……………………….
PETUNJUK PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL
KAMPUS STT-PLN MENARA PLN, JALAN
LINGKAR LUAR BARAT DURI KOSAMBI, CENGKARENG, JAKARTA BARAT
11750TELP. 021 5440342, 5440344/ FAX, 021 5440343 WEBSITE :
www.sttpln.ac.id
LABORATORIUM
DASAR TEKNIK ELEKTRO
2019
PRAKTIKUM
TIM PENYUSUN NAMA: ……………………….
2. Untuk gambar didalam modul, Diperbolehkan diprint akan tetapi bukan ditempel
3. Ditulis dengan kertas HVS A4, Format kertas seperti contoh berikut :
STT-PLN
4. Susunan Laporan praktikum masing-masing bab dan sub bab terdiri dari :
a. Judul Praktikum
b. Tujuan Praktikum
c. Alat Percobaan
d. Teori Modul
e. Teori Tambahan (minimal 3 lembar bab /2lembar tiap sub bab modul)
f. Langkah Percobaan
g. Data Pengamatan : Tabel ditulis tangan
h. Tugas :
1. Pernyataan dimodul
2. Tugas Akhir
i. Analisa Praktikum ( minimal 2 lembar bab modul / 1lembar sub bab modul)
j. Kesimpulan ( minimal 1 lembar bab modul / 1 lembar masing-masing sub
bab modul )
5. Setelah laporan selesai, Laporan diberi cover, dengan format sebagai berikut :
NAMA: NAMA:
NIM: NIM:
KELAS: KELAS:
KELOMPOK: KELOMPOK:
TGL.PRAKTIKUM: TGL.PRAKTIKUM:
ASISTEN:
Untuk cover laporan praktikum di print di kertas bufallo warna buffalo sesuai kelas
6. Laporan WAJIB dijilid Spiral Plastik
7. Laporan di kumpul & Presentasi 7 (tujuh) hari setelah praktikum ke – 2 (hari ke-3 Acc)
8. Laporan yang tidak sesuai format akan dikembalikan dan otomatis mendapat pengurangan nilai .
9. Laporan yang merupakan hasil fotocopy/ scan, tidak akan diterima dan dinyatakan tidak
lulus dalam mata kuliah praktikum Teknik Digital.
DAFTAR ISI
I. Tujuan
Memahami pemrosesan data pada gate dasar dan gate tambahan.
GATE DASAR
Harga peubah (variabel) logika, pada dasarnya hanya dua, yaitu benar (true)atau
salah (false). Dalam persamaan logika, umumnya simbol 1 dipakai untukmenyatakan
benar dan simbol 0 dipakai untuk untuk menyatakan salah. Denganmemakai simbol ini,
maka keadaan suatu logika hanya mempunyai dua kemungkinan,1 dan 0. Kalau tidak 1,
maka keadaan itu harus 0 dan kalau tidak 0 makakeadaan itu harus 1.
Operasi yang paling mendasar dalam logika adalah penyangkalan dengankata-kata
"tidak" (NOT). Jadi, "benar" adalah "tidak salah" dan "salah" adalah"tidak benar".
Operasi ini dikenal secara umum dengan nama "inversion"yang disimbolkan dengan garis
di atas peubah yang disangkalitu.
Gerbang elektronik yang berfungsi menidakkan ini disebut gerbang NOTdan sering
juga disebut "inverter". Bila masukan gerbang NOT dinamakan A dankeluarannya
dinamakan Z, maka hubungan masukan dan keluaran itu dituliskansebagai:
Z = Á
Hal ini berlaku secaraumum dalam aljabar Boole dan untuk peubah yang aktif untuk
tegangan 0 Volt(rendah) sering diberi nama dengan garis komplemen diatasnya.
Bentukkeluaran suatu rangkaian logika dalam bentuk fungsi Boole dapat
diperolehdengan mudah dari tabel kebenaran rangkaian logika yang bersangkutan.
Tetapifungsi yang dihasilkan dari tabel kebenaran umumnya belumlah dalam
bentukyang sederhana, yang membutuhkan gerbang yang paling sedikit, dan masihperlu
disederhanakan.
Dua operasi yang paling mendasar lainnya dalam aljabar logika adalah operasi"DAN"
(AND) dan operasi "ATAU" (OR). Gerbang elektronik yang merealisasikanlogika ini
masing-masing diberi nama gerbang "AND" dan gerbang"OR". Perlu ditegaskan
kembali bahwa untuk logika positif yang dipakaiseterusnya dalam buku ini, 1 diartikan
benar dan 0 diartikan salah dan secaraelektroniknya, 1 diartikan sebagai tegangan tinggi
(paling umum adalah +5 Volt)dan 0 diartikan sebagai tegangan rendah (0 Volt).
Tegangan elektronik 0 - 5 Voltini dikenal sebagai level TTL, singkatan dari Transistor-
Transistor Logic. Untuk suatu gerbang OR dengan 2 masukan, katakanlah A dan
B,keluarannya akan benar (= 1) bila salah satu masukan A "atau" B adalah benardan
keluaran itu akan salah (= 0) bila kedua masukan A dan B secara bersama – sama.
salah. Untuk gerbang AND dengan dua masukan A dan B, keluarannyaakan benar
hanya bila kedua masukannya A "DAN" B adalah benar dan salahbila salah satu
masukan itu salah.
GATE TAMBAHAN
I. Tujuan
Memahami pemrosesan input pada NAND Gate
II. Alat dan Bahan
1. Board #1
2. Jumper
3. Kabel Power
SEKOLAH TINGGI TEKNIK - PLN
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL | 9
III.PRAKTIKUM
Langkah Percobaan NAMA: ……………………….
…………………………………………………………………………………………
I.2 Praktikum NOT Gate
II.Tujuan
Memahami pemrosesan input pada NOT Gate
III.Alat dan Bahan
1. Board #1
2. Jumper
3. Kabel Power
IV. Langkah percobaan
V. Data Pengamatan
Kemudian isilah table berikut, dengan mengatur saklar input A
A Y
0
1
.................................................................................................................
1.3 Praktikum AND Gate
I. Tujuan
Memahami pemrosesan input pada AND Gate
II. Alat dan Bahan
1. Board #1
2. Jumper
3. Kabel Power
MODUL II
MULTIPLEKSER
I. Tujuan
Memahami proses multiplexing (Mux) pada sebuah multiplekser.
Multiplexer (MUX) atau selector data adalah suatu rangkaian logika yang dapat
menerima satu hingga banyak input data, dan untuk suatu saat tertentu hanya
mnegizinkan satu data input masuk dan melewati output, yang diatur oleh input
selektor. Oleh karena itu, MUX memiliki fungsi sebagai sebuah pengontrol
digital. MUX memiliki jumlah kanal input lebih dari 1, minimal 2 atau kelipatan
Fungsi Multiplekser :
Seleksi data.
Multiplekser biasanya menentukan perjalanan data dari satu sumber data diantara
beberapa sumber ke satu tujuan.
Kebanyakan system digital memproses data biner secara parallel atau seluruh bit
secara bersamaan, karena teknik ini akan bekerja lebih cepat. Namun apabila data ini
harus disalurkan ke beberapa tempat yang relatif jauh, susunan parallel ini menjadi
tidak efektif karena memerlukan lebih banyak saluran transmisi. Maka, data biner
berbentuk parallel sering diubah menjadi bentuk data seri sebelum disalurkan ke
tujuan yang jauh tersebut.
V. Langkah Percobaan
1A 2A 3A 4A 1B 2B 3B 4B -A/B G 1Y 2Y 3Y 4Y
1 0 1 0 0 1 0 1 0 1
1 0 1 0 0 1 0 1 1 1
0 1 0 1 1 0 1 0 0 0
0 1 0 1 1 0 1 0 1 0
0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
0 0 0 0 1 1 1 1 1 0
MODUL III
SERIAL INPUT PARALEL OUTPUT (SIPO)
I. Tujuan
Memahami pergeseran data dengan menggunakan shift register jenis Serial Input-
Paralel Output (SIPO)
II.Alat dan Bahan
1. Board #1
2. Jumper
3. Kabel Power
III.Teori Modul
Pada bagian ini akan dibahas rangkaian penggeser data, yang tidaklain merupakan
bagian dari fungsi pembentukan format data serial kebentuk format dataparalel. Salah
satu piranti yang memiliki fungsi iniadalah IC 74164. fasilitas yang disediakan adalah
:
MODUL IV
PARALEL INPUT PARALEL OUTPUT (PIPO)
I. Tujuan
Memahami pergeseran data dengan menggunakan shift register jenis Paralel Input-
Paralel Output (PIPO)
II. Alat dan Bahan
1. Board#1
2. Jumper
3. Kabel Power
III. Teori Modul
Untuk register parallel in - parallel out (PIPO), semua bit data terbaca
secaraparallel pada keluaran setelah data diberikan pada masukan secara
parallel.Pemasukan bit data secara parallel tersebut dilakukan secara bersamaan,yaitu
dengan memberikan satu kali clock maka data akan disimpan oleh flipflop.Oleh
karena bit data jumlahnya adalah 8 bit maka kombinasi nilai yangtersimpan adalah
berbatas terendah (0000 0000)B = (0)D dan batas tertinggiadalah (1111 1111)B =
(255)D.
Gambar 2.31 merupakan rangkaian register dengan masukan parallel dankeluaran
parallel, sedangkan clock untuk memasukan data diberikan secarabersamaan. Untuk
memasukan data secara parallel dikendalikan oleh L /bit, (L=load, R=read) jadi pada
saat diberi logika 1 dengan disertai satu kaliclock maka data secara parallel
dimasukan mulai dari D0 sampai dengan D7.Sedangkan untuk mengeluarkan bit data
yang tersimpan dalam registertersebut harus diberikan logika 0 pada saluran L / , dan
data secara paraleldapat dikeluarkan secara serentak (bersamaan) melalui Q0 sampai
Q7 tanpapemberian clock. Hal ini bisa terjadi karena untuk setiap keluaran flip=flop
disambung ke gerbang AND, sedangkan inputan gerbang AND satunya
lagidisambungkan dengan saluran L / = 0, dengan adanya gerbang NOT makasemua
gerbang AND mendapat logika 1 sehingga Q0 sampai Q7 samadengan isi register.
V. Langkah Percobaan
KELUARAN
D2 D6
D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D0’ D1’ D3’ D4’ D5’ D7’
’ ’
CLK ON berarti tombol push button TRIGGER di blok Monostable MV (Clock) ditekan
kemudian dilepas.
Pada baris ke-2 dari tabel di atas, bagaimanakah kondisi dari D0 - D7 dan D0’ - D7’ dan
seterusnya sampai baris ke -6
MODUL V
BCD to 7-Segment
I. Tujuan
Memahami Proses Penampilan Bilangan Desimal pada Sevent Segment
II. Alat & Bahan
1. Board #2
V. Langkah Percobaan
D C B A No
0 0 0 0 1
0 0 0 1 2
0 0 1 0 3
0 0 1 1 4
0 1 0 0 5
0 1 0 1 6
0 1 1 0 7
0 1 1 1 8
1 0 0 0 9
1 0 0 1 10
1 0 1 0 11
1 0 1 1 12
1 1 0 0 13
1 1 0 1 14
1 1 1 0 15
1 1 1 1 16
KELUARAN
1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11 12
13 14 15 16
MODUL VI
FLIP FLOP
I. Tujuan
Memahami pemrosesan dan kondisi-konsisi yang terdapat pada RS flip-flop dan JK flip-flop.
II. Alat & Bahan
1. Board #2
2. Jumper
3. Kabel Power
III. Teori Modul
FLIP flop (FF) merupakan piranti memori yang sifat keluaran-nya tidak hanya
tergantung kepada masukan sekarang tetapi juga terkait dengan kondisi masukan
sebelumnya. Pada umumnya keluaran flip flop terdiri dari dua yang saling berlawanan
yaitu Q dan Q'. Sebagai piranti memori, flip flop pada umumnya dipergunakan untuk
operasi rangkaian (memori) serempak.
Sejauh ini dikenal ada empat macam flip flop, yaitu SR-FF, JK-FR, DFF dan T-
FE Tiap macam flip flop selain terdiri dari masukan dan keluaran data, juga terdapat
fasilitas lain berupa masukan pewaktu (clock) dan pengalih operasi berupa masukan
Reset/Set.
A. Piranti SR- FF
SR -FF merupakan piranti dasar untuk pembentukan macam flip flop lainnya
seperti JK-FE, T-FF dan D-FF. SR-FF dapat dibentuk dari gerbang sederhana NOR,
NAND, AND dan NOT
Secara ringkas, operasi SR-FF dapat ditabelkan sebagai berikut
Gambar. RS FF
B. Piranti JK- FF
Sama halnya D – FF , JK – FF juga diturunkan dari SR-FF sebagai peranti
memori dasar, bedanya D-FF merupakan operasi khusus dari SR-FF dengan masukan S
selalu berlawanan dengan R, sedangkan JK-FF memiliki karakteristik berbeda dengan
SR-FF terutama pada kondisi terlarang (S=R=1). Untuk JK-FF kondisi tersebut
(sebagai gantinya J=K=1) justru dipergunakan untuk pengalihan Q(t+1) * Q(t) atau
disebut kondisi "toggle". Dengan kata lain bila masukan J = K =1 (untuk JK – FF)
maka keluaran Q akan berupa pulsa kontinu karena keluaran Q akan beralih dari 1 ke 0
dan dari 0 ke I tanpa henti mengikuti pulsa pewaktu.
Berbagai kondisi operasional JK-FF
di atas dapat diringkas Q -Q Keterangan dalam satu tabel
kebenaran yang lebih Q -Q Memori sederhana, sehingga
lebih mudah dipahami. 1 0 Kondisi Set
0 1 Kondisi Reset
- - Operasi terlarang
I. Tujuan
Memahami pemrosesan dan kondisi-konsisi yang terdapat pada RS flip-flop.
II. Alat & Bahan
1. Board #2
2. Jumper
3. Kabel Power
III. Langkah Percobaan
Perhatikan gambar 6.1 di atas. NAND Gate bsa berfungsi sebagai SET RESET
Flip-Flop. Input terdiir ari RESET dan SET serta output Q DAN –Q. Semua indicator
untuk input dan output menggunakan LED . Jika LED menyala berarti logika ‘1’ dan
bila padam berarti logika ‘0’. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan
praktikum ini adalah:
1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan
catu dayanya
2. Hubungkan A1 pada saklar A pada input.
3. Hubungkan B! pada saklar B pada input.
4. Hubungkan B1 dengan Q2.
SEKOLAH TINGGI TEKNIK - PLN
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL | 33
PRAKTIKUM
5. Hubungkan A2 ke Q1 NAMA: ……………………….
6. Hubungkan Q1 ke D0
7. Hubungkan Q2 ke D1
8. Kemuadian isilah table berikut:
R S Q -Q KONDISI
0 0
0 1
1 0
1 1
Kesimpulan apakah yang bias anda tarik?
………………………………………………………………………………………………….
6.2 Praktikum JK Flip Flop
I. Tujuan
Memahami pemrosesan dan kondisi-konsisi yang terdapat pada RS flip-flop.
II. Alat & Bahan
1. Board #2
2. Jumper
3. Kabel Power
III. Langkah Percobaan
Gambar 6.2. JK FF
Perhatikan gambar 6.2. di atas. JK Flip-Flop menggunakan IC 74LS73. Input terdiri dari J, K
dan CLOCK serta output Q DAN - Q. Semua indikator untuk input dan output menggunakan
LED. Untuk input CLOCK menggunakan monostable multivibrator agar terjadi keadaan
pasti pada saat rising edge.. Jika LED menyala berarti logika ‘1’ dan bila padam berarti
logika ‘0’.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah :
1. Dari Flip – Flop Yang Terdapat Pada Modul Terdapat Pin Rst ( Reset )
Dan Set, Jelaskan Fungsi Dari Kedua Pin Tersebut!
2. Pada RS FF ( Reset – Set Flip – Flop ) Terdapat Kondisi Terlarang, Apa
Yang Dimaksud Dengan Kondisi Tersebut? Jelaskan!
3. Pada JK FF Terdapat Kondisi Toggle, Apa Yang Dimaksud Dengan
Kondisi Tersebut? Jelaskan !
MODUL VI
DECODER
I. Tujuan
Memahami pengertian dari decoding dan jenis jenis decoder.
1. Sebutkan Dan Jelaskan Jenis – Jenis Sistem Bilangan Yang Digunakan Pada
Teknik Digital!
2. Konversikan Beberapa Bilangan Berikut Menjadi Bilangan Dengan Sistem
Bilangan Lainnya Beserta Langkahnya :
A. (226)10 =(…..)2 = (…..)8 = (…..)16
B. (7E)16 =(…..)8 = (…..)2 = (…..)10
C. (643)8 =(…..)2 = (…..)10 = (…..)16
D. (10110010)2 =(…..)16 = (…..)10 = (…..)8
3. Apa Yang Dimaksud Dengan Lsb Dan Msb ?
4. Apa Yang Dimaksud Dengan Decoding?
V. Data Pengamatan
SEKOLAH TINGGI TEKNIK - PLN
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL | 37
PRAKTIKUM NAMA:
Kemudian isilah tabel berikut, dengan mengatur saklar ……………………….
input A dan B:
-E B A Y3 Y2 Y1 Y0
1 X X
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
I. Tujuan
Memahami proses Decoding pada Decoder 3 To 8
II. Alat & Bahan
-E1 -E2 E3 C B A Y7 Y6 Y5 Y4 Y3 Y2 Y1 Y0
1 X X X X X
X 1 X X X X
X X 0 X X X
0 0 1 0 0 0
0 0 1 0 0 1
0 0 1 0 1 0
SEKOLAH TINGGI TEKNIK - PLN
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL | 39
PRAKTIKUM
0 0 1 0 1 1 NAMA: ……………………….
0 0 1 1 0 0
0 0 1 1 0 1
0 0 1 1 1 0
0 0 1 1 1 1
I. Tujuan
Memahami proses Decoding pada Decoder 4 To 16
II. Alat & Bahan
1. Board #1
2. Jumper atau kabel penghubung
3. Catu daya
KELUARAN
V. Tugas Akhir
1. Jelaskan bagaimana cara mengetahui output mana yang akan menyala atau
padam tanpa mengoprasikan modul?
2. Jelaskan mengapa ada pin E (Enable) yang aktif dalam keadaan logika yang
berbeda agar menghasilkan output?