Anda di halaman 1dari 1

Nama : Fitriyanti Pohiyalu

Nim : 841418029
Jurusan : Keperawatan
Kelas :A
Mata kuliah : Wawasan Budaya

REVIEW
GLOBALISASI PENYAKIT (Menuju “Sains Organisasi” Manusia)
Berdasarkan tulisan “Basri Amin” di Koran Gorontalo Post edisi Senin 23 maret
2020, Saat ini Covid-19 sedang menjadi perbincangan dimana covid-19 ini menjadi pandemic
penyakit di dunia. Tidak hanya sekarang, ternyata pada tahun-tahun sebelumnya telah ada
serangan penyakit dunia lainnya yaitu berupa “Flu Asia dan Flu Hongkong”. Dan penyakit ini
tentu menelan jutaan orang bahkan lebih. Penyebaran covid-19 bervariatif baik itu pejabat,
petugas medis, pasien biasa dan seterusnya. Pada pandemic penyakit di dunia diawal tahun
2020 (covid-19) tercatat pada 22 maret 2020 telah berdampak di 188 negara dengan 308.595
kasus dan 13.069 kematian. Di Indonesia sendiri tercatat 514 kasus dengan 48 kematian.
Meskipun sudah berkali-kali diserang oleh penyakit yang meluas secara global ini,
literature globalisasi tidak sepenuhnya menempatkan faktor serangan penyakit global ini
sebagai bagian penting dari pembahasan yang ada. Manusia seharusnya sadar akan
bagaimana caranya memanfaatkan pengetahuan dengan memberikan tindakan yang nyata
dalam menangani covid-19.
Dalam menangani covid-19 ini, jika kita hanya berpangku tangan dan hanya
mengandalkan peran Negara, kekuatan uang dan system ekonomi, serta pendayagunaan
teknologi, maka kita akan hidup dalam ketidakpastian saja karena sampai saat ini belum
banyak yang berubah dan belum terlihat kemajuan dalam penanganan covid-19.
Sebagai Negara yang berkembang, Indonesia saat ini tidaklah kalah dalam
memanfaatkan sumber informasi karena setiap detik kita menerima kabar perkembangan
dimana-mana. Akibatnya berbagai spekulasi muncul, timbul perasaan waswas, dan
pengambilan keputusan yang bersifat personal.
Negara berkembang dan Negara maju relative sama dalam pemanfaatan sumber
informasi. Hanya saja yang beda adalah pemanfaatan pengalaman, dimana mereka (Negara
maju) lebih cepat dan lebih antisipasi bekerja saat pada situasi yang buruk.
Memang pada dasarnya ilmu pengetahuan yang berkembang pesat dan teknologi serta
fasilitas yang lengkap dapat mempengaruhi suatu Negara dalam penanganan situasi yang
buruk. Tapi ada yang lebih penting yaitu kesadaran masyarakat dalam mengontrol perilaku
guna mencegah penyebaran covid-19 sehingga tercipta sehat dan terhidar dari sakit. Untuk itu
mari kita bersama-sama mengorganisir diri dipermukaan masing-masing, dikeluarga, di
komunitas pertemanan dan ditempat-tempat kerja. Dan maritidak meremehkan penyakit
global ini dan mari temukan sains baru yang dpat menangani covid-19.
Berdasarkan tulisan yang berjudul “GLOBALISASI PENYAKIT (Menuju “Sains
Organisasi” Manusia)” oleh Basri Amin di Koran Gorontalo post (23 maret 2020), menurut
saya tulisan tersebut sangat informative, bahasa yang digunakan cukup mudah dipahami, dan
memberi edukasi bagi kita sebagai pembaca atau masyarakat Indonesia terhusus masyarakat
Gorontalo dalam menangani dan menghadapi covid-19. Tulisan ini juga mengajarkan serta
menyadarkan kita betapa pentingnya mengorganisir diri kita masing-masing dan tidak hanya
mengandalkan Negara atau permerintah serta menciptakan sains baru untuk menghadapi
situasi yang buruk seperti pandemic penyakit di dunia (covid-19).

Anda mungkin juga menyukai