Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP CARING

Disusun oleh :

Velisia G. Pangandaheng
NIM (19011104053)

Kelas : A2

PRODI ILMU KEPERAWATAN

FK UNSRAT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan

BAB II ISI

2.1 Pengertian caring

2.2 Aspek utama caring

2.3

BAB III PEMBAHASAN

3.1

3.2

3.3

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam dunia keperawatan, sifat care seorang perawat sangat dibutuhkan
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien ataupun pasiennya khusunya
dalam memenuhi kebutuhan dasar pasien. Jika seorang perawat tidak menerapkan
konsep caring kepada pasiennya, maka asuhan keperawatan tidak akan berjalan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Dengan demikian akan terjadi kesenjangan antara
pasien dan perawat dan proses penyembuhan pun akan berjalan lambat.
Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi
bahan human science dan human care merupakan hal utama dan menyatukan tujuan
keperawatan sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan
pengetahuan empiris dengan estetis,humanitis,dan kiat (Watson,1985). Sebagai
pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang
menjadi inti keperawatan, seperti yang dikatakan oleh Watson (1985), human care is
the heart of nursing.
Studi literatur merupakan survei dan pembahasan literatur pada bidang
tertentu dari suatu penelitian. Studi ini merupakan gambaran singkat dari apa yang
telah dipelajari, argumentasi dan ditetapkan tentang suatu topik.

1.2 Rumusan masalah


1. Pengertian caring?
2.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian caring


Caring secara umum dapat diartikan suatu kemampuan berdedikasi bagi
orang lain, pengawasan dan waspada menunjukkan perhatian, perasaan empati pada
orang lain dan perassaan cinta atau menyayangi yang merupakan kehendak
keperawatan. ( Patter,P,A & Perry A.G, 2005).

Caring adalah tindakan yang menunjukan pemanfaatan lingkungan pasien


dalam membantu penyembuhan, memberikan lingkungan yang bersih, ventilasi yang
baik dan tenang kepada klien. (Florence Nightingale, 1860).

2.2 Aspek utama caring

1. Pengetahuan
2. Belajar dari pengalaman
3. Kesabaran
4. Kejujuran
5. Rasa percaya
6. Kerendahan
7. Harapan
8. Keberanian

MODEL CARING DAN KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN


INTERPERSONAL, KEPERAWATAN, CARING, PENGETAHUAN,
KETERAMPILAN, SIKAP, HUBUNGAN INTERPERSONAL

2.3 Teori Caring WATSON

Teori Transpersonal Watson tentang caring (1979, 1988) adalah model


holistic keperawatan yang menyebutkan bahwa tujuan caring adalah untuk
mendukung proses penyembuhan secara total (Hoover, 2002).
Teori menggambarkan suatu kesadran perawat untuk mengetahui apa yang di maksud
dengan menjadi perawat, sakit dan caring, serta pilih.
Teori caring transpersonal menolak pelayanan kesehatan dan tempat
pelayanan yang berorientasi penyakit sebelum diobati (Watson, 1988).

APLIKASI MODEL CARING TRANSPERSONAL WATSON

1. Melatih rasa cinta dan keppedulian


2. Menciptakan kepercayaan harapan
3. Meningkatan rasa sensitive terhadap diri dan sesame
4. Membangun pertolongan kepercayaan, hubungan manusia
5. Mengungkapkan perasaan positif dan negative
6. Menggunakan proses caring yang kreatif dalam penyelesaian masalah
7. Mempromosikan transpersonal belajar-mengajar
8. Mengutamakan aspek spiritual dan keyakinan untuk penyembuhan
9. Menyediakan caring berdasrkan kebutuhan dasar manusia
10. Menciptakan lingkungan yang menyembuhkan (terapeutik) Parker, M. (2001).

2.4 Nilai asuhan manusia dalam caring

1. Kasih sayang dan cinta adalah kekuatan kosmik yang paling universal dan
misterius dan tersusun atas energy psikis universal.
2. Untuk dapat bertahan hidup, seseorang harus menjadi lebih menyayangi dan
mencintai untuk memelihara humanitas mereka
3. Menyayangi dan mencintai diri mereka sendiri adalah hal penting sebelum
seseorang dapat menghargai dan merawat orang lain dengan welas asih dan
penuh martabat
4. Kasih sayang adalah esensi dari keperawatan dan merupakan focus paling
utama dan penyatuh untuk praktik keperawatan
5. Peran perawat mengalami penurunan dalam sistem pelayanan kesehatan dan
terancam oleh meningkatnya penggunaan teknologi medis dan batsan
birokrasi manajerial insstitusi
6. Kontribusi sosial, moral dan ilmiah keperawatan terhadap manusia dan
masyarakat terletak pada komitmennya terhadap ideal perawatan manusia
dalam teori, praktik dan penelitian.

2.5 Perilaku caring dalam keperawatan

1. KEHADIRAN
2. SENTUHAN
3. MENDENGARKAN
4. MEMAHAMI KLIEN
5. CARING DALAM SPIRITUAL
6. PERAWATAN KELUARGA
a. Caring bukanlah suatu yang dapat diajarakan, tetapi merrupakan hasil dari
kebudayaan, nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain.
b. Sikap keperawatan yang berhubungan dengan caring adalah kehadiran,
sentuhan, kasih sayang, mendengarkan, memahami, klien, caring dalam
spiritual, dan perawatan keluarga.

KEHADIRAN

Kehadiran adalah suatau pertemuan orang dengan orang yang merupakan


sarana untuk lebih mendekatkan dan menyampaikan manfaat caring.

Fredrikson (1999) menjelaskan bahwa kehadiran berarti “ada di” dan “ ada
dengan”. “ada di” tidak hanya berarti kehadiran secara fisik, tetapi juga termasuk
komunikasi dan pengertian. Hubungan interpersonal dari istilah “ada di” sepertinya
bergantung pada fakta kalau perawat sangat memperhatikan klien (Cohnen et all.
1994). Jenis kehadiran merupakan sesuatu yang ditawarkan perawat kepada klien
dengan maksud untuk mendapatkan dukungan kenyamanan, atau dorongan,
mengurangi intensitas perasaan yang tidak diinginkan, atau untuk menerangkan hati
(Fareed, 1996; Pederson. 1993)

SENTUHAN

Sentuhan dapat berupa kontak dan non kontak (Fredrikson, 1999). Sentuh
kontak seperti kontak langsung kulit dengan kulit, sedangkan sentuhan non kontak
adalah kontak mata.Keduanya digambarkan dalam 3 kategori: sentuhan berorientasi
tugas, sentuhan pelayanan, sentuhan perlindungan (Fredrikson. 1999). Sentuhan
caring adalah suatu bentuk komunikasi non verbal, yang dapat mempengaruhi
kenyamanan klien. Meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientassi tentang
kenyataan (Boyek danWatson. 1994).

MENDENGARKAN

Mendengarkan merupakan kunci, karena hal itu menunjukkan perhatian penuh


dan ketertarikan perwat. Mendengarkan termausk “mengerti” apa yang klien katakan.
Dengan memahami dan mengerti maksud klien serta memberikan respon balik
terhadap lawan bicara (kemper,1992). Mendengarkan sunguh-sungguh membuat anda
akan mengetahui ssecara benar dan merespon apa yang benar-benar berarti bagi klien
dan keluarganya. (Boykin, et al, 2003).
MEMAHAMI KLIEN

Suatu proses caring yang dikemukakan swanson (1991) adalah memahami


klien. Konsep tersebut terdiri atas pemahaman perawat terhadap klien tertentu dan
pemilihan inttervensi berikutnya (Raadwin, 1995). Memahami klien berarti perawat
menghindari asumsi, focus pada klien, serta ikut serta dalam hubungan caring dengan
klien yang memberikan informasi dan petunjuk untuk berfikir kritis dan memberikan
penilaian klinis.

CARING DALAM SPIRITUAL

Spiritual menawarkan rasa dan keterikatan yang baik, intrapersonal (hubungan


dengan dirinya sendiri), interpersoanal (hubungan dengan yang tidak terlihat, tuhan
atau kekuatan tertinggi).

Dalam hubungan caring, klien dan perawat saling memahami satu sama lain sehingga
keduanya berpindah menjadi hubungan pemulihan dengan melakukan yang berikut
(Watson,2003).

1.Mengerahkan harapan bagi klien dan perawat.

2. Mendapatkan interpretasi/pengertian tentang penyakit, “gejalah, atau perasaan


yang dapat diterima klien.
3. Membantu klien dalam menggunakan sumber daya sosial, “emosional, atau
spiritual.
4. Memahami bahwa hubungan caring menghubungkan “manusia dengan manusia,
roh dengan roh.
PERAWATAN DALAM KELUARGA

Individu hidup dalam dunia yang rumit. Setiap individu menjalani hidup
melalui hubungan dengan orang lain. Sehingga kepedulian terhadap sesama tidak
dapat terjadi pada keluarga individu yang terpissah. Sebagai seorang perawat, penting
untuk mengenali klien.

Perilaku perawat caring yang di butuhkan keluarga:

1. Bersikap jujur
2. Mengidentifikasi pilihan perawatan klien
3. Memberikan penjelasan yang lengkap dan jelas
4. Selalu memberikan informasi pada anggota keluarga
5. Memperlihatkan ketertarikan dalam menjawab pertanyaan dan memberikan
jawaban dengan jujur
6. Menyediakan dan mengatur privasi klien
7. Meyakinkan klien bahwa layanan keperawatan akan selalu tersedia
8. Membantu memandirikan klien semaksimal mungkin
9. Mengajarkan keluarga bagaimana menjaga kenyamanan fisik

Manfaat caring dalam keperawatan

1. Perawat dapat menggunakan kekuatan sugestif secara positif untuk


memberikan dukungan pada pasien untuk yakin akan mendapat kesembuhan.
Hal ini harus diawali dari keyakinan dalam diri perawat sendiri bahwa dengan
sentuhannya pasien akan dapat kesembuhan.
2. Pengalaman dalam pelayanan memberikan kekuatan bahwa peran perawat
merupakan variabel penting dalam pemberi kepuasan dan kesembuhan.
3. Untuk mendapat hubungan saling percaya dengan pasien membantu
memenuhi kebutuhan dasar manusia

Aplikasi caring dalam keperawatan

1. Memenuhi kebutuhan dasar pasien


Caring ditunjukan melalui penatalaksanaan kebutuhan dasar pasien dimana
kebutuhan fisik menjadi prioritas. Contohnya, memandikan,memakaikan
pakaian,memberi makanan dan mengangkat pasien.
2. Perawatan fisik membantu mengembangkan respon empati
Praktik penyediaan perawatan fisik untuk pasien memainkan peranan penting
dalam membangun pemahaman empatik terhadap dalam membangun
pemahaman empatik terhadap situasi pasien. Dengan cara ini hubungan yang
lebih dekat dengan pasien terbentu. Caring secara fisik memberi jalan utnuk
mengasuh dan mendukung secara emosional dan psikologis.

3. Hubungan yang optimis


Pendekatan lain yang diterapkan perawat adalah mengadopsi kesan optimisme
yang tidak dijamin ketika bersama pasien. Perawat mencoba mendorong
moral pasiennya, dan ini menambah semangatnya sendiri walaupun perawat
mengetahui bahwa ia tidak dapat jujur sepenuhnya tentang kondisi pasien
yang buruk dan masa depan pasien yang tidak pasti.
4. Mengatakan pada pasien untuk tidak khawatir.
5. Meskipun seseorang perawat tahu bahwa kondisi pasien tersebut kritis,
perawat harus mampu mengatakan pada pasiennya untuk tidak khawatir dan
menekankan aspek-aspek positif atas kondisi pasiennya yang kritis. Ia
melarang pasiennya berpikir terlalu banyak mengenai risiko kritis pasien dan
harus mendorong pasien untuk berpikir cepat sembuh. Intinya, seorang
perawat harus mampu meringankan kecemasan pasien.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pelayanan caring yang diberikan seorang perawat kepada pasiennya sangat


memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan kesehatan pasien. Tidak hanya
dalam pelayanan biologi saja, tetapi seorang perawat diharapkan mampu untuk
memberikan dukungan dari dalam dan luar seorang pasien. Dengan teori caring maka
seorang perawat bisa memberi asuhan fisik maupun mental. Kegiatan ini dilakukan
dalam upaya peningkattan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan,
pemulihan, serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan
kesehatan utama, untuk memungkinkan setiap orang mencapai sehat dan produktif.

3.2 Saran

Penekanan pada kepedulian dan kepercayaan,komitmen membantu orang lain


dan berbagai unsur caring yang lain harus sudah dibangun sejak perawat dalam masa
pendidikan. Selain itu perlu dilakukakn sosialisasi aplikasi caring pada perawat guna
memberikan pemahaman yang mendalam tentang apa yang harus dilakukan perawat
agar bersikap caring dalam setiap kontak dengan pasien. Indicator-indikator caring
harus dilenal dan diaplikasikan dalam perawtatan serta dievaluasi secara terus
menerus.

DAFTAR PUSTAKA
Liza.2006.Pengantar Caring dalam http://www.foxitsoftware.com
Nazirudin, Udin.2004.Buku Ajar:Caring keperawatan

Noname.Caring ilmu dalam keperawatan

PPNI.2005.Standar Kompetensi perawat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai