Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh:

BAGUS HARYADI DARWIS

( 1810033027)

Program Studi D-III Keperawatan

Fakultas KedokteranUniversitas Mulawarman

Tahun Akademik 2018/201


KISAH PERJUANGAN KESUKSESAN SANDIAGA UNO

Sandiaga Uno. Pria kelahiran Pekanbaru, 28 Juni 1969 ini memulai kariernya menjadi seorang
pegawai. Lulus dari Universitas Swasta Wichita (Wichita States University) dengan predikat
summa cum laude, Sandiaga mengawali kariernya di Bank Summa pada tahun 1990. Lepas
setahun, beliau mendapat beasiswa dari tempatnya bekerja untuk melanjutkan pendidikan di
Universitas Washington George dengan IPK 4,00. Sungguh prestasi yang sangat gemilang.

Tahun 1993 belaiu bergabung di perusahaan Singapura kemudian pindah ke perusahaan asal


Kanada. Seiring terjadinya krisis tahun 1997, perusahaan tempatnya bekerja bangkrut sehingga
hal tersebut mengakibatkannya menjadi pengangguran. Selepas terjadinya pemutusan hubungan
kerja (PHK) di perusahaan tempatnya bekerja, beliau mengambil langkah selanjutnya dengan
mencari dan mendaftar pekerjaan baru, akan tetapi hasilnya nihil, pasalnya usaha yang
dilakukannya itu justru ditolak oleh 25 perusahaan.

Saya menjadi pengusaha karena kecelakaan. Sebagai seorang pengusaha yang lahir dari
kecelakaan, saya tidak mendesain jadi seorang pengusaha.
Sandiaga Uno
Pengalaman buruk yang dialami ketika dia bekerja adalah pemicu yang membuatnya memilih
menjadi seorang konsultan keuangan yang bersama dengan sahabatnya mendirikan usaha jasa
konsultan. Namun lagi-lagi ikhtiarnya ini tidak semulus yang dibayangkan. Banyak calon klien
yang memandang sebelah mata atas upaya dan kemampuannya hingga akhirnya selepas 6 bulan
ada calon klien dari suatu perusahaan yang memercayai dan menggunakan jasanya. Pada tahun
1998 beliau bersama dengan Edwin Soerjadjaja mendirikan Saratoga Capital yaitu perusahaan
yang bergerak dalam bidang sumber daya alam dan infrastruktur. Saat ini beliau menjabat
sebagai CEO Saratoga Capital, pimpinan PT Adaro Energy Tbk, PT Tower Bersama
Infrastruktur Group Tbk, dan juga pendiri PT Recapital Advisor.

Majalah Globe Asia edisi Agustus 2007 menobatkan Sandi S. Uno, sebagai orang terkaya di
Indonesia No. 122 dengan perkiraan kekayaan sebesar Rp 744 Miliar. Sandiaga Uno
memperoleh kekayaan sebesar itu melalui private equity firm yang didirikannya; yaitu Saratoga
Capital yang didirikan pada tahun 1998 dengan partner utama Edwin Soeryadjaya dan Re-
Capital yang didirikan pada tahun 1997 bersama sahabat lamanya Rosan Roslani.

Selain di perusahaan tersebut, beliau juga aktif sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional dan
bendahara Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia. Beliau di saat yang sama juga sebagai pendiri
Aksi Kewirawusahaan Sosial Indonesia, dan masih banyak lagi.

Nah, begitulah perjalanan karier beliau hingga menjadi pengusaha sukses seperti sekarang ini.
Semoga kisah sukses ini bermanfaat dan menjadi inspirasi untuk kita.

Di balik sukses usahanya, Sandiaga Uno juga sukses dengan predikat summa cum
laude saat menyelesaikan kuliahnya

Setelah lulus dengan predikat summa cum laude dari Wichita State University –Amerika Serikat-
Sandi mengawali karirnya sebagai karyawan Bank Summa pada tahun 1990. Setahun kemudian
ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika
Serikat dan berhasil lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00. Luar biasa!

Krisis moneter menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Sandi pulang ke


Indonesia dengan status pengangguran

Dengan predikat terbaik yang diperoleh saat lulus kuliah, Sandi dengan sangat mudah
mendapatkan pekerjaan. Ia bergabung dengan Seapower Asia Investment Limited di Singapura
sebagai manajer investasi sekaligus di MP Holding Limited Group. Pada 1995 ia pindah ke NTI
Resources Ltd di Kanada dan menjabat Executive Vice President NTI Resources Ltd. dengan
penghasilan US$ 8.000 per bulan. Bisa dibayangkan betapa besar gajinya pada saat itu. Namun,
krisis moneter sejak akhir 1997 menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Sandi
pun tidak bisa lagi meneruskan pekerjaanya tersebut. Ia pulang ke Indonesia dengan predikat
pengangguran.
Dari situlah seorang Sandiaga Uno mengubah cara pandangnya dan berbalik arah
menjadi pengusaha

Menjadi pengusaha bukanlah impian yang sejak dulu ada dalam benak Sandi. Seperti
kebanyakan orang, kerja kantoran adalah yang dicita-citakannya. Namun, setelah menjadi
pengangguran karena perusahaan tempat bekerjanya tutup akibat bangkrut, pandangannya
berubah. Ia kemudian berbalik arah dan memutuskan untuk membangun sebuah bisnis. Pada
tahun 1997 Sandiaga Uno bersama teman SMA-nya, Rosan Perkasa Roeslani, mendirikan
perusahaan penasihat keuangan bernama PT Recapital Advisors. Salah satu mentor bisnisnya
adalah William Soeryadjaya yang merupakan pendiri PT ASTRA International. Kemudian, pada
1998 ia dan Edwin Soeryadjaya -putra William- mendirikan perusahaan investasi bernama PT
Saratoga Investama Sedaya. Bidang usahanya meliputi pertambangan, telekomunikasi, dan
produk kehutanan.

Mekanisme kinerja perusahaan tersebut adalah menghimpun modal investor untuk mengakuisisi
perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan. Kinerja perusahaan yang krisis itu
kemudian dibenahi dan dikembangkan. Setelah kembali sehat, aset perusahaan tersebut dijual
kembali dengan nilai yang lebih tinggi.

Berbekal networking yang baik dengan perusahaan serta lembaga keuangan baik di dalam dan
luar negeri, perusahaan yang dibangunnya sukses besar. Hingga 2009, ada 12 perusahaan yang
sudah diambil alih oleh PT Saratoga. Beberapa perusahaan pun telah dijual kembali, antara lain
PT Dipasena Citra Darmaja, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), dan PT Astra
Microtronics.

Biasanya orang sukses identik dengan badan gemuk dan perut buncit. Katanya sih itu
lambang kemakmuran. Tapi tidak bagi Sandiaga Uno

Saat melaporkan harta kekayaan pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai syarat maju
menjadi calon wakil gubernur DKI, Sandiaga Uno melampirkan jumlah kekayaanya sebesar 3
triliun rupiah. Hal ini ia dapatkan dari kerajaan bisnisnya yang menggurita. Meski katanya
lambang kemakmuran identik dengan badan gemuk dan perut buncit, nyatanya tidak berlaku
pada Sandiaga Uno. Sandi dikenal sebagai orang yang gemar berolahraga, dari basket hingga lari
semua ia lakoni. Bahkan, ia juga kerap mengikuti lari maraton yang diselenggarkan di berbagai
negara.

Menurutnya, kesehatan merupakan investasi yang sangat penting. Dan dari lari, Sandi
mempunyai filosofi tersendiri yang diterapkan dalam hidupnya, yaitu; 1). Meski bisa dilakukan
sendiri, lari akan lebih bermakna kalau dilakukan bersama dan membentuk team work, 2). Lari
akan berhasil dengan persiapan matang agar kondisi prima. 3). Esensi lari adalah kecepatan.
Sama seperti ambil keputusan, harus cepat!, 4). Dalam hidup, kita harus mampu jatuh bangun
dan terus bergerak serta tidak mudah putus asa dan selalu optimis. Maka dari itu, stamina sangat
diperlukan saat berlari.

Sandiaga Uno juga aktif berorganisasi. Mulai dari Ketua Himpunan Pengusaha Muda
Indonesia hingga masuk ke partai politik

Tak hanya sibuk mencapai target dalam memperoleh laba perusahaan miliknya, Sandi juga aktif
berorganisasi. Ia sempat menjabat sebagai ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)
untuk periode 2005 – 2008. Selain itu, Sandi pernah masuk dalam tim Manajemen Timnas Bola
Basket Putri Indonesia pada SEA GAMES 2005 di Manila, Filipina. Ia juga menjabat sebagai
Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kamar Dagang
dan Industri Indonesia (Kadin) sejak tahun 2004. Terakhir, ia bahkan melepas jabatannya sebagai
Direktur Utama PT Saratoga Investama Sedaya untuk aktif di partai Gerindra.

Cara ini bisa kamu tiru, lho! Mengingat, berorganisasi juga menjadi pengalaman berharga untuk
menumbuhkan rasa percaya diri, melatih kemampuan bekerja dalam tim, meningkatkan jiwa
kepemimpinan dan tentunya membangun networking. Bagi Sandi, membangun jaringan dan
relasi yang baik dengan semua pihak sangat diperlukan. Karena menurutnya, relasi dapat
menyumbang 30% dari kesuksesannya.
Jatuh bangun dalam membangun sebuah bisnis itu penting. Semakin cepat gagal, semakin
cepat ia akan menemukan inovasi baru untuk mengembangkan bisnisnya

Salah satu pria terkaya di Indonesia ini mengatakan, Indonesia tidak memiliki budaya risk taking
–berani jatuh dan bangkrut saat berbisnis. Padahal menurutnya, seseorang yang memutuskan
untuk masuk ke dunia bisnis tidak boleh takut gagal. Justru dengan semakin cepat gagal, semakin
cepat ia akan menemukan inovasi baru untuk mengembangkan bisnisnya.

Membangun sebuah usaha memang bukan hal mudah, tapi tak akan menjadi sulit jika diiringi
kemauan yang tinggi, etos kerja yang kuat serta doa yang juga tak redup untuk selalu
dipanjatkan. Untukmu yang juga sedang merintis usaha, semoga kisah Sandiaga Uno ini bisa
menginspirasi ya!
WAWANCARA DENGAN PEDAGANG GORENGAN

Nama                            : Mariyadi

Umur                            : 55 tahun

Jenis kelamin               : laki-laki

Pekerjan                       : Pedagang Gorengan

Alamat                         : jalan siraj salman

Tempat tanggal lahir   : samarinda,11 Agustus 1960

WAWANCARA

            Gorengan adalah salah satu dari sekian banyak makanan yang digemari masyarakat
umum terutama di perdesaan, sayangnya makanan yang kaya akan karbohidrat ini perlahan
kurang digemari masyarakat seiring pertumbuhan zaman, makanan-makanan dari luar mulai
disenangi masyarakat akibatnya pedagang gorengan mulai meninggalkan pekerjaan
ini. Namun ditengah kurangnya minat masyarakat terhadap gorengan Bapak Mariyadi masih
berjuang mempertahankan pekerjaannya, betapa tidak dengan modal ijazah sd ia tidak akan
mampu untuk mencari pekerjaan lain, hanya dengan berjualan gorengan inilah ia mampu untuk
menghidupi istri dan 3 anaknya. anaknya yang laki-laki kini sedang belajar disekolah dasar, dan
2 anak perempuannya yang kini sedang berkuliah. Berikut inicuplikan  wawancara saya dengan
Bapak Mariyadi :

saya  :Permisi pak, maaf mengganggu, boleh saya minta waktunya sebentar ?

Penjual  :Iya boleh mas, Ada yang bisa saya bantu mas ?

saya  :Begini pak kami mendapat Tugas dari Dosen Kewirausahaan kami

                          untuk mewawancarai pedagang sebagai narasumber . Apakah bapak      

                          bersedia untuk saya wawancarai sebentar ?


Penjual :Silahkan saja mas, dengan senang hati mas.

Saya :Sejak kapan bapak berjualan gorengan ini ?

Penjual  :Saya berjualan gorengan sejak tahun 1994 pada saat itu gorengan sedang
banyak diminati masyarakat, bermodal hanya uang RP 25.000 saya hanya
mencoba-coba  untuk menjualnya dengan cara berkeliling serta ketempat orkes
atau orang yang sedang  mengadakan acara hajatan, baik sunatan / pesta
pernikahan bersama istri saya dan Alhasil saya berhasil   menjual dagangan
saya,semenjak itulah saya mulai berminat untuk terus berjualan gorengan. Tapi
sekarang saya sudah tidak dagang berkeliling,sekarang saya dagang menetap di
dekat rumah.

saya :Saat bapak pertama kali bapak berdagang berapa keuntungan yang bapak dapatkan?

Penjual :Maaf sebelumnya saya tidak ingat berapa keuntungan saat itu.

saya  :Berapa keuntungan yang bapak dapatkan dalam satu hari ?

Penjual :keuntungan  yang saya dapatkan dalam satu hari kira-kira Rp 75.000,00- .ini saya
dapatkan dari satu buah gorengan yang saya jual dengan harga Rp 200,00-

Saya :Apa saja jenis gorengan yang sering bapak jual ?

Penjual  :Gorengan yang sering saya jual ada 5 macam mas, di antaranya : ote-ote, tahu isi,
tempe menjes, Singkong Goreng, dan tahu goreng.

Saya :Berapakah harga gorengan ini pak ?

Penjual  :Harga semua gorengan saya ini sama mas. Satu gorengan saya jual dengan harga
Rp. 600,00-Rp. 2000,00- saya kasih 3 gorengan, Rp. 4000,00- saya kasih 6
gorengan,Rp. 5000,00- saya kasih 8 gorengan, sebenarnya 5000 hanya
mendapatkan 7 gorengan tapi saya kesulitan mendapatkan uang koin untuk uang
kembaliannya, maka saya dengan istri saya memutuskan untuk memberi 8
gorengan.   

Saya :Apa saja bahan - bahan untuk membuat gorengan ?


Penjual  :Bahan Ote – Ote : Tepung Terigu, Wortel, Kecambah (Touge), Bawang
Prei,Seledri, Bawang Merah, Bawang Putih, Gula, Merica dan Penyedap rasa
secukupnya. Bahan Tahu Isi : Tahu, Tepung Terigu, Wortel, Gubis, Mie Bihun,
Bawang Merah, Bawang Putih, Gula, Merica dan Penyedap rasa secukupnya.
Singkong Goreng : Singkong, garam. Tempe Menjes : Tempe Menjes, Tepung
Terigu, Bawang Merah, Bawang Putih,Gula, Merica dan Penyedap rasa
secukupnya. Tahu Goreng : Tahu. Bahan Umum : Minyak Goreng, Gas LPG 3
Tabung, Cabai Kecil, kacang Tanah,Petis untuk campuran bumbu kacang.

Saya :Dalam sehari bapak berjualan dari jam berapa sampai jam berapa ?

Penjual :Saya Berjualan dari jam 16.00 mas, tapi pulangnya tidak tentu, terkadang kalau
lagi rame saya bisa pulang jam 21.00 mas, kalau lagi sepi bisa sampai jam 23.00
malam, paling malam saya pulang jam 23.30 mas. Meskipun jam 23.30 belum
habis terjual saya harus pulang mas.

Saya :Apakah bapak pernah mengalami kerugian besar ?

Penjual :Pernah Mas. Pada waktu itu saya masih baru membuka usaha kira-kira ada 5
bulan berjualan, saya berjualan di sebuah acara orkes namun dari sore sampai
malam dagangan saya sepi, karena hampir tengah malam akhirnya saya
memutuskan untuk membereskan dagangan saya dan bersiap pulang namun
alhamdulillah mas di pertengahan saya beres-beres ada orang beli gorengan saya
sebesar Rp.500,00 yah meskipun semalaman dapat Rp. 500,00 tapi saya tetap
bersyukur karena uang tersebut untuk beli beras besok untuk anak dan istri saya.
Bahkan saya juga pernah berjualan hanya dapat uang Rp. 1000,00 saat beres
-beres mau pulang kaki saya di lindas sepeda motor, jempolan kaki saya terluka
dan berdarah dan saya cuci dengan air lalu saya bergegas pulang dan sampai di
rumah istri saya mengobati luka di jempolan kaki saya. Dari pengalaman pahit
tersebut saya dapat semakin semangat untuk mengembangkan usaha saya dan
dengan pengalaman tersebut saya sudah terbiasa menghadapi segala hambatan
yang menghadang.

Saya :kapan bapak bisa meraih keuntungan besar ?


Penjual : Peminat gorengan sangat meningkat pada saat bulan puasa,pada saat bulan itu
masyarakat sangat banyak membeli gorengan, ini terjadi karena mereka sering
kali membutuhkan makanan pembuka untuk  berbuka puasa, selain itu pada saat
musim hujan peminat gorengan juga bisa meningkat drastis mas, terkadang di
kala musim hujan / pada waktu hujan seperti sekarang dagangan saya bisa habis
mas, dengan begitu saya bisa pulang jam 21.00 mas.

saya : Oh gitu ya pak, saya kira kami sudah cukup banyak mengetahui tentang usaha gorengan
ini, kami mengucapkan banyak terima kasih atas waktu yang bapak luangkan, semoga
usaha yang bapak jalankan bisa maju .

Penjual  : Amiin, sama - sama mas.

KESIMPULAN

            Bapak Mariyadi berdagang gorengan sejak tahun 1999 yang awalnya hanya bermodal
uang Rp 25.000 saja, karena pada saat memulai dagangannya tersebut hanya memperoleh
keuntungan yang tidak pasti, maka beliau dengan istrinya memutuskan untuk menekuni usaha
ini, karena beliau berdua yakin bahwa usaha ini akan berkembang di kemudian hari. Sebab
dengan usaha ini beliau mampu mencukupi kebutuhannya, menyekolahkan anak laki-lakinya
yang masih di sekolah dasar serta menyekolahkan kedua anaknya yang perempuan belajar di
universitas ternama di kota samarinda dan berusaha untuk terus mempertahankannya disaat
kerugian besar, kekurangan modal dan ditekan banyak kebutuhan yang semakin hari semakin
mahal.

Meskipun dengan 5 Gorengan serta harga yang murah dan saingan yang semakin banyak, Bapak
Mariyadi beserta istrinya tidak pernah mengeluh sama sekali, apalagi Bapak Mariyadi sering
mengalami pengalaman yang pahit dan berkat pengalaman pahit tersebutlah yang membuat
beliau semakin semangat dan menekuni usaha ini, alhamdulillah dengan semangat dan ketekunan
beliau, usaha beliau kini menjadi sukses dengan bukti mampu menyekolahkan kedua putrinya di
universitas ternama di kota Samarinda. Sungguh pengorbanan yang luar Biasa.

Anda mungkin juga menyukai