Anda di halaman 1dari 2

Pertemuan Ke-9

“Pengelolaan Administrasi Laboratorium Kimia”

Administrasian merupakan dokumentasi seluruh sarana dan prasarana serta aktivitas


laboratorium. Dalam kaitannya dengan pengadaan alat dan bahan, yang bertujuan untuk
mencegah kehilangan / penyalahgunaan, memudahkan oprasional dan pemeliharaan,
mencegah duplikasi / overlapping permintaan alat dan memudahkan pengecekan. Kegiatan
administrasi ini merupakan kegiatan rutin yang berkesinambungan, karena perlu dipersiapkan
dan dilaksanakan secara berkala dengan baik dan teratur.

Setiap laboratorium mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dalam pengadministrasian


Contoh sistem administrasi :
1. Data ruangan Laboratorium
2. Kartu Barang
3. Daftar Barang
4. Daftar pengeluaran/penerimaan barang
5. Daftar usulan penerimaan barang
6. Kartu alat
7. Daftar alat
8. Kartu Bahan / Zat
9. Daftar Bahan / zat
10. Dafatar pengeluaran/ penerimaan zat
11. Daftar usulan/ permintaan zat
12. Dafatar pengeluaran/ penerimaan alat
13. Daftar usulan/ permintaan alat
14. Daftar pemakai laboratorium, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum / penelitian
15. Daftar Inventaris alat-alat meubelair (kursi, meja, bangku, lemari dan sebagainya)
16. Sistim evaluasi dan pelaporan
Dalam pengadministrasian ruang laboratorium, setiap laboratorium harus memiliki
denah ruangan yang ada, jaringan listrik, jaringan air dan jaringan gas. Ruangan – ruangan
tersebut harus tercatat namanya, ukurannya, dan kapasitasnya, dan data ini tercantum dalam
data ruangan laboratorium. Untuk mengadministrasikan fasilitas umum adalah barang –
barang yang merupakan perlengkapan laboratorium. Barang-barang ini di data dalam kartu
barang dan daftar barang, untuk memudahkan pendataan baiknya diurutkan berdasarkna
abjad. Pengadministrasian alat dan zat bertujuan untuk memudahkan pengelompokan jenis
alat dan bahan/zat. Selain pengadministrasian alat dan bahan/ zat sistem evaluasi dan
pelaporan juga diperlukan yang bertujuan untuk kelancaran administrasi yang baik sehingga
kegiatan laboratorium dapat dipantau dan sekaligus dapat digunakan untuk perencanaan
laboratorium (seperti penambahan alat-alat baru, rencana pembiayaan/ dana laboratorium
yang diperlukan, perbaikan sarana dan prasarana yang ada.
Untuk kelancaran administrasi seyogyanya tiap laboratorium memberikan pelaporan
kepada atasannya (misal kepada Ketua Departemen, Wakil Dekan II, maupun Dekan).
Evaluasi dan pelaporan kegiatan masing-masing laboratorium dapat dilakukan bersama sama
dengan pimpinan Fakultas setiap semester atau sekali dalam setahun, tergantung pada
kesiapan yang ada agar semua kegiatan laboratorium dapat dipantau dan sekaligus dapat
digunakan. Untuk perencanaan laboratorium (misal penambahan alat baru, rencana
pembiayaan/Dana laboratorium yang diperlukan perbaikan sarana dan prasarana yang ada).

Sumber:

Suryanta.(2010)..Manajemen Operasional Laboratorium.Yogyakarta. Universitas Negeri


Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai