TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan memahami peran penting dan tujuan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
2. Praktikan dapat mengidentifikasi hazard atau potensi bahaya di tempat kera.
3. Praktikan mengenal jenis-jenis alat pengaman diri dan mengetahui
penggunaannya.
4. Praktikan mengetahui bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh suatu kegiatan
pekerjaan dan mengetahui penggunaan simbol yang tepat untuk peringantan
bahaya.
5. Praktikan dapat melakukan analisa keselamatan pekerjaan.
B. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia menjadi peranan penting bagi keberhasilan suatu
organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia merupakan aset hidup yang
perlu dipelihara dan dikembangkan. Oleh karena itu, seorang pekerja haruslah
mendapatkan perhatian yang khusus dari perusahaan. Cara dalam pengelolaan
sumber daya manusia inilah diperlukan manajemen yang mampu mengelola
sumber daya secara sistematis, terencana, dan efisien. Salah satu hal yang harus
menjadi perhatian utama bagi manajer sumber daya manusia ialah sistem
keselamatan dan kesehatan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja menjadi suatu bentuk upaya dalam
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran
lingkungan. Keselamatan dan kesehatan kerja menjadi hal yang tidak dapat
terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia.
Keselamatan dan kesehatan kerja tidak saja sangat penting dalam meningkatkan
jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya. Akan tetapi jauh dari itu
keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dampak positif atas keberlanjutan
produktivitas kerja. Oleh sebab itu, hal-hal mengenai keselamatan dan kesehatan
kerja pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para
pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan.
Oleh karena itu, pada saat ini keselamatan dan kesehatan kerja bukan semata
sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap pekerja dan
bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan. Keselamatan dan kesehatan kerja sudah
menjadi Hak Asasi Manusia, untuk itu kesadaran mengenai pentingnya
keselamatan dan kesehatan kerja harus selalu di gugah, diingatkan, serta di
budidayakan di kalangan para pekerja. Pemahaman dan pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan sangat diperlukan, terutama
dalam syarat - sayarat kerja. Hal ini berkaitan dengan masalah perlindugan
tenaga kerja terhadap kecelakan kerja, guna meminimalisir kemungkinan
terjadinya kecelakaan kerja, perlu disosialisasikan pemahaman dan pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja secara baik dan benar.
Menurut Irzal (2016) Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu
upaya untuk mepertahankan dan meningkatkan derajat, kesejahteraan fisik,
mental, dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan.
Keselamatan dan kesehatan kerja pun dapat diartikan sebagai suatu usaha atau
kegiatan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan sehat.
Keselamatan dan kesehatan kerja ini berlaku di segala tempat kerja, baik di darat,
di laut, di permukaan air, di dalam permukaan air maupun di udara. Tempat-
tempat kerja demikian tersebar pada kegiatan ekonomi, pertanian, industri
pertambangan, perhubungan pekerjaan umum, jasa dan lainnya.
C. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Melakukan analisis pengenalan APD pada bagian tubuh kepala, tangan,
badan, dan kaki.
2. Melakukan pengenalan terhadap simbol-simbol K3 dengan berdasarkan
warna merah, hijau, biru, kuning, dan putih.
3. Melakukan analisa keselamatan pekerjaan di lab kakao pada mesin roasting,
winnowing, grinding, dan pressing.
4. Membuat laporan penyelidikan terhadap kecelakaan kerja
5. Membuat tabel usulan APD
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pengenalan APD
Kacamata ini jenis ini dipakai ketika lokasi kerja yang pekerja
hadapi terpapar uap, asap, atau kabut yang mengganggu penglihatan.
Bentuknya yang dilengkapi dengan segel pelindung di area mata
membuat mata pekerja terhindar dari percikan cairan yang mungkin
datang dari segala arah.
c) Face shields
Sarung tangan ini memiliki fungsi sama seperti sarung tangan katun.
Namun, material kulit umumnya lebih nyaman untuk digunakan dan
lebih kuat menahan benda yang berpotensi melukai tangan. Selain itu,
sarung tangan kulit terbuat dari bahan kulit asli. Keunggulan dari
penggunaan bahan kulit ini yaitu memiliki keunggulan terhadap panas
yang sangat baik. Panas yang dimaksud dapat berupa panas dari benda
maupun radiasi panas. Sarung tangan kulit ini banyak digunakan untuk
pengelasan dan aktivitas-aktivitas lain yang memerlukan kontak
dengan benda yang bersuhu panas seperti di peleburan logam.
d. Kaki
Sepatu kerja merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap pekerja
perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan
dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau kemasukan oleh
kotoran dari bagian bawah.
1) Safety Boots
Tanpa sepatu yang sesuai, kaki akan rentan terluka oleh benda tajam
di tanah ataupun kejatuhan benda berbahaya dari atas. Karena itu,
menggunakan sepatu boot berfungsi untuk melindungi kakidari tusukan
benda tajam, bahan kimia berbahaya, cairan yang terlalu dingin atau
panas, dan lain-lain.
2) Safety Shoes
b. Simbol Hijau
Simbol ini adalah rambu yang meberikan bantuan atau pertolongan
serta arah yang ada di lingkungan itu karena arah pertlongan tersebut
merupak petunjuk arah yang harus diikuti siapa saja terutama bila terjadi
kondisi darurat. Adapun rambu pertolongan atau petunjuk arah tersebut
dipasang pada tempat yang strategis dan mudah terlihat. dengan jelas. Ciri-
ciri rambu pertolongan atau petunjuk arah tersebut berbentuk segi empat
dengan warna dasar hijau dan logo atau gambar warna putih. Contohnya
seperti simbol-simbol yang ada di bawah ini.
;
c. Simbol Kuning
Simbol ini adalah rambu yang meberikan peringatan yang perlu
diperhatikan kepada siapa saja yang ada di lingkungan itu karena dapat
mengakibatkan kejadian yang tidak diinginkan. Adapun Peringatan yang
perlu diikuti adalah sesuai dengan rambu gambar atau informasi yang
terpasang. Ciri-ciri rambu peringatan yang sering ditemui yaitu bentuk
segitiga, latar belakang berwarna kuning, dan logo atau gambar berwarna
hitam, dengan bingkai berwarna hitam. Contohnya seperti simbol-simbol
yang ada di bawah ini.
d. Simbol Biru
Simbol ini adalah rambu yang meberikan persyaratan dilaksanakan
kepada siapa saja yang ada di lingkungan itu karena prasyarat tersebut
merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan. Adapun Prasyarat yang
perlu dilaksankan adalah sesuai dengan rambu tergambar atau informasi
yang terpasang. Ciri-ciri rambu prasyarat atau kewajiban yang sering
ditemui yaitu bentuk bulat, latar belakang berwarna biru, dan logo atau
gambar berwarna putih. Contohnya seperti simbol-simbol yang ada di
bawah ini.
e. Simbol Putih
Simbol berlatar belakang warna hitam putih adalah simbol yang
memberikan informasi umum. Juga sering dipakai ditempat umum
sehingga mempermudah untuk menyampaikan sebuah informasi.
Informasi umum yang diberikan biasnya adalah mengenai suatu tempat,
alat, ataupun keadaan umum. Contohnya seperti simbol-simbol yang ada
di bawah ini.
3. Analisis Potensi Bahaya
a. Proses Produksi
ROASTING
WINNOWING
GRINDING
PRESSING
d. Memasang
tongkat ke
pressing
e. Dipress
hingga keluar
lemak
f. Diangkat
g. Diambil hasil
kakao yang
sudah
dipressing
h. Matikan
mesin
pressing
Hasil dari analisis tersebut adalah dalam setiap mesin ini memiliki
potensi bahayanya masing-masing. Potensi bahaya yang pertama pada
mesin roaster ini adalah mesin yang sangat panas pada saat dinyalakan.
Jadi saat pekerja tidak hati-hati tentu itu sangat membahayakan karena
kemungkinan pekerja akan mengalami luka bakar pada anggota tubuhnya.
Selain itu, potensi bahaya pada mesin roaster ini adalah tersetrum pada
saat mencolokkan kabel pada stop kontak. Lalu potensi bahaya pada mesin
winnowing adalah mata terkena partikel kakao yang beterbangan, rambut
atau baju tergiling mesin, dan tersetrum.
Potensi bahaya dari mesin grinding adalah tergilingnya jari tangan dan
bahaya kebisingan dari mesin. Sedangkan bahaya pada mesin pressing
adalah pekerja dapat tersetrum karena mesin pressing ini menggunakan
energi listrik dan mesinnya pun berbahan baja. Dimana dapat diketahui
bahwa baja adalah penghantar listrik yang baik dan cepat sehingga pekerja
harus berhati-hati akan hal itu. Selain itu, potensi bahaya pada mesin ini
adalah terjepit oleh mesin dan juga kejatuhan oleh tuas besi yang
digunakan untuk mengaktifkan hidrolik saat melakukan pressing.
Sehingga hal itu dapat melukai fisik pekerja dan dapat membuat proses
produksi berhenti untuk sementara.
Berdasarkan potensi-potensi bahaya diatas adapaun beberapa usulan
prosedur yang bisa dilakukan. Pertama adalah memberikan simbol
peringatan pada setiap mesin tentang akan potensi bahaya yang mungkin
terjadi. Sehingga pekerja nantinya akan wasapada dan berhati-hati saat
melakukan pekerjaannya. Selain itu, usulan prosedur yang bisa dilakukan
dengan menggunakan alat pelindung diri. Meskipun APD tidak secara
sempurna dapat melindungi tubuh pekerja tetapi dapat mengurangi tingkat
keparahan yang mungkin terjadi. Ketiga usulan yang dapat dilakukan
adalah menyediakan air minum pada ruang produksi. Hal itu dilakukan
agar pekerja tidak deihdrasi dan agar pekerja itu tetap fokus pada
pekerjaanya. Sehingga jika pekerja fokus dan berhati-hati saat bekerja,
terjadinya kecelakaan pekerjaan dapat dikurangi.
c. Tabel Laporan Potensi Kecelakaan Kerja
(Terlampir)
Hasil dari laporan penyelidikan kecelakaan kerja kelompok B1.1 adalah
menyelidiki kecelakaan yang terjadi di mesin grinding dan winnowing.
Kecelakaan kerja yang terjadi pada mesin winnowing adalah tersetrum
listrik. Penyebab kejadian tersebut adalah dikarenakan kelalaian pekerja
itu sendiri. Dimana tangan pekerja tersebut basah dan langsung
mencolokkan kabel pada stop kontak. Padahal dapat diketahui bahwa
kandungan mineral pada air itu dapat menghantarkan listrik. Oleh karena
itu, pada saat pekerja mencolokkan kabel pada stop kontak dalam keadaan
tangan yang basah hal itu membuat pekerja seketika tersengat listrik.
Kecelakaan tersebut tentu merugikan bagi pihak pekerja sekaligus
perusahaan juga.
Kerugian pada utama pekerja adalah tentu hal tersebut dapat
mengancam keselamatan sekaligus kesehatan pekerja. Dimana sengatan
listrik dapat dapat mempengaruhi kerja jantung, paru-paru, dan sistem
pernapasan. Sengatan listrik ini dapat menimbulkan kontraksi ke jantung
tanpa disadari. Inilah yang menyebabkan saat kamu tersengat aliran listrik
maka jantung kamu bisa berdegup lebih kencang. Selain dapat
memengaruhi jantung dan paru-paru, nyatanya terkena sengatan listrik
dapat membuat kamu menjadi sesak napas. Hal ini terjadi karena aliran
listrik eksternal yang melalui tubuh sangat kuat. Aliran ini dapat
mengganggu kinerja jantung, sel saraf otak, hingga organ tubuh lainnya.
Sedangkan kerugian bagi perusahaan adalah dapat terhentinya proses
produksi dalam sementara waktu dan perusahaan pun mempunyai
kewajiban untuk menanggung biaya perawatan pekerjanya.
Tindakan perbaikan yang bisa dilakukan agar kecelakaan tersebut tidak
terjadi kembali adalah memberikan simbol peringatan akan sengatan
listrik. Selain itu, juga menyediakan lap untuk mengeringkan tangan yang
basah. Berikutnya kecelakaan pekerja yang diselidiki adalah kecelakaan
pada mesin grinding adalah tergilingnya jari tangan pekerja. Kecelakaan
tersebut terjadi akibat tidak adanya SOP dan tidaknya simbol peringatan
akan bahaya dari mesin tersebut. Selain itu, kecelakaan ini terjadi karena
kurang fokusnya pekerja karena kebisingan dari mesin itu sendiri.
Sehingaa lingkungan yang bising tersebut membuat pekerja lengah dan
tidak sengaja memasukkan jarinya ke dalam mesin sehingga jarinya
tergiling.
Kecelakaan tersebut tentu sangat merugikan khususnya bagi pekerja itu
sendiri. Akibat kecelakaan tersebut pekerja harus cacat seumur hidup,
dimana pekerja tersebut harus kehilangan jari tangannya. Selain itu,
pekerja pun mungkin tidak mampu lagi bekerja dengan baik atau tingkat
produktivitas kerjanya akan mengalami penurunan dibanding saat dia
masih normal. Selain itu, perusahaan pun tentu tetap mengalami kerugian
dimana kecelakaan tersebut membuat proses produksi terhenti sementara.
Kerugian lainnya adalah kerusakan mesin, tidak dapat terpenuhinya
permintaan pasar dan perusahaan pun harus menanggung biaya perawatan
pekerja tersebut. Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan agar kejadian
tersebut tidak terulang adalah adanya SOP bagi pekerja dan memberikan
APD kepada pekerja berupa sarung tangan dan ear muffs.
d. Tabel Usulan APD
Lokasi Kondisi Saat Ini Usulan
Dapat dilihat bahwa kondisi saat ini itu masih jauh dari prinsip
keselamatan dan kesehatan kerja. Hal itu dapat dilihat dengsn tidak
ditemuinya simbol-simbol akan larangan dan peringatan bahaya pada saat
bekerja. Selain itu, juga minimnnya penggunaan alat pelindung diri,
padahal dari setiap mesin tersebut sangat berpotensi membahayakan
keselamatan pekerja. Usulan APD yang dibuat antara lain adalah
penggunaan sarung tangan, tujuan utama penggunaan sarung tangan
adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dan tajam selama
menjalankan kegiatannya juga yang berhubungan dengan larutan kimia
ataupun proses pemanasan. Lalu penggunaan pakaian tertutup yang
berfungsi untuk melindungi dada pemakai dari percikan benda padat,
percikan logam las, radiasi sinar pada saat bekerja.
Usulan berikutnya adalah penggunaan penutup kepala terutama pada
bagian mesin winnowing. Pentup kepala ini berfungsi melindungi rambut
dari pekerjanya. Selain melindungi produk, penutup kepala juga
difungsikan untuk melindungi kepala dari debu ataupun bahaya terjeratnya
rambut pada mesin-mesin berputar. Usulan berikutnya adalah penggunaan
kacamata pada bagian mesin winnowing, hal itu bertujuan melidungi mata
dari debu atau partikel bahan yang beterbangan di tiup angin. Usulan
terakhir adalah penggunaan ear muffs pada bagian mesin grinding karena
suara yang dihasilkan dari mesin ini sangat bising sehingga dapat
menggangu konsentrasi pekerja.
Adapun simbol-simbol yang diusulkan antara lain adalah simbol hati-
hati tangan terjepit, bahaya listrik tegangan tinggi. Lalu simbol bahan
mudah meledak, awas permukaan panas, dan dilarang memasukkan
tangan. Simbol-simbol tersebut diusulkan agar para pekerja bersikap
waspada pada saat bekerja. Tujuan lain di usulkannya APD dan simbol ini
pun yaitu sebagai komitmen menjalankan program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja dan sebagai suatu bentuk tindakan dalam manajemen
resiko yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas dan efektifitas.
Selain itu, untuk memberi jaminan kepada pekerja akan keamanan dan
perlindungan dalam bekerja.
E. KESIMPULAN
1. Peran penting dan tujuan Keselamatan dan Kesehatan atau K3 adalah untuk
menciptakan suatu kondisi kerja yang aman dan jauh dari segala macam
ancaman bahaya. Sehingga tercipta suatu sistem kerja yang aman dan nyaman
bagi seluruh pekerjanya.
2. Mengidentifikasi bahaya di tempat kerja dapat dilakukan membentuk sebuah
tim Analisa Keselamatan Kerja atau AKP karena ini merupakan cara yang
baik juga untuk meningkatkan keterlibatan yang lebih luas dalam
memperbaiki kinerja keselamatan bekerja.
3. Alat Pelidung Diri atau APD yang biasa digunakan adalah APD kepala untuk
melindungi kepala dari benda keras, panas atau dingin, dan kotoran debu.,
APD muka dan mata berfungsi melindungi muka dan mata dari benda – benda
kecil, pengaruh cahaya. APD telinga untuk menahan frekuensi tertentu saja.
APD pernafasan memberikan perlindungan dari kekuranghan oksigen,
pencemaran oleh gas atau uap. APD tangan untuk melindungi tangan dari
panas, dingin, benda tajam,ataupun larutan kimia. APD kaki untuk mencegah
tergelincir, mencegah tusukan, dan mencegah bahaya listrik.
4. Setiap pekerjaan tentu mempunyai resiko dan mempunyai potensi bahaya.
Oleh karena itu, penggunaan simbol dalam suatu pekerjaan sangat membantu
agar seorang pekerja tersebut waspada saat bekerja. Simbol – simbol yang
terpasang di tempat kerja memiliki makna sendiri dalam aktivitas kerja.
Simbol berlatar belakang merah bermakna laranagan, bahan berbahaya, serta
keaadaan darurat, simbol berlatarbelakang warna kuning bermakna
peringatan dan waspada, simbol berlatarbelakang warna hijau bermakna
darurat pertolongan pertama, simbol berlatar belakang warna biru bermakna
ajuran, dan simbol berlatarbelakang berwarna putih bermakna informasi
umum.
5. Analisa keselamatan kerja dapat dialakukan dengan lima fase, yaitu memilih
jenis pekerjaan, membentuk tim analisa keselamatan pekerjaan, menjabarkan
suatu pekerjaan, mengidentifikasi bahaya–bahaya potensial, dan membuat
penyelesaian–penyelesaian.
F. DAFTAR PUSTAKA
Diah, Yuliansyah, dkk. 2017. Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT Pertamina Ep Asset 2 Prabumulih. Jurnal
Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Terapan. Vol 14. No 2
Irzal. 2016. Dasar-Dasar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. Penerbit
Kencana. Jakarta
Jung, Carl G. 2018. Manusia dan Simbol-Simbol. Penerbit BasaBasi. Yogyakarta
Sugarda, Asri. 2014. Analisa Pengaruh Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd)
Terhadap Allowance Proses Kerja Pemotongan Kayu (Studi Kasus : Pt.
Pal Indonesia). Jurnal JATI Undip. Vol 9. No 3
Walangitan, D dan Pratasis, P. 2014. Implementasi Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (K3) Pada Proyek Di Kota Bitung (Studi Kasus Proyek
Pembangunan Pabrik Minyak Pt.Mns). Jurnal Sipil Statik. Vol 2. No 3
G. LAMPIRAN