Anda di halaman 1dari 4

ANTARA PAHLAWAN DAN SYAHID

ِ ‫ت أَ ْع َمالِنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬


ْ‫ض ّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِل‬ ِ ‫إِ ّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر أَ ْنفُ ِسنَا َو َسيّئَا‬
‫ي لَهُ أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلهَ إِالّ هللاُ َوأَ ْشهَ ُد أَ ّن ُم َح ّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬ َ ‫فَالَ هَا ِد‬

ٍ ‫ص ّل َو َسلّ ْم عَلى سيّدنا ُم َح ّم ٍد َوعَلى آلِ ِه ِوأَصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِإِحْ َس‬
‫ان إِلَى يَوْ ِم ال ّديْن‬ َ ‫اَللهُ ّم‬

َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ ّن ِإالّ َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬


ّ ‫يَاأَيّهَا الّ َذ ْينَ آ َمنُوْ ا اتّقُوا هللاَ َح‬

ِ ‫يَاأَيّهَا الّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا اتّقُوا هللاَ َوقُوْ لُوْ ا قَوْ الً َس ِد ْيدًا يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع هللاَ َو َرسُوْ لَهُ فَقَ ْد فَازَ فَوْ ًزا ع‬
‫َظ ْي ًما‬

Jamaah jum’at yang dimuliakan Allah


Dalam kehidupan sehari-hari kata pahlawan sering terdengar, pahlawan adalah sebuah
kata yang sangat melekat di setiap hati manusia, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa;
kata pahlawan mempunyai kaitan erat dengan sejarah perjuangan menegakkan esistensi
manusia merdeka.
Kata pahlawan, dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mempunyai arti: Orang yang
gagah berani, pejuang yang gagah berani atau yang terkemuka. Sedang dalam Kamus Bahasa
Inggris Oxfrod, kata pahlawan (hero) adalah: orang yang dihormati karena keberaniannya
atau sifat mulianya. Dalam kata sastra lama kata pahlawan berasal dari kata pahala yang
diberi akhiran wan, artinya orang yang mencari ganjara kebaikan.
Dari pengertian umum tersebut, maka orang yang disebut pahlawan bisa siapa saja,
bisa Muslim bisa non Muslim, asal memenuhi sebagai pejuang yang gagah dan berani,
dihormati kaena sifat mulianya. Oleh sebab itu, maka muncul berbagai jenis gelar pahlawan,
pahlawan ini, pahlawan itu, dan lainnya. Bahkan seorang Robinhood di Inggris, Lafayette di
Amerika, atau Jaka Sembung, Pitung, dan Jampang di Indonesia; mereka tetap hidup sebagai
pahlawan masyarakat, meski perbuatan untuk berbuat kebajikannya itu tidak sesuai dengan
norma hukum.
Memnag gelar pahlawan itu bisa resmi bisa juga tidak, gelar resmi diberikain oleh
sesuatu institusi seperti negara , sedangakan gelar tidak resmi diberikan kepada oleh
kelompok masyarakat, semuanya tergantung dari sisi mana memanadang dan untuk apa
kepentingannya. Di Indonesia gelar pahlawan diberikan kepada pejuangnya sebagai
penghormatain atas jasa-jasanya mealawan penjajahan , berhasil atau tidak, itu merupakan
soal lain.

Jamaaah jum’at yang dimuliakan Allah Swt


Sosok pahlawan merupakan contoh perbuatan yang baik, karena telah berani
meletakkan kepentingan umum atau bersama diatas kepentingan pribadinya. Ia rela
menukarkan jiwanya asal oarang banyak atau masyarakatnya mendapatkan manfaat dari
pengorbanannya itu. Maka suatu hal yang wajar jika negara dan bangsanya menempatkan
mereka dalam posisi yang terhormat; seperti memberi gelar, bintang, tanda jasa , berkubur di
Taman Makam yang khusus dibuat untuk pahlawan, diabadikan namanya dalam monumen,
bangunan, tempat, jslsn, jembatan, dan lainnya.
Itulah penghargaan yang bisa diberikan oleh manusia kepada pahlawannya, apakah
para pahlawan tersebut memetik hasil perjuangannya di negeri akhirat? Karena ia sudah
meninggal? Itu lain soal.
Konsep pahlawan didalam islam selain akan menjelaskan penghormatan yang akan
diberikan oleh sesama Muslim, tetap juga akan dibala soleh Allah SWT.
Dari pengertian umum, pahlawan juga bisa diadaptasi kedalam Islam tentu dengan
sejumlah batasan dan penambahan baru. Didalam Islam, pahlawan bisa juga disebut dengan
syahid atau syuhada, sedangkan perbuatannya disebut dengan jihad. Arti jihad adalah:
bekerja sungguh-sungguh, berjuang, berperang, dan sebagainya di jalan yang diperintahkan
dan yang diridlai Allah dan Rasul-Nya (lihat terjemahan Bulughul Maram Bab Jihad).
Konsep Jihad menurut Islam sudah tertuang di dalam Al-Qur’an di berbagai surat,
juga dalam sejumlah hadits Rasulullah Saw. Salah satu konsep jihad terdapat dalam surah
Ash-Shaf ayat 10-12:
‫ب أَلِ ٍيم‬ َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا هَلْ أَ ُدلُّ ُك ْم َعلَى تِ َج‬
ٍ ‫ار ٍة تُ ْن ِجي ُك ْم ِم ْن َع َذا‬

َ‫تُ ْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل ِ َو َرسُولِ ِه َوتُ َجا ِه ُدونَ فِي َسبِي ِل هَّللا ِ بِأ َ ْم َوالِ ُك ْم َوأَ ْنفُ ِس ُك ْم َذلِ ُك ْم َخ ْي ٌر لَ ُك ْم إِ ْن ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُمون‬

‫ك ْالفَوْ ُز ْال َع ِظي ُم‬ ٍ ‫يَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َويُ ْد ِخ ْل ُك ْم َجنَّا‬


ِ ‫ت تَجْ ِري ِم ْن تَحْ تِهَا األ ْنهَا ُر َو َم َسا ِكنَ طَيِّبَةً فِي َجنَّا‬
َ ِ‫ت َع ْد ٍن َذل‬

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan
yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya dan berjihad dijalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik
bagi kamujika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan
memasukkan kamu kedalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, dan
(memasukkan kamu)ketempat tinggal yang baik didalam syurga ‘Adn. Itulah keberuntungan
yang besar”. (Ash-Shaf: 10-12)

Dari surat tersebut dapat dapat ditarik sebuah kensep jihad yang meliputi: Jihad hanya
untuk orang beriman, jihad menyelamatkan azab yang pedih, beriman itu hanya kepada Allah
dan Rasul-Nya, jihad hanya dijalan Allah, jihad dilakukan dengan harta dan jiwa, dengan
berjihad Allah akan mengampuni segala dosa, dan balasan jihad adalah surga’Adn.
Kemudian konsep jihad dijalan Allah, Nabi Saw. Menegaskan di dalam haditsnya:
‫ قال َرسُو ُل هَّللا ِ صلى‬, ‫ع َْن أَبِي ُمو َسى االشعرىقال‬

ِ ‫َم ْن قَاتَ َل لِتَ ُكونَ َكلِ َمةُ هَّللا ِ ِه َي ْالع ُْليَا فَهُ َو فِي َسبِي ِل هَّللا‬

“Dari Abi Musa Al-Asy’ari, ia berkat: telah bersabda Rasulullah Saw.: “siaa saja
berperangn karena meninggikan Kalimatullah itulah yang paling tinggi, maka adalah ia di
jalan Allah”. (Muttafak alaih).

Jamaah jum’at yang dimuliakn Allah


Ada sebuah pertanyaan bagi syahid yang telah berjuang dengan gagah berani, apakah
ia akan mendapatkan balasan atau ganjaran kebajikan? Jika dilihat dari sisi manusia, tentu
akan mendapatkannya, sama seperti kehormatan yang diperoleh para pahlawan, tatapi dari
pandangan Allah, hanya Dia yang mengetahui, sebenrnya untuk si Fulan itu berjihad? Jika
tujuannya berjuang karena Allah semata-mata, tentulah ia akan memperoleh apa yang telah
Allah Janjikan, tapi bila tidak jangan berharap.
Rasulullah Saw. bersabda:
, ‫ الرجل يقاتل للمغنم‬: ‫ (جاء رجل إلى النبي صلى هللا عليه و سلم فقال يا رسول هللا‬: ‫عن أبي موسى رضي هللا عنه قال‬
‫ فمن في سبيل هللا ؟ قال ( من قاتل لتكون كلمة هللا هي العليا فهو في سبيل‬, ‫ والرجل يقاتل لِيُ َرى َم َكاُنُه‬, ‫والرجل يقاتل للذكر‬
‫هللا ) أخــرجه الــــبخاري‬.

“Dari Abi Musa Ra. ia berkata, bahwa pada suatu waktu adaseorang lelaki datang
menghadap Rasulullah Saw. seraya berkata:’’ ya rasulullah,, adda seorang laki-laki
berperang karena mencari hartaaq rampasan, ada seorang laki-laki berperang karena allah,
ada seseorang yang berperang karena ingin meraih kedudukan. Manakah diantara mereka
yang bisa disebut berperang di jalan Allah.’ rasulullah menjawab,’ barangsiapa yang
berperang dengan tujuan agar agama Allah berjaya, maka dia berada di jalan Allah.’ (HR.
Bukhari).

Orang yang berperang dengan niat karena Allah dan dengan niat hendak mendapatkan
rampasan perang atau kekayaan atau dengan niat supaya negara Islam dan kaum muslimin
jadi maju dan subur tidak terlarang, sebagaimana orang pergi haji denganniat ibadah dan niat
hendakmencari keuntungan bberdagang atau bertukang (bekerja),tidak terlarang. Adapun
orang yang berperang supaya namanya jadi besar, atau supaya dikatakan gagah berani atau
sebangsa dengannya, walaupun ia sertakan karena Allah,tidak dinamakan berperang di jalan
Allahh karena yang demikian itu semata-mata ri, tidak memberikan keuntungan yang berguna
baginya atau bagi muslimin (lihat kitab bulughul maram terjamahan A.Hassan). Demikian
apa yang dijanjikanAllah untuk orang-orang yang berjihad karena ria, kelak diakhirat tidak
akan mendapatkan balasan apa-apa.

Jamaah jumat yang dimuliakan Allah,


Jadi antara pengertian umum pahlawan dengan pengertian syahid terdapat perbedaan
yag lebar, karena pahlawan dalam pengertian umum hanya mengacu kepada penghormatan
oleh sesama manusia di dunia ini. Sedangkan pengertian syahid, memiliki konotasi akidah
Islamiyah yang berdampak kebajikan yang bukan saja di dunia oleh sesama manusia,tetapi
juga diakhirat kelak yang akan dibalas oleh Allah azza wajalla

Allah berfirman :
“Dan janganlah engkau beburuk sangka orang-orang yang terbunuh di jalan Allah itu mati,
bahkan (mereka itu) hidup disisi tuhan mereka, diberi rezeki. (Dalam keadaan) bersuka-cita
dengan apa yang Allah telah untukkan bagi mereka dari karunia-Nya dan mereka bergirang
hati untuk orang-orang yang dibelakang mereka yang belum berhubung dengan mereka,
(yaitu) bahwa tidak ada ketakutan atas mereka dan tidak mereka duka cita”. (Ali Imran:
169-170).

َ‫ ﺃَﻗُﻮْ ُﻝ ﻗَﻮْ ﻟِ ْﻲ ﻫَ َﺬﺍ َﻭﺃَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ ﻪﻠﻟﺍ‬. ‫ﺕ َﻭﺍﻟ ِّﺬ ْﻛ ِﺮ ْﺍﻟ َﺤ ِﻜﻴ ِْﻢ‬
ِ ‫ َﻭﻧَﻔَ َﻌﻨِ ْﻲ َﻭﺇِﻳَّﺎ ُﻛ ْﻢ ﺑِ َﻤﺎ ﻓِ ْﻴ ِﻪ ِﻣﻦَ ْﺍﻵﻳَﺎ‬،‫ﺑَﺎ َﺭﻙَ ﻪﻠﻟﺍُ ِﻟ ْﻲ َﻭﻟَ ُﻜ ْﻢ ﻓِﻲ ْﺍﻟﻘُﺮْ ﺁ ِﻥ ْﺍﻟ َﻌ ِﻈﻴ ِْﻢ‬

‫ﺕ ﻓَﺎ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِﺮُﻭْ ﻩُ ﺇِﻧّﻪُ ﻫُ َﻮ ْﺍﻟ َﻐﻔُﻮْ ُﺭ ﺍﻟ ّﺮ ِﺣﻴ ِْﻢ‬


ِ ‫ْﺍﻟ َﻌ ِﻈ ْﻴ َﻢ ﻟِ ْﻲ َﻭﻟَ ُﻜ ْﻢ َﻭﻟِ َﺴﺎﺋِ ِﺮ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺴﻠِ ِﻤ ْﻴﻦَ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺴﻠِ َﻤﺎ‬
‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫اَ ْل َح ْم ُدهّلِل ِ َح ْمدًا َكثِ ْيرًا َك َمااَ َم َر‪َ .‬واَ ْشهَ ُداَ ْن الَاِلهَ اِالَّهللُ َوحْ دَه الَ َش ِر ْي َ‬
‫ك لَهُ‪ِ .‬ارْ غَا ًمالِ َم ْن َج َح َدبِ ِه َو َكفَ َر‪َ .‬واَ ْشهَ ُداَ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ‬
‫ت َعي ٌْن بِنَظَ ٍر َواُ ُذ ٌن بِخَ بَ ٍر‬ ‫صل َ ْ‬ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم عَل َى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َوعَل َى اَلِ ِه َو َ‬
‫صحْ بِ ِه َمااتَّ َ‬ ‫س َو ْالبَ َش ِر‪ .‬اَللّهُ َّم َ‬ ‫َو َرسُوْ لُهُ َسيِّد ُْا ِال ْن ِ‬
‫ش َماظَهَ َر َو َمابَطَ ْن‪َ .‬و َحافِظُوْ اعَل َى الطَّا َع ِة َو ُحضُوْ ِر ْال ُج ْم َع ِة َو ْال َج َما َع ِة‪.‬‬ ‫اَ َّما بَ ْع ُد ‪ :‬فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُواهللاَ تَ َعال َى‪َ .‬و َذر ْ‬
‫ُوالفَ َوا ِح َ‬
‫ُصلُّوْ نَ ع َ‬
‫َلى‬ ‫الى َولَ ْم يَ َزلْ قَائِالً َعلِ ْي ًما‪ :‬اِ َّن هللاَ َو َمالَئِ َكتَهُ ي َ‬
‫ال تَ َع َ‬ ‫َوا ْعلَ ُموْ ااَ َّن هللاَ اَ َم َر ُك ْم بِأ َ ْم ٍر بَدَأَفِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه‪َ .‬وثَنَّى بِ َمالَئِ َك ِة قُ ْد ِس ِه‪ .‬فَقَ َ‬
‫اصلَّيْتَ ع َ‬
‫َلى‬ ‫َلى اَ ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‪َ .‬ك َم َ‬‫ص ِّل َو َسلِّ ْم عَل َى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َوع َ‬ ‫اصلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ اتَ ْسلِ ْي ًما‪ .‬اَللّهُ َّم َ‬
‫النَّبِ ْى يَا َ يُّهَاالَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ َ‬
‫َلى اَ ِل َسيِّ ِدنَا اِ ْب َرا ِه ْي َم‪ .‬في ِْال َعالَ ِم ْينَ اِنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌـد‬
‫َسيِّ ِدنَا اِ ْب َرا ِه ْي َم َوع َ‬

‫ض َع ِن ْال ُخلَفَا ِءالرَّا ِش ِد ْينَ َسيّ ِدنَا اَبِى بَ ْك ٍر َو ُع َم َر َوع ُْث َمانَ َو َعلِ ٍّي َوع َْن َسائِ ِراَصْ َحا ِ‬
‫ب نَبِيِّكَ اَجْ َم ِع ْينَ َوع َِن التَّابِ ِع ْينَ‬ ‫اَللّهُ َّم َوارْ َ‬
‫لى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن‬ ‫َوتَابِ ِعى التَّابِ ِع ْينَ َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِاِحْ َس ٍ‬
‫ان اِ َ‬
‫ت‪ .‬اَللّهُ َّم ا ْدفَ ْع‬
‫ب ْال َع ِطيَّا ِ‬ ‫ت بِ َرحْ َمتِ َ‬
‫ك يَا َوا ِه َ‬ ‫ت ْاالَحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬
‫ت َو ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُم ْؤ ِمنَا ِ‬
‫اَللّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫صةً َوع َْن َسائِ ِربَالَ ِد ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ‬ ‫اال َغالَ َء َو ْال َوبَا َء َوال ِّزنَا َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ ‪َ .‬وسُوْ َء ْالفِتَ ِن َماظَهَ َر ِم ْنهَا َو َمابَطَنَ ع َْن بَلَ ِدنَا هَ َذاخَا َّ‬ ‫َعنَّ ْ‬
‫عَا َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْينَ ‪َ .‬ربَّنَااَتِنَافِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْاالَ ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬

‫ِعبَادَهللا اِ َّن هللاَ يَأْ ُم ُربِ ْال َع ْد ِل َو ْا ِالحْ َسا ِن َواِ ْيتَا ِء ِذى ْالقُرْ بَى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِى يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ فَ ْاذ ُكرُواهللاَ‬
‫ْال َع ِظي ِْم يذكركم َوا ْش ُكرُوهُ عَل َى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم‪َ .‬ولَ ِذ ْك ُرهللاِ اَ ْكبَ ُر‬

Anda mungkin juga menyukai