30% tugas
30% UTS
40% UAS
FINANCIAL MANAGEMENT
Ross Westerfield Jaffe
Corporate Finance
Tujuan perusahaan dahulu masih mencari untung karena jumlah penduduk masih sedikit dan batasan
wilayah yang sulit untuk melakukan ekspansi ke negara lain sehingga pada akhirnya timbul konsep
menguasai.
Globalisasi membantu :
- Scoop usaha meluas
- Pemilik dapat melakkan berbagai jenis usaha
Usaha yang dilakukan terlalu banyak akan sulit mengurusnya sehingga dibutuhkan pengelola
(dikontrak/agen) namun bukan pemilik (principle) sehingga mengakibatkan masalah keagenan, seperti
penyalahgunaan wewenang (menguntungkan pribadi yang merugikan perusahaan) sehingga untuk
kenikmatan sendiri, menurunkan laba, dan pemegang saham. Perlu pemisahan antara agen dengan
principle.
Parameter memaksimumkan susah diukur karena tanpa batas sehingga diubah menjadi meningkatkan
kesejahteraan (mengukur dividen per lembar untuk pemegang saham dan nilai perusahaan bagi
perusahaan (harga saham per lembar x jumlah lembar saham) untuk perusahaan go public.
Untuk perusahaan tidak go public dilihat dari EPS (earning per saham) = laba/jumlah lembar saham
Perusahaan non bisnis tingkat keberhasilannya dilihat dari semakin banyak yang diberikan kepada orang
lain (perusahaan beasiswa)
Fungsi perusahaan : komponen-komponen yang dibutuhkan perusahaan agar dapat berjalan normal,
yaitu produksi dan berjualan (perusahaan manufaktur). Perusahaan jasa juga melakukan produksi dan
berjualan, hanya di waktu bersamaan).
Fungsi perusahaan ada 4 : Fungsi produksi, penjualan, pemasaran (SDM) dan fungsi keuangan (salah
satunya manajemen keuangan).
Tujuan manajemen keuangan : Mengelola keuangan perusahaan agar mencapai efisiensi dan efektifitas
perusahaan. Efisiensi berkaitan dengan cost benefit (ongkos sama, hasil lebih besar atau hasil sama atau
cost lebih kecil). Efektifitas berkaitan dengan metode yang dipilih sesuai kebutuhan asal terjamin dan
menguntungkan.
Fungsi keuangan : Mencari uang, kemudian uang yang didapat digunakan untuk melakukan usaha
(sumber dan alokasi dana).
Alokasi (income statement) ditentukan oleh pendapatan dari penjualan (revenue/sales), COGS,
Operating expanses (cash expanse (uang yang dikeluarkan perusahaan) dan non cash expanse (sifatnya
tidak mengeluarkan uang secara cash tapi alokasi (depresiasi) operating profit (pendapatan / laba
sebelum interest / pajak)).
Alokasi dibedakan menjadi :
- Proses (modal kerja dan investasi (barang modal))
- Akutansi (current asset da fixed asset). Alokasi juga ada dalam neraca (balance sheet).
Neraca meliputi :
- Debet (alokasi) : current asset (cash (sudah terbayar), piutang (receivable/ jualan belum
dibayar), inventory (stok barang yang belum terjual) dan fixed asset (tanah, gedung, motor, dll)
- Kredit (sumber) : uang diperoleh digunakan dalam debet. Kredit meliputi hutang (jangka pendek
(current liability biasanya dialokasikan untuk current asset) dan hutang jangka panjang (long
term debet biasanya dialokasikan untuk fixed asset)) dan stock (preferred stock, common stock,
dan return earning). Jangka pendek biasa tidak ada cost, berupa gaji dan pajak namun jangka
panjang ada cost, misalkan bunga bank.
Pemberi hutang biasa akan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang
dengan jaminan berupa saham. Maks hutang = equity. Jika hutang melebihi equity maka perusahaan
tidak sehat.
Perusahaan sehat = Usaha bagus, struktur modal bagus (tidak ada hutang), maka sahamnya naik.