Pandangan Ahli Sufi Terkait Covid19
Pandangan Ahli Sufi Terkait Covid19
A. Pengantar
Seluruh dunia Islam mencari tahu, mengapa Allah
menurunkan corona virus ? Ada yang berpendapat harus
perbanyak amal, perbanyak sedekah, perbanyak membaca
Al-Qur’an dan lain sebagainya agar mengurangi bala’ yang
sedang turun ini.
1
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
terdahulu? Selagi ada Nabi Muhammad SAW, dan selagi
ada yang meminta ampunan. Mengapa masih juga turun?
2
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
ٱ�ُ ِﺑﻘَ ۡو ٖمف َﯾ ۡﺄ ِﺗﻲ ﱠ َ ﻋن دِﯾ ِﻧ ِﮫۦ َﻓ
َ ﺳ ۡو َ ٰ َٓﯾﺄَﯾﱡ َﮭﺎ ٱﻟﱠذِﯾنَ َءا َﻣﻧُواْ َﻣن َﯾ ۡرﺗَ ﱠد ِﻣﻧ ُﻛ ۡم
َﻋﻠَﻰ ۡٱﻟ ٰ َﻛ ِﻔ ِرﯾنَ ﯾُ ٰ َﺟ ِﮭدُونَ ٍﻋﻠَﻰ ۡٱﻟ ُﻣ ۡؤ ِﻣﻧِﯾنَ أَ ِﻋ ﱠزة َ ﯾ ُِﺣﺑﱡ ُﮭ ۡم َوﯾ ُِﺣﺑﱡوﻧَﮫُۥٓ أَذِﻟﱠ ٍﺔ
ﺷﺎ ٓ ۚ ُء
َ َٱ� ﯾ ُۡؤﺗِﯾ ِﮫ َﻣن ﯾ ِ ﺿ ُل ﱠ ۡ َﻻﺋِ ٖ ۚم ٰ َذ ِﻟ َك ﻓ
ٓ َ َٱ� َو َﻻ ﯾَﺧَﺎﻓُونَ ﻟَ ۡو َﻣﺔ ِ ﺳﺑِﯾ ِل ﱠ َ ﻓِﻲ
ﻋ ِﻠﯾ ٌمَ ٱ�ُ ٰ َو ِﺳ ٌﻊ
َو ﱠ
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Barangsiapa di
antara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka
kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia
mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan
bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang
beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang
kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut
kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia
Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha
Mengetahui. (QS. Al Maidah: 54)
3
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
tindak kekerasan. Sehingga semakin menimbulkan
islamohphobia. 2 Orang membenci Islam dan orang
membenci Allah SWT. Agama Islam dibenci seluruh dunia,
Allah SWT tercitrakan sebagai Tuhan yang bengis yang
suka mendhalimi dan menganiaya hamba-Nya.
2
Islamophobia artinya suatu sikap kebencian dan
ketakutan akan semua hal yang berbau Islam.
ُﺻﻠﱠﻰ ﷲ َ - ﻲ َ ُﻛ ْﻧتُ َﺧ ْﻠ: ﻗﺎ َل-ﻋ ْﻧ ُﮭﻣﺎ
ِّ ِف اﻟﻧﱠﺑ َ ُﺿﻲ ﷲ ِ َر- ّﺎس
ٍ ﻋﺑ َ ﻋﺑْد ﷲ ﺑن۳
َ اﺣْ ﻔَ ِظ، َظك
ﷲ َ ُ إِﻧِّﻲ أ،ﻏﻼَ ُم
ْ َﻋ ِﻠّ ُﻣكَ َﻛ ِﻠ َﻣﺎتٍ؛ اﺣْ ﻔَ ِظ ﷲَ ﯾَﺣْ ﻔ ُ ﯾَﺎ: ﻓَﻘَﺎ َل، ﯾَ ْو ًﻣﺎ-ﺳﻠﱠ َم
َ ﻋﻠَ ْﯾ ِﮫ َو
َ
، َﺗ َِﺟ ْده ُ ﺗ ُ َﺟﺎھَك
4
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
Tidakkah ada juga hadits, jika orang kafir tahu dengan
Rahmat Allah, maka tidak satupun akan putus asa untuk
masuk syurga?. Akan tetapi dakwah orang-orang adalah
dengan “neraka… neraka”. Orang-orang tidak
mengedepankan rahmat Allah SWT.
Dalam suatu sirah diceritakan bahwa Rasulullah
SAW marah kepada ummatnya, karena mereka melukai
beliau dalam peperangan. Akan tetapi, Rasulullah SAW
ditegur oleh Allah SWT bahwa itu bukan urusan beliau
(tetap ada rahmat Allah pada orang-orang tersebut). 5
ﻓﺈذا اﻣﺮأة ﻣﻦ اﻟﺴﺒﻲ ﻗﺪ ﺗﺤﻠﺐ، ﻗﺪم ﻋﻠﻰ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﮫ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﺳﺒﻲ٤
ﻓﻘﺎل ﻟﻨﺎ، ﻓﺄﻟﺼﻘﺘﮫ ﺑﺒﻄﻨﮭﺎ وأرﺿﻌﺘﮫ،إذاوﺟﺪت ﺻﺒﯿﺎً ﻓﻲ اﻟﺴﺒﻲ أﺧﺬﺗﮫ،ﺛﺪﯾﮭﺎﺗﺴﻘﻲ
وھﻲ، ﻻ: ﻗﻠﻨﺎ.( )أﺗﺮون ھﺬه ﻃﺎرﺣﺔ وﻟﺪھﺎ ﻓﻲ اﻟﻨﺎر: اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﮫ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ
( )ﻟﻠﮫ أرﺣﻢ ﺑﻌﺒﺎده ﻣﻦ ھﺬه ﺑﻮﻟﺪھﺎ: ﻓﻘﺎل،ﺗﻘﺪر ﻋﻠﻰ أن ﻻ ﺗﻄﺮﺣﮫ
5
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
Rahmat-Nya mendahului kemurkaanNya. 6 Itu
sebabnya seorang pelacur yang memberi minum anjing,
diampunkan dosanya dan masuk syurga. 7 Pembunuh yang
membunuh 100 orang dalam perjalanan taubat,
diampunkan dosanya. 8 Begitu besar rahmat Allah SWT.
Sedangkan kita selalu mengedepankan dakwah
“neraka…neraka”. Seolah-olah kitalah Bosnya. Bukan kita
yang memutuskan, karena Allah SWT yang memutuskan
(DIA bosnya). Tidak seseorang masuk syurga karena amal,
melainkan karena Rahmat-Nya. Sabda Rasullullah SAW:
6
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, ia berkata, “Tatkala Allah menciptakan makhluk-Nya,
Dia menulis dalam kitab-Nya, yang kitab itu terletak di sisi-Nya
di atas ‘Arsy, “Sesungguhnya rahmat-Ku lebih mengalahkan
)kemurkaan-Ku.” (HR. Bukhari no. 7404 dan Muslim no. 2751
ﻏ ِﻔ َر ﺳﻠﱠ َم ﻗَﺎ َل ُ ﻋﻠَ ْﯾ ِﮫ َو َ �ُ َ ﺻﻠﱠﻰ ﱠ �ِ َ ﺳو ِل ﱠ �ُ َﻋ ْﻧﮫُ َﻋ ْن َر ُ ﻲ ﱠ ﺿ َ َ ٦ﻋ ْن أَﺑِﻲ ھ َُرﯾ َْرةَ َر ِ
ت ُﺧﻔﱠ َﮭﺎ ش ﻓَﻧَزَ َﻋ ْ ط ُ ْ ُ
ث ﻗَﺎ َل ﻛَﺎ َد ﯾَ ْﻘﺗُﻠﮫُ اﻟﻌَ َ ﻲ ٍ ﯾَﻠ َﮭ ُْ ب َﻋﻠَﻰ َرأ ِس َر ِﻛ ّ ْ ت ﺑِﻛ َْﻠ ٍ ﺳ ٍﺔ َﻣ ﱠر ْ ِﻻ ْﻣ َرأَةٍ ُﻣ ِ
وﻣ َ
ﺎء ﻓَﻐُ ِﻔ َر ﻟَ َﮭﺎ ِﺑذَﻟِكَ ت ﻟَﮫُ ِﻣ ْن ْاﻟ َﻣ ِ ﺎرھَﺎ ﻓَﻧَزَ َﻋ ْ ﻓَﺄ َ ْوﺛَﻘَﺗْﮫُ ِﺑ ِﺧ َﻣ ِ
َ َ َ
ﺳﺄ َل َﻋ ْن أ ْﻋﻠ ِم أ ْھ ِل َ ﺳﺎ ﻓَ َ ْ ً
َ ۷ﻛﺎنَ ﻓِﯾ َﻣ ْن َﻛﺎنَ ﻗَ ْﺑﻠ ُﻛ ْم َر ُﺟ ٌل ﻗَﺗَ َل ﺗِ ْﺳﻌَﺔ َوﺗِ ْﺳﻌِﯾنَ ﻧَﻔ ً َ
ﺳﺎ ﻓَ َﮭ ْل ﻟَﮫُ ِﻣ ْن ﺗ َْو َﺑﺔٍ؟ ﻓَﻘَﺎلَ: ب ﻓَﺄَﺗَﺎهُ ﻓَﻘَﺎ َل ِإﻧﱠﮫ ُ ﻗَﺗ َ َل ﺗِ ْﺳ َﻌﺔً َوﺗِ ْﺳﻌِﯾنَ ﻧَ ْﻔ ً ض ﻓَ ُد ﱠل َﻋﻠَﻰ َرا ِھ ٍ ْاﻷ َ ْر ِ
ﻋﻠﻰ َر ُﺟ ٍل َﻋﺎ ِﻟ ٍم ﻓَﻘَﺎ َل إِﻧﱠﮫ ُ ﻗَﺗَ َل َ ض ﻓَ ُد ﱠل َ َ ْ
ﻋ ْن أ ْﻋﻠ ِم أ ْھ ِل اﻷ ْر َِ َ َ ﺳﺄ َل َ َ ُ ً
ﻻَ .ﻓَﻘَﺗَﻠﮫ ُ ﻓَ َﻛ ﱠﻣ َل ﺑِ ِﮫ ِﻣﺎﺋَﺔ ﺛ ﱠم َ َ
ض ط ِﻠ ْﻖ إِﻟَﻰ أ َ ْر ِ ِﻣﺎﺋَﺔَ ﻧَ ْﻔ ٍس ﻓَ َﮭ ْل ﻟَﮫُ ِﻣ ْن ﺗ َْوﺑَﺔٍ؟ ﻓَﻘَﺎلَ :ﻧَ َﻌ ْمَ ،و َﻣ ْن ﯾَ ُﺣو ُل ﺑَ ْﯾﻧَﮫُ َو َﺑ ْﯾنَ اﻟﺗﱠ ْوﺑَ ِﺔ ،ا ْﻧ َ
ض ﺿكَ ﻓَﺈِﻧﱠ َﮭﺎ أَ ْر ُ ﺳﺎ ﯾَ ْﻌﺑُدُونَ ﷲَ ﻓَﺎ ْﻋﺑُ ِد ﷲَ َﻣﻌَ ُﮭ ْم َوﻻَ ﺗ َْر ِﺟ ْﻊ إِﻟَﻰ أَ ْر ِ َﻛذَا َو َﻛذَا ﻓَﺈ ِ ﱠن ﺑِ َﮭﺎ أُﻧَﺎ ً
اﻟرﺣْ َﻣ ِﺔت ﻓِﯾ ِﮫ َﻣﻼَﺋِﻛَﺔُ ﱠ ﺻ َﻣ ْ ﺎﺧﺗَ َ ْ
اﻟط ِرﯾﻖَ أَﺗَﺎهُ اﻟ َﻣ ْوتُ ﻓَ ْ ف ﱠ ﺻ َ طﻠَﻖَ َﺣﺗﱠﻰ ِإذَا ﻧَ َ ﺳ ْوءٍ .ﻓَﺎ ْﻧ َ َ
ت َﻣﻼَﺋِﻛَﺔُ اﻟرﺣْ َﻣ ِﺔَ :ﺟﺎ َء ﺗ َﺎﺋِﺑًﺎ ُﻣ ْﻘﺑِﻼً ﺑِﻘَ ْﻠﺑِ ِﮫ إِﻟَﻰ ﷲَِ .وﻗَﺎﻟَ ْ ُ
ب ﻓﻘﺎﻟت َﻣﻼﺋِﻛَﺔ ﱠ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ
َو َﻣﻼ ِﺋﻛَﺔ اﻟﻌَذا ِ َ
ﺳوا ﻲ ﻓَ َﺟﻌَﻠُوهُ ﺑَ ْﯾ َﻧ ُﮭ ْم ﻓَﻘَﺎلَ :ﻗِﯾ ُ ٍّ ﻣ
ِ د
َ آ ة
ِ ور
َ ﺻُ ﻲ ﻓ
ِ كٌ َ ﻠ ﻣ
َ م
ْ ُ
ھ َﺎ ﺗَ ﺄَ ﻓ . ﱡ
ط َ ﻗ ا ْر
ً ﯾ ﺧَ ل ْ ﻣ
َ ﻌ
ْ ﯾ
َ بِ :إﻧﱠﮫ ُ ﻟَ ْم ْاﻟﻌَذَا ِ
ض اﻟﱠ ِﺗﻲ ﺳوهُ ﻓَ َو َﺟدُوهُ أ َ ْدﻧَﻰ ِإﻟَﻰ ْاﻷ َ ْر ِ ﺿﯾ ِْن ﻓَﺈِﻟَﻰ أ َ ﱠﯾ ِﺗ ِﮭ َﻣﺎ َﻛﺎنَ أ َ ْدﻧَﻰ ﻓَ ُﮭ َو ﻟَﮫُ .ﻓَﻘَﺎ ُ َﻣﺎ َﺑﯾْنَ ْاﻷ َ ْر َ
َ ْ َ َ
ﺳنُ :ذ ِﻛ َر ﻟَﻧَﺎ أﻧﱠﮫُ ﻟَ ﱠﻣﺎ أﺗَﺎهُ اﻟ َﻣ ْوتُ ﻧَﺄى ُ ْ
اﻟرﺣْ َﻣ ِﺔ .ﻗَﺎ َل ﻗَﺗ َﺎ َدةُ :ﻓَﻘَﺎ َل اﻟ َﺣ َ ُ
ﺿﺗْﮫ ُ َﻣﻼَﺋِ َﻛﺔ ﱠ أ َ َرا َد ﻓَﻘَﺑَ َ
ﺻد ِْر ِهِﺑ َ
6
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
َو َﻻ أَﻧَﺎ،ﺎر ُ َو َﻻ ﯾ ُِﺟ،َﻋ َﻣﻠُﮫُ ْاﻟ َﺟﻧﱠﺔ
ِ ﯾرهُ ِﻣنَ اﻟﻧﱠ َ َﻻ ﯾُد ِْﺧ ُل أ َ َﺣدًا ِﻣ ْﻧﻛُ ْم
ِ�إِ ﱠﻻ ﺑِ َر ْﺣ َﻣ ٍﺔ ِﻣنَ ﱠ
“Tidak ada amalan seorangpun yang bisa memasukkannya
ke dalam surga, dan menyelematkannya dari neraka.
Tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah”
(HR. Muslim no. 2817).
7
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
1. Hendaklah kita perbetulkan dakwah kita.
َ ۚ ﻏ ْو
ت اﺟﺗ َ ِﻧﺑُوا ﱠ
ُ اﻟطﺎ ْ � َو ُ َوﻟَﻘَ ْد َﺑ َﻌﺛْﻧَﺎ ِﻓ ْﻲ ُﻛ ِّل ا ُ ﱠﻣ ٍﺔ ﱠر
َ ﺳ ْو ًﻻ اَ ِن ا ْﻋﺑُدُوا ﱣ
ﻋﻠَ ْﯾ ِﮫ اﻟﺿ ٰﱠﻠﻠَﺔُ ۗ ﻓَ ِﺳﯾ ُْر ْوا ِﻓﻰ ْ �ُ َو ِﻣ ْﻧ ُﮭ ْم ﱠﻣ ْن َﺣﻘﱠ
َ ت ﻓَ ِﻣ ْﻧ ُﮭ ْم ﱠﻣ ْن َھ َدى ﱣ
َﻋﺎﻗِ َﺑﺔُ ْاﻟ ُﻣ َﻛ ِذّ ِﺑﯾْن
َ َْف َﻛﺎن ُ ض ﻓَﺎ ْﻧ
َ ظ ُر ْوا َﻛﯾ ِ ْاﻻَ ْر
9
(QS. An Nisa’:171), (QS. Ibrahim:52), (QS. An Nahl;22), (QS. Al
Kahfi:110), (QS. Al Anbiya’:108), (QS. Al Hajj:34), (QS. Fushilat:6)
10
Pondasi awal beragama adalah mengenal Allah terlebih dahulu
8
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang
mendustakan (rasul-rasul). (QS An-Nahl (16) : 36)
11
(QS. Al Baqarah: 163)
9
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
juga mengajar tentang ketuhanan. Saat kita berkata
tentang ketuhanan, kita berbicara tentang common
ground, artinya suatu hal mendasar yang ada pada semua
agama, bisa kita perbincangkan dengan mereka.
Akan tetapi, jika kita berdakwah Islam sebagai
sebuah lembaga, atau tatanan hukum, maka akan banyak
pertentangan. Karena orang-orang merasa asing. Sebab,
dahulu agama-agama itu tidak bernama.
Agama Islam diberi nama pada akhir akhir masa
Rasulullah SAW dengan turunnya ayat terakhir surat Al-
Maidah ayat 3 12
12
(QS. Al Ma’idah:3)
10
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
Sikap kita, jika Salafi, Ahlus Sunnah (Syafii, Hanafi,
Maliki, Hanbali, dst….), atau Syiah sekalipun, jika
memiliki aqidah yang benar maka kita benarkan mereka.
(Karena kita dakwah mengenai ketuhanan, bukan
mengenai mazhab).
Betulkan dakwah kita dahulu, dakwahkan
awaluddin makrifatullah (Ajarkan tentang ketuhanan,
tentang Allah SWT, bukan tentang mazhab), jika kita ingin
terhindar dari bencana.
11
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah
dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat
dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa
yang mendapat petunjuk (Surat An-Nahl, Ayat 125).
13
(QS. Al Baqarah:205)
14
(QS. Al Baqarah:191)
15
(QS. At Takwir: 8-9)
16
(QS. Al Baqarah:206).
17
(QS. Al Alaq: 1-5)
12
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
Kita harus beritahukan kepada golongan yang
radikal, agar mereka berdakwah dengan bijaksana. Bukan
dengan memaki, bukan dengan membunuh. Berdakwahlah
dengan Iqra’, dengan ilmu. Tidak perlu berdakwah dengan
pedang. Tunjukkan Tuhan kita yang pengasih penyayang.
Karena rahmat Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT tidak
membenci dan menganiaya hamba-Nya. Perjalanan
masing-masing telah dipermudahkan menuju apa yang
telah ditakdirkan bagi mereka, dan rahmat-Nya
mendahului kemurkaan-Nya.
Pahamkan, bahwa kita tidak memiliki rahmat
sebagaimana Allah SWT, maka tidak layak bagi kita
menghakimi dan men-judge orang lain masuk neraka.
Kedudukan Ahli Sufi tidak dalam posisi menetapkan,
tetapi menyerahkan semua keputusan kepada Allah SWT,
bahkan nasib kita sendiripun kita tidak tahu dan tidak ada
jaminan. Allah SWT boleh berkata seperti itu
(mengancam, menyiksa dan lain sebagainya) karena Allah
SWT memiliki rahmat yang luas dan tidak pernah zalim.
13
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
3. Betulkan pemahaman para imigran Islam.
Kabarkan kepada Imigran Islam untuk dapat
harmoni (berdamai) di tempat baru mereka. Beritahu
kepada imigran Islam yang lari ke negara Eropa bahwa,
jika Allah SWT mau menyelamatkan agama maka Allah
SWT akan mengarahkan mereka untuk migrasi ke negara-
negara Islam. Akan tetapi, mengapa mereka dilarikan ke
negara-negara Barat? Karena Allah SWT tidak ingin para
imigran Islam dibelenggu dengan pahaman-pahaman yang
tidak bisa diterima (ta’ashub mazhab, pandangan radikal,
dan sebagainya).
Para imigran Islam harus bersatu atau melebur
(bersinergi) dengan mereka. Seumpama kita adalah tamu,
tidak bisa kita bertindak dengan semau kita, melainkan
kita harus menghormati adat istiadat setempat. Jika kita
tidak melakukan itu, maka kita mendapatkan kesulitan
bagi para imigran untuk dapat harmoni dengan orang-
orang di negara yang sudah menampung mereka.
Contohlah negara-negara yang harmoni antara orang-
orang muslim dengan non muslim.
Dahulu orang-orang Eropa membuka pintu, akan
tetapi karena ketertutupan para imigran maka mereka
14
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
menutup pintu. Jika kita bisa membuka diri dan harmoni,
niscaya Islam akan berkembang pesat di sana.
Kita menggalakkan (mendorong) mereka untuk
belajar, mempelajari engineering, ilmu-ilmu mereka,
sampai Islam diterima dengan baik, dan orang-orang tidak
membenci Allah SWT.
Ada pernyataan yang dijadikan acuan bagi Ahli Sufi
untuk menangkal pandangan yang tidak baik tentang Allah
SWT, untuk mempertahankan bahwa Allah SWT Maha
Pengasih Penyayang18 dan tidak menzalimi siapapun 19
(Untuk menjaga marwah Allah SWT).
18
(QS.Al A’raf:156), (QS.Al Baqarah:171, 182,192, 199, 218, 226)
19
(QS.Yunus:44), (QS.An Nisa’:40)
20
(QS. Al An’am:32), (QS.Al Ankabut :64), (QS. Adh Dhuha:4)
21
(QS. Al Anbiya’:83), (QS. An Nisa’:163), (QS. Shad :41)
15
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
Yakub AS, semua dihilangkan, anaknya dijauhkan, lalu
pada akhirnya semua dikembalikan. 22
Mengapa seperti itu? Itulah senda gurauan illahi. 23
Stephen Hawkings juga mengatakan bahwa hidup ini
adalah soap opera. Drama.
Semua hidup mengikut script mereka masing-
masing, 24 dan mendapat ganjaran di kampung akhirat. 25
Dia-lah yang mengilhamkan kebaikan dan kefasikan. 26
Pahamkan orang-orang di luar Islam bahwa ini semua
adalah script, masing-masing berlakon mengikut cerita
masing-masing, dan Tuhan kita adalah Maha adil. 27
Sebagai Ahli Sufi, jika ada yang tidak menerima
pandangan bahwa semua ini adalah script dan semua akan
mendapat ganjaran yang baik di kampung akhirat, maka
kita katakan untuk “jangan memutuskan”, 28 serahkan
semua penghakiman pada Allah SWT.
22
(QS.Yusuf:6, 38, 68), (QS. Al Ankabut:27), (QS. Al Anbiya’:72)
23
(QS. Al An’am:32)
24
(QS. Al Isra’:13)
25
(QS.Yusuf:57)
26
(QS.As Syams :8)
27
(QS. Ar Rahman:7)
28
(QS. Al Muddatstsir:18-20)
16
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah
Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (Surat Al-Ma'idah,
Ayat 118).
C. Tanya Jawab
Taufiqurrahman: Jika menurut Ahli Sufi, selama ini
dakwah yang disampaikan Ahli Syariat hanya sebatas
dakwah mazhab Ustadz?
Ust Hussien: benar, karena itulah Ahli Syariah tidak
berani menyeberang sungai dan masuk kepada
perkampungan kafirun untuk berdakwah. Karena akan
disoal mengenai ini. Kita lihat, yang banyak berdakwah
adalah orang kafir kepada perkampungan Islam. Ini yang
kita sedihkan, kita inginkan Ulama Syariah bangun dan
proaktif dalam perkara ini, untuk menjaga nama baik
agama dan Tuhan kita.
Taufiqurrahman: berarti apakah jika Ahli Syariat tidak
bangun, apakah corona akan tetap ada Ustadz?
Ust Hussien: insyaAllah akan berkurangan corona ini, dan
kita mintakan agar kuliah ini disebarkan ke merata dunia
supaya orang-orang menjadi sadar.
Taufiqurrahman: adakah kaitan corona ini dengan
demografi di syarahan Ustadz?
Ust Hussien: dengan ini akan dipercepat kehilangan
orang-orang yang tidak beriman. Tetapi bukan itu saja
17
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff
tujuannya. Karena yang terkena efek corona ini dua-dua
orang beriman maupun tidak beriman. Tetapi dampaknya
banyak dirasakan oleh orang orang Barat, sehingga
demografi lebih cepat penyebarannya.
18
Kuliah “Ahli Sufi” Ke- 2
Oleh :
Ustadz Hj. Hussien Bin Abdul Latiff