PT Lotte Chemical Titan Nusantara Cilegon - Banten Teknik Kimia, Universitas Negeri Semarang, 2020
PT LOTTE Chemical Titan Nusantara merupakan salah satu perusahaan di
bidang produksi polietilena terbesar di Indonesia. Kapasitas produksi polietilena PT Lotte Chemical Titan Nusantara adalah 450.000 ton/tahun. Pabrik ini didirikan pada tanggal 18 Februari 1993 atas kerja sama PT Arseto Petrokimia (Indonesia), BP Chemical (Inggris), Mitsui & Co. Ltd (Jepang), dan Sumitomo Co. (Jepang). Sehingga termasuk kedalam bentuk investasi penanaman modal asing (PMA). Bahan baku utama produksi polietilena adalah etilena yang diimpor dari pabrik milik BP Amoco Chemicals di luar negeri, PT Candra Asri Petrolium Center (CAPC) dan PT Lotte Chemical group dari Malaysia. Bahan penunjang yang digunakan adalah butene-1, hidrogen, nitrogen, katalis, co-katalis, zat additive dan solvent.Katalis yang digunakan pada unit polimerisasi ada 2 Nata Ziegler dan chromium. Katalis Nata Ziegler diproduksi sendiri oleh pabrik sedangkan katalis Chromium di impor dari luar negeri. Ada 2 jenis polietilena yang di produksi, jenis pertama yaitu HDPE (High Density Polyethylene) dan jenis kedua LLDPE (Low linier Density Polyethylene). Dimana HDPE diproduksi pada Train 1 dan Train 2, sedangkan produksi LLDPE pada Train 3. Perbedaan dari setiap train adalah, pada train 1 dan 2 proses pembuatan polietilen terdiri dari tahap persiapan bahan baku,pre polimerisasi, polimerisasi, pemberian additive, dan proses pelletizing, serta pengepakan. Sedangkan pada train 3 proses pembuatan polietilen terdiri dari tahap persiapan bahan baku, polimerisasi, pemberian additive, dan proses pelletizing, serta pengepakan. Perbedaannya ada pada pre polimerisasi, karena pada Train 3, Katalis nya menggunakan Chromium siap pakai dari luar negeri, sehingga katalis langsung di injeksikan pada unit. Secara spesifik Unit utilitas pada PT Lotte Chemical Titan Nusantara terdiri dari IBM (Internal Battery Limit) dan Core common Unit. Secara umum Unit utilitas bertugas memenuhi kebutuhan air, listrik, steam, udara tekan, dan bahan bakar sebagai penunjang proses produksi. Kebutuhan air untuk proses produksi disuplai dari Selat Sunda sedangkan kebutuhan air domestik disuplai oleh PT Sauh Bahtera Samudera. Kebutuhan listrik PT LOTTE Chemical Titan Nusantara sebesar 80 MW dan disuplai oleh PLTU Suralaya. Kebutuhan bahan bakar LPG PT Lotte Chemical Titan Nusantara disuplai oleh Pertamina sebesar 6.522 m3/jam setiap harinya, sedangkan kebutuhan Hidrogen dan Nitrogen disuplai oleh PT United Air Product (UAP) dan PT Air Liquide Indonesia (ALINDO). Limbah yang dihasilkan oleh PT LOTTE Chemical Titan Nusantara berupa tiga jenis limbah, yaitu limbah cair, gas, dan padat. Pengolahan limbah cair dilakukan dengan proses biologi dan fisika-kimia.