Anda di halaman 1dari 7

NAMA : LINGGA KUMALA

NIM : 502171883

KELAS : VI A PERBANKAN SYARIAH

a. Tuliskan perbedaan penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D (research and development)

  Dimensi tujuan:

1. Tujuan dari penelitian kuantitatif antara lain: (a) menunjukkan adanya hubungan antar
variabel, (b) menguji teori, dan (c) mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
2. Tujuan dari penelitian kualitatif antara lain: (a) menemukan hubungan pola yang bersifat
interaktif -tidak terlihat dengan jelas posisi dari variabel dependen dan independen-, (b)
menemukan teori, (c) menggambarkan realitas yang kompleks, dan (d) memperoleh
pemahaman makna.
3. Tujuan dari penelitian pengembangan antara lain: (a) menghasilkan produk; dan (b)
menguji keefektifan suatu produk. Kedua tujuan tersebut bisa bersifat kesatuan atau
parsial. Bersifat kesatuan artinya peneliti bisa menghasilkan produk sekaligus menguji
keefektifan dari produk yang dihasilkan. Secara parsial memiliki arti bahwa peneliti bisa
memilih salah satu dari kedua tujuan tersebut, yaitu menghasilkan poduk tanpa harus
melakukan uji keefektifan atau menguji keefektifan suatu produk yang telah dihasilkan
peneliti lain.

     Dimensi desain:

1. Desain dari penelitian kuantitatif antara lain: (a) spesifik, jelas, dan rinci; (b) ditentukan
secara mantap sejak awal; (c) menjadi pedoman langkah demi langkah.
2. Desain dari penelitian kualitaif antara lain: (a) umum; (b) fleksibel; (c) berkembang dan
muncul di dalam proses penelitian; dan (d) mengedepankan konstruksi dari teori daripada
pengujian teori.
3. Desain dari penelitian pengembangan antara lain: (a) memerlukan analisis kebutuhan; (b)
melakukan uji produk; (c) long live product evaluation (evaluasi produk bersifat
sepanjang hayat), hal ini dimaksudkan pada penyesuaian perkembangan produk dengan
revisi.

 Dimensi proses:

1. Proses dari penelitian kuantitaif selalu diawali dengan permasalahan yang jelas dan diurai
secara empirik dan teoritik (studi pendahuluan/ preliminary study). Secara umum, proses
penelitian kuantitatif antara lain: (a) Sumber masalah (empiris dan teoritis), (b) rumusan
masalah, (c) pengajuan hipotesis, (d) pendugaan terhadap hubungan antar variabel, (e)
menyusun instrument penelitian, (f) mengumpulkan dan menganalisa data, (g) penemuan
sesuai,  hipotesis, dan (h) kesimpulan
2. Proses dari penelitian kualitatif tidak diawali dengan permasalahan yang jelas sehingga
peneliti harus melakukan pengamatan-pengamatan secara umum atau kasar terhadap
obyek yang akan diteliti secara berulang-ulang (proses ini disebut sebagai tahap
deskripsi). Berikut adalah proses penelitian kualitatif: (a) tahap deskriptif (memasuki
konteks sosial), (b) tahap reduksi (menentukan fokus: memilih diantara yang telah
dideskripsikan, (c) tahap seleksi (mengurai fokus : menjadi komponen yang lebih rinci),
(d) proses memperoleh data dilakukan secara sirkular dan berulang-ulang dengan
berbagai cara dan dari berbagai sumber, (e) proses analisa dan intepretasi data, dan (f)
menarik kesimpulan.
3. Proses penelitian pengembangan diawali dengan potensi atau masalah yang muncul di
lingkungan peneliti, kemudian peneliti menetapkan produk apa yang akan dihasilkan
sebagai solusi atas masalah tersebut. Merujuk pada Sugiyono (2010:408), tahap-tahap
penelitian pengembangan diantaranya: Adapun langkah-langkah penelitian media yang
digunakan adalah sebagai berikut (a) potensi masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain
produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain, (f) uji coba produk, (g) revisi produk, (h) uji
coba pemakaian, (i) revisi produk, dan (j) produksi masal.

     Dimensi hasil:

1.     Hasil penelitian kuantitatif hasil adalah berupa jawaban berupa simpulan atas rumusan
masalah yang didapat dari pengujian hipotesis yang telah dirumuskan.
2.     Hasil penelitian kualitatif tidak hanya menghasilkan data atau informasi yang sulit
dicari melalui metode kuantitatif, tetapi juga menghasilkan informasi-informasi yang
bermakna, bahkan menghasilkan hipotesis atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk
membantu memecahkan masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia. Hasil penelitian
akan dapat ditemukan oleh peneliti lain, asal sasaran, masalah, pendekatan, metode,
rancangan dan latar relatifnya sama (Suparlan, 1994) dalam Mukhadis (2013:81)
3.     Hasil penelitian pengembangan adalah berupa produk yang telah teruji dan layak untuk
diproduksi secara masal.

     Dimensi manfaat:

1.     Manfaat dari penelitian kuantitatif lebih bersifat makro, karena hasil dari penelitian atas
sampel dapat digeneralisasikan kepada populasi.
2.     Manfaat dari penelitian kualitatif lebih bersifat mikro, hasil dari penelitian hanya bisa
diberlakukan untuk lingkup yang diteliti dan memiliki tranferability terhadap kasus yang
benar-benar serupa dengan obyek yang diteliti.
3.     Manfaat dari penelitian pengembangan memiliki sifat sama dengan penelitian kualitatif
dan tergantung terhadap cakupan masalah yang sedang “diobati”. Semakin luas cakupan
wilayah penelitian maka manfaat dari hasil penelitian (produk) juga dapat diterapkan di
wilayah yang luas.

b. Jelaskan :

a. Masalah (bahasa inggris : problem) didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang


keadaan yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Bisa jadi kata yang digunakan untuk
menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua factor atau
lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan. Masalah biasanya dianggap
sebagai suatu keadaan yang harus diselesaikan. Umumnya masalah disadari "ada" saat
seorang individu menyadari keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan keadaan yang
diinginkan. Dalam beberapa literatur riset, masalah sering kali didefinisikan sebagai
sesuatu yang membutuhkan alternatif jawaban, artinya jawaban masalah atau pemecahan
masalah bisa lebih dari satu. Selanjutnya dengan kriteria tertentu akan dipilih salah satu
jawaban yang paling kecil risikonya. Biasanya, alternatif jawaban tersebut bisa
diidentifikasi jika seseorang telah memiliki sejumlah data dan informasi yang berkaitan
dengan masalah bersangkutan.
b. rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data. Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini di
kembangkan berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi. Bentuk masalah dapat
dikelompokkan kedalam bentuk masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
c. Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
seorang peneliti dengan tujuan untuk dipelajari sehingga didapatkan informasi mengenai
hal tersebut dan ditariklah sebuah kesimpulan.
d. Paradigma Metodologi Penelitian. Paradigma merupakan serangkaian pandangan yang
saling berkaitan mengenai fenomena-fenomena didunia. Dalam sebuah study, paradigma
berorientasi sebagai kerangka filosofis dan konseptual. Paradigma peneliti akan
membawa kepada pemahaman terhadap metodologi penelitian.
e. Kegiatan untuk menemukan masalah penelitian biasanya didahului dengan melakukan
survay ke perpustakaan untuk menjajagi perkembangan pengetahuan dalam bidang yang
akan diteliti, terutama yang diduga mengandung permasalahan. Kegiatan penemuan
permasalahan yang didukung oleh survai ke perpustakaan untuk mengenali
perkembangan bidang yang diteliti ini akan menjadi bahan utama deskripsi latar belakang
permasalahan dalam usulan penelitian.

3.Jelaskan :
a. Teori, secara sederhana teori dapat diartikan sebagai dalil atau pendapat mengenai
sesuatu berdasarkan kekuatan akal (ratio). peran teori sangat penting sebagai dasar atau
landasan dalam suatu riset/penelitian. Karena tanpa landasan teori maka penelitian akan
berujung pada kesalahan atau sering dikenal dengan istilah trial and error. Dengan adanya
landasan teori ini, maka memberikan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah
untuk memperoleh data.
b. Kegunaan Teori
teori memiliki tiga fungsi dalam penelitian ilmiah, yaitu explanation, prediction,
dan control atau pengendalian terhadap suatu gejala.
Dalam konteks ilmiah, suatu teori berfungsi:
1.    Memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variabel.
2.    Memprediksi dan memandu untuk menemukan fakta untuk kemudian dipakai guna
mermuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian. Mengapa? Sebab pada
dasarnya, hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat prediktif, bukan deskriptif.
3.    Mengontrol, membahas hasil penelitian, untuk kemudian dipakai dalam memberikan
saran. Berdasar proses penelitian, dalam penelitian kuantitatif, teori memiliki fungsi
untuk memperjelas persoalan, menyusun hipotesis, menyusun instrumen dan
pembahasan hasil analisis data. Penelitian dengan paradigma kuantitatif sebetulnya ialah
mencari data untuk dibandingkan dengan teori.

c. Kerangka Berpikir adalah sebuah model atau gambaran yang berupa konsep yang
didalamnya menjelaskan tentang hubungan antara variabel yang satu dengan varibel
yang lainnya. Oleh sebab itu, sebaiknya kerangka berpikir ini dibuat dalam bentuk
diagram atau skema, dengan tujuan untuk mempermudah memahami beberapa variabel
data yang akan dipelajari pada tahap selanjutnya. Kerangka berpikir ini juga dapat
dikatakan sebagai rumusan-rumusan masalah yang sudah dibuat berdasarkan dengan
proses deduktif didalam rangka menghasilkan beberapa konsep dan juga proposisi yang
digunakan untuk memudahkan seorang peneliti merumuskan hipotesis penelitiannya.

d. Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dugaan jawaban tersebut
merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan
data yang dikumpulkan melalui penelitian.

4. Jelaskan

a. Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua
elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian
populasi atau studi populasi atau study sensus

b. Pengertian dari sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang
sudah tentu mampu secara representative dapat mewakili populasinya
c. Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel. Jadi, sebuah
penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah teknik dalam
menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek penelitian. Teknik sampling
adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel
yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan
penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.

d. Menentukan ukuran sampel, Syarat: (1)UkuranPopulasi (N) diketahui (2) Pilih taraf
signifikan si α yang diinginkan Adatigametodepraktis, yaitu: (1)Tabel Kretjie (2)
Nomogram Harry King (lihatSugiyono,2007) (3)Rumus Slovin

e. Tahapan pengambilan sampel

Mendefinisikan populasi yang akan diamati

Menentukan kerangka sampel dan kumpulan semua peristiwa yang mungkin

Menentukan teknik atau metode sampling yang tepat

Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)

Melakukan pemeriksaan ulang pada proses sampling

5. Jelaskanlah :

a. Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan
informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya. Wawancara dilakukan dengan
cara penyampaian sejumlah pertanyaan dari pewawancara kepada narasumber.
b. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis
mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama
di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem
yang sudah ada.
c. Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan
maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena
berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk
mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
6. Dalam islam jual beli diperbolehkan sebagaimana firman Allah SWT:
      ‫َوأَ َح َّل هّللا ُ ْالبَ ْي َع َو َح َّر َم الرِّ بَا‬

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”(QS: al- Baqarah:275)
Ayat di atas merupakan dalil naqli mengenaidiperbolehkannya akad jual beli. Atas dasar
ayat inilah, maka manusia dihalalkan oleh Allah melakukan praktik jual beli dan
diharamkan melakukan praktik riba.

Al-Hadits
 Adapun keterangan al-Hadits mengenai jual beli adalah sebagai berikut:

 ,‫ح ْال َم` َدنِ ْي‬ ِ `‫ َح َدثَنَا َع ْب ُد ْال َع ِز ْي‬.‫ َح َدثَنَا َمرْ َوانَ اِبْنُ ُم َح َّم ٍد‬,‫َح َدثَنَا ْال َعبَّاسُ اِبْنُ ْال َولِ ْي ِد ْال َد َم ْشقِ ُّي‬
َ ُ‫ ع َْن دَا ُو َد اِبْن‬,‫`ز اِبْنُ ُم َح َّم ٍد‬
ٍ ِ ‫ص `ا ل‬
)‫اض)) (رواه ابن ماجه‬ ٍ ‫م ((إِنَّ َماالبَ ْي ُع ع َْن تَ َر‬.‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللا ص‬:ُ‫ي يَقُوْ ل‬ َّ ‫ْت أَبَا َس ِع ْي ٍد ْال ُخ ْذ ِر‬
ُ ‫ َس ِمع‬:‫ال‬َ َ‫ع َْن أَبِ ْي ِه ق‬
Artinya :“Menawarkan kepada kami al-‘Abas ibn al-Walîd al-Dmasqiy; mewartakan
kepada kami Marwân ibn Muhammad; mewartakan kepada kami ‘Abd al-Aziz dari
ayahnya, dia berkata: Rasûllâh Saw bersabda: sesungguhnya jual beli itu atas dasar suka
sama suka.” (HR. Ibn Mâjah)
Dalam islam jual beli online termasuk dari akad jual beli salam

Anda mungkin juga menyukai