Anda di halaman 1dari 23

ASKEP GAGAL GINJAL AKUT (GGA) /

ACUT KIDNEY INJURY (AKI)

YUNIE ARMIYATI
OVERVIEW

• ARF occurs when the kidneys are unable to


excrete (discharge) the daily load of toxins in the
urine.
• GGA adalah penurunan tiba-tiba faal ginjal pada
individu dengan ginjal sehat sebelumnya,
dengan atau tanpa oliguria dan berakibat
azotemia progresif disertai kenaikan ureum dan
kreatinin darah ( Parsoedi & Soewito)
KLASIFIKASI ARF

1. Oliguric: jumlah urine < 500 ml / hari


2. Nonoliguric: jumlah urine > 500 ml/ hr
TIPE
The three types of ARF are named for their
location within the renal (kidney) system:
1. Prerenal ARF
2. Postrenal ARF
3. Intrinsic renal ARF
Etiologi GGA Pre renal
• Hipovolemik : postpartum hemorragic, luka
bakar, diare berat, panreatitis, pemakaian diuretik
berlebih
• Terkumpulnya cairan intravaskular : pada syok
septik, anavilaktif, cedera jaringan
• Penurunan curah jantung : Gagal jantung, MCI,
tamponade jantung, emboli paru
• Peningkatan resistensi pembuluh darah ginjal :
pembedahan, anastesia, sindroma hepatorenal
• Obstruksi pembuluh darah ginjal bilateral :
emboli, trombosis
Etiologi GGA Intra renal (intrinsik)
• Nefrotoksin : Carbon tetraclorida, etilen glikol, metanol
• Logam berat : mercuri biklorida, arsen, timbal, uranium
• Antibiotik : metisilin, aminoglikosida, tetrasiklin, amfoterisin,
sefalosporin, sulfonamida, fenitoin, fenilbutazon
• Media kontras radiografik (khusus pasien DM)
• Pigmen : hemolisis intravaskular akibat tranfusi tidak cocok,
koagulopati intravaskular diseminata, mioglobinuria
• Penyakit glumerovaskular ginjal : Glumerulonefritis, Hipertensi
• Nefritis interstitial akut : infeksi berat, induksi obat
Etiologi GGA Post Renal
• Obstruksi muara vesika urinaria : hipertropi
prostat, karsinoma
• Obstruksi ductus collecting : asam urat, sulfa,
protein Bence Jones
• Obstruksi Ureter bilateral : kalkuli, bekuan
darah, tumor, fibrosis retroperitoneal, trauma
pembedahan
PATOFISIOLOGI
Empat tahapan
1. Periode awal
 Awal kejadian GGA diakhiri oliguri
2. Periode oliguri
 Terjadi oliguri (jumlah urine < 400 cc/ hari) disertai
peningkatan ureum, kreatinin, asam urat dan Kalium
3. Periode diuresis
 Peningkatan urin bertahap disertai perbaikan
glomerolus  bisa terjadi dehidrasi
4. Periode penyembuhan
 Tanda perbaikan fungsi normal (berlangsung 3-12
bulan)  nilai laborat kembali normal  penurunan GFR
1-3%
SIGNS AND SYMPTOMS
• Oliguria  79% pasien
• Peningkatan ureum dan kreatinin dalam
darah. Uremia > 0,5 mg/dL) every day 
Azotemia
• Hiperkalemia
• Metabolic ascidosis
• Anemia
TREATMENT
There are several modalities of renal replacement
therapy (RRT) for patients with acute renal
failure:
• Intermittent hemodialysis
• Continuous hemodialysis (used in critically ill
patients)
• Sign and symptoms treatment  hypercalemi
management, metabolic ascidosis management,
uremia management  farmacology and diit
http://www.nephrologychannel.com/arf/
Nursing Allert
Prognosis
• Before the development of renal replacement therapy (RRT), many
people with ARF died from severe electrolyte imbalance
(hyperkalemia, acidosis) or from the uremic toxins themselves.
• Patients with ARF are at risk for numerous complications that may
lead to death, such as seizures, bleeding, and coma.
• Since dialysis effectively treats the life-threatening complications of
ARF, advanced age and underlying diseases are more likely to
determine the risk for a patient's dying from ARF.
• Oliguric ARF patients continue to have a high mortality rate, despite
the availability of RRT.
• Almost uniformly, these patients have other acute and/or chronic
medical problems.
• Patients with nonoliguric ARF tend to have a more favorable
prognosis and are often easier to treat.
Nursing Assestment (1)
• Riwayat kesehatan dahulu  riwayat penyakit
berhubungan dengan etiologi (pre renal, intra
renal dan post renal)
• Sirkulasi: Hipotensi/hipertensi, disritmia jantung,
nadi lemah/halus, hipotensi orthostatik
(hipovolemia), hipervolemia (nadi kuat), oedema
pucat.
• Respiratory: Nafas pendek, tachipnea, dispnea,
peninggkatan frekuensi dan kedalaman
pernafasan (kussmaul), nafas amonia, batuk
produktif dengan sputum kental merah muda
(edema paru)
Nursing Assestment (2)
• Eliminasi: oliguri (kegagalan dini) atau poliuri (fase
akhir), disuria, ragu-ragu berkemih, dorongan kurang,
kemih tidak lampias, retensi (inflamasi/obstruksi,
infeksi), abdomen kembung. Perubahan warna urine
menjadi lebih pekat/gelap, merah, coklat, berawan,
Oliguria (12-21 hari); poliuria (2-6 l/hari)
• Aktifitas dan istirahat: keletihan, kelemahan, malaise,
kelemahan otot, kehilanggan tonus
• Nutrisi, cairan dan metabolik: Peningkatan BB
(edema), penurunan berat badan (dehidrasi), mual,
muntah, anoreksia, nyeri ulu hati, riwayat penggunaan
diuretik, perubahan turgor kulit/kelembaban, edema
• Konsep diri & Persepsi: Kecemasan, ketakutan
Nursing Assestment (3)
• Neurosensorik: Sakit kepala, penglihatan
kabur, kram, gangguan status mental,
penurunan lapang perhatian,
ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan
memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran
(azotemia, ketidakseimbanggan
elektrolit/asam/basa).
• Keamanan: Demam (sepsis, dehidrasi),
ptechie, echimosis kulit, pruritus, kulit kering
Nursing Assestment (4)
• Pemeriksaan laboratorium urine: Volume < 400
ml/24 jam, terjadi 24-48 jam setelah ginjal rusak,
keruh, sedimen kecoklatan menunjukkan adanya
darah, Hb, Myoglobin. Porfirin. Berat jenis < 1,020
menunjukkan penyakit ginjal, BJ 1,020 menunjukkan
kerusakan ginjal berat. Osmolalitas kurang dari 350
mOsm/kg menunjukkan kerusakan ginjal
• Pemeriksaan laboratorium darah: Hb
menurun/tetap, SDM sering menurun, pH kurang
dari 7,2 (asidosis metabolik), BUN/Kreatinin sering
meningkat dengan proporsi 10 : 1. Kalium ,
magnesium, fosfat & Natrium meingkat . pH,
Kalsium dan bicarbonat menurun.
Nursing Assestment (5)
Pemeriksaan diagnostik:
• Retrograde Pyelografi menunjukkan abnormalitas pelvis ginjal
dan ureter
• Arteriogram ginjal untuk mengkaji sirkulasi ginjal dan
mengidentifikasi ekstravaskularitas dan massa
• Sistouretrogram berkemih : menunjukkan ukuran kandung
kemih, refluks, retensi.
• USG Ginjal untuk menentukan ukuan ginjal dan massa kista,
obstruksi sal kemih atas.
• MRI : memberikan informasi tentang jaringan lunak
• EKG : mungkin abnormal menunjukkan ketidakseimbangan
elektrolit dan asam/basa
Nursing Problem
• Fluid overload
• Breathing patern dysfuction
• Metabolic ascidosis
• Elektrolit imbalance: Hypercalemia
• Risk for altered nutrition
• Risk for cardiac perfusion decrease
• Risk for infection
• Risk for volume deficit
• Fatigue
• Ansiety
Nursing Management
1. Monitoring fluid and electrolit imbalance
2. Reducing metabolic rate  too reduce catabolic rate
that release potassium and accumulation of
endogenous wasting product (urea & creatinine)
 Bed rest
 Prevent fever and infection
3. Promoting pulmonary function  deep breathing and
cough to prevent atelectasis
4. Preventing infection
5. Providing skin care
6. Providing support
Wassalam
Thank you very much

Anda mungkin juga menyukai