Analisis Kasus Pendidikan
Analisis Kasus Pendidikan
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Melalui makalah ini kami membahas
mengenai pengertian profesi, profesional, profesi kependidikan, karakteristik dan
syarat profesi kependidikan dan profesi keguruan.
Kelompok 1
I
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………....………… I
Daftar Isi………………………………………….…................................. II
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………9
3.2 Saran……………………………………………………………………..9
Daftar Pustaka………………………………………………………..….…..10
Pertanyaan……………………………………………………………….…..11 - 19
II
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Profesi adalah suatu ungkapan atas pekerjaan atau jabatan seseorang yang
didapatkan melalui pendidikan, pelatihan, bisa juga didapat dari pengalaman atau
keterampilan yang dimiliki seseorang ( misalnya orang yang punya keterampilan
menjahit maka besar kemungkinan dia bisa berprofesi sebagai penjahit ). Pada
umumnya profesi digunakan untuk mencari nafkah, untuk pengabdian dan ada
juga yang melakukan profesi tersebut karena hobi.
Ciri-ciri profesi :
Kita juga perlu tahu sedikit mengenai sejarah profesi keguruan. Pada
tahun 1987, Nasution menjelaskan mengenai perkembangan guru di
Indonesia melalui bukunya Sejarah Pendidikan Indonesia, dimana ia
menjelaskan bahwa profesi keguruan di Indonesia pada awalnya diangkat
dari orang-orang yang tidak berpendidikan khusus untuk jabatan guru
karena mendesaknya keperluan guru pada saat itu. Karena hal tersebut,
Pemerintah Hindia Belanda mengangkat 5 macam guru yaitu:
1. Guru lulusan sekolah guru yang dianggap sebagai guru yang
berwenang penuh.
2. Guru yang bukan sekolah guru, tetapi lulus ujian yang diadakan
untuk menjadi guru.
3. Guru bantu, yakni yang lulus ujian guru bantu.
4. Guru yang dimagangkan kepada seorang guru senior, yang
merupakan calon guru
Pada saat itu guru mempunyai status yang sangat tinggi di masyarakat karena
dianggap orang yang serba tahu. Dimana peranan guru bukan hanya mengajar di
depan kelas, namun guru juga mendidik masyarakat, tempat masyarakat bertanya,
baik untuk memecahkan masalah pribadi maupun sosial. Seiring perkembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi maka keperluan guru yang profesioanl semakin
meningkat. Terjadilah pengembangan profesi keguruan yaitu:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Profesi adalah sebutan bagi jabatan atau pekerjaan seseorang yang
memiliki keahlian di bidang tertentu. Suatu profesi dapat diraih ketika
kita memiliki keahlian dalam ilmu tertentu yang didapati melalui
pendidikan, pelatihan ataupun keterampilan yang kita miliki.
3.2 Saran
Bagi kita semua diharapkan setelah membaca makalah ini bisa
lebih memahami mengenai peran kependidikan di masyarakat, akan
pentingnya pendidikan dan pentingnya guru-guru profesional di
Indonesia ini secara khususnya, agar kita bisa menjadi guru-guru
profesional yang dapat menghasilkan SDM yang berkualitas.
10
Daftar Pustaka
http://googlewblight.com/?
lite_url=http://www.andreanperdana.com/2013/03/pengertian-profesi-profesional
http://googleweblight.com/?
lite_url=http://dayanmaulana.blogspot.com/2011/03/makalah-profesi-
kependidikan
http://googleweblight.com/lite_url=http://fazan.web.id/pengertian-dan-funsi-kode-
etik-keguruan
http://googleweblight.com/?
lite_url=http://bushairi.blogspot.com/2012/07/pengertian-karakteristik-dan-syarat
Nikk0,S (2015). Pengertian Profesional dan Ciri-cirinya Lengkap. Diunduh 9
September 2017, dari
http://googleweblight.com/?
lite_url=http://www.pengertianku.net/2015/05/penegrtian-profesional-dan-ciri-
cirinya-lengkap
11
Pertanyaan
3. Ada 3 hal pokok yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional
yaitu pengetahuan, keterampilan dan beretika. bagaimana tanggapan
12
anda mengenai orang yang tidak memenuhi criteria dari 3 hal pokok
tersebut? (Stevany, kelompok 3)
Jawab :
Ketiga hal itu adalah hal penting yang harus dimiliki oleh seorang
guru profesional.Jadi, jika seseorang tersebut tidak memenuhi semua dari
unsur tersebut maka orang tersebut tidak bisa disebut sebagai profesional.
Tidak boleh hanya berpengetahuan dan memiliki skill saja, tapi juga harus
beretika. Karena guru adalah teladan bagi anak didiknya. Sebaliknya, jika
seorang guru beretika tetapi tidak memiliki pengetahuan, maka dia hanya
bisa mengajarkan anak tersebut mengenai etika tanpa dibarengi dengan
perkembangan pengetahuan sih anak didik. maka itu juga akan sia-sia.
Karena bertingkah laku baik saja tidak cukup, orang tersebut juga harus
memiliki wawasan yang luas dan keterampilan.
13
Jawab:
Keterampilan teorotis maksudnya adalah memiliki pengetahuan
yang tinggi dan wawasan yang luas. Fungsinya untuk kita ajarkan ke
peserta didik kita.
8. Apa perbedaan kode etik guru di Indonesia dan kode etik guru
internasional? dan sebutkan isi dari kode etik guru internasinal
tersebut! (Juita, kelompok 3)
Jawab:
Kode etik Indonesia hanya berlaku bagi guru-guru di Indonesia
saja, sedangkan kode etik guru internasional berlaku bagi guru-guru di
seluruh dunia dan isinya juga tidak berbeda jauh pada intinya sama saja.
Isi kode etik guru internasional:
Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
yang bermoral dengan menjunjung tinggi agama sebagai pembentuk
moral yang baik.
Guru mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta
didik yang cerdas, beradab, bermartabat dan memerlukan keahlian,
kearifan dan ketauladanan melalui waktu yang panjang.
Profesi guru dan tenaga kependidikan internasional merupakan profesi
yang wajib memiliki keahlian, keterampilan dan pengalaman khusus
14
15
16
17
dibutuhkan tetapi mental yang kuat dan hati yang benar-benar mau
melayani yang bisa bertahan untuk mengajar di pedalaman.
Disini peran pemerintah sangat dibutuhkan agar terjadi pemerataan
jumlah guru di Indonseia. seperti memperbesar gaji guru di pedalaman,
mempermudah akses untuk menuju sekolah tersebut, memfasilitasi guru
dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan saat mengajar dan lain
sebagainya. Karena saat mengajar dipedalaman bukan hanya sekedar
mengajar saja tetapi kita harus memikirkan bagaimana cara mendaapatkan
materi pembelajaran. Jadi banyak sarjana pendidikan yang sangat sulit
mengambil keputusan untuk mengajar di pedalaman.
15. Apakah seorang guru yang mengajar menyimpang dari ilmu yang
dibidanginya itu disebut melanggar kode etik keguruan? (Hanna,
kelompok 5)
Jawab :
Tidak. Karena meskipun guru tersebut mengajar menyimpang dari
apa yang di bidanginya saat mendapat gelar sarjana pendidikan, tetap bisa
mengajar pelajaran yang berbeda dan itu tidak jadi masalah selama guru
tersebut bertanggung jawab dengan bahan ajaran yang akan diajarkan ke
anak muridnya.
18
nilai ulangan yang bagus tanpa perduli itu benar hasil kerjanya sendiri atau
menyontek.
Hal ini memicu anak murid untuk mencontek agar dapat nilai
bagus dan ini sangat merusak kepribadian anak murid tersebut. padahal
pembentuka karakteristik pada masyarakat sangat dipengaruhi oleh
lingkungan pendidikannya. Maka sebagai seorang guru sangat perlu
menekankan mengenai etika yang baik kepada peserta didiknya tidak
hanya intelektualnya saja. Karena percuma jika seseorang pintar namun
tidak beretika pasti akan sulit diterima dimanapun.
19
20. Bagaimana cara seorang guru bisa menjalin kekeluargaan antar satu
dengan yang lain? (Gretha, kelompok 2)
Jawab:
Dengan menerapkan 3S yaitu Senyum, Sapa, dan Salam. Dengan
itu, maka hubungan diantara guru akan terjalin erat dan hal ini juga dapat
diterapkan kepada psesrta didik dan kepada orangtua murid dan
masyarakat di lingkungan sekolah.