Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas berkat dan rahmat Tuhan yang maha kuasa. Yang telah menjadikan manusia
sebagai makhluk yang sempurna. Dalam kesempurnaan itu manusia di beri akal untuk memecahkan
berbagai permasalahan dunia. Hal tersebut merupakan bagian kecil dari sekian banyak rahmat yang
limpahka kepada seluruh umat manusia.

Makalah ini selesai tepat pada waktunya berkat kerja sama yang baik.bekerja bersama
kemungkinan besar jauh lebih baik di bandingkan bekerja sendiri-sendiri. begitu pula dalam
memecahkan suatu permasalahan, idea-idea di satukan untuk mencapai kecocokan dan mendapat
jalan keluar

Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan Terlepas
dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca dan semuanya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................ 1

DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3

A.  LATAR BELAKANG.................................................................................................. 3

B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................... 3

BAB 2 PEMBAHASAN

A. konseling panti asuhan

1. pengertian konseling panti asuhan

2. tujuan konseling panti asuhan

3. proses konseling panti asuhan

B. metode dan teknik bimbingan konseling

BAB 4 PENUTUP

A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

Pendahuluan

Latar belakang

Panti asuhan atau disebut juga panti sosial asuhan anak, lembaga kesejahteraan sosial anak
adalah lembaga yang menampung, mendidik dan memelihara anak-anak yatim, yatim piatu dan anak
terlantar. Hamka dalam bukunya tafsir al-azhar mengatakan bahwa anak yatim adalah anak yang tidak
berbapak. Di panti asuhan terdapat anak-anak dari keluarga seperti perceraian kedua orangtua, krisis
ekonomi dan meninggal salah satu kedua orangtua. Menyebabkan terputusnya interaksi sosial antara
orang tua dan anak, akibatnya anak kurang mendapat perhatian dan terabaikan pendidikannya.

Salah satu cara yang dilakukan agar anak tetap dalam pengasuhan adalah dengan menampung
anak-anak tersebut kedalam tempat perlindungan sosial yaitu panti asuhan salah satu tempat
membantu meningkatkan kesejahteraan anak dengan cara mendidik, merawat, membimbing,
mengarahkan dan memberikan keterampilan-keterampilan seperti yang diberikan oleh orang tua
dalam keluarga.

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan
dan faktor lingkungan yang saling mempengaruhi. Saat kita berinteraksi dengan manusia kita tidak
akan terlepas dari suatu masalah. Dapat dikatakan suatu masalah apabila kita melakukan
penyimpangan prilaku. Penyimpangan perilaku adalah tindakan yang tidak sesuai dengan norma-
norma sosial. dengan adanya penyimpangan prilaku dapat kita adakan konseling.
Bab II

Pembahasan

A. konseling panti asuhan

1. pengertian konseling panti asuhan

Pengertiaan konseling menurut Rogers adalah hubungan membantu di mana salah


satu pihan konselor bertujuan meningkatkan kemampuan dan fungsi mental pihak lain atau
klien, agar dapat menghadapi persoalan atau konflik yang di hadapi dengan lebih baik.
Menurut syamsu yusuf konseling merupakan salah satu bentu hubungan yang bersifat
membantu.

Departemen sosial republik indonesia menjelaskan bahwa panti asuhan adalah suatu
lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberi
pelayanan kesejahteraan sosial pada anak telantar.

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa pengertian konseling panti asuhan adalah
proses membantu seseorang yang berada di panti asusan dalam memahami diri dan
lingkungannya untuk kesuksesan perkembangan anak.

2. tujuan konseling panti asuhan

Klumboltz menjelaskan tujuan konseling menjadi tiga macam yaitu :

a. mengubah perilaku yang salah penyusuaian

konseling di selenggarakan untuk membantu klien mengenali perilakunya yang salah


dalam melakukan penyusuaian.

b. belajar membuat keputusan

membuat keputusan bagi klien melalui proses belajar yaitu memulai belajar
mengidentifikasi arternatif, serta memprediksi berbagai konsekuensi dari keputusan nya.
c. mencegah munculnya masalah

konseling di selenggarakan tidak hanya mencegah agar tidak mengalami hambatan,


tetapi juga mencegah masalah yang di hadapi itu terselesaikan, dan tidak menimbulkan
gangguan.

Allah swt berfirman dalam sirat Al-Baqarah ayat 220:

Yang artinya “tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim,
katakanlah: mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan
mereka, maka mereka adalah saudara mu, dan Allah mengetahui siapa yang membuat
kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya dia
dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya allah maha perkasa lagi maha bijak
sana.” (Al-baqarah 220)

Dapat dimabil kesimpulan dalam surah tersebut adalah mengurus urusan anak yatim secara
patut adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka mereka adalah saudaramu. Tujuan
konseling panti asuhan adalah membantu anak yatim dapat memiliki keterampilan personal
dan pribadi yang mampu melakukan legugasi diri, kontrol dan beradap atasi diri dengan
lingkungan nya.

3. proses konseling panti asuhan

Pertama membentuk stuktur organisasi di lakukan saat wawancara konseling


kelompok dengan semua warga panti asuhan, dalam membentuk struktur organisasi tersebut
diadakan suatu diskusi untuk membentuk seseorang yang dijadikan penanggungjawab
kegiatan yang ada di panti asuhan tersebut dengan kesempatan bagi warga pantiasuhan. Hal
yang perlu adanya penanggungjawab adalah kegiatan pendidikan, kebersihan dan keamanan.

Anda mungkin juga menyukai