Penyelesaian:
4 Hidraulik gradient = L/12 , dimana Hidraulik gradient = D - a dan L = panjang lantai bendung
L = 12 . Hidraulik gradient
12 x (5.65 - 0,54) = L + 1 + 1,35 +2+1.5+2.5+4.5+0.41+1,50+ 5.70+ 0,9 + 0,50+2
61.33612286 = L + 23.86
L = 37.4761
Tek. Di huu bendung 1/2 ɣ H2 = 8 3.78
0 -1.25
m2 ton
1.37 3.63 2 9.95 7.575
1/4 * 3.14*1.37^2 1.473367 2 2.95 7.575
1/8*3.14*(1.37*2)^ 2.946733 2 5.89 6.27
1/2*3.2*1.94 3.104 2 6.21 5.65
1.26 *1/2*1.94 1.2222 2 2.44 6.27
1/2*3.2*3.2 5.12 2 10.2 3.89
2.12 * 1.75 3.71 2 7.42 1.935
1/2 * 2.12 * 1.06 1.1236 2 2.25 1.06
22.3299 2 47.346
2 0.00
bangunan perengkapan
Q pengambilan
Q max = 800 m3/dt
Q intake = 10 m3/dt
Q min = 8 m3/dt , karena < Q intake maka perlu bangunan penangkap/ supesi ban
1.37 0.685
2.69
1.82
v 5.75 5.65
4.00
1.08
a e
d4.00 5.65 0.54
1.00
atas dasar sungai b c l
2.00
L 1.35
i
f y V 0,548
1,0 g h k
0
1.50 0.50
1
1
m C = 12 1
m el bendung = 5.75 1
el hil kolam olak 1
0.548
5.202 1
1
62.424 1
Panjang rembesan ∆x Hx Px
Titik Garis
V H/3 LK
(m) (m) (m) (m) (m)
imana Z = Ho a 0 0 4 4
1
b 1 0.390052 5 4.609948
0.456667
c 1.456667 0.568176 5 4.431824
1
d 2.456667 0.958229 4 3.041771
lantai bendung 1.006667
e 3.463333 1.350882 4 2.649118
3.98
f 7.443333 2.903291 6.202 3.298709
0.41
g 7.853333 3.063212 6.75 3.686788
0.5
h 8.353333 3.258238 6.75 3.491762
1.916667
i 10.27 4.005839 6.35 2.344161
58.62 0.9
y 11.17 4.356886 7.202 2.845114
0.166667
k 11.33667 4.421895 7.202 2.780105
2
75.34247 l 13.33667 5.202 5.202 0
22.3215 9.29 4.046667 13.33667
36.95203 12.14
35.0752 21.43
15.32639 Teori Lane : ( LV + 1/3 . LH ) > C. ΛH
39.8336 L + 21.43 >C * 62.424
14.3577 L > 40.994
2.382032
241.5909
H H
x = ( ).Lx dan Px = Hx - x = Hx – ( ).Lx
L L
DH = 5.202
𝑃_𝑥 = 𝐻_𝑥 − ∆ 𝑋
∆H/ΣL = 0.390052
((2.344+2*3.492))*5.75
3.063514
((2*2.344+3.492))*5.75
2.686486
5.75
((2*2.344+2.845))*0.5)
0.241954
((2.344+2*2.845))*0.5)
0.258046
0.5
Tekanan sedimen €
Tekanan sedimen (E) adalah gaya akibat adanya sedimen yang tertahan didepan bendung atau pintu-pin
1 sin
E 1 / 2. sub .h 2 .
1 sin
E = Tekanan sedimen
ɣ sub = berat jenis sedimen – berat jenis air
h = tinggi sedimen
Ф = sudut lereng alam sedimen
ɣ sub = berat jenis sedimen – berat jenis air = 1,80 - 1 = 0,80 t/m 3
Ф = sudut lereng alam sedimen = 35 o
1 sin
E 1 / 2. .h 2 . -0.428183
1 sin
sub
((2.649+2*3.298)*3.98)/((2.649+3.298)*3)
2.06239
((2*2.649+3.298)*3.98)/((2.649+2*3.298)*3)
a
a 2b H 1.91761
h1 h1 = ( ) 3.98
ab 3
H
h2 2a b H
h2 = ( ) ((3.299+2*3.87)*0.41)/((3.299+3.87)*3)
b ab 3 0.210443
((2*3.299+3.87)*0.41)/((3.299+3.87)*3)
((2*4.610+4.432)*1.37)/((4.610+4.432)*3) 0.199557
0.41
((4.610+2*4.432)*1.37)/((4.610+4.432)*3)
((2.344+2*2.845)*0.90)/((2.344+2.845)*3)
0.461947
((2*2.344+2*2.845)*0.90)/((2.344+2.845)*3)
((2.649+2*3.042)*3.02)/((2.649+3.042)*3) 0.438053
0.9
((2*2.649+3.042)*3.02)/((2.649+3.042)*3)
((2.344+2*3.492))*5.75)/((2.344+3.492))*3)
((2*2.344+3.492))*5.75)/((2.344+3.492))*3)
((2*2.344+2.845))*0.5)/((2.344+2.845))*3)
((2.344+2*2.845))*0.5)/((2.344+2.845))*3)
) Px Wx
W
Gaya-gaya yang bekerja pada tubuh bendung dan mempunyai arti penting dalam perencanaan menurut KP-02 adal
- Tekanan air (luar dan dalam) (W)
- Tekanan sedimen € E W1
- Gaya gempa (K) K
W2
- Berat sendiri bendung (G) G
W3 W4
- Reaksi pondasi (U)
U1
U2
Tinggi tekan dari titik awal pondasi bendung sampai ke titik ahlir bendung
Panjang rembasan ke arah vertikal (V), nilainya sama dengan tinggi vertikal pondasi bendung
Panjang rembasan ke arah horizontal (H/3) sama dengan 1/3 panjang horzontal pondasi bendung
Panjang total rembesan dari setiap titik dari bentuk pndasi bendung LK x = (Vx + Hx/3)
tipe tanah lokasi bendung tanah keras dan padas sehingga menggunakan
Nilai CL (KP…...) unt kerikil halu 4
Elevasi bendung 53
Elevasi hilir bendung 57
Beda energi di hulu dan hilir bendunghilir bendung
DH = 160-157 = -4
panjang lantai vertikal SLV = 1+2+1 = 4
panjang lantai horizontal SLH = 1.4+3.5 = 4.9
Teori Lane : ( LV + 1/3 . LH ) > C. ΛH
1
LV . L H CL Tabel
CL 3
LK ≥ ∆𝐻
H H
1
4 .4,9 -1.408333333 ≥ CL Tabel
3 5,64
CL 1,88 1,6 OK
3 3
Catatan:
CL dianggap 100%, jika tidak dibuat pipa drain, tidak dibuat jaringan aliran dan tidak dilakukan penyeldikan mode
CL dianggap 80%, jika ada pipa drain, tetapi tidak ada penyelidikan model maupun jaringan aliran
CL dianggap 70%, jika semua tercakup
Panjang rembesan ∆x Hx
Titik Garis
V H/3 LK
1 0.000 0.000 13.000
1-2 0.000 0.000
2 0.000 0.000 18.000
2-3 2.000 0.667
3 0.667 -0.096 18.000
3-4 0.000 0.000
4 0.667 -0.096 16.000
4-5 1.500 2.000
5 2.667 -0.383 16.000
5-6 0.000 0.000
6 2.667 -0.383 17.500
6-7 0.500 2.500
7 5.167 -0.743 17.500
7-8 2.000 2.667
8 7.833 -1.126 16.500
8-9 0.000 0.333
9 8.167 -1.174 18.500
9-10 7.500 0.667
10 18.500
13.500 8.833 27.833 3,00
H H
x = ( ).Lx dan Px = Hx - x = Hx – ( ).Lx
L L
DH = 160-157 = -4
𝑃_𝑥 = 𝐻_𝑥 − ∆ 𝑋
∆H/ΣL = -0.143713
Tekanan sedimen €
Tekanan sedimen (E) adalah gaya akibat adanya sedimen yang tertahan didepan bendung atau pintu-pintu
1 sin
E 1 / 2. sub .h 2 .
1 sin
E = Tekanan sedimen
ɣ sub = berat jenis sedimen – berat jenis air
h = tinggi sedimen
Ф = sudut lereng alam sedimen
ɣ sub = berat jenis sedimen – berat jenis air = 1,80 - 1 = 0,80 t/m 3
Ф = sudut lereng alam sedimen = 35 o
1 sin -0.428183
E 1 / 2. sub .h 2 .
1 sin
1.428183 0.400381087599656 0.160152
0.571817
E = 1/2 . 0,80 . 12 ( 0.578/1.4218 ) = 0,160 ton
y = (1/3 . 1 + 2 + 1 ) = 3,33 m terhadap titik 0
M = E . Y = 0,160 x 3,333 0.53328 terhadap titik 0
0
g) Kontrol Stabilitas
Jumlah gaya horisontal dimana E gaya sedimen
ΣH = E + K + W K gaya gempa
8.03 W gaya air
Jumlah momen horisontal
ΣMx = ΣMH = Mx1 + Mx2 + Mx3 (ton.m) Mx1 = momen akbat gaya sedimen E
= 0,53328+6,237+7,972 7.096 Mx2 = momen akbat gaya gempa K y
Maka y = ΣMH/ΣH = 12,185/6,9328 = 1,757 m Mx3 = momen akbat gaya air terhad
ΣMx = ΣMH = Mx1 + Mx2 + Mx3
Jumlah gaya vertikal
ΣV = G - U = 36.11 dimana G 45.10 ton/m
U 8.986
Jumlah momen vertikal
ΣMy = ΣMV = My1 + My2 = -129,03 + 22,613 = -106.417153333333 ton.m
Maka x = ΣMV/ΣV = -106,417/36,11 = -2.94669265836151 m
Mo = ΣMH +ΣMV = 14,742 – 106,417 = -99.3211959223007 ton.m
Tugas 3.1: contoh tersebut diatas ternyata belum aman terhadap gelincir, maka rancang ul
Tugas 3.2: kontrollah stabilitas bendung seperti Gambar 3.33 di halaman 75 buku ini, kump
gaya sendiri
arapkan mampu menahan rembesan air akibat perbedaan tinggi energi air
W4
Material
45o maka LH ini dianggap sebagai Lv, angka perbandingan C.LH = LV atau LH = 1/3 . LV
Pasir amat halus 8,5 18
asi bendung
pondasi bendung
Tekanan air luar (W), adalah tekanan air yang bekerja pada permukaan luar, gaya hidrostatis i
W = ½.ɣw.h2
W = Tekanan air
ɣw = berat jenis air
h = tinggi air
Tekanan air dalam (U) adalah tekanan air yang bekerja pada dasar bendung, dan bekerja kear
penurunan
Px
V Mo V 6.e
13.000 t atau t (1 )
L.B L.B L.B
18.000 t
dimana:
18.096 = Daya dukung tanah (kg/cm2)
ΣV = Jumlah semua gaya vertikal
16.096 ω = 1/6 bl2dan Mo = ΣMH - ΣMV
L = Panjang dasar bendung terkontrol
16.383 B = Lebar dasar bendung terkontrol
e = Eksetrisitas kern yang terjadi.
17.883
18.243
17.626
19.674
18.500 Lh
0
Px Wx 0
W
7.5
8
1
Momen My
Momen My
a
a 2b H
h1 h1 = ( )
ab 3
H
h2 2a b H
h2 = ( )
b ab 3
1.109
Momen Mx
(ton.m)
0.083
E W1
5.821
W2
0.913 G
W3 W
-0.255
U1
6.563 U2
4.9
hadap gelincir, maka rancang ulang bendung tersebut, kumpulkan 1 minggu lagi.
33 di halaman 75 buku ini, kumpulkan 2 minggu lagi.
Tabel 3.1. Koefisien Creep ratio Lane dan Bligh
C Lane C Bligh
mukaan luar, gaya hidrostatis ini selalu bekerja tegak lurus pada bidang kontak
ar bendung, dan bekerja kearah atas, istilah umumnya sebagai gaya uplift pressure (U)
K
G
W4
U2