Anda di halaman 1dari 23

POLITIK & PEMILU SOSIOLOGI DAN POLITIK

Derajad S. Widhyharto
ILMU POLITIK
Ilmu Pengetahuan: Ilmu yang tersusun secara sistematik didasarkan pada
pengalaman empirik terinci dan ketat.
Politik: aktivitas yang menyangkut proses menentukan tujuan, pengambilan
keputusan, dan melaksanakan aktivitas dalam mencapai tujuannya.
DALAM MELAKSANAKAN KEPUTUSAN DIPERLUKAN
ADANYA:
Power (kekuasaan)
lebih menunjuk pada pemilikan pengaruh oleh seseorang atau kelompok atas
orang atau kelompok lain.
Authority (kewenangan)
lebih menunjuk pada legitimasi atas kekuasaan yang dimilikinya, sehingga
pengaruhnya diakui/diterima
WEBER MEMILAHKAN 3 MODEL ATAU JENIS
KEWENANGAN:
Legal-rational authority; yakni kewenangan yang didasarkan
pada indikator nyata yang menjadi persyaratannya; antara lain:
keahlian atau ketrampilan, penguasaan ilmu pengetahuan,
Traditional authority; kewenangan yang didasarkan pada proses
tradisi (pewarisan) secara turun-temurun
Charismatic authority; yakni kewenangan yang didasarkan pada
kekuatan “lebih” yang dimiliki oleh pemegangnya. Kekuatan
tersebut adalah kekuatan supra natural
UNSUR-UNSUR DALAM POLITIK:
1. Negara: sebagai organisasi yang 4. Kebijakan: pilihan keputusan
memiliki kekuasaan dalam upaya mencapai
(State) tertinggi dan harus diikuti (policy) tujuan yang telah
oleh rakyatnya ditetapkan
2. Kekuasaan: potensi yang dimiliki
oleh seseorang atau (power) 5. Pembagian: penjatahan dan
kelompok untuk mempengaruhi pengalokasian nilai dalam
tindakan orang lain. masyarakat
3. Pengambilan keputusan: menunjuk (distribusi)
pada proses untuk mencapai
pada keputusan yang diambil
secara kolektif untuk seluruh
masyarakat
NEGARA:
Menurut Roger H. Soltau:
Negara: sebagai agen atau alat yang memiliki wewenang untuk mengatur serta
mengendalikan permasalahan bersama atas nama rakyat
Harold J. Laski:
Negara: suatu komunitas yang diintegrasikan karena memiliki wewenang yang
bersifat memaksa dan lebih berkuasa
Sifat Negara Unsur Negara
- Memaksa - Wilayah

- Monopoli - Penduduk

- Menguasai secara - Pemerintah


menyeluruh
- Kedaulatan
LEMBAGA POLITIK/NEGARA
Terkait dengan masalah order atau keteraturan dan pengendalian
yang efektif merupakan kebutuhan bagi masyarakat.
Para ahli menaruh perhatian dan menempatkan posisi penting
lembaga politik atau negara untuk menjaga order yang
diharapkan.
FUNGSI LEMBAGA POLITIK/NEGARA
Menerapkan norma dan aturan yang telah menjadi konsensus
bersama
Melakukan upaya perencanaan dan pengarahan
Penengah konflik dalam masyarakat
Memberikan perlindungan/proteksi pada masyarakat dari
berbagai ancaman
KEKUASAAN DAN KEWENANGAN
Secara substantif digunakan sebagai sarana untuk mengatur,
membagi tugas, memaksa dan memberikan sangsi kepada
segenap anggota sera warganya.
Namun demikian kekuasaan memiliki “image” negatif,
sehingga seringkali ditabukan untuk membicarakannya.
- Kekuasaan: mencakup pengaruh dan potensi dalam
pengendalian
- Kewenangan: merupakan kekuasaan yang telah
mendapatkan legitimasi, sehingga pemegangnya
memiliki legalitas dalam melakukan kegiatannya
3 KONSEP KEWENANGAN MENURUT MAX WEBER:
1. Legal rational authority.
Diperoleh lewat pengujian kemampuan secara terbuka dengan memenuhi
persyaratan tertentu: kermampuan akademik, ketrampilan, kreatifitas,
gagasan dsb.

2. Traditional authority
Diperoleh dan disahkan lewat tradisi, pewarisan dari generasi terdahulu ke
generasi kemudian, dan biasanya bersifat kekal dan suci

3. Charismatic authority.
Dipeproleh lewat keyakinan bahwa yang bersangkutan memiliki kekuatan
“lebih” (supranatural)

Sering kali terjadi tumpang tindih antara yang memiliki kekuasaan model 1, 2
dan 3.
DUA (2) TESIS TENTANG KEKUASAAN:

A. Power Elite Thesis:

Tesis ini mengungkapkan bahwa:


1. kekuasaan berada ditangan sejumlah kecil
orang,
2. struktur masyarakat bersifat piramidal
B. Pluralist Thesis
Tesis ini mengungkapkan bahwa
1. kekuasaan didistribusikan secara meluas kepada masyarakat. Sementara itu kebijakan dapat
diformulasikan oleh sejumlah kelompok kepentingan.
2. Kelompok berupaya mengembangkan vested interest kelompoknya dalam mencapai tujuan
yang diinginkannya.
HIERARKHI KEKUASAAN
Elit

Kelas menengah

Kelas Bawah
ELIT DAN PERAN SIMBOLIK ELIT
Kelas penguasa mencakup 3 model:
- mereka yang menjadi pemimpin, dan kepala
perhimpunan, kelompok atau organisasi
- mereka yang menjadi perumus kebijakan dan
melaksanakannya
- mereka yang berada dalam posisi
pemerintahan
Elit adalah orang yang memiliki pengaruh dan
keistimewaan yang didasarkan atas kompetensi tertentu;
antara lain: ekonomi, keagamaan, dan keahlian tertentu
lainnya.
KHARAKTERISTIK PENGUASA DAN ELIT
Kriteria Kelas Penguasa Elit Penentu
Jumlah satu lebih dari satu

Ukuran besar kecil dan memusat

Jangka waktu lama temporer

Cara memperoleh keturunan/kekayaan keahlian

Lunturnya kehilangan kekayaan ketidak-mampuan

Lingkup otoritas menyebar dan luas khusus dan terbatas

Peluang tertutup/terbatas terbuka


PROSES SOSIAL PENDORONG MUNCULNYA ELIT:

1. Pertumbuhan penduduk
2. Spesialisasi dan pembagian kerja
3. Perkembangan organisasi:
Formal/birokrasi, sosial, dan politik
4. Perkembangan keragaman
MODEL FUNGSIONAL TALCOTT PARSON DAN
PERAN SOSIAL ELIT PADA:

1. Proses Adaptasi (proses penyesuaian)


2. Proses Goal-attaintment (pencapaian tujuan)
3. Proses Integrasi (Penyatuan)
4. Proses latency atau Pattern maintenance (pelembagaan dan
pengelolaannya)
TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA:
Tujuan: menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi
segenap rakyatnya
Fungsi:
- Melaksanakan dan mengatur ketertiban
- Mengupayakan kesejahteraan dan
kemakmuran
- Proteksi dan pertahanan
- Menciptakan kehidupan yang adil
- Menjadi penengah konflik dalam masyarakat
BENTUK NEGARA:
Negara konfederasi → kedaulatan penuh ada pada masing-masing
negara dan negara konfederasi memiliki kekuasaan atas negara
anggotanya, bukan pada warga negaranya
Negara kesatuan → kekuasaan ada pada badan legislatif
nasional atau pusat - bukannya pada daerah
Negara Federal → kedaulatan ada pada negara federal,
antara lain terkait dengan politik/hubungan LN, pertahanan, tetapi
ada juga pada negara bagian
UNSUR-UNSUR SISTEM POLITIK:
▪adanya kekuasaan
▪adanya kepentingan yang dikembangkan bersama
▪diupayakannya kebijakan yang bersifat menyeluruh
▪dikembangkannya budaya politik yang telah menjadi
kesepakatan
TAHAP/LANGKAH DALAM PEMILU:

▪Penentuan tanda gambar


▪Pendaftaran pemilih
▪Pengajuan dan penelitian calon
▪Kampanye
▪Pemungutan dan penghitungan suara
▪Penentuan dan pengesahan/pelantikan
SISTEM PEMILIHAN UMUM:
1. Single member Constituency (sistem distrik)
Dimana pemilihan wakil didasarkan pada batas daerah
Kelemahan:
+ Tidak memperhatikan adanya kepentingan kelompok minoritas
+ Cenderung tidak representatif dan ada kelompok yang
kehilangan suaranya
Keuntungan:
+ Wakilnya dikenal dan biasanya merupakan ”putra” daerah
+ Integrasi dan koalisi antar partai dapat dilakukan
+ Lebih efisien dan sederhana
2. Multi member constituency (sistem perwakilan berimbang)
+ Lebih menekankan pada jumlah pemilih
+ penghitungan kursi bersifat proporsional
3. Model Pemilihan Langsung Bertingkat

Anda mungkin juga menyukai