Fam Andy
Fam Andy
STATUS PENDERITA
1.1 IDENTITAS
Nama :
RM :
Tanggal Lahir :
Umur : tahun
MRS :
Ruangan :
1.2 ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Hipertensi : ()
Diabetes Mellitus : (-)
Kejang : (-)
Trauma : (-)
Hipertensi : ()
Diabetes Mellitus : ()
Kejang : (-)
Trauma : (-)
1.3 PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
RR : x/ menit
HR : x/menit
Suhu : 0C
Elektrolit
Kalium : (3,5-5)
Natrium : (135-147)
Chloride : (95-105)
Kimia Klinik
• Bun : mg/dl (9,8-20,1)
• Ureum : mg/dl (18 - 55 mg/dl)
• Creatinin : mg/dl (L:0,62 - 1,1 mg/dl )
• SGOT : mg/dl (0 - 50 mg/dl)
• SGPT : mg/dl (0 - 50 mg/dl)
• GDA : mg/dl (<200 mg/dl)
Pemeriksaan RADIOLOGI
1.5 DIAGNOSIS
Diagnosis kerja :
Diagnosis banding :
1.6 PENATALAKSANAAN
MRS
Infus
1.7 RESUME
Follow Up :
05 Agustus 2019
S :
O : TD = mmHg
N = x/menit
RR = x/menit
S = C
A/I/C/D = -/-/-/-
Status lokalis
A : Tetanus generalisata
P : Rawat Luka
O2 2lpm
Ivfd NS 0
S :
TD = mmHg
N = x/menit
RR =x/menit
S = C
A/I/C/D = -/-/-/-
A : Tetanus generalisata
P :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Payudara
1. Anatomi
Secara umum, payudara terdiri atas dua jenis jaringan yaitu
jaringan kelenjar dan jaringan stromal. Jaringan kelenjar meliputi lobus
dan duktus. Sedangkan jaringan stromal meliputi jaringan lemak dan
jaringan ikat. Payudara terdapat dalam fasia superfisialis dinding torak
ventral yang berkembang menonjol tegak dari subklavikula sampai
dengan costae atau intercostae kelima sampai keenam (Haryono et al.,
2011; Moore et al., 2009). Adapun anatomi payudara tersaji pada gambar
1.
Gambar 1. Anatomi mammae anterior (Sumber: http://www.cancer.gov).
4. Patologi
2.2 Definisi
1. Common Fibroadenoma
Common fibroadenoma memiliki ukuran 1-3 cm, disebut juga dengan
simpel fibroadenoma.33 Sering ditemukan pada wanita kelompok umur
muda antara 21-25 tahun. Ketika fibroadenoma dapat dirasakan sebagai
benjolan, benjolan itu biasanya berbentuk oval atau bulat, halus, tegas,
dan bergerak sangat bebas. Sekitar 80% dari seluruh kasus fibroadenoma
yang terjadi adalah fibroadenoma tunggal.
2. Giant Fibroadenoma
Giant fibroadenoma adalah tumor jinak payudara yang memiliki ukuran
dengan diameter lebih dari 5 cm.33 Secara keseluruhan insiden giant
fibroadenoma sekitar 4% dari seluruh kasus fibroadenoma. Giant
fibroadenoma biasanya ditemui pada wanita hamil dan menyusui.18 Giant
fibroadenoma ditandai dengan ukuran yang besar dan pembesaran
massa enkapsulasi payudara yang cepat. Giant fibroadenoma dapat
merusak bentuk payudara dan menyebabkan tidak simetris karena
ukurannya yang besar, sehingga perlu dilakukan pemotongan dan
pengangkatan terhadap tumor ini.
3. Juvenile Fibroadenoma
Juvenile fibroadenoma biasa terjadi pada remaja perempuan,33 dengan
insiden 0,5-2% dari seluruh kasus fibroadenoma. Sekitar 10-25% pasien
dengan juvenile fibroadenoma memiliki lesi yang multiple atau bilateral.18
Tumor jenis ini lebih banyak ditemukan pada orang Afrika dan India Barat
dibandingkan pada orang Kaukasia.
Fibroadenoma mammae juga dapat dibedakan secara histologi antara
lain:
a. Fibroadenoma Pericanaliculare
Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau
beberapa lapis.
b. Fibroadenoma intracanaliculare
Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar
berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau
menghilang.
Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan
pada saat menopause terjadi regresi.
2.4 Epidemiologi
2.7 Patofisiologi
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering
ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa
kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan
terhadap hormon estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan
dalam mamary displasia. Fibroadenoma biasanya ditemukan pada
kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah
digerakkan dari jaringan di sekitarnya.2 Fibroadenoma mammae biasanya
tidak menimbulkan gejala dan ditemukan secara kebetulan.20
Fibroadenoma biasanya ditemukan sebagai benjolan tunggal, tetapi
sekitar 10%-15% wanita yang menderita fibroadenoma memiliki beberapa
benjolan pada kedua payudara.
Penyebab munculnya beberapa fibroadenoma pada payudara
belum diketahui secara jelas dan pasti. Hubungan antara munculnya
beberapa fibroadenoma dengan penggunaan kontrasepsi oral belum
dapat dilaporkan dengan pasti. Selain itu adanya kemungkinan
patogenesis yang berhubungan dengan hipersensitivitas jaringan
payudara lokal terhadap estrogen, faktor makanan dan faktor riwayat
keluarga atau keturunan. Kemungkinan lain adalah bahwa tingkat fisiologi
estrogen penderita tidak meningkat tetapi sebaliknya jumlah reseptor
estrogen meningkat. Peningkatan kepekaan terhadap estrogen dapat
menyebabkan hyperplasia kelenjar susu dan akan berkembang menjadi
karsinoma.
Fibroadenoma sensitif terhadap perubahan hormon. Fibroadenoma
bervariasi selama siklus menstruasi, kadang dapat terlihat menonjol, dan
dapat membesar selama masa kehamilan dan menyusui. Akan tetapi tidak
menggangu kemampuan seorang wanita untuk menyusui. Diperkirakan
bahwa sepertiga dari kasus fibroadenoma jika dibiarkan ukurannya akan
berkurang bahkan hilang sepenuhnya.3 Namun yang paling sering terjadi,
jika dibiarkan ukuran fibroadenoma akan tetap. Tumor ini biasanya
bersifat kenyal dan berbatas tegas dan tidak sulit untuk diraba. Apabila
benjolan didorong atau diraba akan terasa seperti bergerak-gerak
sehingga beberapa orang menyebut fibroadenoma sebagai “breast
mouse”. Biasanya fibroadenoma tidak terasa sakit, namun kadang kala
akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan sangat sensitif apabila
disentuh.
2.8 Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan upaya untuk mempertahankan
orang yang sehat agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat
menjadi sakit. Konsep dasar dari pencegahan primer adalah untuk
menurunkan insiden penyakit.25 Cara yang dilakukan adalah dengan
menghindari faktor-faktor tertentu yang dapat merangsang pertumbuhan
sel-sel tumor antara lain:
a. Mencegah terpaparnya dengan zat atau bahan yang dapat memicu
berkembangnya sel-sel tumor fibroadenoma, seperti mengkonsumsi
makanan yang terkontaminasi dengan bahan atau zat-zat hormonal,
menghindari pemakaian pil kontrasepsi dengan komponen utama
estrogen. Penggunaan zat tersebut jika dipakai terus menerus akan
menyebabkan terjadinya perubahan jaringan pada payudara yang
meningkatkan angka kejadian FAM.29 Selain itu menghindari terpapar
dengan zat Polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) yang bersifat
karsinogenik.
c.4. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan,
telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar
(membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar
payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan
secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit.
Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara
mengangkat lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri.
Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.
c.5. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar
cairan dari puting susu. Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara
kiri dan kanan.
c.7. Pemeriksaan no. c.5. dan c.6. akan lebih mudah dilakukan ketika
mandi karena dalam keadaan basah tangan lebih mudah digerakkan dan
kulit lebih licin.
SADARI secara visual dapat dilihat pada gambar berikut
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder merupakan upaya yang dilakukan untuk
mengurangi ketidakmampuan. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan
cara medeteksi penyakit secara dini dan melakukan pengobatan secara
cepat dan tepat.
a. Anamnesa
Anamnesa terpadu harus didapatkan sebelum dilakukan
pemeriksaan fisik. Penyelidikan terperinci tentang faktor risiko harus
meliputi riwayat kehamilan dan ginekologi seperti usia, paritas, serta
riwayat menstruasi dan menyusui. Riwayat terapi hormonal sebelumnya
yang mencakup kontrasepsi oral dan estrogen.14
b. Diagnosa
Fibroadenoma dapat didiagnosa dengan tiga cara, yaitu dengan
pemeriksaan fisik (phisycal examination), pemeriksaan radiologi (dengan
foto thorax dan mammografi atau ultrasonografi), dengan Fine Needle
Aspiration Cytology (FNAC).
b.2. Mammografi
Pemeriksaan mammografi terutama berperan pada payudara yang
mempunyai jaringan lemak yang dominan serta jaringan fibroglanduler
yang relatif sedikit. Pada mammografi, keganasan dapat memberikan
tanda-tanda primer dan sekunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif,
comet sign (Stelata), adanya perbedaan yang nyata antara ukuran klinis
dan radiologis, adanya mikroklasifikasi, adanya spikulae, dan ditensi pada
struktur payudara. Tanda sekunder berupa retraksi, penebalan kulit,
bertambahnya vaskularisasi, keadaan daerah tumor dan jaringan
fibroglandular tidak teratur, infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang
mamma dan adanya metastatis ke kelenjar (gambaran ini tidak khas).
Mammografi digunakan untuk mendiagnosa wanita dengan usia tua
sekitar 60-70 tahun.
b.3. Ultrasonografi (USG)
Untuk mendeteksi luka-luka pada daerah padat payudara usia muda
karena fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat
dengan baik jika menggunakan mammografi. Pemeriksaan ini hanya
membedakan antara lesi atau tumor yang solid dan kistik. Pemeriksaan
gabungan antara USG dan mammografi memberikan ketepatan diagnosa
yang tinggi.
b.4.1. Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat
fibrosa) dan berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-
lobus.
b.4.2. Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang
berbentuk bular (perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler).
b.4.3. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau
kolumnar pendek uniform.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dilakukan untuk mengurangi ketidakmampuan dan
melakukan rehabilitasi.25 Rehabilitasi dilakukan untuk mengurangi
ketidakmampuan penderita agar dapat melakukan aktivitasnya kembali.
Upaya rehabilitasi dilakukan baik secara fisik, mental, maupun sosial,
seperti menghilangkan rasa nyeri, mendapatkan asupan gizi yang baik,
dan dukungan moral dari orang-orang terdekat terhadap penderita pasca
operasi.
2.9 Penatalaksanaan
DAFTAR PUSTAKA