Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMATAN EKOSISTEM

Proposal ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Konsep Dasar IPA

Dosen Pengampu:

Desi Wulandari, S.Pd.,M.Pd.

Dewi Nilam Tyas, S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh:

1. Markamah (1401419018)
2. Nofita (1401419026)
3. Halymatus Za’diyah(1401419041)

Rombel A

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik serta karunia-Nya kepada kita. Sehingga kami bisa menyelesaikan laporan
praktikum mengenai pengamatan ekosistem yang ada di lingkungan sekita. Laporan
praktikum ini berisikan Kami berharap laporan praktikum ini dapat memberikan
informasi.Sehingga mampu menambah wawasan pengetahuan kita semakin luas.Serta
menjadikan ilmu yang bermanfaat bagi orang lain.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan karena


keterbatasan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi terciptanya kesempurnaan
dalammakalah.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan dalam makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Semarang,4 Desember 2019

Penulis

i
Daftar Isi
Judul...................................................................................................................

Kata Pengantar.......................................................................................................i

Daftar isi...............................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan................................................................................................1

A.Latar belakang ..............................................................................................1

B.Rumusan masalah.........................................................................................2

C.Tujuan Penulisan...........................................................................................2

D.Manfaat penulisan.........................................................................................3

Bab II Dasar Teori...................................................................................................4

Bab III Metode Penelitian.....................................................................................11

Waktu dan Tempat...........................................................................................11

Alat dan bahan.................................................................................................11

Langkah kerja..................................................................................................12

Tabel pengamatan............................................................................................13

Bab IV Hasil dan Pembahasan.............................................................................14

Bab V Penutup.....................................................................................................20

Simpulan dan saran........................................................................................20

Daftar Pustaka....................................................................................................21

Lampiran............................................................................................................22

i
BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Suatu organisme tidak akan dapat hidup mandiri.Untuk kelangsungan


hidupnya,suatu organisme akan bergantung pada organisme lain dan sumber daya
alam yang ada dilingkungan sekitarnya untuk keperluan
pangan,perlindungan,pertumbuhan,perkembangbiakan dan sebagainya.Ilmu yang
mempelajari hubungan hubungan timbal balik antar organisme hidup dengan
lingkungannya disebut ekologi.

Ekosistem merupakan suatu sistem di mana terjadi hubungan (interaksi) saling


ketergantungan antara komponen-komponen di dalamnya, baik yang berupa makhluk
hidup maupun yang tidak hidup. Hubungan saling ketergantungan antara komponen
ekosistem sangat teroganisir. Setiap komponen memiliki makna khusus bagi
komponen lainnya. Hubungan tersebut berlangsung secara dinamis sehingga
terjadilah keseimbangan lingkungan. Ilmu yang mempelajari hubungan saling
ketergantungan atau hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
tak hidup disebut ekologi.

Ekologi mempunyai tingkatan pengkajian yaitu unsur biotik dan abiotik.


Lingkungan meliputi komponen abiotik seperti suhu, udara, cahaya, dan nutrient.
Yang juga penting pengaruhnya kepada organisme adalah komponen biotik yakni
semua organisme lain yang merupakan bagian dari lingkungan suatu individu
(Campbell, 2000).

Satuan makhluk hidup dalam ekosistem dapat berupa individu, populasi, atau
komunitas. Individu adalah makhluk tunggal. Contohnya: seekor kelinci,seekor
serigala, atau individu yang lainnya. Sejumlah individu sejenis (satu species) pada
tempat tertentu akan membentuk Populasi. 1
Contoh : di padang rumput hidup sekelompok kelinci dan sekelompok serigala.
Jumlah anggota populasi dapat mengalami perubahan karena kelahiran, kematian, dan
migrasi (emigrasi dan imigrasi).  Sedangkan komunitas yaitu seluruh populasi
makhluk hidup yang hidup di suatu daerah tertentu dan diantara satu sama lain saling
berinteraksi. Contoh: di suatu padang rumput terjadi saling interaksi antar populasi
rumput, populasi kelinci dan populasi serigala. Setiap individu, populasi dan
komunitas menempati tempat hidup tertentu yang disebut habitat (Andri, 2011).

Ekosistem tidak akan tetap selamanya, tetapi selalu mengalami perubahan.


Antara faktor biotik dan abiotik selalu mengadakan interaksi, hal inilah yang
merupakan salah satu penyebab perubahan. Perubahan suatu ekosistem dapat
disebabkan oleh proses alamiah atau karena campur tangan manusia (Andri, 2011).

Berdasarkan proses terjadinya,ekosistem dibedakan menjadi 2 macam yaitu


Ekosistem alami dan ekosistem buatan.Ekosistem alami adalah ekosistem yang
terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia.Contoh:padang
rumput,gurun,laut,.Ekosistem buatan adalah ekosistem yang terjadi karena buatan
manusia.Contoh:kolam,waduk,sawah,dan kebun.Ekosistem tidak akan tetap
selamanya,tetapi selalu mengalami perubahan.Antara faktor biotik dan abiotik selalu
mengadakan interaksi.Hal inilah yang merupakan salah satu penyebab
perubahan.Perubahan suatu ekosistem dapat disebabkan oleh proses alamiah atau
karena campur tangan manusia.

Pentingnya laporan ini dibahas,untuk mengetahui apa saja mengenai


hubungan timbal balik pada ekosistem darat serta mampu mempelajari interaksi pada
tiap komponen(abiotik dan biotik),bisa mengetahui rantai makanan pada ekosistem
darat.Selain itu,kita harus menjaga lingkungan sekitar agar tidak menggangu
kelangsungan hidup organisme lain.

2
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep ekosistem itu?


2. Apakah pada ekosistem yang diamati terdapat hubungan timbal balik antar
makhluk hidup yang ada pada lingkungan tersebut?jika ada,jelaskan hubungan
timbal baliknya!
3. Komponen apa saja yang terdapat pada ekosistem biotik dan abiotik yang
terdapat di perkebunan?
4. Bagaimana interaksi yang terdapat pada ekosistem di perkebunan /ekosistem
yang anda amati?
5. Mengapa pada ekosistem yang diamati tidak hanya melibatkan satu makhluk
hidup?
6. Apa yang akan terjadi jika salah satu komponen biotik pada ekosistem yang
diamati tersebut mati?apa mempengaruhi kelangsungan hidup organisme lain
dalam rantai makanan?

C.Tujuan percobaan:

1. Mampu memahami konsep ekosistem.


2. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri ekosistem yang ada di lingkungan sekitar.
3. Mampu memahami komponen ekosistem,baik abiotik maupun biotik.
4. Mampu menjelaskan interaksi antar komponen pada ekosistem di perkebunan.
5. Mampu menjelaskan dan memahami hubungan timbal balik pada suatu
ekositem (perkebunan).

3
D.Manfaat

1. Mampu menambah wawasan lebih luas dengan dilakukannya praktek


langsung ke lapangan.
2. Mampu menjaga lingkungan agar kelangsungan hidup suatu ekosistem tetap
terjaga.
3. Dapat mengetahui organisme dan tumbuhan apa saja yang terdapat pada
ekosistem darat.
4. Dapat lebih memahami interaksi antar masing-masing komponen pada
masing-masing ekosistem.

BAB II

DASAR TEORI

Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.Ekosistem bisa
dikatakan suatu tatanan keasatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yangsaling mempengaruhi.Ekosistem merupakan penggabunagn
dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan
lingkunganfisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu
dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.

Dalam ekosistem,organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama


dengan lingkunga fisik sebagai suatu sistem.Organisme akan beradaptasi dengan
lingkungan fisik,sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk
keperluan hidup.
4
Pengertian ini didasarkan pada hipotesis Gaia,yaitu“ organisme,khususnya
mikroorganisme bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem
kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan”.Hal ini mengarah
pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan
sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.

Kehadiran,kelimpahan,dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem


ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan
fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies
terebut,inilah yang disebut dengan hukum toleransi.Misalnya;Panda memiliki yang
luas terhadap suhu,namun memiliki toleransi yang sangat sempit terhadap
makanannya,yaitu bambu.Dengan demikian,Panda dapat hidup di ekosistem dengan
kondisi apapun.Asalkan dalam ekosiatem tersebut terapat bambu sebagai sumber
makanannya.Berbeda dengan makhluk hidup yang lain,manusia dapat memperlebar
kisaran toleransinya karena kemampuan untuk berfikir,mengembangkan tekonologi
dan memanipulasi alam.

Komponen-Komponen Pembentuk Ekosistem;


1.Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang
merupakan medium atau substrat tempat berlangsunganya kehidupan atau lingkungan
tempat hidup.Sebagian besar,komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan
waktunya.Komponen abiotik dapat berupa bahan organik,senyawa anorganik,dan
faktor yang mempengaruhi distribusi organisme,yaitu;
a.Suhu.Proses biologi dipengaruhi oleh suhu.Mamalia dan Unggas membutuhkan
energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
b.Air.Ketersedian air mempengaruhi distribusi organisme.Organisme di gurun
beradpatasi terhadap ketersediaan air di gurun.
5
c.Garam.Konsentrasi garam mempengaruhi kesetimbangan air dalam organisme
melalui osmosis.Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan
lingkungan,dengan kandungan garam yang tinggi.

d.Cahaya matahari.Intensitas dan kualitas cahaya mempengaruhi proses


fotosintesis.Air dapat menyerap cahaya,sehingga pada lingkungan air proses
fotosintesis terjadi disekitar permukaan yang terjangkay cahaya matahari.Di
gurun,intensitas cahya yang besar membuat peningktan suhu,sehingga tumbuhan
dan hewan tertekan.

e.Tanah dan batu.Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik,pH,dan


komposisi mineral membatasi penyebaran organisme.Bedasarkan kandungan
sumber makanannya di tanah.

f.Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu yang lama dalam suatu area.

BIOTIK

Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup
atau organisme. Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu
ekosistem selain komponen abiotik. Berdasarkan peran dan fungsinya makhluk hidup
dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

1.Heterotrof atau konsumen

Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan


organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya.Komponen
heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof ) karena makanan yang dimakan
itu lebih kecil.Yang tergolong heterotrof adalah manusia,hewan,jamur,dan mikroba.

7
2.Pengurai atau dekomposer

Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahna


organik yang berasal adri organisme mati.Pengurai disebut juga sebagai konsumen
makro (saprotof ) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar.Organime
pengurai menyebabkan sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-
bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.Yang tergolong
pengurai dalah bakteri dan jamur.Adapula pengurai yang disebut detritivor,yaitu
hewan pengurai yang memakan bahan-bahan organik.Contohnya adalah kutu
kayu.Tipe dekomposisi ada 3 yaitu;

1.Aerobik : O2 adalah penerima elektron atau oksidan.

2.Anaerobik: O2 tidak terlibat bahan organik sebagai penerima elektron.

3.Fermentasi :Anaerobik,namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai


penerima elektron.komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi
membentuk suatu kesatuan eksistem yang teratur,misalnya;pada suatu
aquarium,ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof,tumbuhan air
sebagai komponen autotrof,Plankton yang terapung di air sebagai komponen
pengurai,sedangkan komponen yang termasuk komponen abiotik adalah
air,pasir,batu dan mineral serta oksigen yang terlarit dalam air.

8
Ketergantungan pada ekosistem dapat terjadi antar komponen biotik atau
antara komponen biotik dan abiotik;

Antar komponen biotik

Ketergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui;

1.Rantai Makanan

Yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makanan dan dimakna dengan
proses urutan tertentu.Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi.Karena
organisme pertama yang mapu menghasilkan pusat makanan adalah tumbuhan,maka
tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen.Tingkat
selanjutnya adalah tingkat trofi kedua yang terdiri atas hewan pemakan tumbuhan
yang biasa disebut konsumen primer.Hewan pemakan konsumen primer merupak
tingkat trofi ketiga,terdiri atas hewan-hewan karnivora.Setiap pertukaran energi dari
suatu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya sebagian energi akan hilang.

2.Jaring-jaring makanan

Yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian
rupa sehingga membentuk jaring-jaring.Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap
jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.

9
Macam-macamEkosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat ekosistem
perairan dan ekosistem buatan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air
tawar dan ekosistem air Laut serta. (nindchild,2013)
1.  Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.
Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan
menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut. (nindchild,2013)
a.  Bioma Gurun terdapat di daerah tropika(sepanjang garis balik) yang berbatasan
dengan padang rumput.
b.  Bioma padang rumput. Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah
tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per
tahun dan hujan turun tidak teratur.
c.Bioma Hutan Basah. Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif
banyak,
d. Bioma Hutan Gugur. Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur).
e.  Bioma Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah
tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah.
f. Bioma Tundra. Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam
lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.

2)      Ekosistem Air Tawar.


Ekosistem air tawardibagi menjadi dua, yaitu lotik dan lentik. Ekosistem air
tawar lotik memilki cirri airnya berarus. Organisme yang hidup pada ekosistem ini
dapat menyesuaikan diri dengan arus air, contohnya ikan belida, serangga air, dan
diatom yang menempel pada batu.(John Kimball,2000:205)
10
3. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia utnuk memenuhi
kebutuhannya. Contohnya bendungan, agroekosistem berupa sawah tadah hujan,
sawah irigasi.(Diah Aryulina,2004:278)
Cahaya matahari merupakan sumber utama energy bagi kehidupan. Energy
cahaya matahari masuk ke dalam komponen biotic melalui produsen. Oleh produsen,
energy cahaya matahari diubah menjadi energi kimia. Energy kimia mengalir dari
produsen ke konsumen dari berbagai tingkat trofik melalui jalur rantai makanan.
Energy kimia yang diperoleh organisme digunakan untuk kegiatan hidupnya sehingga
dapat tumbuh dan berkembang. (Diah Aryulina,2004:281).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat

Waktu yang digunakan penulis mengenai praktikum ini dimulai pada


tanggal 3 Desember 2019 yang meliputi pengamatan terhadap ekosistem yang ada
dilingkungan sekitar.Bertempat di kebun Asrama Putra PGSD
Ngaliyan,Universitas Negeri Semarang.

3.2 Alat dan Bahan

Alat; 1.Plot

2.Alat Tulis

3.Gunting

4.Tali rafia

5.Pasak

Bahan ;1.Ekosistem daratan


11

3.3 Cara Kerja

1.Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal (kebun)

2. Kemudian amati komponen abiotik maupun biotik yang ada pada lingkungan
tersebut.

3. Catat semua mengenai apa saja yang anda amati ke dalam data atau tabel.

4. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya. Catat


semua makhuk hidup yang ada di ekosistem

5. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.

6. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut
maupun yang hanya singgah.

7. Amati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela


daun/batang.

8. Catat semua data ke dalam tabel pengamatan.

.
13

3.4 Tabel Pengamatan

NO Komponen Abiotik Komponen biotik


Tumbuhan Hewan
1. Batu Pohon Mangga Burung
2. kerikil Tumbuhan Paku Semut
3. Pasir Rumput Kupu-kupu
4. Tanah belatung
5. Cahaya matahari belalang
Bunglon
Ayam

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Analisis Data
Dari pengamatan yang kami lakukan mengenai ekosistem yang ada
dilingkungan sekitar yaitu kebun,kami mengamati sebuah pohon mangga, disekitar
pohon mangga terdapat berbagai makhluk hidup atau organisme,yaitu burung yang
hinggap dipohon mangga selain itu kami juga menemukan sarang burung, ada semut
yang terdapat pada batang dan juga dipermukaan tanah serta di dedaunan yang kering
dan kami juga menemukan belatung berwarna putih disela sela bebatuan .
Disekitar pohon terdapat kupu-kupu yang hinggap pada daun mangga, ada
juga belalang yang berada di daun yang kering.Selain itu,kami juga menemukan
seekor ayam yang sedang mencari makanan di sela-sela daun yang kering.pada pohon
mangga terdapat tumbuhan yang menempel pada batang pohon yaitu tumbuhan paku.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap makhluk hidup saling ketergantungan dengan
makhluk hidup yang lain,hal ini dibuktikan dengan pengamatan yang telah kami
lakukan yaitu ayam mencari makanan di dedaunan untuk dapat mendapatkan cacing
tanah,belatung,jangkrik,semut. 14
Apabila populasi cacing tanah,belatung,jangkrik,menurun maka ayam tidak mendapat
sumber makanan.
Ayam adalah hewan yang mempunyai sistem organ yang
kompleks,populasinya besar namun jumlah keturunannya sedikit, reproduksinya
lama,hal ini guna menjaga keseimbangan lingkungan.Tidak hanya itu,burung juga
membutuhkan makanan sama halnya dengan ayam,memakan
jangkrik,serangga,ulat,dan buah yang sudah matang pada pohon
tersebut.Belalang,ulat,jangkrik merupakan konsumen tingkat I karena jumlahnya
banyak.Apabila pohon mangga ditebang,rumput disemprot dengan menggunakan
bahan kimia seperti pestisida ( yang mana pohon mangga,rumput merupakan
produsen),maka Konsumen tingkat I pada ekosistem yang kami amati akan
menurun,yang mengakibatkan konsumen selanjutnya akan semakin menurun.
Dari pengamatan yang kami lakukan,terdapat tumbuhan paku yang menempel
pada pohon mangga,yang mana interaksi ini disebut simbiosis
komensalisme.Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara makhluk hidup
dimana yang satu diuntungkan sedangkan yang satunya lagi tidak diuntungkan dan
tidak juga dirugikan.Tumbuhan paku banyak yang ditempelkan pada pohon sebagai
tanaman hias.Keuntungan yang didapat adalah paku mendapat cahaya untuk
kelangsungan hidupnya.Tidak ada kerugian dari pohon mangga tersebut yang
ditempeli karena paku tidak menyerap zat hara dari inang tersebut.Sehingga simbiosis
ini tidak merugikan salah satu organisme.
Selain itu kami juga menemukan simbiosis mutualisme dari lingkungan yang
kami amati yaitu cacing, diutungkan mendapat makanan dari tanah dan tanah
diuntungkan dengan kebradaan cacing yang bisa menyuburkan tanah. Sehingga
terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara komponen. Jadi, dengan hasil
pengamatan ini kita dapat mempelajari atau memahami bagaimana cara melakukan
sebuah pengamatan tentang ekosistem dan kita dapat lebih paham bahwa setiap
makhluk hidup saling ketergantungan baik biotik- abiotik maupun biotik- biotik.
15
Komponen biotik yang terdapat pada ekosistem yang kami amati yaitu 1
pohon mangga,2 tumbuhan paku yang menempel pada batang pohon
mangga,rumput.Sedangkan komponen biotik (hewan ) yang kami amati adalah
burung,kupu-kupu,ayam,belatung,semut,serangga,cacing,cangkang keong.Sedangkan
komponen abiotiknya adalah tanah,cahaya matahari,daun-daun kering.
Sebagai konsumen,hewan (heterotrof ) ada yang memakan produsen secara
langsung,tetapi ada juga yang mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen
dengan memakan konsumen lainnya.Karenanya konsumen dibedakan menjadi
beberapa macam yaitu Konsumen I,konsumen II ,Konsumen III dan seterusnya tetapi
tidak tergantung pada produsen ,karena sumber makanan konsumen I adalah
produsen.Peran makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai
makanan bahkan jaring-jaring makanan.
a.Rantai makanan dari ekosistem yang kami amati:
Rumput Ulat Ayam Manusia Dekomposer
Rumput Jangkrik Ayam dan burung Manusia Dekomposer
b.Jaring-jaring makanan dari ekosistem yang kami amati;
Rumput burung dekomposer
Jangkrik
Ayam
Ulat
Pohon mangga Manusia

Produsen : pohon mangga,dan rumput


Konsumen tingkat I : Jangkrik dan ulat /belatung
Konsumen tingkat II :Burung,ayam
Konsumen tingkat III : Manusia
Dekomposer : Bakteri,

16
c.Tipe interaksi yang kami temukan;
-Simbiosis mutualisme : tanah dengan cacing tanah ( abiotik dengan biotik)
-Simbiosis komensalisme : Tumbuhan paku yang menempel pada pohon mangga.
-Simbiosis parasitisme : Ulat yang hidup di daun mangga
d.hubungan komponen biotik dan abiotik
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan,didapatkan hasil komponen
biotik dan abiotik.Makhluk hidup pada ekosistem ini sangat memerlukan
komponen-komponen tersebut untuk tumbuh dan berkembangbiak.Komponen
abiotik berpengaruh sangat baik terhadap ekosistem yang diamati.Sampah sisa
makanan dimanfaatkan oleh beberapa konsumen seperti lalat,dan ayam.Daun
kering di tanah menjadi sumber energi yang dimanfaatkan oleh dekomposer yang
terdapat di tanah yaitu bakteri.
B.PEMBAHASAN
Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh A.G. Tansley
seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris. Ciri ekosistem adalah sebagai berikut,  
-Memiliki sumber energi yang konstan, umumnya cahaya matahari atau panas bumi
pada ekosistem yang ditemukan di dasar laut yang dangkal.
 -Populasi makhluk hidup mampu menyimpan energi dalam bentuk materi organik.
 -Terdapat daur materi yang berkesinambungan antara populasi dan lingkungannya.  
-Terdapat aliran energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya.

17
Pada ekosistem yang diamati terdapat hubungan timbal balik antar makhluk
hidup yang ada pada lingkungan tersebut (kebun), Dari pengamatan yang kami
lakukan,terdapat tumbuhan paku yang menempel pada pohon mangga,yang mana
interaksi ini disebut simbiosis komensalisme.Simbiosis komensalisme adalah
hubungan antara makhluk hidup dimana yang satu diuntungkan sedangkan yang
satunya lagi tidak diuntungkan dan tidak juga dirugikan.Tumbuhan paku banyak yang
ditempelkan pada pohon sebagai tanaman hias.Keuntungan yang didapat adalah paku
mendapat cahaya untuk kelangsungan hidupnya.Tidak ada kerugian dari pohon
mangga tersebut yang ditempeli karena paku tidak menyerap zat hara dari inang
tersebut.Sehingga simbiosis ini tidak merugikan salah satu organisme.
Selain itu kami juga menemukan simbiosis mutualisme dari lingkungan yang
kami amati yaitu cacing, diutungkan mendapat makanan dari tanah dan tanah
diuntungkan dengan kebradaan cacing yang bisa menyuburkan tanah. Sehingga
terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara komponen. Jadi, dengan hasil
pengamatan ini kita dapat mempelajari atau memahami bagaimana cara melakukan
sebuah pengamatan tentang ekosistem dan kita dapat lebih paham bahwa setiap
makhluk hidup saling ketergantungan baik biotik- abiotik maupun biotik- biotik.
-Simbiosis mutualisme : tanah dengan cacing tanah ( abiotik dengan biotik)
-Simbiosis komensalisme : Tumbuhan paku yang menempel pada pohon mangga.
-Simbiosis parasitisme : Ulat yang hidup di daun mangga
Dalam ekosistem,terdapat 2 komponen Yaitu komponen biotij dan
abiotik.Komponen biotik yang terdapat pada ekosistem yang kami amati yaitu 1
pohon mangga,2 tumbuhan paku yang menempel pada batang pohon
mangga,rumput.Sedangkan komponen biotik (hewan ) yang kami amati adalah
burung,kupu-kupu,ayam,belatung,semut,serangga,cacing,cangkang keong.Sedangkan
komponen abiotiknya adalah tanah,cahaya matahari,daun-daun kering.
pada ekosistem yang diamati tidak hanya melibatkan satu makhluk hidup,
karena antar makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling terkait.karena jika
18
Salah satu komponen tidak ada,maka akan mempengaruhi komponen yang lain.Selain
itu,dalam sebuah ekosistem ,tidak hanya terdapat satu jenis organisme namun bebagai
oraganisme yang saling ketergantungan satu sama lain.

Yang akan terjadi jika salah satu komponen biotik pada ekosistem yang
diamati tersebut mati adalah Apabila pohon mangga ditebang,rumput disemprot
dengan menggunakan bahan kimia seperti pestisida (yang mana pohon
mangga,rumput merupakan produsen),maka Konsumen tingkat I pada ekosistem yang
kami amati akan menurun,yang mengakibatkan konsumen selanjutnya akan semakin
menurun.
Pada hakikatnya, setiap makhluk hidup di dalam suatu ekosistem merupakan
sumber materi dan energi bagi makhluk hidup lainnya.
Keanekaragaman makhluk hidup perlu dijaga supaya ekosistem menjadi stabil.
Semakin beranekaragam makhluk hidup dalam suatu ekosistem, semakin stabil
ekosistem tersebut. Flora dan fauna alami yang terdapat di hutan perlu dilestarikan
karena merupakan sumber plasma nutfah (plasma benih). Sumber plasma nutfah
dapat dimanfaatkan untuk mencari bibit unggul bagi kepentingan kesejahteraan
manusia.
Jika rantai makanan terputus, maka akan mengganggu siklus ekosistem.
Makhluk hidup yang bergantung pada makhluk hidup yang sudah punah terancam
ikut punah, karena tidak bisa bertahan hidup, lebih jelasnya dapat terjadi
pendominanan dari suatu mahluk hidup dan jika suatu mahluk hidup sudah
mendominasi maka konsumen yang di bawahnya besar kemungkinan akan
mengalami kepunahan yang selanjutnya ekosistem akan semakin rusak, apabila sudah
rusak parah sirkulasi alam tidak berjalan lagi sehingga mengakibatkan terjadinya
damaged strongly.

19
BAB V

PENUTUP

Simpulan

Dengan hasil pengamatan ini kita dapat mempelajari atau memahami bagai mana
cara malakukan sebuah pengamatan tentang ekosistem dan kita dapat lebih paham
apa yang dimaksud dengan ekosistem.Pada suatu ekosistem,ada suatu ekosistem
terdapat komponen yang hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik).
Komponen biotik berupa makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan,
dan mikroba.Sedangkan Komponen abiotik antara lain berupa suhu, air, kelembaban,
cahaya, dan topografi.Hubungan timbal balik diantara komponen ekosistem dapat
terjadi antara komponen biotik dan komponen abiotik, atau antara komponen biotik
dan komponen biotik.Selain itu,setiap makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya
saling ketergantungan.Jika salah satu komponen dalam sebuah rantai makanan tidak
ada,maka akan mempengaruhi kelangsungan makhluk hidup yang lainnya.

Saran

Setelah melakukan pengamatan terhadap ekositem,diharapkan masyarakat mampu


menjaga lingkungan sekitarnya serta tidak merusak lingkungan.Sehingga akan
tercipta keseimbagan antara komponen biotik dengan abiotik .Penulis berharap
laporan ini mampu menambah wawasan pengetahuan seseorang.Saran dan kritik yang
membangun dari pembaca sangat penting bagi penulis guna memperbaiki
kesalahannya sehingga mampu menghasilkan laporan penelitian / percobaan yang
memuaskan,baik bagi pembaca atuapun penulis.
20

DAFTAR PUSTAKA

1.https://www.academia.edu/23864878/EKOLOGI_DAN_KONSEP_EKOSISTEM
tanggal 5 desember 2019 jam 14.00

2.https://blog.ruangguru.com/interaksi-yang-terjadi-di-dalam-ekosistem tanggal 5
desember 2019 jam 16.00

3.https://www.academia.edu/4978829/HASIL_PENGAMATAN_EKOSISTEM 5
desember 2019 jam 20.00

4. https://id.scribd.com/doc/67039941/LAPORAN-PENGAMATAN-EKOSISTEM 5
desember 2019 jam 20.00

5. https://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem tanggal 5 desember 2019 jam 14.00

6. Buku Biologi untu SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 Penerbit Yudhistira

7. Herlina,Ida dkk.2009.Biologi Kelas XII SMA dan MA.Jakarta:Pusat Perbukuan.

8.Maryanti,Sri dkk.2006.Biologi untuk SMA/MA Kelas XII.Jakarta:Erlangga

21
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai