamaan Van der Waals untuk Gas
Nyata
WUJUD GAS
→molekul gas bergerak dalam arah yang tidak
beraturan dan bertabrakan tidak hanya antara satu
sama lain, tetapi juga dengan dinding wadah
dimana gas itu ditempatkan → gas menghasilkan
tekanan – gaya per satuan luas – dinyatakan dalam
dyne/cm2.
Tekanan juga diukur dalam atmosfir atau mmHg
(digunakan barometer dalam pengukuran tekanan)
Sifat penting lain dari gas yaitu volume, biasanya
dinyatakan dlm liter atau cm3 (1 cm3 = 1 ml).
Suhu yang terdapat dalam prsamaan gas diberikan
dalam suhu abolut atau derajat Kelvin (°K).
0° C = 273,15°K.
HUKUM-HUKUM GAS

• Memberikan hubungan antara sifat-


sifat fisik Gas : Massa, Tekanan,
Volume, Suhu

• Sistem dianggap berada dalam


kesetimbangan sehingga nilai dari
sifat-sifat fisik tersebut tidak berubah
dengan waktu
• SISTEM – adalah suatu keadaan tertentu
dimana semua sifat dari sistem mempunyai
harga tertentu, yang ditentukan dari
keadaan sistem. Keadaan sistem dijelaskan
dengan menspesifikasikan harga dari
beberapa atau semua sifatnya

• PERSAMAAN KEADAAN (EQUATION


OF STATE) – adalah hubungan matematis
antara harga2 dari keempat sifat tersebut.
Hanya 3 dari sifat2 ini hrs dispesifikasikan
untuk menjelaskan keadaan; yang kerempat
dapat dihitung dari persamaan keadaan –
dari perilaku eksperimen sistem
HUKUM GAS IDEAL
• Hukum-hukum gas disusun oleh Boyle, Charles
& Gay-Lussac mengacu kepada keadaan ideal
dimana tidak ada interaksi antarmolekular dan
tabrakan bersifat elastik sempurna, shg tidak
ada pertukaran energi pada tabrakan.
Keadaan ideal membolehkan dibuatnya
asumsi-asumsi tertentu untuk menurunkan
hukum-hukum ini.
• Hukum Boyle mnghubungkan volume dengan
tekanan dari suatu massa gas pada suhu
konstan
• Hukum Charles dan Gay-Lussac m’hubungkan
volume dan suhu pada tekanan konstan
HUKUM-HUKUM GAS IDEAL
• HUKUM BOYLE
• HUKUM CHARLES
• HUKUM GAY LUSSAC
• BOBOT MOLEKUL GAS – PERSAMAAN GAS
IDEAL
• HUKUM AVOGADRO
• HUKUM DALTON
• HUKUM AMAGAT
• HUKUM EFUSI DARI GRAHAM
HUKUM BOYLE & CHARLES GAY-LUSSAC
Hukum Boyle : PV
=R
• P  1/V
T
PV = RT
PV = nRT ; 1atm x 22,4liter = 1mol x R x 273o K
PV=k R = 0,082505 liter atm mol −1 o K −1

Hukum Charles
P = 1 atm = 1,0133 x 106 dyne / cm 2
Gay-Lussac: V = 22,414 liter = 22,414 cm3
• V T R=
( )
PV 1,033 x 106 (22,414)
= = 8,314 x 106 erg mol −1der K −1
T 273,16
V =kT R = 8,314 joule mol −1der K −1

P1V1 P2V2 1 cal=4,184 joule


= R=8,314 joule mol-1derK-1 / 4,184 joule cal-1
T1 T2 =1,987 cal mol-1derK-1
BOBOT MOLEKUL GAS
Persamaan Gas Ideal
• Bisa menggunakan persamaan
persamaan gas ideal. Jumlah mol gas n
dapat diganti dengan g/M, dimana g
adalah bobot gas dalam gram dan M
adalah bobot molekul gas.
• PV = g/M R T
• M = g R T / PV
• PV = n R T
GAS TIDAK IDEAL / NYATA
• Penyimpangan dari Gas ideasl
• Koreksi dari van der Waals tentang
Penyimpangan dari Hukum Gas Ideal
KEADAAN KRITIK GAS
• Pencairan Gas
• Titik Kritik
• Gambar
TEORI KINETIK MOLEKULAR
1. Gas terdiri dari partikel-partikel yang
disebut atom atau molekul yang amat kecil
dibandingkan dengan jarak antar molekul
maupun dengan ukuran wadah, dimana
volume totalnya sedemikian kecil sehingga
dapat diabaikan dibandingkan dengan
volume ruang yang ditempati molekul
tersebut. Keadaan ini diperkirakan hanya
pada gas nyata saja pada tekanan konstan
dan suhu tinggi, dimana molekul gas
terpisah jauh.
LANJUTAN
2. Partikel gas tidak saling tarik menarik,
malahan bergerak bebas, pernyataan
ini hanya diterapkan pada tekanan
rendah
3. Partikel memperlihatkan gerakan acak
yang terus menerus karena energi
kinetik yang dimilikinya. Energi kinetik
rata-rata, E, berbanding langsung
dengan suhu mutlak gas, atau E = 3/2
RT
4. Molekul gas memperlihatkan sifat elastis
sempurna, yaitu tidak ada kehilangan kecepatan
atau kehilangan energi sesudah bertabrakan
satu sama lain atau dengan molekul pada
dinding wadah, yang nantinya akan berakibat
pada tekanan gas.
• Walaupun kecepatan tidak ada yg hilang,
demikian juga energi kinetik pada tabrakan,
kecepatan dan energi molekul tunggal dapat
berbeda setiap saat.
• Secara lebih sederhana, kecepatan netto dapat
menjadi kecepatan rata-rata untuk banyak
molekul; jadi distribusi kecepatan molekul
tunggal dapat diperlihatkan dalam sistem
Tekanan Gas

• Di dalam suatu wadah ada N molekul gas


• Dari postulasi ini dan lainnya, persamaan kinetik
dasar diturunkan 1:
nmc 2
• PV = 3
dimana P adalah tekanan
V adalah volume yang ditempati sejumlah n molekul
dengan massa m dan mempunyai kecepatan rata-rata
Untuk 1 mol gas PV = RT, n = NA; NA x massa satu molekul= M
nm/V = d

3PV 3RT 3P
= = =
nm M d
• Dengan menggunakan persamaan dasar ini, kita
dapat memperoleh kecepatan akar kuadrat rata-
rata (C2)1/2 (biasanya ditulis ) dari molekul
dengan menggunakan hukum gas ideal. Dengan
menyelesaikan C2 dalam persamaan (2-9) dan
mengambil akar kuadrat dari kedua sisi
persamaan akan memberikan persamaan :
3RT
=
3PV =
nm M

Anda mungkin juga menyukai