Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI

ELBOW JOINT

Disusun oleh:

Dhea Eka Safitri

32171004

PROGRAM STUDI D3 RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMINA BINA MEDIKA


JAKARTA

Jl. Bintaro Raya No. 10, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, 12240

Tahun Ajaran 2017-2018


ELBOW JOINT

A. INDIKASI DAN TUJUAN PEMERIKSAAN


Indikasi pemeriksaan elbow joint diantaranya trauma (cidera), fraktur, fisura,
dislokasi/luksasi, ruptur.
Tujuan pemeriksaan elbow joint untuk mengetahui struktur tulang elbow joint
secara radiologi dengan proyeksi tertentu, beserta kelainan yang mungkin ada pada
daerah tersebut, dimana kelainan dan perintah ini dilakukan berdasarkan atas
rekomendasi dokter yang berkompeten.
B. ANATOMI
Elbow adalah sendi intermediate extremitas superior, yang membantu mekanikal
pada mata rantai antara segment pertama yaitu lengan atas dan segment kedua
lengan bawah dari extremitas superior. Elbow memungkinkan lengan bawah berada
pada beberapa posisi dalam keadaan tertentu, contoh seseorang yang membawa
makanan ke mulut dengan fleksi elbow.
Sendi siku atau elbow joint terjadi di persimpangan tiga tulang, humerus (tulang
lengan atas), ulna (lebih besar dari dua tulang lengan bawah) dan radius. Humerus
membentuk bagian atas dari sendi dan melebar mendekati akhir untuk membentuk
Epicondyles Medial. Sendi siku terdiri atas tiga sendi yaitu articulation humero
radialis, articulation humero ulnaris, dan articulation radioulnaris proksimal.

1
C. PERSIAPAN PASIEN

Pastikan tidak ada benda logam atau benda lain pada tangan yang akan diperiksa.
Contoh: cincin, jam tangan, pasir maupun kotoran pada tangan pasien. Petugas
mengecek kembali identitas pasien, petugas memposisikan pasien.

D. PROYEKSI PEMERIKSAAN
1. Anterior Posterior Projection (AP)
a. Posisi Pasien
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek

Elbow diletakkan di tengah IR, elbow diekstensi maksimal, lalu condongkan


badan pasien ke arah lateral hingga humeral epicondyles dan anterior surface
dari elbow parallel dengan IR. Tangan supinasi untuk mencegah rotasi.
c. Central Ray
Tegak lurus
d. Central Point
Pada pertengahan elbow joint
e. Kriteria

2
Radial head, radial neck, dan tuberosity sedikit superposisi di atas proksimal
ulna, elbow joint terbuka, tidak ada rotasi humeral epicondyles (coronoid dan
olecranon fossae berjarak sama ke epicondyles), soft tissue dan serat-serat
tulang tergambar dengan baik.

2. Lateral Projection
a. Posisi Pasien
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek

Siku ditekuk 90 derajat, tempatkan humerus dan forearm menempel di meja


pemeriksaan, tempatkan elbow di tengah film. Untuk mendapatkan posisi
true lateral, atur tangan pada posisi lateral dan yakinkan humeral epicondyles
perpendicular ke bidang film.
c. Central Ray
Tegak lurus
d. Central Point
Pada pertengahan objek
e. Kriteria

3
Posisi true lateral elbow tampak elbow joint terbuka, superposisi pada
humeral epicondyles, radial tuberosity menghadap ke depan, radial head
sedikit superposisi dengan coronoid process, olecranon process in profile,
terlihat serat-serat tulang dan soft tissue pada bagian anterior dan posterior
distal humerus, serta anterior proksimal antebrahi.
3. AP Oblique Projection Medial Rotation
a. Posisi Pasien
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek

Pada posisi true AP projection, tempatkan objek pada tengan film. Lengan
bawah dirotasikan ke arah medial atau pronate tangan. Selanjutnya atur
elbow sehingga membentuk sudut 45 derajat.
c. Central Ray
Tegak lurus
d. Central Point
Mid elbow joint 2 cm distal epicondyles
e. Kriteria

4
Elbow joint terbuka, siku membentuk 45 derajat, coronoid process in profile,
elongated medial humeral epicondyle, superposisi ulna dengan radial head
dan radial neck, trochlea humeri, olecranon process within the olecranon
fossa, soft tissue and bony trabecular detail.
4. AP Oblique Projection Lateral Rotation
a. Posisi Pasien
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek

Lengan pasien ekstensi pada posisi AP tempatkan elbow joint pada tengah
film. Putar ke arah lateral untuk mengatur celah posterior elbow membentuk
45 derajat. Untuk mendapatkan lateral projection yang tepat, minta pasien
memutar tangannya hingga digiti 1 dan digiti 2 menempel pada meja. Ganjal
punggung tangan dengan spons.
c. Central Ray
Tegak lurus
d. Central Point
Mid elbow joint 2 cm distal epicondyles
e. Kriteria

5
Elbow joint terbuka, tampak gambaran elbow berputar 45 derajat ke arah
lateral, tuberositas radii, caput radii dan collum radii terbebas dari ulna,
capitulum humeri, soft tissue and bony trabecular detail.
5. AP Projection Partial Flexio
Proyeksi ini untuk melihat distal humerus, dibuat bila lengan tidak dapat ekstensi
maksimal, dan lengan bawah diganjal spons.
a. Posisi Pasien
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek

Lengan atas diangkat sehingga tepi dorsalnya membentuk 45 derajat


terhadap meja pemeriksaan, elbow joint diletakkan di tengah IR.
c. Central Ray
Tegak lurus
d. Central Point
Pada rongga sendi, di bawah titik tengah antara epicondylus lateralis dan
epicondylus medialis.
e. Kriteria

6
Terlihat distal humerus tanpa rotasi dan distorsi, proksimal radius superposisi
dengan ulna, elbow joint tertutup.
6. AP Projection Partial Flexio (antebrahi menempel pada film, lengan atas
diangkat)
Untuk melihat lengan bawah proksimal bila lengan tidak memungkinkan ekstensi
maksimal.
a. Posisi Pasien
Pasien duduk agak tinggi agar dorsal surface forearm menempel pada meja
pemeriksaan. Bila tidak memungkinkan, biarkan lengan pada posisi lateral,
film ditempatkan pada posisi vertical di belakang lengan, sinar dibuat
horizontal.
b. Posisi Objek

Lengan atas diangkat sehingga membentuk sudut 45 derajat terhadap meja


pemeriksaan, elbow joint di tengan IR.
c. Central Ray
Tegak lurus
d. Central Point
Pada rongga sendi, di bawah titik tengah antara epicondylus lateralis dan
epicondylus medialis
e. Kriteria

7
Proksimal radius dan ulna tanpa rotasi atau distorsi. Radial head, neck, dan
tuberosity sedikit superimpose dengan proksimal ulna. Sebagian elbow joint
terbuka, distal humerus terlihat, soft tissue and bony trabecular detail.
7. AP Projection Acute Flexion
Posisi ini untuk melihat distal humerus.
a. Posisi Pasien
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek

Sendi bahu direndahkan, lengan atas ditempelkan di atas meja pemeriksaan,


kemudian lengan difleksikan ekstrim dengan telapak tangan menempel ke
bahu. Tempatkan bagian proksimal dari epicondylar area humerus, lengan
parallel dengan long axis film. Atur lengan dan film persis di bawah
radiographic tube untuk mencegah rotasi.
c. Central Ray
Tegak lurus
d. Central Point
Elbow joint
e. Kriteria

8
Forearm dan humerus superposisi, terlihat olecranon process, distal
humerus, soft tissue and bony trabecular.
8. Proximal Forearm PA Projection Acute Flexio
a. Posisi Pasien
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek

Tempatkan flexed elbow joint ditengah film. Long axis dari superimposed
antebrachi dan humerus harus parallel long axis film. Geser film mendekati
shoulder sehingga central ray menuju titik tengah film.
c. Central Ray
Disudutkan 45 derajat
d. Central point
Elbow joint
e. Kriteria

9
Humerus dan antebrahi superposisi, ulna dan radius proksimal terlihat, soft
tissue and bony trabecular.

RADIAL HEAD
Letakkan kaset dalam posisi mencakup obyek yang diperiksa, dan area film yang
tidak terpakai ditutup dengan karet timbal. Untuk memperlihatkan circumference
dari radial head yang bebas superposisi, dilakukan empat proyeksi posisi tangan yang
bervariasi.

Ukuran film 18x24 cm atau 24x30 cm untuk dua atau empat eksposi dalam satu film.

a. Posisi Pasien
Pasien duduk rendah secukupnya, untuk meletakkan limb dalam bidang
horizontal yang sama.
b. Posisi Objek
Elbow difleksikan 90 derajat, letakkan elbow dalam posisi lateral dan
pertengahan elbow pada pertengahan area kaset yang sudah dibagi dua atau
empat.
Eksposi pertama, dilakukan dengan tangan dalam keadaan supine semampunya
pasien. Eksposi kedua, dilakukan dengan tangan dalam posisi lateral dan thumb
pada sisi atas. Eksposi ketiga, dilakukan dengan tangan prone. Eksposi keempat,
dilakukan dengan thumb menempel pada meja.

10
c. Central Ray
Tegak lurus
d. Central Point
Elbow joint
e. Kriteria
Tampak jelas radial tuberosity dalam pandangan anterior pada gambaran
pertama dan kedua, dan pandangan posterior pada gambaran ketiga dan
keempat. Elbow fleksi 90 derajat. Sebagian radial head superposisi dengan
coronoid process, tetapi terlihat dalam seluruh gambaran.

11
AXIOLATERAL PROJECTION COYLE METHOD
Lateral
Radial Head and Coronoid Process

Radial head and capitulum Coronoid process and trochlea

Radial head and coronoid process

12
Kriteria:

Radial Head

Terbuka sendi antara radial head dan capitulum, radial head, neck, and tuberosity
terlihat pada tempatnya dan bebas dari superposisi with the exception of a small
portion of the coronoid process , humeral epicondyles distorted owing to central ray
angulation, radial tuberosity facing posterior, elbow flexi 90 derajat, soft tissue and
bony trabecular detail.

Coronoid Process

Terbuka sendi antara coronoid process dan trochlea, coronoid process in profile and
elongated, radial head dan neck superposisi dengan ulna, elbow flexi 80 derajat, soft
tissue and bony trabecular detail.

PA AXIAL PROJECTION

Distal Humerus

a. Posisi Pasien
Pasien duduk disamping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek

Atur agar long axis is antebrachi parallel dengan meja, tempatkan epicondyles
ditengah film, elbow flexio untuk mengatur humerus mendekati posisi vertical
sehingga humerus membentuk sudut 75 derajat dengan antebrahi, tangan
supinate untuk mencegah rotasi humerus dan ulna.

13
c. Central Ray
Tegak lurus
d. Central Point
Ulnar sulcus, menembus medial dari olecranon process
e. Kriteria

Tampak jelas garis ulnar sulcus (groove), soft tissue sisi luar dari distal humerus,
forearm dan humerus superposisi, tidak ada rotasi.
PA AXIAL PROJECTION
Processus Olecranon
a. Posisi Pasien
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek

Atur arm dan forearm difleksikan sehingga membentuk sudut 45-50 derajat,
tangan yang diperiksa diatur dalam posisi supine dan immobilisasi dengan tangan
sebelahnya (tangan yang tidak diperiksa). Pertengahan antara kedua epicondyle
diposisikan pada pertengahan film.

14
c. Central Ray
Tegak lurus
d. Central Point
Disudutkan 20 derajat
e. Kriteria

Tampak jelas profil dari olecranon, soft tissue disekeliling olecranon, forearm dan
humerus yang superposisi, tidak ada rotasi.

15

Anda mungkin juga menyukai