Anda di halaman 1dari 3

Agus@ppm.untar.ac.

id (Tugas dikumpulkan dan dikonfirmasi disini)


Agus Zainul Arifin (081380007874)

30% tugas
30% UTS
40% UAS

FINANCIAL MANAGEMENT
Ross Westerfield Jaffe
Corporate Finance

Tujuan perusahaan : Memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham (shareholder : pemegang


saham; stakeholder : pihak-pihak yang berkepentingan (Bank, pemerintah, dll)

Tujuan perusahaan dahulu masih mencari untung karena jumlah penduduk masih sedikit dan batasan
wilayah yang sulit untuk melakukan ekspansi ke negara lain sehingga pada akhirnya timbul konsep
menguasai.

Globalisasi membantu :
- Scoop usaha meluas
- Pemilik dapat melakkan berbagai jenis usaha

Usaha yang dilakukan terlalu banyak akan sulit mengurusnya sehingga dibutuhkan pengelola
(dikontrak/agen) namun bukan pemilik (principle) sehingga mengakibatkan masalah keagenan, seperti
penyalahgunaan wewenang (menguntungkan pribadi yang merugikan perusahaan) sehingga untuk
kenikmatan sendiri, menurunkan laba, dan pemegang saham. Perlu pemisahan antara agen dengan
principle.

Teori keagenan (Jensen & Meckling 1976):


Pemegang saham menikmati keuntungan dalam bentuk dividen. Namun ada juga yang tanpa dividen
sehingga tujuan perusahaan bukan untung lagi namun untuk kesejahteraan pemegang saham. Cost
harus dikurangi sehingga laba meningkat dengan mengurangi agency cost (keputusan agen yang salah).
Harus dilakukan kontrol oleh principle ( kontrol internal : auditor internal dan membuat laporan
keuangan dari auditor independent; kontrol eksternal : manajemen diberikan bonus jika mencapai
target agar manajemen tidak menyalahgunakan cost, ada bonus saham kepada atasan tanpa harus
menyetor uang, ada ketua tim yang berasal dari keluarga pemilik). Biaya agen turun namun biaya
kontrol naik.

Parameter memaksimumkan susah diukur karena tanpa batas sehingga diubah menjadi meningkatkan
kesejahteraan (mengukur dividen per lembar untuk pemegang saham dan nilai perusahaan bagi
perusahaan (harga saham per lembar x jumlah lembar saham) untuk perusahaan go public.
Untuk perusahaan tidak go public dilihat dari EPS (earning per saham) = laba/jumlah lembar saham

Perusahaan non bisnis tingkat keberhasilannya dilihat dari semakin banyak yang diberikan kepada orang
lain (perusahaan beasiswa)

Fungsi perusahaan : komponen-komponen yang dibutuhkan perusahaan agar dapat berjalan normal,
yaitu produksi dan berjualan (perusahaan manufaktur). Perusahaan jasa juga melakukan produksi dan
berjualan, hanya di waktu bersamaan).

Fungsi perusahaan ada 4 : Fungsi produksi, penjualan, pemasaran (SDM) dan fungsi keuangan (salah
satunya manajemen keuangan).

Tujuan manajemen keuangan : Mengelola keuangan perusahaan agar mencapai efisiensi dan efektifitas
perusahaan. Efisiensi berkaitan dengan cost benefit (ongkos sama, hasil lebih besar atau hasil sama atau
cost lebih kecil). Efektifitas berkaitan dengan metode yang dipilih sesuai kebutuhan asal terjamin dan
menguntungkan.

Fungsi keuangan : Mencari uang, kemudian uang yang didapat digunakan untuk melakukan usaha
(sumber dan alokasi dana).

Sumber dibedakan menjadi 2 pendekatan :


- Proses : internal (uang dari aktivitas perusahaan sendiri dari laba (dibagi dulu kepada pemegang
saham. Laba sisanya (saldo laba /laba yang ditahan/ returned learning) baru digunakan untuk
perusahaan. Lalu ada depresiasi (beban yang dialokasian) karena ada digunakan untuk aset
usaha (bahan baku, gaji, promosi) dan fasilitas usaha / fixed asset / aset jangka panjang (pabrik,
mesin, bangunan). Aset fasilitas usaha yang bersifat jangka panjang (lebih dari 1 tahun) ada
depresiasi karena cost dibebankan dan dibagi sesuai keadilan pada tahun-tahun yang akan
dipakai. Bayar 1 tahun di awal, lalu sisanya di tahun berikutnya.
Laporan keuangan ada 4 : catatan
Faktor eksternal (diberi dari luar perusahaan (dari pemegang saham/Bank, keringanan pajak)
Laporan keuangan (akuntansi) dibukuan dalam balance sheet (neraca): hutang (hutang jangka
pendek (kurang dari 1 tahun, contoh gaji tiap bulan, hutang dagang (kredit) dan jangka panjang
(lebih dari 1 tahun pelunasan. Kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka panjang
ini disebut likuiditas.
Selainn proses, ada modal saham (saham preferent (tidak punya hak suara (contoh dividen,
untung tidak untung pasti dibayar dan besarnya tetap. Jika tidak dibayar maka diakumulasi dulu)
dan saham biasa (saham yang disetor oleh pemegang saham yang punya hak suara yang
besarannya tidak pasti yang ditentukan dalam rapat pemegang saham).

Alokasi (income statement) ditentukan oleh pendapatan dari penjualan (revenue/sales), COGS,
Operating expanses (cash expanse (uang yang dikeluarkan perusahaan) dan non cash expanse (sifatnya
tidak mengeluarkan uang secara cash tapi alokasi (depresiasi) operating profit (pendapatan / laba
sebelum interest / pajak)).
Alokasi dibedakan menjadi :
- Proses (modal kerja dan investasi (barang modal))
- Akutansi (current asset da fixed asset). Alokasi juga ada dalam neraca (balance sheet).
Neraca meliputi :
- Debet (alokasi) : current asset (cash (sudah terbayar), piutang (receivable/ jualan belum
dibayar), inventory (stok barang yang belum terjual) dan fixed asset (tanah, gedung, motor, dll)
- Kredit (sumber) : uang diperoleh digunakan dalam debet. Kredit meliputi hutang (jangka pendek
(current liability biasanya dialokasikan untuk current asset) dan hutang jangka panjang (long
term debet biasanya dialokasikan untuk fixed asset)) dan stock (preferred stock, common stock,
dan return earning). Jangka pendek biasa tidak ada cost, berupa gaji dan pajak namun jangka
panjang ada cost, misalkan bunga bank.

Tugas Manager keuangan :


Membuat perancanaan keuangan dan mencari sumber uang di pasar keuangan dengan memahami
pasar uang. Memilih sumber dana yang tepat untuk perusahaan baru dialokasikan sesuai dengan
rencana keuangan tiap-tiap badan lalu terakhir mengontrolnya dari laporan keuangan dan wujud
nyatanya. Lalu melaporkan hasil laporan keuangan.

Pemberi hutang biasa akan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang
dengan jaminan berupa saham. Maks hutang = equity. Jika hutang melebihi equity maka perusahaan
tidak sehat.

Perusahaan sehat = Usaha bagus, struktur modal bagus (tidak ada hutang), maka sahamnya naik.

Struktur keuangan : Sumber-sumber dana yang dapat dimanfaatkan perusahaan.


Struktur keuangan – Hutang jangka pendek —> Struktur modal (cirinya menimbulkan cost (bunga untuk
Bank dan deviden untuk saham) dan jatuh tempo jangka panjang. Agar sehat harus hutang > equity.

Anda mungkin juga menyukai