1. Perokok pasif/aktif
2. Orang yang kurang gizi
3. Orang yang tinggal di lingkungan kumuh dan padat disertai dengan sanitasi dan sirkulasi udara
yang buruk, seperti pasar, pabrik, pesantren, asrama, lingkungan tuna wisma dan lain – lain
4. Orang dengan imunitas/ kekebalan menurun seperti pasien kencing manis
Gejala TBC
1. Gejala Utama
- batuk berdahak selama 2 – 3 minggu
2. Gejala Tambahan
a. Batuk bercampur darah
b. Sesak nafas dan nyeri dada
c. Nafsu makan menurun
d. Berat badan menurun
e. Demam meriang lebih dari 1 bulan
f. Berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik
Jika ada seseorang yang memiliki gejala utama, makan seseorang tersebut dicurigai atau
terduga TBC yang harus segera dibawa ke Fasyankes (Fasilitas Pelayanan Kesehatan) untuk
memeriksakan diri.
Cara untuk memastikan seseorang terkena TBC :
Penularan TBC
Penularan TBC terjadi dimana – mana. Siapa saja bisa terkena TBC tanpa memandang status, kekayaan,
tua muda, miskin, jelek, cantik, laki – laki ataupun perempuan. Penularan TBC dapat terjadi pada siapa
saja.
Bagaimana TBC menular ?
TBC menular melalui dahak yang mengandung kuman TBC yang terpercik ke udara. Percikan
terjadi saat pasien TBC tipe menular batuk dan bersin
Dahak yang mengandung kuman terhirup ke dalam saluran pernapasan orang yang sehat.
Kuman TBC tinggal, hidup dan berkembang biak di dalam paru – paru orang yang sehat
Jika daya tahan tubuh menurun, kuman TBC akan terus berkembang dan mengakibatkan sakit
TBC
5 langkah pencegahan TBC
Pengobatab TBC selama 6 – 9 bulan membutuhkan dukungan semua pihak terutama orang yang
dekat dengan pasien
Untuk mensukseskan pengobatan TBC, harus ada Pengawasan Menelan Obat yang berasal dari
orang terdekat dengan pasien TBC yang berperan untuk mengawai dan mendampingi
pengobatan pasien TBC hingga dinyatakan sembuh oleh Tenaga Kesehatan
Pengawasan Menelan Obat sangat pentimg untuk kesembuhan pasien TBC
Siapa PMO ?
PMO atau Pengawas Menelan Obat adalah seseorang yang dekat dengan pasien TBC yang dengan
sukarela mau terlibat dalam pengobatan pasien TBC hingga dinyatakan sembuh oleh Tenaga Kesehatan
1. Orang yang memiliki gejala TBC adalah orang yang memiliki gejala UTAMA TBC. PMO juga bisa
menganalisis orang terdekat pasien TBC / keluarga pasien TBC atau tetangga pasien TBC untuk
mencari kontak penularan. Kontak penulran tersebut haruse segera dirujuk ke UPK untuk
mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang bertujuan untuk mencegah penularan
kembali
2. PMO harus memastikan pasien TBC menelan obat secara teratur agar sembuh dari TBC
3. Dalam pemantauan pengobatan, PMO juga bisa menggunakan Kartu Kontrol PMO sebagai
rekaman aktifitas pengobatan dan juga memudahkan PMO dalam berkoordinasi dengan kader
dan petugas kesehatan
4. Mendorong pasien untuk melakukan pemeriksaan ulang dahak untuk memantau kemajuan
pengobata dan menyatakan bahwa pasien TBC sembuh atau tidak
5. Penyuluhan dilakukan untuk memberikan informasi sekaligus bentuk dukungan pada pasien dan
keluarganya dalam pengobatan TBC
Lama pengobata TBC bervariasi antara 6 – 9 bulan tergantung berat ringannya penyakit yang ditentukan
oleh tenaga kesehatan terlatih. Untuk pasien baru TBC pengobatan berlangsung selama 6 bulan
Dalam mengawasi pengobatan TBC dengan Obat Anti Tuberculosis (OAT). PMO HARUS
MENGAWASI LANGSUNG PASIEN SETIAP KALI MINUM OBAT
Waktu minum obat yang baik adalah SETIAP PAGI HARI SAAT PERUT KOSONG atau SETIAP
MALAM HARI SEBELUM TIDUR dengan jumalh obat yang telah ditentukan oleh Tenaga
Kesehatan
1. Amati : keadaan umum pasien TBC, seperti apakah Berat Badan pasien bertambah
2. Tanyakan : Kemajuan apa yang dirasakan pasien :
Apakah gejala TBC mulai berkurang
Apakah nafsu makan mulai bertambah
3. Periksakan : periksa ulang dahak selama pengobatan untuk perkembangan sesuai jadwal.
Pengobatan TBC bisa dinilai jika pasien TBC minimal telah mengikuti pengobatan selam lebih dari 2
minggu.
1. Di dalam tubuh seseorang yang sehat mungkin saja ada kuman TBC, namun karena daya tahan
tubuh yang baik, kuman TBC hanya hidup dan tinggal di dalam tubuh (menginfeksi) serta tidak
menyebabkan sakit
2. Diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi TBC (ada kuman TBC di dalam tubuhnya,
namun tidak sakit TBC)
3. Untuk menjaga daya tahan tubuh tetap baik kita dapat melakukan tindakan : asupan gizi yang
baik, olahraga yang cukup, tidak merokok serta menjaga sirkulasi udara dan melakukan
Perilakuk Hidup Sehat
4. Pengawasan menelan obat sangat penting untuk kesembuhan pasien TBC
5. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat mengurangi penularan TBC
6. Pengobatan TBC harus teratur :
a. Untuk menghilangkan kesempatan kuman hidup dan berkembang biak
b. Agar tidak menularkan kepada orang lain
c. Agar tidak terjadi kekebalan terhadap obat TBC