ELBOW JOINT
Disusun oleh:
32171004
Jl. Bintaro Raya No. 10, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, 12240
1
C. PERSIAPAN PASIEN
Pastikan tidak ada benda logam atau benda lain pada tangan yang akan diperiksa.
Contoh: cincin, jam tangan, pasir maupun kotoran pada tangan pasien. Petugas
mengecek kembali identitas pasien, petugas memposisikan pasien.
D. PROYEKSI PEMERIKSAAN
1. Anterior Posterior Projection (AP)
a. Posisi Pasien
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek
2
Radial head, radial neck, dan tuberosity sedikit superposisi di atas proksimal
ulna, elbow joint terbuka, tidak ada rotasi humeral epicondyles (coronoid dan
olecranon fossae berjarak sama ke epicondyles), soft tissue dan serat-serat
tulang tergambar dengan baik.
2. Lateral Projection
a. Posisi Pasien
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek
3
Posisi true lateral elbow tampak elbow joint terbuka, superposisi pada
humeral epicondyles, radial tuberosity menghadap ke depan, radial head
sedikit superposisi dengan coronoid process, olecranon process in profile,
terlihat serat-serat tulang dan soft tissue pada bagian anterior dan posterior
distal humerus, serta anterior proksimal antebrahi.
3. AP Oblique Projection Medial Rotation
a. Posisi Pasien
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek
Pada posisi true AP projection, tempatkan objek pada tengan film. Lengan
bawah dirotasikan ke arah medial atau pronate tangan. Selanjutnya atur
elbow sehingga membentuk sudut 45 derajat.
c. Central Ray
Tegak lurus
d. Central Point
Mid elbow joint 2 cm distal epicondyles
e. Kriteria
4
Elbow joint terbuka, siku membentuk 45 derajat, coronoid process in profile,
elongated medial humeral epicondyle, superposisi ulna dengan radial head
dan radial neck, trochlea humeri, olecranon process within the olecranon
fossa, soft tissue and bony trabecular detail.
4. AP Oblique Projection Lateral Rotation
a. Posisi Pasien
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek
Lengan pasien ekstensi pada posisi AP tempatkan elbow joint pada tengah
film. Putar ke arah lateral untuk mengatur celah posterior elbow membentuk
45 derajat. Untuk mendapatkan lateral projection yang tepat, minta pasien
memutar tangannya hingga digiti 1 dan digiti 2 menempel pada meja. Ganjal
punggung tangan dengan spons.
c. Central Ray
Tegak lurus
d. Central Point
Mid elbow joint 2 cm distal epicondyles
e. Kriteria
5
Elbow joint terbuka, tampak gambaran elbow berputar 45 derajat ke arah
lateral, tuberositas radii, caput radii dan collum radii terbebas dari ulna,
capitulum humeri, soft tissue and bony trabecular detail.
5. AP Projection Partial Flexio
Proyeksi ini untuk melihat distal humerus, dibuat bila lengan tidak dapat ekstensi
maksimal, dan lengan bawah diganjal spons.
a. Posisi Pasien
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek
6
Terlihat distal humerus tanpa rotasi dan distorsi, proksimal radius superposisi
dengan ulna, elbow joint tertutup.
6. AP Projection Partial Flexio (antebrahi menempel pada film, lengan atas
diangkat)
Untuk melihat lengan bawah proksimal bila lengan tidak memungkinkan ekstensi
maksimal.
a. Posisi Pasien
Pasien duduk agak tinggi agar dorsal surface forearm menempel pada meja
pemeriksaan. Bila tidak memungkinkan, biarkan lengan pada posisi lateral,
film ditempatkan pada posisi vertical di belakang lengan, sinar dibuat
horizontal.
b. Posisi Objek
7
Proksimal radius dan ulna tanpa rotasi atau distorsi. Radial head, neck, dan
tuberosity sedikit superimpose dengan proksimal ulna. Sebagian elbow joint
terbuka, distal humerus terlihat, soft tissue and bony trabecular detail.
7. AP Projection Acute Flexion
Posisi ini untuk melihat distal humerus.
a. Posisi Pasien
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek
8
Forearm dan humerus superposisi, terlihat olecranon process, distal
humerus, soft tissue and bony trabecular.
8. Proximal Forearm PA Projection Acute Flexio
a. Posisi Pasien
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek
Tempatkan flexed elbow joint ditengah film. Long axis dari superimposed
antebrachi dan humerus harus parallel long axis film. Geser film mendekati
shoulder sehingga central ray menuju titik tengah film.
c. Central Ray
Disudutkan 45 derajat
d. Central point
Elbow joint
e. Kriteria
9
Humerus dan antebrahi superposisi, ulna dan radius proksimal terlihat, soft
tissue and bony trabecular.
RADIAL HEAD
Letakkan kaset dalam posisi mencakup obyek yang diperiksa, dan area film yang
tidak terpakai ditutup dengan karet timbal. Untuk memperlihatkan circumference
dari radial head yang bebas superposisi, dilakukan empat proyeksi posisi tangan yang
bervariasi.
Ukuran film 18x24 cm atau 24x30 cm untuk dua atau empat eksposi dalam satu film.
a. Posisi Pasien
Pasien duduk rendah secukupnya, untuk meletakkan limb dalam bidang
horizontal yang sama.
b. Posisi Objek
Elbow difleksikan 90 derajat, letakkan elbow dalam posisi lateral dan
pertengahan elbow pada pertengahan area kaset yang sudah dibagi dua atau
empat.
Eksposi pertama, dilakukan dengan tangan dalam keadaan supine semampunya
pasien. Eksposi kedua, dilakukan dengan tangan dalam posisi lateral dan thumb
pada sisi atas. Eksposi ketiga, dilakukan dengan tangan prone. Eksposi keempat,
dilakukan dengan thumb menempel pada meja.
10
c. Central Ray
Tegak lurus
d. Central Point
Elbow joint
e. Kriteria
Tampak jelas radial tuberosity dalam pandangan anterior pada gambaran
pertama dan kedua, dan pandangan posterior pada gambaran ketiga dan
keempat. Elbow fleksi 90 derajat. Sebagian radial head superposisi dengan
coronoid process, tetapi terlihat dalam seluruh gambaran.
11
AXIOLATERAL PROJECTION COYLE METHOD
Lateral
Radial Head and Coronoid Process
12
Kriteria:
Radial Head
Terbuka sendi antara radial head dan capitulum, radial head, neck, and tuberosity
terlihat pada tempatnya dan bebas dari superposisi with the exception of a small
portion of the coronoid process , humeral epicondyles distorted owing to central ray
angulation, radial tuberosity facing posterior, elbow flexi 90 derajat, soft tissue and
bony trabecular detail.
Coronoid Process
Terbuka sendi antara coronoid process dan trochlea, coronoid process in profile and
elongated, radial head dan neck superposisi dengan ulna, elbow flexi 80 derajat, soft
tissue and bony trabecular detail.
PA AXIAL PROJECTION
Distal Humerus
a. Posisi Pasien
Pasien duduk disamping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek
Atur agar long axis is antebrachi parallel dengan meja, tempatkan epicondyles
ditengah film, elbow flexio untuk mengatur humerus mendekati posisi vertical
sehingga humerus membentuk sudut 75 derajat dengan antebrahi, tangan
supinate untuk mencegah rotasi humerus dan ulna.
13
c. Central Ray
Tegak lurus
d. Central Point
Ulnar sulcus, menembus medial dari olecranon process
e. Kriteria
Tampak jelas garis ulnar sulcus (groove), soft tissue sisi luar dari distal humerus,
forearm dan humerus superposisi, tidak ada rotasi.
PA AXIAL PROJECTION
Processus Olecranon
a. Posisi Pasien
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
b. Posisi Objek
Atur arm dan forearm difleksikan sehingga membentuk sudut 45-50 derajat,
tangan yang diperiksa diatur dalam posisi supine dan immobilisasi dengan tangan
sebelahnya (tangan yang tidak diperiksa). Pertengahan antara kedua epicondyle
diposisikan pada pertengahan film.
14
c. Central Ray
Tegak lurus
d. Central Point
Disudutkan 20 derajat
e. Kriteria
Tampak jelas profil dari olecranon, soft tissue disekeliling olecranon, forearm dan
humerus yang superposisi, tidak ada rotasi.
15