Anda di halaman 1dari 5

Nama : Maulana Hamzah Ambo Oga

NIM : 15-310-410-1103

Partisipasi Pemuda Maluku Tenggara Dalam Pelesetarian Ekosistem Laut

Untuk Pembangunan Berkelanjutan

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau dalam bahasa Inggris dikenal


sebagai Sustainable Development Goals disingkat dengan SDGs adalah 17 tujuan dengan
169 pencapaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda
dunia pembangunan untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi . Tujuan ini
dicanangkan bersama oleh negara-negara lintas pemerintahan pada resolusi PBB yang
diterbitkan pada 21 Oktober 2015 sebagai ambisi pembangunan bersama hingga tahun
2030. Tujuan ini merupakan kelanjutan atau pengganti dari Tujuan Pembangunan
Milenium yang ditandatangani oleh pemimpin-pemimpin dari 189 negara sebagai
Deklarasi Milenium di markas besar PBB pada tahun 2000 dan tidak berlaku lagi sejak
akhir 2015.  

TPB/SDGs mencakup 17 tujuan yaitu (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa


Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5)
Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau;
(8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur;
(10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12)
Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim;
(14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan
Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dari 17 poin
tujuan yang disepakati dalam Sustainable Development Goals, di tahun 2017 Indonesia
berfokus 7 poin diantaranya mengakhiri kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat,
dan sejahtera, kesetaraan gender, serta tujuan dibidang industri, inovatif. Infrastuktur,
juga mengenai ekosistem laut dan tujuan nomor 17 tentang kemitraan untuk mencapai
tujuan.Komitmen pemerintah dalam mencapai 17 tujuan dengan 169 target pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai Sustainable Development Goals disingkat dengan SDGs bukan satu-satunya yang
dibutuhkan, stakeholder diluar pemerintah juga dibutuhkan dalam program ini para
stakeholder ini adalah filantropi, atau pelaku usaha,akademisi, dan oraganisasi
masyarakat sipil sekitar, kerja sama ini dibutuhkan untuk mencapai Indonesia yang lebih
baik di masa SDGs berakhir yaitu 2030 nanti.

Wilayah pesisir dan laut merupakan sumber potensi terbesar yang dimiliki oleh
Indonesia, negara Indonesia yang hampir sebagian besar mencakup wilayah maritim
tentunya penggalian potensi pesisir untuk meningkatkan nilai ekonomi, dan taraf hidup
masyarakat akan menunjang pembangunan berkelanjutan. Kabupaten Maluku Tenggara
merupakan salah satu kabupaten di Maluku yang memiliki kekayaan sumber daya
perikanan yang cukup melimpah, baik hayati, maupun non hayati untuk dikelola secara
optimal dan lestari. Namun disadari, Wilayah Pesisir Kabupaten Maluku Tenggara
termasuk daerah yang sering terjadi kerusakan ekosistem.

Permasalahan yang dihadapi dalam beberapa tahun terakhir ini adalah penebangan
mangrove, pengunaan bahan peledak, dan kimia untuk menangkap ikan, juga sampah
non-organik yaitu plastik yang mengancam ekosistem laut karena sangat sulit terurai di
Kabupaten Maluku Tenggara. Oleh karena itu, pendidikan sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan persepsi dan sikap masyarakat terutama para siswa sebagai generasi
penerus dalam menjaga kelestarian ekosistem wilayah pesisir. Pengendalian pencemaran
di wilayah pesisir dan laut merupakan salah satu wujud usaha pelestarian lingkungan
pesisir dan sumber daya alam yang dikandungnya. 

Upaya yang sedang dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut diperlukan


kerjasama lintas sektoral baik terhadap pembinaan, pemanfaatan, serta pengawasan yang
sinergis. Salah satunya adalah sosialisasi yang secara rutin dilakukan mengusung topik
mengenai kegunaan mangrove, bagaimana cara merespon bila ada oknum yang
melakukan pembabatan mangrove, dampak jangka pendek dan jangka panjang dari
pengunaan bahan peledak dan kimia untuk menangkap ikan bagi nelayan lokal, juga
alternatif yang dapat digunakan selain plastik sekali pakai juga penyuluhan cara daur
ulang sampah, diharap mampu membentuk karakter dan perilaku serta kesadaran
masyarakat dalam bertanggung jawab guna melestarikan ekosistem pesisir dan laut. Cara
mensosialisasikan pada masyarakat dengan cara yang berbeda-beda tentu saja karena
karakter masyarakat dari masing-masing distrik berbeda.

Semua dapat terwujud jika masing-masing peran memaksimalkan kinerjanya masing-


masing. Peran Mahasiswa, layak kita sebut sebagai agen of change, sosial control, kaum
intelektual, insan akademis, atau pun kita mengenal dengan slogan “ Maju mundurnya
suatu bangsa tergantung kepada pemudanya ”. Mahasiswa adalah bagian pemuda yang
berintelektual, berkemampuan akademis yang baik, berakhlak, dan memiliki potensi serta
motivasi untuk perubahan yang selalu ditunggu perannya dalam pembangunan. Tentunya
jawaban itu ada dalam diri kita masing-masing. Sejauh mana kita memaknai hakikat kita
sebagai mahasiswa dan posisi kita dalam pembangunan daerah. Sebagai putera dan puteri
daerah, sudah selayaknya wawasan kedaerahan menjadi salah satu hal yang harus
dimiliki oleh setiap kita.

Peran pemerintah saat pemuda mencoba menyampaikan aspirasi mereka saat ini
sudah sangat responsive dengan adanya Program Dengar Yang Muda, merupakan
inisiatif dari Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono untuk mewujudkan kehadiran
pemerintah bagi anak muda. Melalui program #dengaryangmuda ini, pemerintah
berkomitmen untuk mengambil peran dalam mengembangkan potensi generasi muda dan
terbuka untuk selalu dengar yang muda. Diaz Henropriyono mengatakan, bahwa sudah
saatnya anak muda Indonesia berani untuk bertindak apabila ada ajakan dari luar secara
negatif, khususnya yang ingin menyuarakan kesatuan dan persatuan Bangsa dan Negara
Indonesia. Kita hidup di Indonesia dan tentunya mencintai negara kita. Sebagai generasi
penerus, anak muda harus berani menyuarakan toleransi, persatuan dan kesatuan serta
menolak radikalisme di lingkungan kita. Saatnya kita beraksi dengan melakukan hal hal
yang positif  bagi bangsa dan negara kita melalui Dengar Yang Muda.

Peran penduduk sangat penting. Hal ini karena peran penduduk adalah sebagai
subyek dan obyek dari pembangunan berkelanjutan. Jumlah penduduk yang besar dengan
pertumbuhan yang cepat, tetapi memiliki kualitas rendah justru akan memperlambat.
Penduduk yang berkualitas memungkinkan untuk bisa mengolah dan mengelola potensi
sumber daya alam dengan baik, tepat, efisien, dan maksimal. Namun, dengan tetap
menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga keseimbangan dan keserasian antara jumlah
penduduk dengan kapasitas dari daya dukung alam serta daya tampung lingkungan.

Kesimpulan bahwa pembangunan tidak bertumpu pada pemuda saja karena peran
lainnya juga sama pentingnya guna kerberhasilan pembangunan. Indonesia merupakan
negara yang beragam oleh karena itu masing-masing daerahnya memiliki definisi
kemajuan daerah berbeda-beda pula. Diwilayah pesisir seperti Maluku tenggara
kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakatnya dapat diukur kelestarian ekosistem
laut nya dan cara masyarakatnya menjaganya. Kepedulian pada kebersihan lingkungan
hidup ini sangat penting untuk ditumbuhkan dan selalu dipelihara. Hal ini untuk
memperkuat ketahanan sosial. Ketahanan sosial artinya kemampuan bangsa Indonesia
untuk mengelola kehidupan sosial bangsa yang dinamis dalam mengahadapi tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa baik
dari dalam maupun luar Indonesia serta secara langsung maupun tidak langsung.
( Arundati Shinta :2019)
Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan_Berkelanjutan

https://www.youtube.com/watch?v=cluGJMEUats&t=251s

https://repository.unja.ac.id/958/4/Pendahuluan.pdf

http://repository.ut.ac.id/739/1/41381.pdf

https://setkab.go.id/peran-generasi-milenial-bagi-nkri/

http://psikologiup45.com/wp-content/uploads/2019/03/AS-PENGUATAN-PENDIDIKAN-PRO-
LINGKUNGAN-HIDUP.pdf

Anda mungkin juga menyukai