Administrasian merupakan dokumentasi seluruh sarana dan prasarana serta aktivitas
laboratorium. Dalam kaitannya dengan pengadaan alat dan bahan, yang bertujuan untuk mencegah kehilangan / penyalahgunaan, memudahkan oprasional dan pemeliharaan, mencegah duplikasi / overlapping permintaan alat dan memudahkan pengecekan. Kegiatan administrasi ini merupakan kegiatan rutin yang berkesinambungan, karena perlu dipersiapkan dan dilaksanakan secara berkala dengan baik dan teratur.
Setiap laboratorium mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dalam pengadministrasian
Contoh sistem administrasi : 1. Data ruangan Laboratorium 2. Kartu Barang 3. Daftar Barang 4. Daftar pengeluaran/penerimaan barang 5. Daftar usulan penerimaan barang 6. Kartu alat 7. Daftar alat 8. Kartu Bahan / Zat 9. Daftar Bahan / zat 10. Dafatar pengeluaran/ penerimaan zat 11. Daftar usulan/ permintaan zat 12. Dafatar pengeluaran/ penerimaan alat 13. Daftar usulan/ permintaan alat 14. Daftar pemakai laboratorium, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum / penelitian 15. Daftar Inventaris alat-alat meubelair (kursi, meja, bangku, lemari dan sebagainya) 16. Sistim evaluasi dan pelaporan Dalam pengadministrasian ruang laboratorium, setiap laboratorium harus memiliki denah ruangan yang ada, jaringan listrik, jaringan air dan jaringan gas. Ruangan – ruangan tersebut harus tercatat namanya, ukurannya, dan kapasitasnya, dan data ini tercantum dalam data ruangan laboratorium. Untuk mengadministrasikan fasilitas umum adalah barang – barang yang merupakan perlengkapan laboratorium. Barang-barang ini di data dalam kartu barang dan daftar barang, untuk memudahkan pendataan baiknya diurutkan berdasarkna abjad. Pengadministrasian alat dan zat bertujuan untuk memudahkan pengelompokan jenis alat dan bahan/zat. Selain pengadministrasian alat dan bahan/ zat sistem evaluasi dan pelaporan juga diperlukan yang bertujuan untuk kelancaran administrasi yang baik sehingga kegiatan laboratorium dapat dipantau dan sekaligus dapat digunakan untuk perencanaan laboratorium (seperti penambahan alat-alat baru, rencana pembiayaan/ dana laboratorium yang diperlukan, perbaikan sarana dan prasarana yang ada. Untuk kelancaran administrasi seyogyanya tiap laboratorium memberikan pelaporan kepada atasannya (misal kepada Ketua Departemen, Wakil Dekan II, maupun Dekan). Evaluasi dan pelaporan kegiatan masing-masing laboratorium dapat dilakukan bersama sama dengan pimpinan Fakultas setiap semester atau sekali dalam setahun, tergantung pada kesiapan yang ada agar semua kegiatan laboratorium dapat dipantau dan sekaligus dapat digunakan. Untuk perencanaan laboratorium (misal penambahan alat baru, rencana pembiayaan/Dana laboratorium yang diperlukan perbaikan sarana dan prasarana yang ada).
Sumber:
Suryanta.(2010)..Manajemen Operasional Laboratorium.Yogyakarta. Universitas Negeri