Anda di halaman 1dari 13

PAPER

PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK

BATU BATA

Oleh:
Lusian Nandang Arjamulia
A1C018016

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Batu bata merupakan salah satu komponen yang penting pada suatu bangunan. Batu bata

biasa digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan dinding rumah/gedung. Batu bata sering

dipilih sebagai bahan alternatif utama penyusun bangunan karena harganya yang relatif murah,

mudah diperoleh, memiliki kekuatan yang cukup tinggi, tahan terhadap pengaruh cuaca, dan

tahan terhadap api. Dapat dilihat dari banyaknya pabrik batu bata yang dibangun masyarakat

untuk memproduksi batu bata. Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk aplikasi teknik

sipil seperti dinding pada bangunan perumahan, bangunan gedung, pagar, saluran dan pondasi.

Batu bata umumnya dalam konstruksi bangunan memiliki fungsi sebagai bahan non-struktural, di

samping berfungsi sebagai struktural. Sebagai fungsi struktural, batu bata dipakai sebagai

penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya seperti pada konstruksi rumah sederhana dan

pondasi. Sedangkan pada bangunan konstruksi tingkat tinggi/gedung, batu bata berfungsi sebagai

non-stuktural yang dimanfaatkan untuk dinding pembatas dan estetika tanpa memikul beban

yang ada diatasnya. Pemanfaatan batu bata dalam konstruksi baik non-struktural ataupun

struktural perlu adanya peningkatan produk yang dihasilkan, baik dengan cara meningkatkan

kualitas bahan material batu bata sendiri (material dasar lempung atau tanah liat yang digunakan)

maupun penambahan dengan bahan lain. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan

mencampur material dasar batu bata menggunakan abu ampas tebu yang merupakan limbah

industri dari sisa pengolahan tebu.Abu ampas tebu memiliki komposisi kimia seperti Silikat

(SiO2) sebesar ±71%,Aluminat (AL2O3). Tanah liat termasuk hidrosilikat alumina dan dalam
keadaan murni mempunyai rumus AL2O3, 2SiO2, 2H2O dengan perbandingan berat dari unsur-

unsurnya:47%,39%dan 14%.

B. Tujuan

Tujuan dibuat paper ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah pengetahuan bahan

teknik dan untuk menambah pengetahuan pembaca.


II. PEMBAHASAN

Batu Bata adalah suatu unsur bangunan yang dipergunakan dalam pembuatan konstruksi

bangunan dan dibuat dari tanah liat ditambah air dengan atau tanpa campuran bahan-bahan lain

melalui beberapa tahap pengerjaan, seperti manggali, mengolah, mencetak, mengeringkan,

membakar pada temperature tinggi hingga matang dan berubah warna, serta akan mengeras

seperti batu jika didinginkan hingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air.Definisi

Batu Bata menurut NI-10, SII-0021-78 sebagai berikut: Batu Bata adalah suatu unsur bangunan

yang diperuntukkan pembuatan konstruksi bangunan dan yang dibuat dari tanah dengan atau

tanpa campuran bahan-bahan lain, dibakar cukup tinggi, hingga tidak dapat hancur lagi bila

direndam dalam air. Tanah liat merupakan bahan dasar dalam pembuatan Batu Bata yang

memiliki sifat plastis dan susut kering. Sifat plastis pada tanah liat sangat penting untuk

mempermudah dalam proses awal pembuatan Batu Bata. Apabila tanah liat yang dipakai terlalu

plastis, maka akan mengakibatkan Batu Bata yang dibentuk mempunyai sifat kekuatan kering

yang tinggi sehingga akan mempengaruhi kekuatan, penyusutan, dan mempengaruhi hasil

pembakaran Batu Bata yang sudah jadi. Tanah liat yang dibakar akan mengalami perubahan

warna sesuai dengan zat-zat yang terkandung didalamnya. Warna tanah liat bermacam-macam

tergantung dari oxid-oxid yang terkandung dalam tanah liat, seperti alumunium, besi, karbon,

mangan, maupun kalsium. Senyawa-senyawa besi menghasilkan warna krem, kuning, merah,

hitam, dan coklat. Liconit merupakan senyawa besi yang sangat umum menghasilkan warna

krem, kuning dan coklat. Sedangkan hematite akan memberikan warna merah pada tanah liat.

Senyawa besi silikat member warna hijau, senyawa mangan menghasilakan warna coklat, dan

senyawa karbon memberikan warna biru, abu-abu, hijau, atau coklat.


Batu Bata Tanah Liat, terbuat dari tanah liat dengan 2 kategori yaitu bata biasa dan bata

muka. Bata biasa, memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu, bata ini digunakan untuk

dinding dengan menggunakan morta (campuran semen) sebagai pengikat. Bata jenis ini sering

disebut sebagai bata merah. Bata muka, memiliki permukaan yang baik dan licin dan mempunyai

warna dan corak yang seragam. Disamping digunakan sebagai dinding juga digunakan sebagai

penutup dinding dan sebagai dekorasi. Batu Bata Pasir – Kapur, sesuai dengan namanya batu

bata ini dibuat dari campuran kapur dan pasir dengan perbandingan 1 : 8 serta air yang

ditekankan kedalama campuran sehingga membentuk batu bata.

Cara memasang batu bata

 Pemasangan batu nol. Kenapa dinamakan batu nol? Karena pemasangan batu nol biasanya

dilakukan sampai ketinggian nol pada bangunan rumah atau gedung. Batu nol dipasang di

atas sloof atau pondasi menerus, dengan mengacu pada gambar denah yang sudah dibuat

sebelumnya. Batu nol harus dipasang seakurat mungkin agar sama dengan gambar rencana

pembangunan. Gunakan benang acuan saat pemasangan batu nol  agar tercipta pasangan

bata yang lurus dan rapi.

 Pemasangan lanjutan. Setelah memasang batu nol, kita dapat melanjutkan pemasangan

dinding bata lain di atasnya. Pemasangan lanjutan ini juga harus tetap dikontrol dengan

benang acuan.

 Berikan jarak pada setiap pertemuan antara batu bata dan besi kolom. Besi dan batu bata

sebaiknya memiliki jarak minimal 2.5 cm – 3 cm, agar proses pengecoran kolom nantinya

dapat dilakukan dengan baik dan padat.

 Lakukan pengecoran kolom pada ketinggian tertentu. Lakukan pengecoran pada kolom

saat ketinggian batu bata kira-kira sudah mencapai 1,2 m – 1,5 m. Hal ini dilakukan untuk
mencegah batu bata agar tidak ambruk atau rubuh, sebelum dilanjutkan dengan memasang

batu bata lain di atasnya. Pengecoran juga sebaiknya dilakukan pada saat batu bata telah

mengering.

Perbandingan batu bata dengan batako dan bata ringan

1. Bata merah

Bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan rumah yang sudah sangat

umum digunakan di Indonesia, dari zaman dulu hingga zaman modern seperti saat ini bata merah

memang sudah menjadi salah satu bahan wajib di dalam membangun rumah. Cukup bisa

dimaklumi, bata merah masih lebih banyak digunakan daripada bata ringan atau batako press,

karena selain sudah teruji kekuatannya, mendapatkan jenis material ini pun tidak susah.

Bata merah yang dimaksud adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak kemudian dibakar

dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras, dan berwarna kemerah-

merahan. Tanah yang digunakan pun bukanlah sembarang tanah, tetapi tanah yang agak liat

sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan. Karena itulah, rumah yang dindingnya dibangun

dari material bata merah akan terasa lebih nyaman dan adem. Selain lebih kuat dan kokoh serta

tahan lama, sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding yang dibangun dari material bata

merah. Selain itu material ini sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan

tersendiri bagi bangunan Anda dari bahaya api.

 Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua

tanah liat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.

 Umumnya memiliki ukuran: panjang 17–23 cm, lebar 7–11 cm, tebal 3–5 cm.

 Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).


 Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan pasir

ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen

dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air,

dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.

 Kuat,kokoh, dan tahan terhadap cuaca maupun benda keras

2. Batako

Selanjutnya setelah bata merah adalah Batako, material dinding dari batako ini umumnya

dibuat dari campuran semen dan pasir kasar yang dicetak padat atau dipress. Selain itu ada juga

yang membuatnya dari campuran batu tras, kapur dan air. Bahkan kini juga beredar batako dari

campuran semen, pasir dan batubara. Dengan bahan pembuatan seperti yang telah disebutkan,

batako memiliki kelemahan yaitu kekuatannya lebih rendah dari bata merah, sehingga cenderung

terjadi keretakan dinding, terutama jika bagian kosong-nya tidak diisi dengan adukan spesi.

Pemakaian material batako untuk dinding juga membuat bangunan lebih hangat bahkan

cenderung pengap dan panas, tidak seperti bata merah yang terbuat dari material tanah. Batako

cenderung lebih ringan daripada bata merah. Teksturnya pun terlihat lebih halus dari bata merah.

3. Bata ringan

Bata ringan atau disebut hebel atau celcon. Material bata ringan ini pembuatannya sudah

sangat modern dimana material ini dibuat dengan menggunakan mesin pabrik. Bata ini cukup

ringan, halus, dan memilki tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat

memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta

meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung.
 Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki

tingkat kerataan yang baik.

 Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen

khusus. *Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif.

Untuk menggunakannya, semen ini hanya dicampur dengan air. Tetapi bisa juga

menggunakan bahan seperti pemasangan batako.

 Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8–10 cm.

 Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:

 Bata hebel/celcon = 8 buah

 Semen instan = 11,43 kg

 Air = 0,15–0,16 liter

4. Bataton

Bataton terbuat dari campuran semen, agregat, pasir, kerikil, air dan bahan khusus lain.

Bahan-bahan ini dicetak dalam berbagai bentuk yang kemudian disebuat sebagai bataton.

Bentuk-bentuk bataton ini menyisakan rongga pada bagian dalamnya. Rongganya bisa diisi baja

untuk tiang kolom, juga bisa sebagai jalur pipa air dan kabel listrik.

Banyak pilihan bentuk bataton yang diproduksi oleh Holcim. Sebut saja blok beton berprofil H

untuk dinding, bataton profil U untuk balok pengikat fondasi (sloof ), dan balok pengaku

(ringbalk ), serta bataton bentuk kolom. Sedangkan bataton balok, rooster , dan lengkung

menjadi material pendukung elemen rumah.


Rongga pada bataton dapat berperan juga sebagai isolator panas. Rongga tersebut dapat

menangkap rambatan radiasi panas pada dinding akibat terpapar terik matahari. Dengan begitu,

suhu radiasi panas pada dinding tak seluruhnya merembes sampai ke dalam ruangan.

Daya tarik lain dari bataton adalah proses konstruksinya lebih ekonomis jika dibandingkan bata

merah. Contohnya pembuatan dinding bata merah yang memerlukan bingkai struktur (kolom

praktis, sloof , dan ringbalk ), yang harus menggunakan cetakan (bekisting ). Selain menunggu

masa keras beton, bekisting pada bingkai struktur dinding tadi harus dilepas. Untuk

pemasangannya, minimal satu hari, dicor, besok dilepas, baru dipasang lagi. Kalau pakai blok

beton cukup dalam satu hari, dapat diisi tulangan besi, lalu bisa ditaruh pada atasnya. Tidak perlu

menggunakan bekisting. Jadi hemat kayu, waktu dan tenaga. Konstruksi jadi lebih ekonomis.

Batako putih (Tras)[sunting |  sunting sumber]

 Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak,

lalu dibakar. Tras merupakan jenis tanah berwarna putih / putih kecoklatan yang berasal dari

pelapukan batu-batu gunung berapi.

 Umumnya memiliki ukuran panjang 25–30 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 14–18 cm.

 Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:

 Batako tras = 25 buah

 Semen = 0,215 sak

 Pasir ayak (pasir pasang) = 0,025 m3


Batako Semen PC / Batako pres[sunting | sunting sumber]

 Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu.

 Ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan

mesin. Perbedaannya bisa dilihat pada kepadatan permukaan batakonya.

 Umumnya memiliki ukuran panjang 36–40 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 18–20 cm.

 Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:

 Batako pres = 15 buah

 Semen PC = 0,125 sak

 Pasir ayak (pasir pasang) = 0,015 m3


III. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Batu_bata . Diakses pada 4 April 2019

https://www.arsitag.com/article/kenali-jenis-dan-fungsi-batu-bata. Diakses pada 4 April 2019

Sanjaya, Heri dkk. 2014. Makalah Pengujian Batu Bata. Bandung. . Jurusan Teknik Sipil,
Politeknik Bandung.
KESIMPULAN

Batu bata merupakan salah satu bahan yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat umum

untuk bahan kontruksi bangunan. Ini dapat diketahui dari banyaknya masyarakat yang membuat

home industry batu bata untuk memproduksi batu bata. Batu bata biasa dipakai untuk kontruksi

sipil dalam membangun perumahan, bangunan gedung, dinding penahan, pagar, dan aplikasi

bangunan teknik sipil yang lain. Batu bata pada umumnya memiliki fungsi non struktur. fungsi

non struktur, batu bata biasanya digunakan pada pembangunan gedung yaitu sebagai dinding

penyekat ruangan dan dapat sebagai nilai keindahan dan estetika.

Batu bata ada 3 macam yaitu batu bata merah, batako, dan bata ringan atau hebel. Dari

ketiga bata tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing masing yang harus

diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai