Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NOVIO EKA M

NIM : 932130219
KELAS : THEOLOGI D
Resume Mu’tazilah 2

A. Mu’tazilah Masa al-Mihnah


Tidak ada kesepakatan di antara para ahli tentang asal nama Mu’tazilah. Tetapi nama itu
sangat dinisabkan kepada sekelompok orang yang menganut paham teologi rasional yang
muncul setelah peristiwa perdebatan antara Hasan Al-Bashri dan Washil bin Atha’. Disisi
lain masih diperdebatkan tentang siapa yang memberikan nama Mu’tazilah kepada Washil
dan pengikutnya, dari orang yang menentang mereka, ataukah mereka sendiri yang
mengambil nama itu.
Mu’tazilah secara bahasa diambil dari kata ‫ الشيءوتعزلهاعتزل‬yang bermakna ‫عنهتنحى‬yang
berarti memisahkan diri. Dalam Al-Qur’an disebutkan "‫أن لَ ْم تُؤمنُوفَا ْعتَزلُون‬
ْ ‫" َو‬ yang artinya
jika kalian tidak beriman kepadaku maka jangan bersamaku. Maka mu’tazilah secara
bahasa berarti memisahkan diri ( al-infishaal wat tanahhii ). Dan secara istilah mu’tazilah
berarti nama sebuah kelompok yang muncul pada awal abad kedua hijriyah, yang
menggunakan akal dalam membahas teologi Islam.
Kata mihnah berasal dari kata bahasa Arab yang artinya mencobai, menguji. Sedangkan
mihnah dalam konteks aliran mu’tazilah adalah pengujian keyakinan terhadap para ahli
fiqh dan ahli hadits tentang kemakhlukan al-Qur’an, serta sangsi hukum yang harus mereka
terima sehubungan dengan keyakinan mereka tersebut.
Mihnah terjadi pada tahun 218 H, yang dilatar belakangi dengan pendapat mu’tazilah
bahwa al-Qur’an itu adalah makhluk atau ciptaan. Seperti yang telah dikatakan
sebelumnya, bahwa kaum mu’tazilah berpendapat bahwa al-Qur’an yang dalam istilah
teologi disebut dengan kalam Allah, bukan qadim atau kekal, akan tetapi hadits dalam
artian baru yang diciptakan Tuhan. An Nazzam memberikan penjelasan tentang apa yang
dimaksud dengan kalam atau sabda Tuhan. Kalam adalah suara yang tersusun dari huruf-
huruf dan dapat didengar. Suara bersifat baharu bukan bersifat kekal dan ciptaan Tuhan.
Inilah yang disebut dengan kaum mu’tazilah dengan al-Qur’an adalah diciptakan dan
bukan kekal (qadim)
B. Setelah masa Al mihnah

a. Pengertian Al mihnah
Istilah Mihnah adalah ujian keyakinan yang ditujukan kepada para ulama.
Paham tentang Al-quran itu diciptakan ( makhluk ) adalah merupakan konsekuensi
paham Mmu’tazilah tauhid. Menurut mu’tazilah Tuhan benar-benar esa. Secara
rasional dapat dipahami kalau Al- quran itu qadim dan bukan makhluk maka
munculah pengertian, bahwa yang qadim ada dua bahkan lebih sehingga
menimbulakan paham berbilangnya Al –qadim, menganggap adanya yang qadim
selain Allah dianggap musyrik.
b. Timbulnya Al mihnah
a) Pada masa khalifah Al mamun
Al- Ma’mun adalah sosok yang berpandangan luas dan penganut kebebasan
berpikir sebagaimana didikan ayahnya al- Rasyid. Dia memiliki kisah hidup
panjang yang penuh kebaikan. Sayangnya, jejak kehidupan yang demikian baik
sedikit tercemari dengan peristiwa yang menggemparkan saat dia mengatakan Al-
Qur’an adalah makhluk yang menjadi masalah utama dalam Al mihnah.
b. Pada masa khalifah Al- muktasim
Dalam kisah ini kita bisa memaparkan dan mengulas kembali apa yang terjadi
sebelumnya. Sebelum Al mu’tasim sebelum diangkat menjadi khalifah kondisi
kerajaan pada saat itu diwarnai dengan berbagai kemajuan dibidang ilmu
pengetahuan. Akhirnya Khalifah Al ma-mun dalam peristiwa Al mihnah ditengah
perjalannya meninggal dunia, tetapi khalifah Al- ma’mun sebelumnya sudah
berwasiat kepada penggantinya yaitu Al- muqtasim agar melanjutkan kebijakannya
itu. Wasiat yang diberikan ada dua yang pertama, agar khlaifah al- mu’tasim
melanjutkan perjalan al mihnah yang digariskan al-mamun, yang kedua, agar al
mu’tashim bersifat lunak dan melindungi terhadap keluarga awaliyah
c. Pada masa khalifah al watsik
Khalifah Al watsik ( 842-847 M). kebijakan melakukan Al mihnah tampaknya
tidak dihentikan, namun tidak lagi terlalu keras seperti pendahulumya. Namun
demikian, ada informasi bahwa khlaifah terakhir ini telah memancung seseorang
ulama terkenal ahmad bin naser al- khuzai karena tidak mengakui kemakhlukan Al-
qur’an .
c. Sesudah masa al-Mihnah
Pasca kekuasaan khlaifah Al mutawakil, Aliran mu’tazilah mengalami
kemunduran. Khalifah Al- mutawakil mengumumkan keseluruh wilayah kerajaannya
larangan atas pendapat tentang kemakhlukan Al-quran dan tantangan hukuman mati
bagi yang melibatkan pada diri dalam hal itu. Dia juga berbicara kepada para ahli
hadis untuk mengirim hadits-hadits tentang sifat Allah. Maka demikianlah, orang-
orang pun gembira dengan kehadiran pengumuman tersebut. Mereka menghargai-
muji khalifah atas keputusannya dan menenangkan kejelekannya. Di mana-mana
terdengar doa untuk Abu bakar, umar bin khatab, dan umar bin abdul aziz.

C. Pengaruh Mu’tazilah Terhadap Bidang Sosial, Politik, Dan Budaya


Paham mu’tazilah telah dijadikan ideologi atau madzab resmi negara dalam masa
pemerintahan khalifah abbasiyah khususnya pada masa khalifah al-ma’mun. Aliran
mu’tazilah diterima sebagai aliran yang menganjurkan kemerdekaan dan kebebasan
berpikir. Ada beberapa aktivitas ilmiah yang berlangsung di kalangan umat islam pada
masa dinasti abbasiyah, mencapai kemajuan di bidang ilmu pengetahuan. Ada beberapa
aktivitas ilmiah yang berlangsung di kalangan umat islam pada masa khalifah al-ma’mum
diantaranya penyusunan buku-buku ilmiah, penerjemah. Perkembangan pemikiran pada
masa pemerintahan khalifah al-ma’mun ditandai juga dengan keberhasilan mereka dalam
menyebarkan pengaruh dalam bidang sosial, politik budaya

Anda mungkin juga menyukai