Anda di halaman 1dari 2

Artikel Dampak COVID-19 Bagi Perekonomian Indonesia dan Dunia

Pandemi Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan sebutan virus Corona
adalah virus yang berasal dari kota Wuhan di Cina. Menurut penelitian para
ahli, virus ini diduga berasal dari hewan kelelawar. Setelah ditelusuri, orang-
orang yang terinfeksi virus ini merupakan masyarakat yang telah mengunjungi
pasar basah makanan laut dan lokal di Kota Wuhan, Cina. Diduga virus ini
disebarkan melalui kontak sosial yang terjadi di masyarakat. Virus ini tidak
hanya menyebar di Cina, kini virus tersebut sudah menyebar di berbagai
negara termasuk Indonesia.

Adanya virus ini tidak hanya berpengaruh bagi kesehatan masyarakat saja,
namun juga berpengaruh bagi perekonomian negara yang terjangkit virus
Corona, tak terkecuali di Indonesia. pada 26 Maret 2020 tercatat 893 orang
positif virus Corona. Diantaranya, 35 orang sembuh, 780 orang di rawat, dan 78
orang meninggal. Drastisnya jumlah masyarakat Indonesia yang terinfeksi Corona
juga disebabkan oleh faktor Indonesia yang merupakan negara pariwisata
sehingga sarana penyebaran virus lebih mudah. Sektor pariwisata merupakan
sektor yang penting bagi perekonomian Indonesia sehingga, adanya virus Corona
menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam. Tak hanya itu, status
tanggap darurat Corona juga menyebabkan UMKM di Indonesia terancam. Hal ini
dikarenakan adanya kebijakan seperti lock down yang menyebabkan kurangnya
konsumen UMKM sehingga pendapatan UMKM menurun drastis. Akibat dari
insiden ini menyebabkan banyak pekerja UMKM yang terpaksa pulang kampung
dan tidak bekerja demi memutus rantai penyebaran Corona.

Adanya virus ini membuat perekonomian dunia tertekan yang berimbas pada
perekonomian Indonesia juga. Bank Indonesia (BI) dalam buku Laporan Perekonomian
Indonesia (LPI) 2019 bahkan memproyeksi perekonomian Indonesia 2020 hanya akan
mampu tumbuh disekitar 4,2-4,6%. Proyeksi ini jauh lebih rendah dibandingkan awal tahun
lalu sekitar 5-5,5%. Hal ini terjadi karena kegiatan ekspor Indonesia yang juga menurun, hal
ini dikarenakan adanya kebijakan pemerintah terkait pembatasan kegiatan ekonomi yang
terpasksa dibatasi untuk mencegah penularan covid-19. Menurut buku LPI mencatat bahwa
ekspor diperkirakan tertahan pada tahun 2020 dikarenakan pertumbuhan ekonomi global
yang tidak setinggi prakiraan semula ditambah lagi dengan adanya covid-19 semakin
menghambat ekspor Indonesia dikarenakan tidak tersedianya bahan antara yang diproduksi
di negara yang terjangkit covid-19.
Penurunan kinerja ekspor ini berimbas pada kinerja investasi pula, Pertumbuhan investasi
tertahan dan diprakirakan tumbuh pada kisaran 3,1-3,5% pada 2020, lebih rendah
dibandingkan 2019. Mengetahui dampak yang besar bagi perekonomian negara,
pemerintah mengusulkan beberapa opini mengenai pencegahan krisis ekonomi ditengah
wabah covid-19. Menurut penuturan CORE cara yang tepat untuk mencegah penurunan
kinerja ekonomi adalah dengan segera membasmi virus tersebut yaitu dengan menyediakan
fasilitas kesehatan yang memadai, mempercepat pencegahan penularan virus dengan
menetapkan kebijakan at all cost, menjaga daya beli masyarakat dengan mengurangi beban
biaya yang secara langsung dalam kendali pemerintah, dan banyak lagi upaya yang dapat
dilakukan pemerintah dalam mencegah krisis ekonomi.

Evelyne martha Limanda/X-5/18

Anda mungkin juga menyukai