Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN PERUBAHAN pada PT

JASA RAHARJA (Persero)


Manajemen Perubahan Dan Budaya Organisasi
Yang telah dilakukan oleh PT.  JASA RAHARJA (Persero)

  

Disusun Oleh :
Fenny
2014200015

STIE MULTI DATA PALEMBANG


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PALEMBANG
 2017

 
KATA PENGANTAR

            Puji dan Syukur kita Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya
dengan judul “Manajemen Perubahan Dan Budaya Organisasi Yang telah dilakukan oleh
PT.  JASA RAHARJA (Persero)”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Manajemen Perubahan dan Budaya .

            Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua.

PALEMBANG,24-Oktober-2017

                                                                                                                        Fenny

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

      Perubahan organisasi adalah kegiatan episodic, artinya perubahan dimulai pada satu titik,
berlanjut melalui serangkaian tahap, dan mencapai puncak dalam hasil yang diharapkan oleh
mereka yang terlibat berupa perbaikan dari titik awal. Perubahan memiliki permulaan,
pertengahan dan akhir. Perubahan organisasi atau pembaharuan organisasi (organizational
change) didefinisikan sebagai pengadopsian ide-ide atau perilaku baru oleh sebuah organisasi.
Organiasasi dirancang untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan melalui pembaharuan
dan pengembangan internal. Perubahan organisasi dicirikan dengan berbagai usaha penyesuaian-
penyesuaian disain organisasi di waktu mendatang. Pengelolaan perubahan secara efektif tidak
hanya diperlukan bagi kelangsungan hidup organisasi, tetapi juga sebagai tantangan
pengembangan. Dalam pengertian lain perubahan organisasi merupakan proses penyesuaian
desain organisasi terhadap kondisi lingkungan yang dihadapi. Perubahan dapat bersifat reaktif
dan proaktif.

1.2  Rumusan masalah

            1.    Bagaimana perubahan-perubahan yang dilakukan PT JASA RAHARJA ?

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan
     Pada tahun 1994, pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992
tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian sebagai penjabaran UU No.2 Tahun 1992 tentang
Usaha Perasuransian. Peraturan Pemerintah tersebut mengatur antara lain ketentuan yang
melarang Perusahaan Asuransi yang telah menyelenggarakan program asuransi sosial untuk
menjalankan asuransi lain selain program asuransi sosial. Sejalan dengan ketentuan tersebut,
maka terhitung mulai tanggal 1 Januari 1994 hingga saat ini Jasa Raharja melepaskan usaha
asuransi non wajib dan surety bond untuk lebih fokus dalam menjalankan program asuransi
sosial yaitu menyelenggarakan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang sebagaimana
diatur dalam UU. No.33 tahun 1964 dan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan sebagaimana diatur
dalam UU. No.34 tahun 1964.
Nama:
            PT JASA RAHARJA (Persero)
Bidang Usaha:
            Asuransi Sosial
       Pemilik :
            100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia
Dasar Hukum :
         Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pendirian Perusahaan Negara Asuransi
Kerugian Djasa Rahardja
         Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-750/MK/IV/11/1970 tanggal 18 Nopember
1970 tentang Pernyataan mengenai Perusahaan Negara (P.N.) Asuransi Kerugian Djasa Rahardja
sebagai Usaha Negara seperti yg dimaksud dalam ayat (2) Pasal Undang-Undang<br>No. 9
Tahun 1969
         Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1980 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum
Asuransi Kerugian Jasa Raharja Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
       Modal Perseroan:
            Rp. 20.000.000.000.000
       Modal Disetor:
            Rp. 5.000.000.000.000
            Berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,
Nomor AHU-0937972.AH.01.02 Tahun 2015 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan Terbatas PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Tambahan Berita Negara R.I. tanggal
18/8 - 2015 No. 66)
Akte Pendirian:
            Akta Nomor 49 tanggal 28 Februari 1981 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, Sarjana
Hukum, Notaris di Jakarta, yg telah beberapa kali diubah dan ditambah, terakhir dengan Akta
Nomor 18 tanggal 2 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Yulius Purnawan, SH. MSi., Notaris
Jakarta.
Kegiatan Usaha:
            Melaksanakan Asuransi Kecelakaan penumpang alat angkutan umum dan asuransi tanggung
jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga sebagaimana diatur UU No. 33 dan 34 tahun 1964
berikut peraturan pelaksanaannya.
       Jaringan Kantor:
            Jasa Raharja memiliki 29 kantor cabang, 62 kantor perwakilan dan 63 Kantor Pelayanan
Jasa Raharja (KPJR), dan 1.285 SAMSAT yang tersebar diseluruh Indonesia.
       Kantor Pusat:
            Jalan H.R. Rasuna Said Kav. C-2 Kuningan-Jakarta 12920 Telp. (021) 5203454, Fax. (021)
5220284. Website : www.jasaraharja.co.id. Email : pusat@jasaraharja.com
VISI DAN MISI
Visi: 
 Menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi dengan mengutamakan
penyelenggaraan program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib sejalan dengan kebutuhan
masyarakat.
       Misi:
          Bakti kepada Masyarakat, dengan mengutamakan perlindungan dasar dan pelayanan
prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat.
          Bakti kepada Negara, dengan mewujudkan kinerja terbaik sebagai penyelenggara
Program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib, serta Badan Usaha Milik Negara.
          Bakti kepada Perusahaan, dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan agar
produktivitas dapat tercapai secara optimal demi kesinambungan Perusahaan.
        Bakti kepada Lingkungan, dengan memberdayakan potensi sumber daya bagi
keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
2.2  Manajemen Perubahan
            Perubahan adalah respon terencana atau tak terencana terhadap tekanan-tekanan dan desakan-
desakan yang ada. Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-
akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan mempunyai
manfaat bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, tanpa adanya perubahan maka dapat
dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama.  Perubahan  dapat terjadi karena
sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut.
            Perubahan bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam
menghadapi perkembangan jaman, kemajuan teknologi dan dibidang pelayanan masyarakat
adalah peningkatan kesadaran masyarakat akan pelayanan yang berkualitas. Perubahan terdiri
dari 3 tipe yang berbeda, dimana setiap tipe memerlukan strategi manajemen perubahan yang
berbeda pula.  Tiga macam perubahan tersebut adalah:
a.       Perubahan Rutin, dimana telah direncanakan dan dibangun melalui proses organisasi;
b.      Perubahan Peningkatan, yang mencakup keuntungan atau nilai yang telah dicapai organisasi;
c.       Perubahan Inovatif, yang mencakup cara bagaimana organisasi memberikan pelayanannya.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan
            Setiap perubahan akan memengaruhi siapapun; apakah dia pihak manajemen ataukah anggota
organisasi. Perubahan bisa ditanggapi secara positif ataukah negatif bergantung pada jenis dan
derajat perubahan itu sendiri. Ditanggapi secara negatif atau dalam bentuk penolakan kalau
perubahan yang terjadi dinilai merugikan diri manajemen dan anggota organisasi. Misalnya yang
menyangkut  penurunan kompensasi, pembatasan karir, dan rasionalisasi anggota organisasi.
Sementara kalau perubahan itu terjadi pada inovasi proses perbaikan mutu maka perubahan yang
timbul pada manajemen dan anggota organisasi adalah dalam hal pengetahuan, sikap dan
ketrampilan mengoperasikan teknologi baru. Kalau itu terjadi pada perubahan motivasi anggota
organisasi staf dalam suatu tim kerja maka perubahan yang semestinya terjadi adalah terjadinya
perubahan manajemen mutu sumberdaya manusia. Itu semua tanggapan positif atas terjadinya
perubahan. Beragam Faktor Mempengaruhi Perubahan perilaku  dimaksud diuraikan sebagai
berikut:
           (1)    Pengetahuan
    Pengetahuan merupakan unsur pokok bagi setiap anggota organisasi untuk merubah
perilakunya dalam mengerjakan sesuatu. Semakin tinggi tingkat pengetahuan anggota organisasi
semakin mudah dia untuk mengikuti perubahan sesuai dengan tugasnya.
        (2)    Ketrampilan
          Ketrampilan, baik fisik maupun non-fisik, merupakan kemampuan seseorang yang diperlukan
untuk melaksanakan suatu pekerjaan baru. Ketrampilan fisik dibutuhkan untuk pekerjaan-
pekerjaan fisik, misalnya mengoperasikan komputer, mesin produksi dsb. Ketrampilan non-fisik
dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang sudah jadi.
        (3)    Kepercayaan
   Kepercayaan anggota organisasi menentukan sikapnya dalam menggunakan pengetahuan dan
ketrampilannya untuk mengerjakan sesuatu. Boleh jadi anggota organisasi diberikan
pengetahuan dan ketrampilan baru dengan cara berbeda. Namun hal itu dipengaruhi oleh
kepercayaan yang dimilikinya apakah pengetahuan dan ketrampilan yang diterimanya akan
berguna atau tidak.
       (4)    Lingkungan
  Suatu lingkungan organisasi mempengaruhi perilaku anggota organisasi apakah melalui
pemberian penghargaan atas perilaku yang diinginkan ataukah dengan mengoreksi perilaku yang
tidak diinginkan. Lingkungan organisasi seperti keteladanan pimpinan dan model kepemimpinan
serta masa depan organisasi yang cerah akan berpengaruh pada derajat dan mutu perubahan
perilaku anggota organisasi.
        (5)    Tujuan organisasi
    Tujuan organisasi ditentukan oleh kepercayan kolektif dari para pimpinan organisasi dan ini
menciptakan lingkungan tertentu. Selain itu tujuan merupakan turunan dari visi masa depan dan
sistem nilai organisasi. Pemimpin organisasi yang memiliki visi dan tujuan yang jelas akan
menciptakan lingkungan yang mendorong perilaku produktif. Sebaliknya hanya akan
menciptakan kebingungan di kalangan anggota organisasi.
            Kombinasi dari lima faktor di atas menentukan keefektifan suatu perubahan perilaku anggota
organisasi. Dengan pengembangan pengetahuan yang ada anggota organisasi semakin
mengetahui atau memahami apa yang dibutuhkan untuk mampu mengerjakan pekerjaannya.
Ketrampilan dalam bentuk kemampuan fisik dan non-fisik dibutuhkan agar anggota organisasi
mampu mengerjakan pekerjaan yang baru. Kepercayaan menentukan apakah anggota organisasi
akan menggunakan ketrampilan dan teknik barunya dalam praktek. Sementara lingkungan
organisasi akan menciptakan tujuan organisasi dalam merumuskan standar apa yang bisa
diterimanya. Tujuan organisasi itu sendiri ditentukan oleh visi organisasi dan dapat menciptakan
lingkungan baru. Selain itu bisa jadi faktor pengaruh menguatnya kecerdasan emosional dan
spiritual dari anggota organisasi akan membantu organisasi lebih siap dalam mengelola
perubahan.
2.4 Perubahan pada PT JASA RAHARJA
       2.4.1 Perubahan Nama dan Badan Hukum
        Pada tahun 1970, Jasa Raharja kembali mengalami perubahan bentuk badan hukum.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP- 750/MK/IV/11/1970 tanggal 18
November 1970 tentang Pernyataan mengenai Perusahaan Negara (P.N.) Asuransi Kerugian Jasa
Raharja sebagai Usaha Negara seperti yang dimaksud dalam ayat (2) Pasal 2 Undang-undang
No.9 Tahun 1969, Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja diubah bentuk badan
hukumnya menjadi Perusahaan Umum Asuransi Kerugian Jasa Raharja. Dengan perubahan
tersebut maka nama perusahaan diubah menjadi Perseroan Terbatas PT Asuransi Kerugian Jasa
Raharja. Perubahan bentuk badan hukum tersebut berlaku terhitung sejak diperolehnya status
badan hukum sebagai perseroan terbatas yaitu berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman
tanggal 8 Maret 1982 nomor Y.A 5/234/11. Selanjutnya berdasarkan hasil keputusan rapat umum
luar biasa pemegang saham tanggal 18 April 1984, nama perusahaan mengalami perubahan
menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja disingkat PT Jasa
Raharja (Persero).
2.4.2 Perubahan Peraturan
                  Pada tahun 1978 yaitu berdasarkan PP No.34 tahun 1978 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pendirian Perusahaan Umum Asuransi Kerugian “Jasa
Raharja”, selain mengelola pelaksanaan UU. No.33 dan UU. No. 34 tahun 1964, Jasa Raharja
mendapat mandat tambahan untuk menerbitkan surat jaminan dalam bentuk Surety Bond.
Penunjukan tersebut menjadikan Jasa Raharja sebagai pionir penyelenggara surety bond di
Indonesia, di saat perusahaan asuransi lain umumnya masih bersifat fronting office dari
perusahaan surety di luar negeri sehingga terjadi aliran devisa ke luar negeri untuk kepentingan
tersebut.
                 Kemudian sebagai upaya pengemban rasa tanggung jawab sosial kepada masyarakat
khususnya bagi mereka yang belum memperoleh perlindungan dalam lingkup UU No.33 dan UU
No.34 tahun 1964, maka dikembangkan pula usaha Asuransi Aneka.
2.4.3 Perubahan Status
                 Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, mengingat usaha yang ditangani oleh Perum
Jasa Raharja semakin berkembang sehingga diperlukan pengelolaan usaha yang lebih terukur
dan efisien, maka pada tahun 1980 berdasarkan PP No.39 tahun 1980 tentang Pengalihan Bentuk
Perusahaan Umum Asuransi Kerugian “Jasa Raharja” menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
tanggal 6 November 1980, status Jasa Raharja diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) dengan nama PT (Persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja.

2.4.4 Perubahan Nilai Santunan

      
2.4.5 Faktor-Faktor dalam Perubahan Organisasi
                         Sebuah perubahan dan pengembangan dapatlah terjadi pada apapun dan siapapun tidak
terkecuali dengan organisasi. Tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan
namun tidak dapat dihindari namun harus dihadapi. Faktor perubahan terjadi karena ada 2 faktor
yaitu faktor internal dan eksternal.

         Faktor Internal
              Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan,
yang dapat berasal dari berbagai sumber. Problem yang sering timbul berkaitan dengan
hubungan sesama anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan
kepentingan masing-masing anggota. Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga
kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan.
         Faktor Eksternal
            Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan.
Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena
itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat
dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut
seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah
perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.

BAB III
PENUTUP 
 3.1 Kesimpulan
                 Dalam kehidupan manusia, perubahan tidak dapat dihindari. Dimulai oleh dunia usaha yang
lebih dulu menyadari pentingnya  perubahan bagi peningkatan kualitas produksi yang dihasilkan,
sampai ke administrasi pemerintahan. Berbagai upaya dan pendekatan telah dilakukan
untuk  memecahkan masalah yang timbul akibat adanya perubahan. Oleh karena perubahan
memang selalu terjadi dan pasti akan selalu terjadi, pimpinan organisasi baik organisasi
pemerintah maupun non-pemerintah disamping harus memiliki kepekaan terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi diluar organisasi yang dipimpinnya dan mampu memperhitungkan dan
mengakomodasikan dampak dari perubahan-perubahan yang terjadi itu, mutlak perlu pula untuk
mempunyai keterampilan dan keberanian untuk melakukan perubahan didalam organisasi demi
peningkatan kemampuan organisasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
                 Oleh karena itu untuk menghadapi perubahan kita perlu melakukam manajemen perubahan
yang berarti upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena
terjadinya perubahan dalam organisasi. Tidak banyak orang yang suka akan perubahan, namun
walau begitu perubahan tidak bisa dihindarkan. Harus dihadapi. Karena hakikatnya memang
seperti itu maka diperlukan satu manajemen perubahan agar proses dan dampak dari perubahan
tersebut mengarah pada titik positif.
3.2 Saran
                 Saran dari penulis untuk PT Jasa Raharja (Persero) perusahaan harus memberikan pelatihan
kepada karyawan perusahaan agar dapat menyesuaikan  perubahan yang dilakukan perusahaan,
serta sosialisasi perubahan harus ditingkatkan baik kepada pihak internal maupun pihak eksternal
agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat menghambat proses perubahan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.jasaraharja.co.id/
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt58a313c673cae/nilai-santunan-jasa-raharja direvisi--
ini-pokok-pokok-perubahannya
https://www.jasaraharja.co.id/tentang-kami/profil-perusahaan
https://www.jasaraharja.co.id/tentang-kami/sejarah

Anda mungkin juga menyukai