Anda di halaman 1dari 14

PENGENDALIAN INTERNAL

AKUNTANSI PEMERINTAHAN
LATAR BELAKANG
Dalam perspektif keuangan khususnya institusi
pemerintah, reformasi sudah mulai dibangun
dengan dikeluarkannya beberapa landasan hukum
seperti peraturan-peraturan mengenaidaerah
otonom, pengenalan perangkat teknologi untuk
mempercepat proses organisasi, dan pengenalan
serta kewajiban untuk menerapkan sistem
organisasi dengan berbasiskan good
governancekepada institusi pemerintah. Menurut
Syakhroza (2003), good governanceselalu mengacu
kepada sikap, etika, praktek dan nilai-nilai
masyarakat. Salah satu pilar utama sistem good
governance adalah akuntabilitas.
• Fenomena yang terjadi dalam perkembangan
sektor publik di Indonesia dewasa ini adalah
menguatnya tuntutan akuntabilitas atas
lembaga-lembaga publik, baik di pusat maupun
daerah.
• Salah satu penyebab fenomena di atas adalah
sistem pengendalian internal akuntansi. Sistem
akuntansi sebagai sistem informasi merupakan
subjek terjadinya kesalahan baik yang disengaja
maupun yang tidak disengaja. Oleh karena itu
sistem akuntansi memerlukan pengendalian
intern atau dengan kata lain sistem akuntansi
berkaitan erat dengan pengendalian intern
organisasi.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah
2. Unsur-unsur apa saja yang ada dalam Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
3. Apa saja tahapan dalam penyelenggaraan SPIP
di Instansi Pemerintah
4. Bagaimana karakteristik konsep dalam SPIP
TUJUAN
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Seminar Akuntansi Sektor Publik
2. Untuk mengetahui unsur-unsur yang ada
dalam Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah
3. Untuk mengetahui tahapan dalam
penyelenggaraan SPIP di Instansi Pemerintah
4. Untuk mengetahui karakteristik konsep dalam
SPIP
LANDASAN TEORI
• Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses
yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan
dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi. Tiga golongan tujuan berikut ini : (a)
keandalan pelaporan keuangan, (b) efektifitas
dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
• Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) dijelaskan bahwa SPIP
adalah Sistem Pengendalian Intern yang
diselenggarakan secara menyeluruh di
lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah
daerah. Berkaitan dengan hal ini, Presiden
selaku Kepala Pemerintahan mengatur dan
menyelenggarakan sistem pengendalian intern
di lingkungan pemerintahan secara menyeluruh.
LANDASAN UNDANG-UNDANG
• Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
• Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Negara.
• Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi.
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, Tata Kerja Kementrian Negara Republik
Indonesia.
PEMBAHASAN
1. Definisi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
• Menurut PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP adalah: "Proses
yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.“
2. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
1. lingkungan pengendalian;
2. penilaian risiko;
3. kegiatan pengendalian;
4. informasi dan komunikasi; dan
5. pemantauan pengendalian intern.
3. Tahapan Penyelenggaraan SPIP di Instansi
Pemerintah
• Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dalam
mengimplementasikan SPIP di instansi pemerintah
terdapat beberapa tahapan yang perlu diperhatikan
pimpinan instansi dan lembaga untuk dapat
mengimplementasikan SPIP secara efektif dan
efisien, sebagai berikut:
1. Tahapan menumbuhkan kepedulian dan
pemahaman
2. Tahapan Membangun desain SPIP
3. Tahapan Menjalankan dan mereview SPIP
4. Tahapan Peningkatan Keandalan Sistem
5. Karakteristik Konsep SPIP
• Karakteristik Konsep SPIP
1. Holistik, atau integral.
2. Proses.
3. Tujuan organisasi sebagai pengarah (A business
Objective – Driven Approach).
4. Memiliki dua tingkatan pengendalian.
5. Fleksibel, adaptif, dan tidak ada satu model
dapat diterapkan untuk semua jenis organisasi.
6. Memberikan keyakinan yang memadai bukan
jaminan absolut (Reasonable Assurance).
7. Bergantung pada faktor manusia (The People
Factor).
8. Memiliki keterbatasan.
KESIMPULAN
• PP Nomor 60 Tahun 2008 mewajibkan menteri/pimpinan lembaga,
gubernur, dan bupati/walikota melakukan pengendalian atas
penyelenggaraan kegiatan pemerintah dengan berpedoman pada
SPIP sebagaimana diatur dalam PP ini, yang terdiri dari 61 pasal, 4
Bab, dan penjelasannya.
• Yang dimaksud dengan SPIP dalam ketentuan ini adalah sistem
pengendalian intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di
lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Salah satu hal
yang diatur dalam PP ini adalah tentang penguatan lembaga Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Berdasarkan PP
ini, BPKP merupakan aparat pengawasan intern pemerintah yang
bertanggungjawab langsung kepada Presiden. PP ini juga menyatakan
bahwa tujuan ditetapkannya SPIP adalah untuk memberikan
keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi
pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara.
• Agar SPIP terselenggara dengan efektif perlu
disiapkan sumber daya manusia yang mampu
memahami SPIP dengan baik. Dalam penerapannya
pun harus ada kesamaan persepsi. Untuk itu
diperlukan pembinaan dalam penyelenggaraan
SPIP, yang meliputi kegiatan:
1. Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan
SPIP;
2. Sosialisasi SPIP;
3. Pendidikan dan pelatihan SPIP;
4. Pembimbingan dan konsultansi SPIP; dan
5. Peningkatan kompetensi auditor APIP.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai