Anda di halaman 1dari 5

EKONOMI TEKNIK

INFLASI DAN DEFLASI

Anggota Kelompok:

Hafizhuddin Wafi (1706987040)

Farhan Azhar Junaedi (1706036015)

Rizal Firdaus (1706035523)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2020
INFLASI DAN DEFLASI

Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang-barang secara umum dan terjadi secara
terus menerus dalam jangka waktu yang cukup panjang. Kenaikan harga satu atau
beberapa barang tidak dapat dikatakan bahwa terjadi inflasi. Selain itu, apabila kenaikan
harga barang terjadi secara temporer, seperti menjelang hari raya misalnya, maka hal itu
tidak dapat dikatakan sebagai inflasi. Dengan naiknya harga barang-barang di satu sisi,
hal itu mengandung arti terjadinya penurunan nilai uang di sisi lain.

Sementara deflasi adalah kebalikan dari inflasi, yaitu suatu periode dimana harga-harga
secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah
uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang
yang beredar. Ada pula deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap
uang berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat.

1. Dampaknya Terhadap Nilai Uang

• Inflasi menyebabkan dibutuhkan uang yang lebih banyak untuk mendapatkan barang
atau jasa yang sama, Sebagai contohnya, kita semua pasti menyadari, uang 2000
sekarang tidak dapat membeli barang yang sama atau jumlah barang yang sama
dibandingkan dengan saat kita SD. Bahkan dulu ada lagu anak anak yang membeli
bakso hanya dengan 200 rupiah saja, dimana sekarang permen saja sudah seharga 500
untuk 3 buah.

• Deflasi menyebabkan daya beli unit moneter lebih besar di masa depan daripada saat
ini. Artinya, akan dibutuhkan lebih sedikit uang di masa depan untuk membeli jumlah
barang atau jasa yang sama seperti saat ini.

2. Dampaknya Terhadap Ekonomi

• Mengurangi daya beli

Inflasi mengurangi nilai daya beli mata uang. Jadi akibat inflasi, jumlah uang yang
sama akan membeli lebih sedikit barang daripada sebelumnya. Hal ini terjadi karena
penjual terdorong untuk menaikkan harga barang mereka. Sebagai upaya untuk
menangkap nilai yang sama untuk barang-barang mereka setelah inflasi.

• Mendorong pengeluaran

Dengan semakin menurunnya nilai mata uang, akan mendorong para pemilik tabungan
untuk mengeluarkan uangnya. Kemudian menggunakannya untuk membeli barang
atau jasa sesegera mungkin, sebelum uang tunai semakin kehilangan nilainya.

Menabung berarti menyimpan kekayaan dalam bentuk uang tunai. Dalam keadaan
inflasi, ini akan merugikan. Sebab nilai mata uang terus turun. Misalnya uang 500 ribu
pada tahun 2010 lalu bisa digunakan untuk membeli 1 gram emas. Namun kini hanya
bisa membeli 0.7 gram emas.

• Membantu debitor namun merugikan kreditor

Akibat penurunan nilai mata uang, debitor atau peminjam uang akan diuntungkan.
Misalnya satu tahun lalu debitor meminjam uang sebesar sepuluh juta rupiah. Namun
akibat inflasi nilai uang yang harus di kembalikan tahun ini telah berkurang.

Jumlah uang yang dipinjam dan dikembalikan tetap sama, senilai 10 juta rupiah.
Namun daya belinya telah berkurang. Misalnya pada tingkat inflasi 3% daya beli
uangnya akan berkurang menjadi senilai 9,7 juta rupiah saja.

• Memacu pertumbuhan ekonomi

Seperti disebutkan sebelumnya, inflasi menyebabkan konsumen lebih memilih


mengeluarkan uangnya dibanding menabung. Selain itu inflasi juga mengurangi beban
utang, yang dapat membantu pihak peminjam untuk lebih cepat melunasi
pinjamannya.

Hal ini menyebabkan peningkatan pembelian konsumen, di seluruh sektor ekonomi.


Akibatnya, pertumbuhan ekonomi meningkat. Meskipun memang ini juga berpotensi
mengikis aset pengusaha dan mengarungi kemampuan mereka untuk mempekerjakan
orang.
3. Berikanlah contoh kasus untuk inflasi (cantumkan sumber referensinya jika ada)
Salah satu contoh kasus inflasi parah yang terjadi pada negara kita yaitu pada saat
kerusuhan yang terjadi di seluruh Indonesia saat berakhirnya era Orde Baru yang memicu
inflasi sebesar 77,63% pada 1998. Terjadinya lonjakan harga barang-barang yang diikuti
melemahnya nilai tukar rupiah hingga mencapai Rp 16.000/dolar Amerika Serikat
membuat ekonomi Indonesia mengalami kontraksi lebih dari 13% pada 1998.

Selain itu Dalam 20 tahun terakhir, inflasi tertinggi tercatat pada 2005, yakni mencpaai
17,1%, ini merupakan dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak di era
kepemimipinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sumber:
 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/05/21/inflasi-sempat-
melambung-hingga-77-pada-1998
 https://news.detik.com/kolom/d-4032343/memori-krisis-moneter-19971998

4. Jelaskan prinsip perhitungan PW untuk penyesuaian dengan inflasi.


Menurut buku engineering economy oleh Leland, prinsip perhitungan PW untuk
penyesuaian dengan inflasi dapat dihitung sebagai berikut:
P=F(1+i)-n
mengunakan rumus P/F dengan i adalah tingkat bunga riil. Nah di sini nilai F yang
merupakan jumlah uang di masa depan terhadap suatu laju inflasi bawaan, dapat
dikonversi ke nilai uang konstan melalui persamaan berikut, dengan i (tingkat bunga riil)
dan f (laju inflasi):

jika i+f+if didefinisikan sebagai if (inflasi yang disesuaikan/suku bunga pasar), maka
didapatkan rumus akhir sebagai berikut:

untuk kasus deflasi maka persamaan untuk mencari nilai tersebut menjadi P = F / (1 - if)n
5. Jelaskan prinsip perhitungan nilai FW untuk jika terjadi berbagai kemungkinan
interpretasi nilai uang di masa depan.
Untuk perhitungan nilai FW, ada beberapa interpretasi untuk menjelaskannya:
 Actual Amount Accumulated
Bahwa F, jumlah uang aktual akumulasi, diperoleh dengan menggunakan tingkat
suku bunga (pasar) yang disesuaikan dengan inflasi

 Constant-Value with Purchasing Power


Daya beli uang di masa depan ditentukan dengan terlebih dahulu menggunakan
kurs pasar if untuk menghitung F dan kemudian mendeflasikan nilai masa depan
melalui pembagian dengan (1+f)n.

 Future Amount Required, No Interest


Kasus ini menyatakan bahwa harga-harga meningkat ketika inflasi terjadi.
Sederhananya, uang di masa depan bernilai kurang, sehingga lebih banyak
dibutuhkan. Tidak ada suku bunga yang dipertimbangkan dalam kasus ini —
hanya inflasi saja.

 Inflation and Real Interest


Jumlah uang yang dibutuhkan pada waktu n untuk mempertahankan daya beli dan
mendapatkan tingkat bunga riil yang ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai