Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok : 1.

Rizal Dwi Novianto 1311800195


2. Naufal adi pratama 1311800225
3. M. Firdausi Nuzula

Kelas : Hukum administrasi (C)

SOAL HUKUM ADMINISTRASI

A. FAKTA HUKUM
Alex merupakan warga kota Surabaya yang beralamat di Jalan Sehat Nomor 10 Gubeng
Kertajaya. Rumah yang ditempati Alex berdiri di atas Hak Pengelolaan (Red: di Surabaya
dikenal dengan istilah “Tanah Hijau”) yang diperoleh melalui Izin Pemakaian Tanah
(IPT) pada tahun 2014 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Untuk itu, Alex
mengajukan permohonan perpanjangan IPT kepada Walikota Surabaya c.q Kepala Dinas
Pengelolaan Aset dan Pertanahan Kota Surabaya tertanggal 2 September 2019. Atas dasar
permohonan tersebut, Kepala Dinas Pengelolaan Aset dan Pertanahan Kota Surabaya a.n
Walikota Surabaya mengirimkan surat balasan atas permohonan Alex tertanggal 10
September 2019 yang berisi bahwa permohonan Alex tersebut tidak dapat
diperoses lebih lanjut. Atas dasar tersebut, tentu kepentingan hukum Alex dirugikan,
karena Alex tidak dapat menggunakan tanah tersebut untuk bertempat tinggal.
B. ISU HUKUM
Berdasarkan fakta hokum tersebut, Alex menghadap kepada saudara sebagai Lawyer dan
meminta pendapat hokum saudara dengan isu hokum sebagai berikut:
1. Apa jenis tindakan Kepala Dinas Pengelolaan Aset dan Pertanahan Kota Surabaya a.n
Walikota Surabaya dalam kasus tersebut?
2. Apakah surat balasan Kepala Dinas Pengelolaan Aset dan Pertanahan Kota Surabaya a.n
Walikota Surabaya atas permohonan Alex termasuk Keputusan Tata usaha Negara?
3. Apa bentuk perlindungan hukum yang diberikan terhadap Alex atas tindakan tersebut,
terutama bentuk perlindungan hukum represif?
C. DASAR HUKUM
1. Perda kota Surabaya No. 3 tahun 2016 tentang izin pemakaian tanah
2. Pasal 1 angka 2 UU. No. 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintah
3. Pasal 1 angka 9 UU. No. 51 tahun 2009 tentang PTUN
D. ANALISIS
1. Jenis tindakan dalam kasus ini yaitu Tindakan hukum publik sepihak individual.
Karena yang dilakukan kepala dinas Pengelolaan Aset dan Pertanahan Kota
Surabaya tersebut memiliki relevansinya dengan hukum yaitu di dalam perda kota
Surabaya No. 3 tahun 2016 tersebut. Yang mana dengan adanya relevansi hukum di
dalam aturan per-UU-an, maka akan menimbulkan akibat hukum. Dan di dalam
mengirim surat balasan atas permohonan yang diajukan Alex, kepala dinas
Pengelolaan Aset dan Pertanahan Kota Surabaya tidak lagi memerlukan persetujuan
orang lain atau bahkan atasannya sendiri. Yang mana keputusan yang dikeluarkan
oleh kepala dinas Pengelolaan Aset dan Pertanahan Kota Surabaya bersifat final
yang ditujukan kepada orang – orang tertentu yaitu Alex dalam hal Izin Pemakaian
Tanah (IPT).

2. Iya, surat balasan Kepala Dinas Pengelolaan Aset dan Pertanahan Kota Surabaya
terhadap permohonan alex dapat dikatakan sebagai keputusan tata usaha
negara (KTUN). Karena, surat balasan yang dikeluarkan oleh kepala Dinas
Pengelolaan Aset dan Pertanahan Kota Surabaya kepada permohonan yang diajukan
alex memenuhi 4 ciri yang dapat dikatakan sebagai Keputusan tata usaha negara,
diantaranya: perbuatan hukum publik, perbuatan hukum sepihak, individual, dan
konkrit. Selain itu juga, surat balasan yang dikeluarkan oleh Dinas Pengelolaan Aset
dan Pertanahan Kota Surabaya kepada permohonan yang diajukan alex memenuhi
unsur – unsur KTUN yang terdapat di dalam UU. No 51 tahun 2009 yakni
penetapannya tertulis artinya bahwa kepala dinas mengeluarkan surat balasan
tersebut dalam bentuk hitam diatas putih, dikeluarkan oleh badan/pejabat yang
berwenang dalam hal ini kepala dinas Pengelolaan Aset dan Pertanahan Kota
Surabaya dapat dikatakan sebagai badan/pejabat TUN karena dia menjalankan
fungsi pemerintahan, berisi tindakan hukum tata usaha negara yang sesuai dengan
peraturan per-uu-an yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual, dan final. Yang
mana selanjutnya akan menimbulkan akibat hukum dari kedua pihak. Yang mana
kelima unsur ini bersifat kumulatif artinya dapat dikatakan sebagai KTUN jika
memenuhi kelima unsur ini. Dan surat balasan yang dibuat kepala dinas Pengelolaan
Aset dan Pertanahan Kota Surabaya memenuhi kelima unsur tersebut.
3. Bentuk perlindungan hukum yang dapat dilakukan alex yaitu melakukan atau
mengajukan gugatan kepada pejabat pemerintah tersebut atau kepala dinas
Pengelolaan Aset dan Pertanahan Kota Surabaya. Alex dapat mengajukan gugatan
kepada pejabat pemerintah tersebut dikarenakan menimbulkan kerugian baginya
karena tidak dapat menggunakan tanah tersebut untuk bertempat tinggal. Di dalam
UU. No. 30 tahun 2014 mengatur tentang fungsi – fungsi pemerintahan salah
satunya yaitu fungsi perlindungan. Artinya bahwa pemerintah memberikan upaya
perlindungan bagi siapa saja yang merasa dirugikan. Untuk itu, alex yang merasa
dirugikan atas keputusan surat balasan yang dikeluarkan oleh kepala dinas
Pengelolaan Aset dan Pertanahan Kota Surabaya, dapat mengajukan gugatan ke
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Yang mana dalam hal ini, kedudukan para
pihak tidak setara sehingga pemerintah wajib menjadi tergugat.

E. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dalam kasus ini yaitu jenis tindakan yang dilakukan oleh
kepala dinas Pengelolaan Aset dan Pertanahan Kota Surabaya adalah tindakan hukum
publik sepihak individual. Dikarenakan hal ini memiliki relevansinya dengan aturan per-uu-
an, sehingga harus tunduk pada hukum publik. Dan surat balasan yang dikeluarkan oleh
kepala dinas Pengelolaan Aset dan Pertanahan Kota Surabaya dapat dikatakan sebagai
keputusan tata usaha negara (KTUN) karena telah memenuhi unsur-unsur di dalam KTUN.
Yang mana dalam dikeluarnya surat balasan tersebut, alex merasa dirugikan maka ia bisa
mengajukan gugatan ke PTUN dengan pemerintah wajib sebagai tergugatnya. Karena
dalam hal ini, pemerintah juga menganut fungsi perlindungan bagi siapa saja yang merasa
dirugikan.

Anda mungkin juga menyukai