Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANDIRI

KEPERAWATAN ANAK

“KASUS LEUKIMIA”

DISUSUN OLEH

NAMA : SERLINAWATI DJOHAR

NIM : 18144010081

SEMESTER : IV/ KEPERAWATAN B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TERNATE

PROGRAM STUDI D-III KEPERWATAN

TAHUN 2020
KASUS

An. Adi n, Agama islam, alamat tinggal Jl.belakang kampus Poltekkes ternate, kelas 2 SD,
masuk RS tanggal 12/04/2020. Klien masuk RS dengan keluhan sesak nafas, demam, sakit
kepala, lemah, nyeri tulang dan sendi. Saat pemeriksaan didapatkan : menggunakan otot bantu
nafas, CRT <3 detik, konjungtiva anemis, akral dingin, BB klien turun, mual (+) dan muntah (+).
Selain itu terdapat pembesaran limfa (spelomegali) Dn hati (hepatomegali). Dari hasil
pemeriksaan TTV diperoleh :TD 80/50 mmHg, Nadi 80x/menit, RR 37x/menit, Suhu 38,6 C.
Dari hasil pemeriksaan laboraturium didapatkan hasil lab : Hb 6,7 gr/dl, Leukosit 70.500 m³,
Trombosit 44.000 ml³.

Akut Leukimia Limpositik

PENGKAJIAN :

1. Identitas : -
2. Keluhan Utama

Sesak nafas
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan sesak napas, sesak bertambah berat kalau anggota tubuhnya
banyak beraktifitas, sesak dirasakan seperti ada sumbatan dijalan nafasnya, sesak disertai
dengan demam, sakit kepala, lemah, nyeri tulang dan sendi, sesak sering terjadi terutama
pada siang hari.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini.
5. . Pemeriksaan fisik
a. Tanda-tanda fital
TD : 80/50 mmHg
N : 80x/I
RR : 37x/I
S : 38,60C
b. Head to toe
1) Keadaan umum : sadar/compos mentis
2) Kepala : Lingkar kepala : 35 cm
3) Rambut : Bersih, warna hitam, tekstur kasar
4) Mata : Sklera normal, konjungtiva anemi, pupil isokor
5) Telinga : Simetris, bersih, pendengaran baik
6) Hidung : Simetris, dan bersih
7) Mulut : Kotor, mukosa kering
8) Leher : Simetris, dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
9) Dada/pernafasan
Inspeksi : Simetris, pernafasan, menggunakan otot bantu
Palpasi : Tidak teraba masa, tidak ada benjolan dithorax dan aksila
Perkusi : Sonor
Auskultasi : vesikuler, rhonci (-),whizeeng(-)
10) Jantung
Inspeksi : Iktus cordis di RIC V
Auskultasi : Tidak terdengar bunyi tambahan
Palpasi : Tidak ada pengbengkakan,tidak ada nyeri saat dipalpasi
Perkusi : Pekak
11) Paru-paru
Inspeksi : simetris
Palpasi : Fremitus kiri=kanan
Perkusi : -
Auskultasi : Vesikuler
12) Abdomen
Inpeksi : Simetris
Auskultasi : Terdengar suara bising usus
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
1) Ekstremitas        : Nyeri tulang dan sendi (karena infiltrasi sumsum tulang oleh sel-
sel leukemia
13) Genitalia : Bersih
ANALISA DATA

NO  Data Subjektif dan Objektif  Etiologi  Masalah


1.  Ds : Eritrosit ↓ Sesak nafas
 Klien mengatakan sesak ↓
napas yang tidak tertahan Hb ↓
sejak 2 hari yang lalu. ↓
Do : Komponen
 Klien tampak sesak pengangkut O2 ↓
 Klien tampak menggunakan ↓
otot bantu pernapasan Ketidakseimbangan
 RR : 37 x/menit perfusi jaringan
 TD : 80/50 mmHg
 konjungtiva tampak anemis
 CRT <3 detik
 akral klien teraba dingin
 Nyeri tulang dan sendi
(karena infiltrasi sumsum
tulang oleh sel-sel leukemia
 Hb : 6,7 gr %
2. Ds : Proses inflamasi
 klien mengatakan demam ↓
 Klien mengatakan tidak Pirogen endogen dan
enak badan eksogen Demam
 Klien mengatakan tidak ↓
nyaman (gerah) Angiotensi 1
Do : ↓
 klien tampak demam Angiotensi 2
 klien tampak berkeringat ↓
 tubuh klien teraba hangat ↑ set poin Hipotalamus
 S : 38,6 0C ↑
 leukosit: 16.500 ml3 Hipertermi
3. Ds : Masuknya sel leukosit ketidakseimbangan nutrisi
 klien mengatakan tidak ada GIT : kurang dari kebutuhan
nafsu makan sejak 5 hari ↓ tubuh
yang lalu ↑ asam lambung
 Klien mengatakan BB ↓
sebelum sakit 60 kg Mual dan Muntah
Do : ↓
 badan klien tampak kurus Asupan makanan
 klien tampak lemah kurang dari RDA
 mukosa bibir klien kering ↓
 BB klien turun 3 kg sejak BB menurun
sakit
 BB saat pemeriksaan 57 Kg
 makan yang dihabiskan
hanya ¼ porsi
 mual (+)
 muntah (+)
4. Ds : - Kemoterapi/terapi Kerusakan integritas kulit
Do : turgor kulit jelek radiasi

3.2 Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

NO  Diagnosa Tujuan  Intervensi  Rasional 


Keperawatan 
1.  Gangguan Tujuan : Mandiri :  Dengan mengetahui    
perfusi jaringan Setelah  Kaji    yang    men
penyebab
(perifer) diberikan dasari dan
berhubungan tindakan banyaknya darah perawat    dapat
dengan keperawatan yang keluar
mengkaji dan
penurunan selama 3 x 24  Kaji TTV
komponen jam,  Bantu    klien    un menghilangkan
pengangkut O2 diharapkan tuk meninggikan
penyebab. Banyaknya
perfusi posisi kepala lebih
jaringan tinggi daripada darah yang
perifer badan
dikeluarkan dapat
kembali Kolaborasi :
efektif dengan  Pemberian O2 diberikan intervensi
Kriteria hasil: sesuai indikasi
yang tepat
 Kulit
membran  Untuk    menentukan
mukosa intervensi selanjutnya
tidak pucat  Posisi kepala lebih
 Saturasi tinggi kira- kira 30 –
oksigen 450 dapat
normal (97 mempertahankan
%) masukan O2 yang
adekuat, agar
 Capillary kebutuhan tubuh
refill normal terhadap O2 dapat
(2 – 3 detik) terpenuhi
 Intake dan Kolaborasi :
output  Pemberian    O2    sesua
seimbang i indikasi dapat
memenuhi kebutuhan
O2 klien
2. Hipertermi Setelah Mandiri :
berhubungan dilakukan 1. Pantau suhu tubuh 1. Suhu 38 sampai 41,1
dengan proses tindakan pasien perhatikan adanya menujukan adanya
inflamasi keperawatan mengiggil/diafores. infeksius akut.
penyakit selama 2 x 24 2. Suhu ruangan /jumlah
jam 2. Pantu suhu selimut harus di ubah
diharapkan lingkungan,batasi/tambah untuk mempertahankan
suhu tubuhkan linen tempat tidur suhu mendekati normal.
klien kembali sesuai indikasi.
normal dengan 3. Dapat membantu
KH : 3. Berikan kompres mengurangi demam,
mandi hangat hindari penggunaan air
penggunaan alkohol. es/aklhokol
Pada daerah frontalis dan mungkinmenyebabkan
 Tidak aksila. kedinginan, peningkatan
mengalami suhu secara actual.
komplikasi 4. Berikan selimut 4. Di gunakan untuk
yang pendingin. mengurangi demam
berhubungan. umumnya lebih besar
 S : 36,5-37,5 dari 39,5°csampai 40°c
0
C. pada waktu terjadi
 Leukosit : 5. Anjurkan klien kerusakan /gangguan
5000- memakai pakaian tipis pada otak.
10000/ml3. dan mudah menyerap
keringat. 5. Dengan pakaian tipis
dan menyerap keringat
maka akan mengurangi
Kolaborasi: penguapan
1. Berikan analgesik
1. Di gunakn untuk
memgurangi demam
dengan aksi sentral nya
kepada hipotalamus.
3. Ketidakseimban Tujuan: Mandiri:
gan nutrisi Setelah  Kaji kebiasaan  Pasien distress
kurang dari melakukan diet, masukan pernapasan akut
kebutuhan tindakan makan saat ini. sering menderita
tubuh keperawatan Catat derajat karena dispnea,
berhubungan selama 3 x 24 kesulitan makan produksi sputum dan
dengan jam obat.
anoreksia diharapkan  Berikan
nutrisi klien perawatan oral  Rasa tak enak, bau
dapat sering dan penampilan
terpenuhi adalah pencegah
secara utama terhadap
adekuat. napsu makan dan
dapat membuat mual
Kriteria Hasil: dan muntah dengan
 Nafsu peningkatan
makan klien kesulitan napas.
meningkat
 Keadaa  Dapat meningkatkan
n umum  Berikan makanan masukan
klien porsi kecil dan
membaik sering.  Metode makanan dan
 Pucat kebutuhan kalori
hilang. didasarkan pada
Kolaborasi: situasi / kebutuhan
 Konsul dengan individu untuk
ahli diet / gizi memberikan nutrisi
untuk memberi maksimal.
makanan yang
mudah dicerna.
4. Kerusakan Tujuan: 1. Berikan perawatan 1. Karena area ini
integritas kulit
pasien kulit yang cemat, cenderung
b.d Terapi
radiasi/kemoter mempertahan terutama di dalam mengalami ulserasi
api
kan integritas mulut dan daerah 2. Untuk merangsang
kulit perianal. sirkulasi dan
2. Ubah posisi dengan mencegah tekanan
sering pada kulit
3. Mandikan dengan air 3. Mempertahankan
hangat dan sabun kebersihan tanpa
ringan mengiritasi kulit
4. Anjurkan pasien untuk 4. Membantu
tidak menggaruk dan mencegah friksi
menepuk kulit yang atau trauma kulit
kering 5. Untuk mencegah
5. Dorong masukan keseimbangan
kalori protein yang nitrogen yang
adekuat negative
6. Pilih pakaian yang 6. Untuk
longgar dan lembut meminimalkan
diatas area yang iritasi tambahan
teradiasi

EVALUASI

1. Anak tidak menunjukkan gejala-gejala infeksi


2. Anak menyerap makanan dan cairan, tidak mengalami mual & muntah
3. Anak dapat beristirahat dengan tenang
4. Anak mengungkapkan masalahnya, seperti rambut rontok, dll

Analisa Masalah yang terjadi dalam kasus.


1. Sesak Nafas
Sesak nafas terjadi karena jumlah sel darah merah (eritrosit) didalam tubuh sedikit,
yang disebabkan karena abnormalnya produksi sel darah putih (leukosit) yang terus
meningkat, membuat produksi sel darah merah terganggu, akibatnya sel darah merah di
dadalam tubuh sedikit, hemoglobin dalam tubuhpun akan berkurang, daya ikat oksigen dan
hemoglobin akan menurun, terjadilah gangguan difusi, oksigen yang sudah masuk ke
alveoli tidak bisa ditangkap/masuk keseluruh tubuh semuanya karena komponen yang
mengikat oksigennya sedikit (hemoglobin), kebutuhan tubuh akan oksigenpun akan tidak
adekuat, sebagai konpensasinya untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen yanga
dekuat tubuh akan meningkatkan/mempercepat pernafasannya, lalu terjadilah sesak
(dypsnoe).

2. Demam
Demam terjadi karena adanya proses inflamasi yang menyebabkan terangsangnya
produksi pirogen endogen dan pirogen eksogen, yang emenyebabkan aktifnya angiotensi I
sehingga mengatifasi prostaglandin di hipotalamus dan mengaktifasi angiotensi II yang
meningkatkan setpoin di hipotalamus, hipotalamus akan menganggap suhu sekarang lebih
rendah dari patokan yang baru, maka akan memicu mekanisme-mekanisme untuk
meningkatkan panas antaralain menggigil, fasokontriksi kulit, dan mekanisme volunter
seperti pigin memakai selimut, sehingga akan terjadi peningkatan produksi panas dan
penurunan pengurangan panas, lalu terjadilah demam.

3. Sakit Kepala
Sakit kepala terjadi karena jumlah sel darah merah (eritrosit) didalam tubuh sedikit,
yang disebabkan karena abnormalnya produksi sel darah putih (leukosit) yang terus
meningkat, membuat produksi sel darah merah terganggu, akibatnya sel darah merah di
dadalam tubuh sedikit, hemoglobin dalam tubuhpun akan berkurang darah yang disuplai ke
otak tidak adekuat, kebutuhan otak akan oksigen dan nutrien tidak terpenuhi, maka sel-sel
otak akan mengadakan metabolism anaerob yang menghasilkan 2 ATP dan molekul asam
laktat yang merangsang aktifitas nyeri.
4. Mual, muntah dan tidak nafsu makan
Ini terjadi karena produksi leukosit yang abnormal, sel leukosit masuk ke GIT,
menyebabkan teraktifasinya asam lambung yang berlebihan sehingga terjadilah mual dan
munta itu yang menyebabkan klien tidak nafsu makan.

5. Nyeri tulang dan sendi


Nyeri tulang dan sendi terjdi karena sel leukosit yang abnormal masuk ke pembuluh
darah lalu masuk ke tulang dan sendi melalui pembuluh perifer, terjadilah respon
inflamasi. Akibat adanya inflamasi dalam tubuh, tubuh merespon dengan cara
mengeluarkan mediator kimia (histamine, bradikinin, dan prostaglandin), reseptor nyeri di
tingkat feriper akan teraktipasi yang disampaikan oleh delta A dan delta C ke dorsal born
di medulla spinalis, dari spinal disampaikan lago oleh traktus spinotalamikus ke thalamus,
lalu masuk ke cortex serebri dan nyeri diperspsikan.

6. CRT > 3 detik, sianosis, dan Akral dingin


Ini terjadi karena jumlah sel darah merah (eritrosit) didalam tubuh sedikit, yang
membuat produksi sel darah merah terganggu, akibatnya sel darah merah di dadalam tubuh
sedikit, darah yang disuplai ke jaringan perifer tidak adekuat terjadilah CRT > 3 detik,
Akibat suplai darah ke tingkat perifer tidak adekuat sehingga menyebabkan kebutuhan
oksigen di tingkat perifer tidak adekuat maka terjadilah sianosi (kebiruan) dan metabolism
tingkat perifer terganggu sehingga menyebabkan akral dingin.
7. Splenomegali (pembesaran limpa)
Pembesaran limpa disebabkan oleh produksi sel-sel darah putih (leukosit) yang
abnormal/berlebihan yang menyebabkan limpa (tempat produksi leukosit) kecapean dan
sebagai proses kompensasi tubuh limpa menebalkan jaringannya, sehingga menyebabkan
splenomegali.
8. Hepatomegali (pembesaran hati)
Pembesaran hati disebabkan oleh produksi sel-sel darah putih (leukosit) yang
abnormal/berlebihan yang menyebabkan hati (tempat produksi leukosit) kecapean dan
sebagai respon kompensasi tubuh hati menebalkan jaringannya, terjadilah splenomegali.

9. Berat badan menurun


Disebabkan karena hilangnya napsu makan akibat mual dan muntah yang
menyebabkan tubuh kekurang nutrien, sebagai kompensasinya supaya kebutuhan nutrien
tubuh tetap terpenuhi, tubuh melakukan katabolisme ( karbohidrat, protein dan lemak)
sehingga cadangan lemak dan protein yang ada dalam jaringan adiposa dan otot berkurang,
sehingga menyebabkan penurunan berat badan.

10. Konjungtiva anemis


Ini terjadi karena jumlah sel darah merah (eritrosit) didalam tubuh sedikit, yang
disebabkan karena abnormalnya produksi sel darah putih (leukosit) yang terus meningkat,
membuat produksi sel darah merah terganggu, akibatnya sel darah merah di dadalam tubuh
sedikit, darah yang disuplai ke jaringan mata tidak salasatunya konjungtiva anemis.

11. Hemoglobin 6,7 gr/dl


Ini terjadi karena adanya sebuah keganasan yang menyerang pusat produksi sel darah
(eritrosit/hemoglobin) yaitu sumsum tulang belakang yang menyebabkan terganggunya
produksi sel darah. berlebihan produksi sel darah putih (leukimia) yang diakibatkan oleh
keganasan tadi dan efeknya menyebabkan terganggunya peroduksi sel darah merah.
12. Leukosit 70.500 ml3
Ini terjadi karena adanya infeksi atau kegenasan yang menyerang pusat produksi sel
darah (sumsum tulang belakang) sehinga menyebabkan proliferasi sel leukosit yang
abnormal dengan jumlah yang berlebihan.

13. Trombosit 44.000 ml3


Ini terjadi karena adanya sebuah keganasan yang menyerang pusat produksi sel darah
(eritrosit/hemoglobin) yaitu sumsum tulang belakang yang menyebabkan terganggunya
produksi sel darah. Salasatu akibat dari keganasan terganggunya produksi trombosit
sehingga jumlah trombosit kurang dari batas normal.

Anda mungkin juga menyukai