NIM : 18012347
A. Defenisi TAK
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.Terapi aktivitas kelompok
(TAK) merupakan terapi yang dilakukan atas kelompok penderita bersarna-sarna dengan
berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seseorang terapis.
Aktivitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di
dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan, dan
menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki
perilaku lama yang maladaptif.
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis terhadap
sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan
interpersonal antar anggota.
C. Manfaat TAK
Menurut Purwaningsih dan Karlina (2009), TAK mempunyai manfaat terapeutik, yaitu manfaat
umum, khusus dan rehabilitasi. Selengkapnya seperti pada uraian berikut:
a. Manfaat umum
1. Meningkatkan kemampuan uji realitas (reality testing) melalui komunikasi dan umpan
balik dengan atau dari orang lain.
2. Melakukan sosialisasi.
3. Membangkitkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan afektif.
b. Manfaat khusus
1. Meningkatkan identitas diri.
2. Menyalurkan emosi secara konstruktif.
3. Meningkatkan keterampilan hubungan interpersonal atau sosial.
Model ini bertujuan untuk membantu meningkatkan keterampilan interpersonal dan social
anggota kelompok.
3. Interpersonal
Sullivan mengemukakan bahwa tingkah laku (pikiran, perasaan dan tindakan) digambarkan
melalui hubungan interpersonal.
Contoh : interaksi dalam kelompok dipandang sebagai proses sebab akibat dan tingkah laku
anggota lain.
Pada teori ini terapis bekerja pada individu dan kelompok. Anggota kelompok ini belajar dari
interaksi antar anggota dan terapis. Melalui ini kesalahan persepsi dapat dikoreksi dan
perilaku yang efektif dapat dipelajari. Perasaan merupakan sasaran untuk mengidentifikasi
dan merubah tingkah laku/perilaku.
4. Metode Psikodrama
Dengan metode ini memotivasi anggota kelompok untuk berakting sesuai dengan peristiwa
yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu. Anggota memainkan peran sesuai dengan yang
pernah dialami.
Contoh : klien memerankan ayahnya yang dominin atau keras