Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN ISLAM PRANATAL

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“ Ilmu Pendidikan Islam “

Dosen Pengampu: Sumar M.Pd.I

Disusun Oleh : Nurrohmah

FAKUTLAS : TARBIYAH

PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)

SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK

BANGKA BELITUNG

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabil ‘alamin, atas rahmat Allah SWT pertama-tama


marilah kita ucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “ Hakikat dan
Tujuan Pendidikan Islam”. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus.
Kami juga bertrimakasih kepada Dosen pengampu yang telah memberikan tugas
makalah ini dan membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal mungkin dan
mendapat bantuan dari buku-buku sehingga dapat mempermudah dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari itu kami menyadari bahwa sepenuhnya
masih ada kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi susunan kalimat, maupun
tata bahasa, dan materi yang disampaikan. Olieh karna itu dengan tangan terbuka
kami menerima saran kritik dari pembacaagar, dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.

Akhir kata terimakasih kami ucapkan, kami berharap makalah ilmiah


tentan hakikat dan tujuan pendidikan ini dapat memberikan manfaat dan insfirasi
bagi pembacanya.

Petaling, 12 April 2020

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................

PENDAHULUAN.........................................................................

A. Latar Belakangan.................................................
B. Rumusan Masalah..................................................
C. Tujuan Masalah........................................................

PEMBAHASAN..............................................................................

A.Pengertian dari Pendidikan Pranatal..............................

a.Fase pemilihan jodoh..............................

b. Fase pernikahan atau perkawinan...............................

c. Fase kehamilan............................................................

B. Metode-metode pendidikan Islam Pranatal.............................

1.Metode do’a..................................................................

2. Metode ibadah...........................................................

3. Metode membaca.......................................................

4. Metode menghafal.....................................................

5. Metode Dzikir.........................................................

6. Metode dialog

7. Metode bermain dan bernyanyi........................................


II
PENUTUP

A. KESIMPULAN.................................................................................
B. SARAN.....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................

PETA KONSEP

III
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah sebagai latihan mental, dan fisik yng bisa


menghasilkan manusia berbudaya tinggi maka pendidikan berarti
menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta menamamkan rasa tanggung
jawab. Pendidikan islam sangat penting bagi umat islam karean dapat
mempelajari ilmu pengetahuan dan yang lainnya. Pendidikan pranatal adalah
pendidikan yang diberikn kepada anak yang masih dalam kandungan, yang
berupa berdo’a, motivasi dan lain sebagainya guna mempengaruhinya dan
agar ia mengikutinya sebagaimana yang diinginkan oelh pendidik.

Kalau kita berbicara tentang pendidikan Islam Pranatal, sangat erat


dengan hubungan penjodohan, pernikahan atau perkawinan, dan kehamilan.
Pendidikan pranatal ini unutk memberitahukan kepada calon orang tua
bagaiman cara mendidikan anaka dalam kandungan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan Pranatal?
2. Apa saja metode-metode dalam pendidikan Islam Pranatal?
C. Tujuan Masalah
1. Agar mengetahui pengertian dari pendidikan Pranatal
2. Agar mengetahui metode-metode pendidikan Islam pranatal.

1
PEMBAHASAN

A.Pendidikan Pranatal

Pendidikan diartikan sebagai latihan mental, dan fisik yng bisa


menghasilkan manusia berbudaya tinggi maka pendidikan berarti
menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta menamamkan rasa
tanggung jawab.1

Pendidikan islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh seorang


dewasa kepada anak didik dalam masa pertumbuhan, agar ia memiliki
kepribadian muslim.

Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu yang membicarakan persoalan-


persoalan pokok pendidikan Islam dan kegiatan mendidik anak untuk
ditujukan ke arah terbentuknya kepribadian muslim.

Pendidikan islam dapat dirumuskan sebagai berikut “ proses


transinternalisasi pengetahuan dannilai Islam kepada peserta didik melalai
upaya pengajaran, pembinasaan, bimbingan, pengasuhan, dan
pengembangan potensinya, guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan
hidup didunia dan akhirat.

Pendidikan Islam adalah pendidikan yang seluruh atau aspeknya


didasarkan pada ajaran islam.2 Pendidkan pranatal adalah yang diberikn
kepada anak yang masih dalam kandungan, yang berupa berdo’a, motivasi
dan lain sebagainya guna mempengaruhinya dan agar ia mengikutinya
sebagaimana yang diinginkan oelh pendidik 3. Masa ini ditand ai dengan
fase pemilihan jodoh, pernikahan, dan kehamilan.

1
M. Arufin, Ilmu Pendidikan
2 Isalm Tinjauan Teoretis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner,( Jakarta, Bumi Aksara, 2011) hlm. 7
2
. Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islm,( Jakarta,Kencana, 2012) hlm. 302
3
Mansur, Long Life Education pendidikan Anak Sejak dalam Kandungan , ( Semarang,
Walisongo Perss,2009)hlm. 7
1. Fase Pemilihan Jodoh

Fase persiapan bagi seorang yang sudah dewasa untuk menghadapi


hidup baru yaitu keluarga. Salah satu pendidikan yang harus dimiliki oleh
seorang yang sudah dewasa itu adalah masalah pemilihan jodoh yang
tetap.

Berkenaaan dengan pemilih jodoh dalam perkawinan, syariat Islam


telah meletakkan kaidah-kaidah dan hukum-hukum bagi masing pelamar
dan yang dilamar, yang apabila petunjuknya itu dilaksanakan maka
perkawinan akan berada pada puncak keharmonisan, kecintaan dan
keserasian.4

2. Fase Pernikahan atau Perkawinan


Modal pertama untuk itu ialah naluri rasa cinta terhadap lawan
jenisnya, yang makin lama makin berkembang dalam bentuk yang makin
konkret. Inilah yang disebut mawaddah, yaitu hal-hal yang
membangkitkan kemauan dan menimbulkan kehendak untuk memadu
kasih sayang, mengundang cumbu-rayu yang akhirnya memadukan hati
dan jiwa. Mawaddah banyak yang membutuhkan segala yang serba
duniawi: rumah, kendaraan dan jaminan masa depan. Melalui perkawinan,
mawaddah atau cinta ini akan berkembang menjadi rahmah, yaitu rasa
saling menyantuni antara suami-istri lantaran jalinan kasih sayang; bukan
karena daya tarik fisik. 
Terdapat pada surah Ar-Rum ayat 21

D‫ ا‬DDDَ‫ ه‬D‫ ْي‬Dَ‫ ل‬Dِ‫ إ‬D‫ا‬D‫و‬Dُ‫ ن‬D‫ ُك‬DD‫س‬D Dْ Dَ‫ ت‬Dِ‫ ل‬D‫ ا‬DDًD‫ج‬D‫ ا‬D‫و‬Dَ D‫ز‬Dْ Dَ‫ أ‬D‫ ْم‬D‫ ُك‬DD‫س‬D
Dِ Dُ‫ ف‬D‫ ْن‬Dَ‫ أ‬D‫ن‬Dْ D‫ ِم‬D‫ ْم‬D‫ ُك‬Dَ‫ ل‬D‫ق‬
َ DDDَ‫ ل‬D‫ َخ‬D‫ن‬Dْ Dَ‫ أ‬D‫ ِه‬DDDِ‫ت‬D‫ ا‬Dَ‫ي‬D‫ آ‬D‫ن‬Dْ D‫ ِم‬D‫َو‬
D‫ َن‬D‫ و‬D‫ ُر‬D‫ َّك‬Dَ‫ ف‬Dَ‫ ت‬Dَ‫ ي‬D‫م‬Dٍ D‫و‬Dْ Dَ‫ ق‬Dِ‫ ل‬D‫ت‬ٍ D‫ ا‬Dَ‫ آَل ي‬D‫ك‬ َ Dِ‫ ل‬D‫ َذ‬Dٰ D‫ ي‬Dِ‫ ف‬D‫ َّن‬Dِ‫ إ‬Dۚ Dً‫ ة‬D‫ َم‬D‫ح‬Dْ D‫ر‬Dَ D‫و‬Dَ Dً‫ ة‬D‫ َّد‬D‫ َو‬D‫ َم‬D‫ ْم‬D‫ ُك‬Dَ‫ ن‬D‫ ْي‬Dَ‫ ب‬D‫ل‬Dَ D‫ َع‬D‫ج‬Dَ D‫و‬Dَ
Artinya :
Dan di antara tanda-tanda
3 kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
4
4..Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta, Kalam Mulia,2011) hlm. 302
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berfikir.( Qs.Ar-Rum, ayat 21)5

Tujuan perkawian ialah untuk mendapatkan keturunan yang baik.


Bertujuan untuk melastarikan spesies manusia melalui reproduksi hingga
menghasilkan keturunan.6 Perkawinan itu diharapkan akan mampu melahirkan
keluarga yang sakinah (tentram dan damai) untuk mewujudkan hal itu diperlukan
kemampuan memfungsikan tujuh keluarga sebagai berikut:

1. Fungsi ekonomis: keluarga merupakan satuan sosial yang mandiri,


yang disitu anggota-anggota keluarganya mengkomsusi barang-barang
yang diproduksi.
2. Fungsi sosial: keluarga memberikan prestis dan status kepada
anggotanya.
3. Fungsi edukatif: keluarga memberikan pendidikan kepada anak
dan juga remaja.
4. Fungsi protektif: keluarga melindungi anggota dari ancaman fisik,
ekonomis, dan psikososial.
5. Fungsi religius: keluarga memberikan pengamalan kepada
anggotanya.
6. Fungsi rekreatif: keluarga merupakan pusat rekreasi bagi
anggotnya.
7. Fungsi afektif: keluarga memberikan kasih sayang dan melahirkan
keturunan.
3. Fase Kehamilan

Salah satu tujuan berumah tangga adalah untuk mendapatkan k eturunan,


karena itu seorang istri sangat mengharapkan ia dapat melahirkan seorang anak.
Sebagai tanda seorang akan memiliki seorang anak adalah memlalui proses
5
4
Yayasan Penyelenggara Terjemahan AlQur’an, Al Qur’an dan Terjemahannya,
(Semarang: CV. Toha Putra Semarang, 1989)., hlm. 644
6
Nina Surtiretna, Bimbingan Seks Suami Istri “Pandangan Islam dan Medis”, (Bandung:
Rosda Karya, 2002), Cet. IX, hlm.7
kehamilan selama kurang lebih 9 bulan. Kehamilan adalah dikandungnya janin
hasil perubahan sel telur oleh sperma.7

Secara umum, masa kehamilan berlangsung kurang lebih 9 bulan 10 hari,


ada juga yang kurang atau lebih dari itu. Menurut sabda Nabi masa kehamilan
mempunyai beberapa tahap:

 Tahap Nuthfah
Tahap calon anak masih berbentuk cairan sperma dan sel
telur, ini berlangusung selama 40 hari.
 Tahap ‘Alaqah
Setelah berumur 80 hari, nuthfah berkembang bagaikan
segumpal darah kental dan bergantung pada dinding rahim ibu.
 Tahap Mudghah
Sesudah kira-kir berusia 120 hari, segumpal darah tadi
berkembang menjadi segumpal daging.

Pada saat itulah si janin sudah menerim hembusan ruh dari malaikat. Masa
pranatal ini penting artinya karena ia merupakan awal dari kehidupan.8

A. Metode Pendidika Pranatal


Mendidik anak dalam kandungan merupakan suatu pekerjaan besar
yang membutuhkan motivasi yang kuat, pemikiran, ketelatenan,
penegorbanan dan kesungguhan yang nyata dari pihak pendidikan
yaitu orang tuanya.9

7
Kushartanti, W., Suekampi,
5 E.R dan Sriwahyuni, C.F, Senam Hasil Menyamankan
Kehamilan mempermudh Persalinan. ( Yogyakarta: Lintang Pustaka,2004) hlm. 68
8
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam( Jakarta, Amzah, 2011) hlm.115
9
Nur Ubes Islam , Mendidik Anak dalam Kandungan: Optimalisasi Potensi Anak Sejak
Dini, ( Jakarta: Gema Insani,2004) hlm. 55
Metode- metode pendidikan Pranatal yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:

 Metode Do’a
Metode do’a dilakukan pada semu tahap, tamabah zigot,
embrio, dan fetus. Dan untuk tahapan fetus ada beberapa
tambahan yaitu saat si anak berada dalam kandungan
hendaknya diikiut sertakan memlakukan berdo’a secara
bersama-sama dengan ibunya atau ayahnya.
 Metode Ibadah
Segala bentuk ibadah, mahdah dan ghairu mahdah,
wajib dan sunah, seperti ibadah sholat, puasa, haji, zakat, dan
lain-lainnya dapat dijadikan metode untuk memdidikan anak
dalam kandungan. Selain melatih kebiasaan- kebiasaan, juga
menguatkan mental, spiritual dan keimanan anak setelah nanti
lahir, tumbuh dan berkembang dewasa.
 Metode Membca

Membaca merupakan slah satu cara yang paling utama


untuk memperoleh informasi penting dan ilmu pengetahuan.
Anak dalam usia kandungan 20 minggu ( 5 bulan) atau lebih
sudah bisa menyerap informasi melalui pengalaman stimulasi
atau sensasi diberikan ibunya.

Lebih-lebih jika orangtuanya ( suami-istri) suka


membaca Al-Qur’an dengan artinya, maka orang tua terebut
telah memberikan rangsangan yang amat positif kepadanya.

 Metode Menghafal

Metode menghafal secara teknis sama dengan metode


6
membaca. Letak perbedaannya hanyalah pada konsentrasi
bidang bacaan atau studi yang dikekuni dan dihafal.
 Metode Berdzikir

Dzikir adalah aktivitas pada setiap waktu atau sewaktu-


waktu. Seorang ibu (muslimah) sebaiknya dzikir sebagai
agenda atau progrm pendiidkan anak dalam kandungan, baik
dzikir dalam arti umum atau khusus.

 Metode Dialog

Metode ini sanagat bermanfaat sekali bagi sang bayi,


karena dapat berinteraksi dan komunikasi dengan baik dan
saling mengenal dengan mereka yang diluar janin.

 Metode Bermain dn Bernyanyi

Metode ini cukup dilakaukan sederhana, ketik anak


dalam kandungan mulai menedang perut si bayi berputar-putar
di sekitar perut, hendaknya si ibu menyambut dengan kata-kata
yang manis dan penuh kasih sayang.kemudian si ibu
melakukan bernyanyi hendaknya mengakhiri permaian ini
dengan memberikan alunan suara merdu, berupa lagu-lagu
indah, syair-syair yang bermuasa ring gembira sehingga si bayi
betul-betul tertidur atau tidak menendang.10

PENUTUP
10
Mursid, Kurikulum dan pendidikan anak usia dini ( semarang : AKFI Media Pustaka,
2010) hlm.81

7
A. KESIMPULAN

Dengan penaparan detinisi pendidikan Islam pranatal di atas dapat


disimpulkan bahwa definisi pendidikan Islam pranatal adalah proses
pembentukan kepribadian suatu manusia pada dalam kandungan. Bahwa
pendiidkan Islam Pranatal bertujuan untuk menjadikan atau memdidik anak
dalam kandungan menjadi kepribadian yang sangat bagus.

Metode pendidikan Islam Pranatal adalah suatu pekerjaan besar yang


membutuhkan motivasi yang kuat, pemikiran, ketelatenan, penegorbanan dan
kesungguhan yang nyata dari pihak pendidikan yaitu orang tuanya. Dengan
metode itu orang tua dapat memdidik anaknya dala kandungan. Metode yang
dilakukan adalah metode do’a, metode ibadah, metode membaca, metode
menghafal, metode dzikir, metode dialog dan metod bermain dan bernyanyi.

B . SARAN

Kami menyadari masih banyak kesalahan dan kekeliruanyang


terdapat dalam penyusunan maklah ini, baik dari segi penulisan maupaun
penyusunannya. Oleh karean itu, dengan penuh harap kami kepda
pambaca untuk memberikan saran dan kritiknya yang bersifat
membangun, sehingga dalam makalah selanjutnya dapat lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Arufin, Muhammad. 2011. Ilmu Pendidikan Islam Tinjauaan


Teoretis dan Praktis berdasarkan Pendekatan Interdisipliner.Jakarta: Bumi
Aksara.

Islam ,Ubes Nur. 2004. Mendidik Anak dalam kandungan:


Optimalisasi Potensi anak sejak Dini.Jakarta: Gema Insani.

Mansur. 2009. Long Life Eduction Anak Sejak Dalam Kandungan.


Semarang: Walisongo Perss.

Mursid. 2010. Kurikulum dan Pendidikan anak usia dini. Semarang:


AKFI Media pustaka.

Nata, Abuddin. 2012, Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Kushartanti, W., Suekampi, E.R dan Sriwahyuni, C.F. 2004. Senam


Hasil Menyamankan Kehamilan mempermudh Persalinan. Yogyakarta:
Lintang Pustaka.

Umar, Bukhari. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah

Surtiretna, Nina.2002. Bimbingan seks Suami Istri” pandangan Islam


dan Medis”. Bandung : Rosda Karya.

Ramayulis. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta; Kalam Mulia.

Yayasan penyelengaraan Terjemah Al-Qur’an dan Terjemahnya.


1989.Semarang: CV Toha Putra Semarang.

9
PETA KONSEP

Anda mungkin juga menyukai