Anda di halaman 1dari 6

Makalah Virus Flu Burung

Oleh: Evelyne Martha Limanda

Kelas: X-5

Absen: 18

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 SURABAYA


A. Sejarah

Flu burung pertama kali dilaporkan pada tahun 1878 di Italia. Awalnya, penyakit ini disangka
sebagai kolera unggas bentuk akut dan septisemik. Virusnya sendiri belum diidentifikasi dan
diklasifikasikan sebagai virus influenza hingga 1955. Sebelum dikenal sebagai flu burung,
penyakit ini diberi nama fowl plague. Pada Simposium Internasional Flu Burung yang pertama di
tahun 1981, istilah HPAI mulai digunakan menggantikan fowl plagueuntuk menggambarkan
bentuk flu burung yang sangat virulen Istilah LPAI mulai digunakan pada tahun 2002 pada
simposium yang kelima.

B. Pengertian

Flu burung atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan avian flu atau avian influenza (AI) adalah
penyakit menular yang disebabkan virus influenza A sub tipe H5N1 yang biasanya menyerang
unggas tetapi juga dapat menyerang manusia. Virus ini termasuk family Orthomyxoviridae dan
memiliki diameter 90-120 nanometer. Virus avian influenza ini menyerang alat pernapasan,
pencernaan dan system saraf pada unggas.

Secara normal, virus tersebut hanya menginfeksi ternak unggas seperti ayam, kalkun dan itik,
akan tetapi tidak jarang dapat menyerang spesies hewan tertentu selain unggas misalnya baabi,
kuda, harimau, macan tutul dan kucing. Walaupun hampir semua jenis unggas dapat terinfeksi
virus yang terkenal sangat ganas ini, tetapi diketahui yang lebih rentan adalah jenis unggas yang
diternakkan secara massal.

C. Ciri Virus

Virus influensa pada manusia dan binatang ada beberapa tipe yaitu tipe A, tipe B dan Tipe C.
Pada manusia virus A dan virus B dapat menjadi penyebab wabah flu yang cukup luas,
sementara virus C menyebar secara periodic, ringan dan tidak menyebabkan wabah. Virus
influensa tipe A dapat berubah-ubah bentuk (Drift, Shift), dan dapat menyebabkan epidemic dan
pandemi.

Virus A mempunyai permukaan yang terdapat dua glikoprotein, yaitu hemaglutinin (H) dan
neuraminidase (N). Untuk mengklasifikasikannya secara rinci, maasing-masing tipe virus itu
dibagi lagi menjadi subtipe berdasarkan kelompok H dan N, yaitu H1 sampai H15 dan N1
sampai N9. Perbedaan H merupakan dasar subtype. Influensa pada manusia sejauh ini
disebabkan virus H1N1, H2N2 dan H3N2 serta virus avian H5N1, H9N2 dan H7N7.

Strain yang sangat virulen atau ganas dan menyebabkan flu burung adalah dari subtipe A
H5N1. Virus tersebut dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 220 C dan lebih
dari 30 hari pada 00 C. Virus akan mati pada pemanasan 600 C selama 30 menit atau
560 C selama 3 jam.

D. Jalur Penularan

Virus Avian Influenza (AI) ditularkan melalui air liur, ingus, dan kotoran unggas. Penularan
pada manusia terjadi karena kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi virus tersebut.
Selain itu, dapat terjadi melalui kendaraan yang mengangkut binatang itu, kadang, alat-alat
peternakan, pakan ternak, pakaiaan, tinja ternak dan sepatu para peternak yang langsung
mengenai unggas yang sakit, juga pada saat jual-beli ayam hidup dipasar, dan mekanisme
lainnya. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui udara (air borne) dan melalui kontak
langsung dengan unggas sakit atau kontak dengan bahan bahan infeksius seperti tinja, urin, dan
sekret saluran napas unggas saki

 Penularan antar ternak unggas

Seekor unggas yang terinfeksi virus H5N1 akan menularkannya dalam waktu singkat. Jika
semua unggas peliharaan memiliki daya tahan yang bagus maka infeksi tidak akan
menyebabkan kematian, dengan kata lain virus tidak aktif. Sebaliknya, jika kondisi unggas
berada dalam kondisi buruk maka flu burung dapat mematikan. Secara singkat, penyakit flu
burung dapat ditularkan dari unggas ke unggas lain atau dari peternakan ke peternakan
lainnya dengan cara sebagai berikut:

o Kontak langsung dari unggas terinfeksi dengan hewan yang peka.


o Melalui lendir yang berasal dari hidung dan mata.
o Melalui kotoran (feses) unggas yang terserang flu burung.

 Penularan dari ternak ke manusia


Faktor yang memengaruhi penularan flu burung dari ternak ke manusia adalah jarak dan
intensitas dalam aktivitas yang berinteraksi dengan kegiatan peternakan. Semakin dekat jarak
peternakan yang terkena wabah virus dengan lingkungan manusia maka peluang untuk
menularnya virus bisa semakin besar. Penularan virus ke manusia lebih mudah terjadi bila orang
tersebut melakukan kontak langsung dengan aktivitas peternakan.Orang yang mempunyai risiko
tinggi terserang flu burung adalah pekerja peternakan unggas, penjual, penjamah unggas, sampai
ke dokter hewan yang bertugas memeriksa kesehatan ternak di peternakan.

 Penularan antar manusia

Penularan flu burung antar manusia belum dapat dibuktikan, tetapi tetap perlu diwaspadai. Hal
ini dikarenakan virus cepat bermutasi dan beradaptasi dengan manusia sehingga memungkinkan
adanya varian baru dari virus flu burung yang dapat menular antar manusia.

E. Pencegahan.

Kebiasaan pola hidup sehat tetap memegang peranan penting dalam pencegahan. Untuk flu
adalah tetap menjaga daya tahan tubuh, makan yang seimbang dan bergizi, istirahat dan olahraga
teratur. Kebiasaan mencuci tangan secara teratur. Secara umum pasien influenza sebaiknya
istirahat, banyak minum dan makan bergizi.Sampai kini belum ada vaksin untuk menangkal flu
burung pada manusia walau ada berbagai jenis vaksin influenza, tetapi vaksin tersebut dibuat
untuk mencegah flu biasa bukan mencegah flu burung.

World Health Organization (WHO) menyatakan, secara umum prinsip-prinsip kerja yang
higienis seperti mencuci tangan dan menggunakan alat pelindung diri bila diperlukan merupakan
upaya yang harus dilakukan oleh mereka yang kontak dengan ternak. Karena telur juga dapat
tertular, penanganannya kulit telur dan telur mentah juga perlu diperhatikan. WHO juga
menyatakan, dengan memasaknya seperti yang biasa kita lakukan selama ini, virus flu burung
akan mati. Ada anjuran: daging, daging unggas harus dimasak sampai suhu 700C atau 800C
selama sedikitnya satu menit. Kalau kita menggoreng atau merebus ayam di dapur misalnya,
tuntu lebih dari itu suhu dan lamanya memasak. Artinya aman mengkonsumsi ayam atau unggas
lainnya asal telah dimasak dengan baik.
Flu burung yang mana belum ada obat atau vaksinnya, maka upaya yang dilakukan hanya
bersifat pencegahan dan pertolongan pertama. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan
pencegahan luar dan dalam tubuh.

1. Pencegahan Luar.

Pencegahan luar bertujuan untuk mencegah penularan dari lingkungan agar tidak masuk ke
dalam tubuh. Tindakannya adalah:

o Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari unggas harus menggunakan
pelindung.

o Memusnahkan unggas yang terkena flu burung.

o Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi resiko penularan.

o Tidak mengkonsumsi produk unggas dari peternakan yang terkena wabah flu burung.

o Tetap terapkan pola hidup sehat.

2. Pencegahan Dalam.

Pencegahan dalam dilakukan dengan mengonsumsi obat dan makanan untuk meningkatkan daya
tahan tubuh.

o Obat

Obat yang direkomendasikan untuk mencegah terinfeksi flu burung adalah obat antiviral
misalnya amantadine dan rimantadine dan penghambat neurominidase misalnya oseltamivir dan
zanimivir. Obat ini digunakan dalam pencegahan dan pengobatan influenza di beberapa Negara
dan diperkirakan dapat juga mengatasi penyakit flu burung.

o Makanan
Mengkonsumsi makanan yang banayak mengandung serat dan kandungan antioksidan tinggi
seperti buah dan sayuran. Dengan melaksanakan upaya pencegahan diatas diharapkan kita semua
dapat terhindar dari penyakit flu burung ini.

Anda mungkin juga menyukai