BATU BATA
Oleh:
Lusian Nandang Arjamulia
A1C018016
A. Latar Belakang
Batu bata merupakan salah satu komponen yang penting pada suatu bangunan. Batu bata
biasa digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan dinding rumah/gedung. Batu bata sering
dipilih sebagai bahan alternatif utama penyusun bangunan karena harganya yang relatif murah,
mudah diperoleh, memiliki kekuatan yang cukup tinggi, tahan terhadap pengaruh cuaca, dan
tahan terhadap api. Dapat dilihat dari banyaknya pabrik batu bata yang dibangun masyarakat
untuk memproduksi batu bata. Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk aplikasi teknik
sipil seperti dinding pada bangunan perumahan, bangunan gedung, pagar, saluran dan pondasi.
Batu bata umumnya dalam konstruksi bangunan memiliki fungsi sebagai bahan non-struktural, di
samping berfungsi sebagai struktural. Sebagai fungsi struktural, batu bata dipakai sebagai
penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya seperti pada konstruksi rumah sederhana dan
pondasi. Sedangkan pada bangunan konstruksi tingkat tinggi/gedung, batu bata berfungsi sebagai
non-stuktural yang dimanfaatkan untuk dinding pembatas dan estetika tanpa memikul beban
yang ada diatasnya. Pemanfaatan batu bata dalam konstruksi baik non-struktural ataupun
struktural perlu adanya peningkatan produk yang dihasilkan, baik dengan cara meningkatkan
kualitas bahan material batu bata sendiri (material dasar lempung atau tanah liat yang digunakan)
maupun penambahan dengan bahan lain. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan
mencampur material dasar batu bata menggunakan abu ampas tebu yang merupakan limbah
industri dari sisa pengolahan tebu.Abu ampas tebu memiliki komposisi kimia seperti Silikat
(SiO2) sebesar ±71%,Aluminat (AL2O3). Tanah liat termasuk hidrosilikat alumina dan dalam
keadaan murni mempunyai rumus AL2O3, 2SiO2, 2H2O dengan perbandingan berat dari unsur-
unsurnya:47%,39%dan 14%.
B. Tujuan
Tujuan dibuat paper ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah pengetahuan bahan
Batu Bata adalah suatu unsur bangunan yang dipergunakan dalam pembuatan konstruksi
bangunan dan dibuat dari tanah liat ditambah air dengan atau tanpa campuran bahan-bahan lain
membakar pada temperature tinggi hingga matang dan berubah warna, serta akan mengeras
seperti batu jika didinginkan hingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air.Definisi
Batu Bata menurut NI-10, SII-0021-78 sebagai berikut: Batu Bata adalah suatu unsur bangunan
yang diperuntukkan pembuatan konstruksi bangunan dan yang dibuat dari tanah dengan atau
tanpa campuran bahan-bahan lain, dibakar cukup tinggi, hingga tidak dapat hancur lagi bila
direndam dalam air. Tanah liat merupakan bahan dasar dalam pembuatan Batu Bata yang
memiliki sifat plastis dan susut kering. Sifat plastis pada tanah liat sangat penting untuk
mempermudah dalam proses awal pembuatan Batu Bata. Apabila tanah liat yang dipakai terlalu
plastis, maka akan mengakibatkan Batu Bata yang dibentuk mempunyai sifat kekuatan kering
yang tinggi sehingga akan mempengaruhi kekuatan, penyusutan, dan mempengaruhi hasil
pembakaran Batu Bata yang sudah jadi. Tanah liat yang dibakar akan mengalami perubahan
warna sesuai dengan zat-zat yang terkandung didalamnya. Warna tanah liat bermacam-macam
tergantung dari oxid-oxid yang terkandung dalam tanah liat, seperti alumunium, besi, karbon,
mangan, maupun kalsium. Senyawa-senyawa besi menghasilkan warna krem, kuning, merah,
hitam, dan coklat. Liconit merupakan senyawa besi yang sangat umum menghasilkan warna
krem, kuning dan coklat. Sedangkan hematite akan memberikan warna merah pada tanah liat.
Senyawa besi silikat member warna hijau, senyawa mangan menghasilakan warna coklat, dan
muka. Bata biasa, memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu, bata ini digunakan untuk
dinding dengan menggunakan morta (campuran semen) sebagai pengikat. Bata jenis ini sering
disebut sebagai bata merah. Bata muka, memiliki permukaan yang baik dan licin dan mempunyai
warna dan corak yang seragam. Disamping digunakan sebagai dinding juga digunakan sebagai
penutup dinding dan sebagai dekorasi. Batu Bata Pasir – Kapur, sesuai dengan namanya batu
bata ini dibuat dari campuran kapur dan pasir dengan perbandingan 1 : 8 serta air yang
Pemasangan batu nol. Kenapa dinamakan batu nol? Karena pemasangan batu nol biasanya
dilakukan sampai ketinggian nol pada bangunan rumah atau gedung. Batu nol dipasang di
atas sloof atau pondasi menerus, dengan mengacu pada gambar denah yang sudah dibuat
sebelumnya. Batu nol harus dipasang seakurat mungkin agar sama dengan gambar rencana
pembangunan. Gunakan benang acuan saat pemasangan batu nol agar tercipta pasangan
dinding bata lain di atasnya. Pemasangan lanjutan ini juga harus tetap dikontrol dengan
benang acuan.
Berikan jarak pada setiap pertemuan antara batu bata dan besi kolom. Besi dan batu bata
sebaiknya memiliki jarak minimal 2.5 cm – 3 cm, agar proses pengecoran kolom nantinya
saat ketinggian batu bata kira-kira sudah mencapai 1,2 m – 1,5 m. Hal ini dilakukan untuk
mencegah batu bata agar tidak ambruk atau rubuh, sebelum dilanjutkan dengan memasang
batu bata lain di atasnya. Pengecoran juga sebaiknya dilakukan pada saat batu bata telah
mengering.
1. Bata merah
Bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan rumah yang sudah sangat
umum digunakan di Indonesia, dari zaman dulu hingga zaman modern seperti saat ini bata merah
memang sudah menjadi salah satu bahan wajib di dalam membangun rumah. Cukup bisa
dimaklumi, bata merah masih lebih banyak digunakan daripada bata ringan atau batako press,
karena selain sudah teruji kekuatannya, mendapatkan jenis material ini pun tidak susah.
Bata merah yang dimaksud adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak kemudian dibakar
dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras, dan berwarna kemerah-
merahan. Tanah yang digunakan pun bukanlah sembarang tanah, tetapi tanah yang agak liat
sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan. Karena itulah, rumah yang dindingnya dibangun
dari material bata merah akan terasa lebih nyaman dan adem. Selain lebih kuat dan kokoh serta
tahan lama, sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding yang dibangun dari material bata
merah. Selain itu material ini sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan
Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua
tanah liat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.
ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen
dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air,
2. Batako
Selanjutnya setelah bata merah adalah Batako, material dinding dari batako ini umumnya
dibuat dari campuran semen dan pasir kasar yang dicetak padat atau dipress. Selain itu ada juga
yang membuatnya dari campuran batu tras, kapur dan air. Bahkan kini juga beredar batako dari
campuran semen, pasir dan batubara. Dengan bahan pembuatan seperti yang telah disebutkan,
batako memiliki kelemahan yaitu kekuatannya lebih rendah dari bata merah, sehingga cenderung
terjadi keretakan dinding, terutama jika bagian kosong-nya tidak diisi dengan adukan spesi.
Pemakaian material batako untuk dinding juga membuat bangunan lebih hangat bahkan
cenderung pengap dan panas, tidak seperti bata merah yang terbuat dari material tanah. Batako
cenderung lebih ringan daripada bata merah. Teksturnya pun terlihat lebih halus dari bata merah.
3. Bata ringan
Bata ringan atau disebut hebel atau celcon. Material bata ringan ini pembuatannya sudah
sangat modern dimana material ini dibuat dengan menggunakan mesin pabrik. Bata ini cukup
ringan, halus, dan memilki tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat
memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta
meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung.
Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki
Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen
khusus. *Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif.
Untuk menggunakannya, semen ini hanya dicampur dengan air. Tetapi bisa juga
4. Bataton
Bataton terbuat dari campuran semen, agregat, pasir, kerikil, air dan bahan khusus lain.
Bahan-bahan ini dicetak dalam berbagai bentuk yang kemudian disebuat sebagai bataton.
Bentuk-bentuk bataton ini menyisakan rongga pada bagian dalamnya. Rongganya bisa diisi baja
untuk tiang kolom, juga bisa sebagai jalur pipa air dan kabel listrik.
Banyak pilihan bentuk bataton yang diproduksi oleh Holcim. Sebut saja blok beton berprofil H
untuk dinding, bataton profil U untuk balok pengikat fondasi (sloof ), dan balok pengaku
(ringbalk ), serta bataton bentuk kolom. Sedangkan bataton balok, rooster , dan lengkung
menangkap rambatan radiasi panas pada dinding akibat terpapar terik matahari. Dengan begitu,
suhu radiasi panas pada dinding tak seluruhnya merembes sampai ke dalam ruangan.
Daya tarik lain dari bataton adalah proses konstruksinya lebih ekonomis jika dibandingkan bata
merah. Contohnya pembuatan dinding bata merah yang memerlukan bingkai struktur (kolom
praktis, sloof , dan ringbalk ), yang harus menggunakan cetakan (bekisting ). Selain menunggu
masa keras beton, bekisting pada bingkai struktur dinding tadi harus dilepas. Untuk
pemasangannya, minimal satu hari, dicor, besok dilepas, baru dipasang lagi. Kalau pakai blok
beton cukup dalam satu hari, dapat diisi tulangan besi, lalu bisa ditaruh pada atasnya. Tidak perlu
menggunakan bekisting. Jadi hemat kayu, waktu dan tenaga. Konstruksi jadi lebih ekonomis.
Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak,
lalu dibakar. Tras merupakan jenis tanah berwarna putih / putih kecoklatan yang berasal dari
Umumnya memiliki ukuran panjang 25–30 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 14–18 cm.
Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu.
Ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan
Umumnya memiliki ukuran panjang 36–40 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 18–20 cm.
Sanjaya, Heri dkk. 2014. Makalah Pengujian Batu Bata. Bandung. . Jurusan Teknik Sipil,
Politeknik Bandung.
KESIMPULAN
Batu bata merupakan salah satu bahan yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat umum
untuk bahan kontruksi bangunan. Ini dapat diketahui dari banyaknya masyarakat yang membuat
home industry batu bata untuk memproduksi batu bata. Batu bata biasa dipakai untuk kontruksi
sipil dalam membangun perumahan, bangunan gedung, dinding penahan, pagar, dan aplikasi
bangunan teknik sipil yang lain. Batu bata pada umumnya memiliki fungsi non struktur. fungsi
non struktur, batu bata biasanya digunakan pada pembangunan gedung yaitu sebagai dinding
Batu bata ada 3 macam yaitu batu bata merah, batako, dan bata ringan atau hebel. Dari
ketiga bata tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing masing yang harus