Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengusaha

Pengusaha adalah orang atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha
atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan
usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah, melakukan usaha
jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar daerah. Dengan kata lain, pengusaha adalah orang yang
menjalankan perusahaan atau menyuruh orang lain untuk menjalankan perusahaan.
Menjalankan perusahaan maksudnya adalah pengusaha itu sendiri yang mengelola
perusahaannya, baik sendirian maupun dengan bantuan orang lain. Sementara itu, menyuruh
orang lain untuk menjalankan perusahaannya adalah yang mempunyai badan usaha tidak ikut
serta dalam menjalankan perusahaannya, melainkan memberikan kuasa kepada orang lain
untuk menjalankan perusahaan tersebut.

Perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan mendefinisikan pengusaha sebagai:

a) Orang-perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan


milik sendiri.
b) Orang-perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri
menjalankan perusahaan bukan miliknya.
c) Orang-perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili
perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang berkedudukan di luar
wilayah Indonesia (Pasal 1 angka 5 UU No. 13 Tahun 2003).

Dapat disimpulkan bahwa pengurus perusahaan (orang yang menjalankan perusahaan


bukan miliknya) termasuk dalam pengertian pengusaha: artinya pengurus perusahaan
disamakan dengan pengusaha (pemilik perusahaan). Akan tetapi ada jenis hubungan hukum
yang bisa terjadi dalam perusahaan diantaranya:

1. Hubungan Kerja, yaitu suatu hubungan antara pekerja/buruh dan pengusaha, terjadi
setelah diadakan perjanjian oleh pekerja dengan pengusaha. Dalam perjanjian tersebut,
pekerja menyatakan kesanggupannya untuk bekerja pada pengusaha dengan menerima
upah dan pengusaha menyatakan kesanggupannya untuk mempekerjakan buruh dengan
membayar upah. Jadi hubungannya adalah antara atasan dengan bawahan. Menurut pasal
1 angka 15 UU No. 13 tahun 2003, hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha
dengan pekerja berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan
perintah. Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau
memberi kerja memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak.
2. Hubungan Pemberian Kuasa, yaitu suatu hubungan hukum yang diatur dalam pasal 1792
KUH Perdata. Pengusaha (pemilik/pendiri perusahaan) memberikan kuasa kepada para
pembantunya untuk menjalankan perusahaan.
B. Pembantu-Pembantu Pengusaha

Suatu perusahaan dapat di jalankan oleh seorang pengusaha atau beberapa orang
pengusaha dalam bentuk kerja sama. Dalam menjalankan perusahaannya, seorang pengusaha
dapat bekerja sendirian atau di bantu oleh orang lain. Adapun pembantu pengusaha ini ada
dua jenis, yaitu (H.M.N. Poerwosutjipto, 1995: 43):

1. Pembantu-pembantu di dalam perusahaan misalnya pelayan toko, pekerja keliling,


pengurus filial, pemegang prokurasi, dan pimpinan perusahaan.
2. Pembantu-pembantu di luar perusahaan misalnya agen perusahaan, pengacara,
notaris, makelar, dan komisioner.

Sebagaimana disebutkan pembantu-pembantu pengusaha adalah orang-orang yang


membantu pengusaha dalam menjalankan perusahaan, dan untuk itu para pembantu
pengusaha mendapatkan upah atau gaji sesuai dengan kedudukan atau jabatan di perusahaan.
Untuk lebih jelasnya mengenai pembantu-pembantu pengusaha simak uraian berikut ini:

1. Pelayan Toko
Pelayan Toko adalah orang yang memberikan pelayanan dalam membantu
pengusaha di toko itu untuk menjalankan perusahaannya, antara lain penjual barang,
pengepak barang, penyerah barang, pemegang buku, dan penerima bayaran (kasir). Para
pekerja toko merupakan pekerja tetap pada perusahaan yang diangkat berdasarkan
perjanjian kerja tanpa jangka waktu tertentu, yang hanya dapat di berhentikan setelah
memasuki usia pensiun sesuai yang ditentukan dalam hukum ketenagakerjaan. Jadi,
pelayan toko perusahaan mewakili pengusaha untuk melayani pelanggan, menerima
pembayaran, mencatat pengeluaran dan penerimaan, serta mengurus barang yang ada di
perusahaan.
2. Pekerja Keliling
Pekerja keliling adalah orang yang membantu pengusaha dengan bekerja
berkeliling di luar toko atau perusahaan, dengan maksud untuk mempromosikan barang
dagangan kepada pihak ketiga ataupun membantu pengusaha untuk membuat perjanjian
dengan pihak ketiga. Contoh, Pekerja keliling yang menjajakan dari rumah ke rumah,
atau pekerja/buruh yang bekerja di luar perusahaan. Pada perusahaan asuransi yang
bertugas mencari nasabah.
3. Pengurus Filial
Pengurus filial adalah pemegang kuasa yang mewakili pengusaha untuk
menjalankan perusahaan dengan mengelola satu cabang perusahaan yang meliputi suatu
daerah tertentu. Pengurus filial biasanya memimpin cabang yang bertanggung jawab
mengelola perusahaan cabang.
4. Pemegang Prokurasi
Pemegang prokurasi adalah pemegang kuasa dari pengusaha untuk mengelola
suatu bagian atau bidang tertentu dari perusahaan. Misalnya bidang produksi, pemasaran,
keuangan, sumber daya manusia, dan bidang-bidang lain yang di perlukan dalam
perusahaan. Umumnya pemegang prokurasi adalah orang kedua yang berada di bawah
pimpinan pengusaha/perusahaan.
5. Pimpinan Perusahaan
Pimpinan perusahaan mewakili pengusaha dalam segala hal pengelolaan
perusahaan. Abdul Kadir Muhammad (2002: 26) menuliskan bahwa pimpinan perusahaan
atau manager adalah orang yang di beri kuasa oleh penguasa untuk menjalankan
perusahaan atas nama pengusaha. Pimpinan berkuasa dalam segala hal pengelolaan
perusahaan yang di pimpinnya. Pimpinan perusahaan ini yang bertanggung jawab penuh
atas kemajuan atau kemunduran jalannya perusahaan. Untuk itu, pimpinan perusahaan
mendapatkan upah atau gaji yang tentu saja besar, dengan surat kuasa yang diberikan
kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai