Anda di halaman 1dari 23

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Melalui makalah ini kami membahas
mengenai pengertian profesi, profesional, profesi kependidikan, karakteristik dan
syarat profesi kependidikan dan profesi keguruan.

Selesainya makalah ini tidaklah terlepas dari peran serta pihak-pihak


terkait. Atas bantuanya kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami mengharapkan
masukan yang membangun dari dosen kami ibu Eustalia Wigunawati . kami
berharap penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi orang yang membacanya
dan semoga makalah ini mudah dimengerti dan dapat menambah wawasan kita
yang pastinya bisa bermanfaat di masa yang akan datang.

Jakarta, 13 September 2017

Kelompok 1

I
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………....………… I

Daftar Isi………………………………………….…................................. II

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………….………………...…..1


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..1
1.3 Tujuan Makalah………………………………………………............1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Profesi………………………………………………….…….2

2.2 Pengertian Profesional..………………………………………….……….3

2.3 Pengertian Profesi Kependidikan…………………………………………3 - 4

2.4 Karakteristik dan Syarat Profesi Kependidikan………………………..4 - 5

2.5 Profesi Keguruan………………………………………………….…….5 – 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………9

3.2 Saran……………………………………………………………………..9

Daftar Pustaka………………………………………………………..….…..10

Pertanyaan……………………………………………………………….…..11 - 19

II
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah hal utama yang paling penting dalam
meningkatkan kualitas SDM. Tanpa pendidikan maka masyarakat akan
terus terbelenggu dalam kebodohan sehingga sulit dalam melakukan
sesuatu yang berguna untuk meningkatkan kualitas dirinya. Pendidikan
bisa dilakukan oleh lembaga formal maupun informal. Pendidikan formal
meliputi pendidikan yang terdaftar seperti sekolah. Sedangkan pendidikan
informal dapat berupa pendidikan dari orang tua atau lingkungannya.

SDM dapat dihasilkan oleh guru-guru profesional. Guru


profesional adalah guru yang mampu menerapkan hubungan yang
berbentuk multidimensional. Guru yang demikian adalah guru yang secara
internal memenuhi kriteria admistratif, akademis, dan kepribadian.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian profesi, profesional, dan profesi kependidikan?
2. Apa saja karakteristik dan syarat profesi kependidikan?
3. Apa itu profesi keguruan?

1.3 Tujuan Makalah


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan kita mengenai pengertian profesi, profesional, profesi
kependidikan dan profesi keguruan lebih mendalam.
2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Profesi

Secara estimologi profesi berasal dari bahasa inggris yaitu ‘’Profession”


dan dalam bahasa latin “Profecus” yang artinya “Mengakui adanya pengakuan
atau ahli dalam suatu bidang.

Profesi adalah suatu ungkapan atas pekerjaan atau jabatan seseorang yang
didapatkan melalui pendidikan, pelatihan, bisa juga didapat dari pengalaman atau
keterampilan yang dimiliki seseorang ( misalnya orang yang punya keterampilan
menjahit maka besar kemungkinan dia bisa berprofesi sebagai penjahit ). Pada
umumnya profesi digunakan untuk mencari nafkah, untuk pengabdian dan ada
juga yang melakukan profesi tersebut karena hobi.

Ciri-ciri profesi :

 Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan yang teoritis


 Asosiasi profesional ( badan organisasi)
 Pendidikan yang ekstensif (pengetahuan yang luas)
 Ujian kompetensi
 Institusional (peningkatan keterampilan melalui pendidikan atau
pelatihan)
 Lisensi (proses sertifikasi atau pemberian izin)
 Otonomi kerja
 Kode etik (peraturan/ pedoman)
3

2.2 Pengertian Profesional

Profesional adalah orang yang menjalankan suatu profesi sesuai dengan


keahlianya secara bertanggung jawab penuh, disiplin dan bertindak objektif.

Ciri- ciri profesional :

 Memilki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi


 Memiliki kode etik
 Memiliki tanggung jawab profesi
 Memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat
 Memiliki kemampuan yang baik dalam perencanaan program kerja
 Menjadi anggota organisasi dari profesinya

Hal pokok yang harus dimiliki seorang profesional:

1. Skill, dimana orang tersebut harus memiliki kemampuan di bidang


tertentu
2. Pengetahuan, dimana orang tersebut harus memiliki wawasan yang
luas
3. Beretika, artinya seseorang tersebut harus memiliki perilaku yang baik

2.3 Pengertian Profesi kependidikan

Profesi kependidikan adalah kegiatan atau pekerjaan sesuai keahlianya dimana


keahliannya tersebut di ajarkan kembali kepada peserta didik di lingkungan
formal maupun informal. Karena pendidikan merupakan investasi SDM jangka
panjang yang berkualitas maka harus dihasilkan para pendidik profesional.

Profesi kependidikan adalah pekerjaan yang menyangkut penyelanggaraan


pendidikan yang dikelompokan menjadi 2, yaitu Tenaga kependidikan dan
Pendidik. ( UU No.20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional). Dimana Tenaga
4

kependidikan adalah anggota masyarakat yang diangkat untuk menunjang


penyelanggaraan pendidikan yang bertugas melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis. Sedangkan
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
tutor, fasilitator dan lain sebagainya.

Tugas dan tanggung jawab profesi kependidikan, yaitu:

 Mengelola satuan pendidikan pada pendidikan formal maupun non


formal
 Melakukan pemantauan, penilaian, dan pembinaan pada satuan
pendidikan non formal
 Melakukan pembinaan pada satuan pendidikan anak usia dini jalur
formal, satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah
 Melaksanakan pengelolaan perpustakaan pada satuan pendidikan
 Mempersiapkan, merawat, memperbaiki sarana dan prasarana
pembelajaran dalam satuan pendidikan.

2.4 Karakteristik dan Syarat Profesi Kependidikan

2.4.1 Karakteristik profesi kependidikan :

1. Bidang garapannya adalah individu yang unik (berbeda-beda)


2. Bahan dasarnya bukan lagi material tetapi immaterial, yaitu
bersumber dari ilmu dan pengetahuan
3. Menggunakan suatu teknik atau metode tertentu, karenanya
pekerjaan ini lebih menekankan operasi intelektual dari pada
motorik
5

4. Dibutuhkan pendidikan khusus kependidikan dan memerlukan


waktu yang relatif lama, yakni di perguruan tinggi yang
terakreditasi
5. Memerlukan otonomi dan tanggung jawab
6. Memiliki kode etik yang jelas dan sanksi profesional yang tegas
7. Serta pembinaan yang efektif dari organisasi profesi yang otonom.

2.4.2 Syarat profesi kependidikan :

1. Memiliki keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan yang


teoritis
2. Memiliki asosiasi profesional ( badan organisasi )
3. Pendidikan yang ekstensif (pengetahuan yang luas)
4. Ujian kompetensi
5. Institusional (peningkatan keterampilan melalui pendidikan atau
pelatihan)
6. Lisensi (proses sertifikasi atau pemberian izin)
7. Otonomi kerja
8. Kode etik (peraturan/ pedoman)

2.5 Profesi Keguruan

Guru adalah salah satu unsur utama pembentukan calon anggota


masyarakat, karena karakteristik seseorang sangat besar dipengaruhi oleh
lingkungan pendidikan seperti di sekolah. Hal inilah yang menyadarkan
para ahli pendidikan akan pentingnya merumuskan tugas, tanggung jawab
dan kualifikasi yang harus dipenuhi oleh seorang guru.
Hal utama yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu :

1. Penguasaan materi pengajaran


2. Perencanaan program belajar-mengajar
3. Pelaksanaan, kepemimpinan, dan pengelolaan proses belajar-
mengajar
4. Menilai dan mengevaluasi kegiatan belajar-mengajar.

Guru yang profesional harus memiliki kompetensi sebagai berikut:

1. Kompetensi Profesional, dimana seorang guru harus memiliki


pengetahuan yang luas serta dalam pada bidang studi yang akan
diajarkan
2. Kompetensi Personal, dimana seorang guru harus memiliki
kepribadian yang mantap yang patut untuk diteladani
3. Kompetensi Sosial, dimana seorang guru harus memiliki
kemampuan dalam berkomunikasi sosial
4. Kompetensi Pelayanan, dimana seorang guru harus memberikan
pelayanan sebaik-baiknya.

Kita juga perlu tahu sedikit mengenai sejarah profesi keguruan. Pada
tahun 1987, Nasution menjelaskan mengenai perkembangan guru di
Indonesia melalui bukunya Sejarah Pendidikan Indonesia, dimana ia
menjelaskan bahwa profesi keguruan di Indonesia pada awalnya diangkat
dari orang-orang yang tidak berpendidikan khusus untuk jabatan guru
karena mendesaknya keperluan guru pada saat itu. Karena hal tersebut,
Pemerintah Hindia Belanda mengangkat 5 macam guru yaitu:
1. Guru lulusan sekolah guru yang dianggap sebagai guru yang
berwenang penuh.
2. Guru yang bukan sekolah guru, tetapi lulus ujian yang diadakan
untuk menjadi guru.
3. Guru bantu, yakni yang lulus ujian guru bantu.
4. Guru yang dimagangkan kepada seorang guru senior, yang
merupakan calon guru

5. Guru yang diangkat karena keadaan yang sangat mendesak


berasal dari warga yang pernah mengecap pendidikan.

Pada saat itu guru mempunyai status yang sangat tinggi di masyarakat karena
dianggap orang yang serba tahu. Dimana peranan guru bukan hanya mengajar di
depan kelas, namun guru juga mendidik masyarakat, tempat masyarakat bertanya,
baik untuk memecahkan masalah pribadi maupun sosial. Seiring perkembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi maka keperluan guru yang profesioanl semakin
meningkat. Terjadilah pengembangan profesi keguruan yaitu:

a. Pengembangan profesi secara individual ( melalui pelatihan yang


diselenggarakan oleh Departemen yang terkait, belajar sendiri dan melalui
media).
b. Pengembangan profesi keguruan melalui organisasi profesi (melalui
PGRI)

Karakteristik profesi keguruan menurut National Association of Education


(NEA), yaitu:

1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual


2. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
3. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama
4. Jabatan yang memerlukan “latihan dalam jabatan” yang
berkesinambungan
5. Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang
permanent
6. Jabatan yang menentukan standarnya sendiri
7. Jabatan yang lebih mementingkan layanan diatas kepentingan
pribadi
8. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan
terjalin erat seperti PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia).
8

Dalam profesi keguruan terdapat kode etik yang dijadikan


pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan di dalam dan diluar kedinasan
(UU No.8 Tahun 1974). Kode etik ini memiliki fungsi sebagai
perlindungan dan pengembangan bagi profesi. Adapun kode etik guru
Indonesia adalah:

 Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk


manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
 Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional
 Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik
sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan
 Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang
menunjang berhasilnyaprosel belajar-mengajar.
 Guru memelihara hubungan baik dengan orangtua murid
dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan
rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
 Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan
dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya
 Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat
kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.
 Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan
mutu organisasi PGRI sarana perjuangan dan pengabdian
 Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam
bidang pendidikan.
9

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Profesi adalah sebutan bagi jabatan atau pekerjaan seseorang yang
memiliki keahlian di bidang tertentu. Suatu profesi dapat diraih ketika
kita memiliki keahlian dalam ilmu tertentu yang didapati melalui
pendidikan, pelatihan ataupun keterampilan yang kita miliki.

Suatu profesi dikatakan profesional ketika profesi tersebut dilakukan


dengan tanggung jawab, disiplin dan bertindak objektif. Untuk menjadi
guru profesional kita harus terus mengembangkan keterampilan kita,
pengetahuan, maupun pemantapan kepribadian yang beretika.

Sebagai seorang guru tidak hanya dituntut untuk mentransfer


pengetahuanya kepada peserta didik namun ia juga harus dapat menjadi
teladan bagi peserta didiknya demi membentuk karakter peserta didik
yang memiliki nilai-nilai Pancasila. Karena pendidikanlah yang paling
erat dan kuat dalam membentuk kepribadian masyarakat.

3.2 Saran
Bagi kita semua diharapkan setelah membaca makalah ini bisa
lebih memahami mengenai peran kependidikan di masyarakat, akan
pentingnya pendidikan dan pentingnya guru-guru profesional di
Indonesia ini secara khususnya, agar kita bisa menjadi guru-guru
profesional yang dapat menghasilkan SDM yang berkualitas.

10

Daftar Pustaka

Perdana,A (2013). Pengertian Profesi, Profesional, Profesionalisme,


Profesionalitas, Profesionalisasi. Diunduh 7 September 2017, dari

http://googlewblight.com/?
lite_url=http://www.andreanperdana.com/2013/03/pengertian-profesi-profesional

Ghifari,G (2014). Konsep Profesi Kependidikan. Diunduh 9 September 2017, dari


http://googleweblight.com/?
lite_url=http://liquenao.blogspot.co.id/2015/12/konsep-profesi-
kependidikan.html&ei=c9LEJ_CW&|c=id

Maulana,D (2011). Makalah Profesi Kependidikan. Diunduh 9 September 2017,


dari

http://googleweblight.com/?
lite_url=http://dayanmaulana.blogspot.com/2011/03/makalah-profesi-
kependidikan

Alfawzy (2015). Pengertian dan Fungsi Kode Etik Keguruan. Diunduh 9


September 2017, dari

http://googleweblight.com/lite_url=http://fazan.web.id/pengertian-dan-funsi-kode-
etik-keguruan

Bushairi,M (2012). Pengertian Karakteristik dan Syarat Profesi Keguruan.


Diunduh 9 September 2017, dari

http://googleweblight.com/?
lite_url=http://bushairi.blogspot.com/2012/07/pengertian-karakteristik-dan-syarat
Nikk0,S (2015). Pengertian Profesional dan Ciri-cirinya Lengkap. Diunduh 9
September 2017, dari

http://googleweblight.com/?
lite_url=http://www.pengertianku.net/2015/05/penegrtian-profesional-dan-ciri-
cirinya-lengkap

11

Pertanyaan

1. Bagaimana cara membentuk karakteristik profesional sebagai


seorang guru? (Evan, kelompok 4)
Jawab :
Karakteristik profesional seorang guru dapat terbentuk saat kita ppl
nanti. karena saat ppl kita dapat mengetahui cara-cara mengajar yang benr,
cara untuk beretika yang baik sebagai seorang guru, dan cara membentuk
karakteristik dari anak didik kita nanti. maka dari ppl itu kita bisa
menggambarkan bagaimana menjadi guru profesional. Selain dari itu,
untuk menjadi guru profesional kita dituntut untuk berwawasan
luas,beretika yang baik dan memiliki keterampiloan. Karen semua hal
itulah yang akan kita turuni kepada peserta didik kita nanti.

2. Bagaimana cara untuk menangani dan membentuk keterampilan


anak SLB? (Amenda, kelompok 5)
Jawab:
Cara menangani anak SLB yaitu pastinya dengan kesabaran,
dimana kita sebagai guru harus mengajarinya dengan penuh kasih saying
jangan menggunakan kekerasan. Sedangkan cara membentuk
keterampilannya, kita sebagai seorang guru bisa sebagai fasilitator dalam
mengasah bakat yang dimiliki anak tersebut dengan mengenali
karakteristik dari setiap anak. misalnya dengan mengajak mereka
bernyanyi atau bermain music, dari situ kita bisa melihat apakah mereka
ada bakat di music. Jika ia, maka kitalah sebgai guru yang berperan besar
dalam mengembangkan bakat yang dimilki anak tersebut sehingga
terbentuklah keterampilannya.

3. Ada 3 hal pokok yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional
yaitu pengetahuan, keterampilan dan beretika. bagaimana tanggapan

12

anda mengenai orang yang tidak memenuhi criteria dari 3 hal pokok
tersebut? (Stevany, kelompok 3)
Jawab :
Ketiga hal itu adalah hal penting yang harus dimiliki oleh seorang
guru profesional.Jadi, jika seseorang tersebut tidak memenuhi semua dari
unsur tersebut maka orang tersebut tidak bisa disebut sebagai profesional.
Tidak boleh hanya berpengetahuan dan memiliki skill saja, tapi juga harus
beretika. Karena guru adalah teladan bagi anak didiknya. Sebaliknya, jika
seorang guru beretika tetapi tidak memiliki pengetahuan, maka dia hanya
bisa mengajarkan anak tersebut mengenai etika tanpa dibarengi dengan
perkembangan pengetahuan sih anak didik. maka itu juga akan sia-sia.
Karena bertingkah laku baik saja tidak cukup, orang tersebut juga harus
memiliki wawasan yang luas dan keterampilan.

4. Apa itu kode etik guru? (Lusi, kelompok 4)


Jawab:
Kode etik guru adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan
di dalam dan diluar kedinasan dan berfungsi sebagai perlindungan dan
pengembangan bagi profesi yang tidak boleh dilanggar. jika dilanggar
maka akan ada sanksi tegas akan pelanggaran tersebut.
5. Apakah sarjana pendidikan sudah langsung bisa menjadi seorang
guru atau harus mengikuti sekolah atau pelatihan lagi? (Maria,
kelompok 3)
Jawab :
Jika kita lulusan sarjana pendidikan sudah pasti kita bisa langsung
menjadi seorang guru dan tidak ada sekolah atau pelatihan lagi karena
pelatihan tersebut telah di dapat saat kita kuliah dengan ppl.

6. Apa itu keterampilan teoritis dan apa fungsinya? (Ranti, kelompok 6)

13

Jawab:
Keterampilan teorotis maksudnya adalah memiliki pengetahuan
yang tinggi dan wawasan yang luas. Fungsinya untuk kita ajarkan ke
peserta didik kita.

7. Mengapa seorang guru disebut profsi buakn pekerjaan? (Nadia,


kelompok 6)
Jawab:
Guru disebut sebagai profesi karena profesi itu adalah suatu
kegiatan yang sangat bergantung kepada keahlian tertentu. Sedangkan
pekerjaan adalah suatu kegiatan yang tidak bergantung kepada keahlian
tertentu,

8. Apa perbedaan kode etik guru di Indonesia dan kode etik guru
internasional? dan sebutkan isi dari kode etik guru internasinal
tersebut! (Juita, kelompok 3)
Jawab:
Kode etik Indonesia hanya berlaku bagi guru-guru di Indonesia
saja, sedangkan kode etik guru internasional berlaku bagi guru-guru di
seluruh dunia dan isinya juga tidak berbeda jauh pada intinya sama saja.
Isi kode etik guru internasional:
 Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
yang bermoral dengan menjunjung tinggi agama sebagai pembentuk
moral yang baik.
 Guru mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta
didik yang cerdas, beradab, bermartabat dan memerlukan keahlian,
kearifan dan ketauladanan melalui waktu yang panjang.
 Profesi guru dan tenaga kependidikan internasional merupakan profesi
yang wajib memiliki keahlian, keterampilan dan pengalaman khusus

14

serta ditempatkan sesuai keahliannya dalam melaksanakan proses


pembelajaran, pembimbingan dan pelatihan, penelitian dan
pengabdian, serta melakukan tindak lanjut dan pengebangan hasil
pembelajaran penelitian pendidikan.
 Merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran serta menilai
mengevaluasi hasil pembelajaran sesuai dengan perkembangan ilmu dn
teknologi yang semakin canggih.
 Memelihara dan membina hubungan baik antar sesame guru, antar
guru dengan peserta didik, antar guru dengan orangtua atau wali
npeserta didik, serta antara guru dengan masyarakat.
 guru menciptakan suasana sekolah yang nyaman guna untuk
keberhasilan proses belajar mengajar.
 guru berusaha saling terbuka dengn peserta didik supaya terjalinnya
hubungan kekluargaan dan keakraban dengan murid serta orangtua
murid.

9. Bagaimana cara mengubah pandangan anak didik supaya bisa


dengan mudah bersosialisasi dengan guru? Karena banyak anak
murid yang memiliki pandangan tidak baik terhadap gurunya karena
informasi-informasi dari teman atau kakak kelasnya. (Menik,
kelompok 6)
Jawab:
Guru dapat mengubah pandangan anak didik dengan cara beretika
yang baik terutama dihadapan anak didiknya tersebut. Jika guru tersebut
memiliki etika yang baik seperti sopan santun, ramah, penyayang dan
sabar maka anak didik tersebut akan berubah pandangannya terhadap
gurunya. Karena mereka menilai gurunya dari apa yang mereka lihat dan
rasakan daripada apa yang mereka dengar dari teman atau kakak kelasnya.

15

10. Bagaimana cara bernegoisasi diantara profesional dan investor? (Aji,


kelompok 2)
Jawab:
Cara bernegoisasi antara seorang profesional dan investor yaitu
harus disesuaikan dengan keahliannya, supaya bisa dengan mudah
bernegoisasi dengan investor. yang terpenting ialah harus memiliki etika
yang baik , pengetahuan dan keterampilan yang tinggi.

11. Bagaimana cara mengoptimalkan peranan guru di desa-desa


berkaitan dengan factor-faktornya (sarana dan prasarana) yang
masih sangat kurang? (Esta, kelompok 5)
Jawab :
Untuk mengoptimalkan peranan guru di desa-desa sangat
dibutuhkan peranan pemerintah. Pemerintah berperan dalam pemenuhan
fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan di sekolah pedalaman. Namun masih
banyak sekali sekolah-sekolah di pedalaman yang masih sangat
kekurangan sarana dan prasarana sekolah. Seperti kekurangan buku,
ketidak adaan computer dan lain sebagainya. maka guru dapat
mengoptimalkan peranannya dengan mengumpulkan buku-buku bekas
dari perkotaan, bisa juga membeli baru lalu di fotokopikan,
mengumpulkan dana untuk pembelian unit computer dan jika sekolah
tersebut kekurangan guru maka bisa mengajak guru-guru dari kota yang
mau mengajar di sekolah desa.

12. Bagaimana esensi penihkatan sebagai seorang guru? (Elisha, kelompok


4)
Jawab:
Untuk meningkatkan esensi sebagai seorang guru yaitu dengan
cara memahami Ilmpu Pengetahuan Tekhnologi (IPTEK). Dimana guru

16

bisa menjadikan teknologi sebagai sarana pengajaran yang actual dengan


menggunakan berbagai pendekatan, metode dan teknologi pembelajaran
terkini.

13. Apabila seorang guru mencubit muridnya lalu guru tersebut


dipenjarakan oleh orangtua murid, apakah guru tersebut melanggar
kode etik? (Melanni, kelompok 5)
Jawab :
Iya, karena guru tersebut melanggar kode etik keguruan yang ke-5,
yaitu “Guru memelihara hubungan baik dengan orangtua murid dan
masyarakat sekitarnya”. Dengan mencubit anak muridnya, maka membuat
hubungan guru dengan orangtua murid menjadi tidak baik. Namun, kalau
sampai dipenjarakan itu hal yang berlebihan yang sebenarnya sangat tidak
perlu dilakukan. Tetapi kebanyakan orangtua murid tidak mempedulikan
hal itu. Inilah yang membuat anak-anak murid di Indonesia semakin tidak
beretika baik karena terlalu dimanja orangtuanya, yang mebuat para guru
menjadi tidak peduli akan perkembangan anak muridnya.
14. Apa tanggapanmu mengenai membludaknya jumlah sarjana
pendidikan di perkotaan sedangkan di pedalaman msih kekurangan
guru? (Yohana, kelompok 3)
Jawab :
Sangat memprihatinkan, karena banyak sarjana pendidikan yang
mengangur di perkotaan sedangkan dipedalaman sangat membutuhkan
peranannya. Hal itu disebabkan karena masih banyak sarjana pendidikan
yang mengajar bukan karena untuk melayani melainkan lebih banyak
karena memikirkan gaji dari profesinya tersebut.
Para sarjana pendidikan tidak mau mengajar dipedalaman bisa juga
karena beberapa hal, seperti sulitnya transportasi menuju sekolah, tidak
bisa jauh dari keluarga, dan bisa juga karena tidak diizinkan oleh
keluarganya. karena untuk mengajar di pedalaman bukan hanya ilmu yang

17

dibutuhkan tetapi mental yang kuat dan hati yang benar-benar mau
melayani yang bisa bertahan untuk mengajar di pedalaman.
Disini peran pemerintah sangat dibutuhkan agar terjadi pemerataan
jumlah guru di Indonseia. seperti memperbesar gaji guru di pedalaman,
mempermudah akses untuk menuju sekolah tersebut, memfasilitasi guru
dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan saat mengajar dan lain
sebagainya. Karena saat mengajar dipedalaman bukan hanya sekedar
mengajar saja tetapi kita harus memikirkan bagaimana cara mendaapatkan
materi pembelajaran. Jadi banyak sarjana pendidikan yang sangat sulit
mengambil keputusan untuk mengajar di pedalaman.

15. Apakah seorang guru yang mengajar menyimpang dari ilmu yang
dibidanginya itu disebut melanggar kode etik keguruan? (Hanna,
kelompok 5)
Jawab :
Tidak. Karena meskipun guru tersebut mengajar menyimpang dari
apa yang di bidanginya saat mendapat gelar sarjana pendidikan, tetap bisa
mengajar pelajaran yang berbeda dan itu tidak jadi masalah selama guru
tersebut bertanggung jawab dengan bahan ajaran yang akan diajarkan ke
anak muridnya.

16. Mengapa metode pembelajaran di Indonesia lebih tersudut ke


intelektual daripada ke motorik? (Elyta, kelompok 6)
Jawab :
Karena masih banyak guru yang belum sadar akan pentingnya
pembelajaran etika kepada peserta didik. Guru lebih banyak memaksakan
anak didiknya untuk menjadi pintar, menjadi juara kelas dan mendapat
nilai yang bagus tanpa memikirkan resiko terhadap anak didiknya.
Misalnya, guru banyak membanggakan anak didiknya yang mendpatkan

18

nilai ulangan yang bagus tanpa perduli itu benar hasil kerjanya sendiri atau
menyontek.
Hal ini memicu anak murid untuk mencontek agar dapat nilai
bagus dan ini sangat merusak kepribadian anak murid tersebut. padahal
pembentuka karakteristik pada masyarakat sangat dipengaruhi oleh
lingkungan pendidikannya. Maka sebagai seorang guru sangat perlu
menekankan mengenai etika yang baik kepada peserta didiknya tidak
hanya intelektualnya saja. Karena percuma jika seseorang pintar namun
tidak beretika pasti akan sulit diterima dimanapun.

17. Bagaimana strategi guru untuk menumbuhkan motivasi siswa di


pedalaman ketika guru yang mengajarnya menyimpang dari materi
yang digelutinya? (Meilisa, kelompok 2)
Jawab :
Guru tersebut harus bisa membuat proses belajar-mengajar yang
semenarik mungkin agar anak didknya tertarik dan menyukai apa yang
gurunya ajarkan meskipun dia tahu kalau gurunya bukan ahli dibidang
yang diajarinya tersebut. Guru tersebut juga bisa belajar dari teman-
temannya yang memang menggeluti bidang yang dia ajarkan sekarang,
bisa dari membaca buku-buku atau bisa browsing dari internet. Apalagi
sekarang sudah kurikulum 2013, dimana guru sebagai fasilitator saja dan
murid yang lebih aktif. Nah, dari sini guru dan anak murid bisa sama-sama
belajar. Misalnya dengan persentasi, maka itu membuat sih anak didik
harus memperdalam materinya agar bisa dipersentasikan di depan kelas
dan gurulah berperan sebagai fasilitator bisa menambah ilmu juga dari apa
yang anak didiknya persentasikan.

18. Mengapa seorang guru harus menjadi anggota organisasi dari


profesinya? (Monalisa, kelompok 2)
Jawab :

19

Seorang guru harus aktif di organisasi profesinya agar dia bisa


dengan mudah mengetahui informasi-informasi terbaru mengenai
keguruan dan dengan aktif di organisasi dapat mempererat hubungan yang
baik antar guru.

19. Apa itu akta 4? (Marcellia, kelompok 2)


Jawab :
Akta 4 adalah surat izin mengajar untuk orang yang bukan lulusan
sarjana pendidikan namun ingin mengajar. Dan untuk mendapatkannya
harus mengikuti kuliah selama satu tahun.

20. Bagaimana cara seorang guru bisa menjalin kekeluargaan antar satu
dengan yang lain? (Gretha, kelompok 2)
Jawab:
Dengan menerapkan 3S yaitu Senyum, Sapa, dan Salam. Dengan
itu, maka hubungan diantara guru akan terjalin erat dan hal ini juga dapat
diterapkan kepada psesrta didik dan kepada orangtua murid dan
masyarakat di lingkungan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai