Jurnal Kimia Indo

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pendidikan Kimia

Vol. 8, No. 3, Desember 2016, 207-212 ISSN:2085-3653


http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpk

Pengembangan Pengajaran Kimia Koloidal Inovatif


Modul untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas Berdasarkan
Proyek
Pembelajaran Berbasis

1
Jurusan Kimia,Fakultas Sain-Teknologi dan Informasi, Universitas Sari
Mutiara Indonesia
2
Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan
*Korespondensi: lenynovita8@gmail.com

Abstrak. Paradigma pengembangan potensi sumber daya manusia menghasilkan


tuntutan di semua bidang, tidak hanya kualitas sumber daya manusia, tetapi karakter
manusia itu sendiri. Inovasi pembelajaran yang dimasukkan ke dalam buku ajar
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mengembangkan karakter
generasi bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku teks kimia
SMA / MA XI inovatif untuk kelas paruh kedua berdasarkan standar kurikulum 2013
yang digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, efektif, dan
menyenangkan, dan membantu peserta didik mendapatkan hasil belajar yang optimal.
Populasinya adalah semua sekolah menengah atas di Sumatera Utara. Sampel dalam
penelitian ini diambil secara purposive sampling, yaitu SMA Hang Tuah Belawan,
SMAN 9 Medan dan SMAN 19 Medan masing-masing sebanyak 2 kelas. Kelas
Eksperimen dan Kontrol. Data dianalisis dengan menggunakan independent sample t-
test dengan SPSS 20 for windows pada tingkat signifikansi 0.05 = 0,05. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa buku teks kimia inovatif telah berhasil dikembangkan menjadi
bahan ajar yang lengkap dan pembelajaran interaktif yang relevan dengan materi
pelajaran kimia dan sub mata pelajaran dalam buku teks inovatif hasil pengembangan.
Buku teks yang inovatif dapat digunakan untuk mempelajari pembelajaran yang
berpusat pada guru asli diubah menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Kata kunci: buku teks kimia, kurikulum 2013, model PjBL, sekolah menengah

PENDAHULUAN Penelitian Mustofa (2010) mengenai hasil


belajar menunjukkan bahwa kemampuan
Perkembangan paradigma-paradigma siswa kelas XI IPA dalam menyelesaikan
soalmengenai potensi sumber daya manusia di soal konseptual dan soal-soal algoritmik
pada berbagai lembaga bisnis/perusahaan yang materi larutan asam-basa, buffer
(Khodryah, semakin mengglobal dewasa ini telah semakin
2010), dan larutan garam, Amarlita
(2010) cenderung merubah kriteria potensi lulusan menemukan kesalahan konsep pada
siswa yang dibutuhkan dalam dunia kerja dengan kelas XI dalam mempelajari konsep
materi berbagai peran/jabatannya (Silalahi, 2013).
Laju Reaksi.
JPKim Vol. 8, No. 3, 2016

Untuk menjawab tantangan tersebut maka


Kesalahan konsep kimia disebabkan
pemerintah berupaya untuk meningkatkan karena kurangnya penguasaan materi kimia
kompetensi lulusan sumber daya manusia siswa. Beberapa faktor penyebab kurangnya
Indonesia. penguasaan materi kimia bagi siswa SMA/MA
Salah satu usaha pemerintah dalam diantaranya adalah: (1)
sistematika dan meningkatkan kompetensi lulusan di urutan materi pelajaran
yang belum mampu Indonesia yaitu menerapkan kurikulum 2013. memotivasi siswa
belajar karena mengajarkan
Pada kurikulum 2013 tersebut, terdapat materi pelajaran yang tergolong sulit
tanpa beberapa kelompok mata pelajaran peminatan memberikan pengertian dasar
yang yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai diperlukan, (2) siswa sering belajar
dengan bakat, minat dan kemampuannya. Salah satu cara menghafal tanpa membentuk
pengertian mata pelajaran peminatan yang ada di terhadap materi kimia
yang dipelajari, (3)
SMA/MA diantaranya adalah Kimia
materi pelajaran yang diajarkan
mengambang (Kemendikbud, 2013).
sehingga siswa tidak dapat menemukan
Beberapa penelitian mengenai materi
‘kunci’ untuk mengerti pelajaran yang
sedang pelajaran kimia telah banyak dilakukan. dipelajari, dan (4) guru tertentu kurang
Penelitian tersebut menunjukkan terdapat berhasil menyampaikan konsep bagi siswa
kesalahan konsep kimia pada siswa. untuk menguasai materi pelajaran karena
Kesalahan konsep tersebut menyebabkan kurangnya penguasaan metode pembelajaran
siswa kurang memahami pelajaran kimia.
(Situmorang, 2004).
Simatupang, dkk (2013) menyebutkan Inovasi pembelajaran dan integrasi
bahwa salah satu upaya meningkatkan pendidikan karakter di dalam buku ajar
pemahaman, penguasan dan kompetensi akan dapat memberi peluang
lulusan terhadap kimia adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan dan
menyediakan fasilitas belajar. Fasilitas mengembangkan karakter bangsa sesuai
belajar bukan hanya kursi, meja ataupun dengan budaya di Indonesia (Situmorang,
sarana dan prasarana pendidikan yang 2013). Inovasi pembelajaran untuk
mendukung proses belajar mengajar. meningkatkan prestasi belajar siswa pada
Lebih lanjut fasilitas belajar disebutkan materi pelajaran kimia sangat perlu
pada beberapa penelitian yang telah dilakukan karena berhubungan dengan
dilakukan berkaitan dengan buku peningkatan kualitas lulusan dalam
pelajaran. Buku pelajaran merupakan mengisi lapangan kerja bidang kimia
salah satu akses pendidikan yang penting (Matchmes,dkk, 2009). Inovasi yang dapat
dalam menyelenggarakan pendidikan dilakukan yaitu dengan memanfaatkan
nasional. Buku ajar berupa buku teks saat teknologi informasi (Tompkins, 2006),
ini masih banyak digunakan sebagai penggunaan model pembelajaran aktif
sumber belajar di sekolah. Harahap (2013) seperti model pembelajaran Project Based
menyatakan bahwa selama ini proses Learning (PjBL) yang efektif
pembelajaran masih menggunakan bahan mengembangkan keterampilan proses
ajar berupa buku teks. Makewa, dkk (2012) ilmiah mahasiswa (Mihardi, 2013; Ozer
melaporkan bahwa sumber media belajar dan Ozkan, 2013, dan Rohendi dan
tersebut sangat berguna dalam pengajaran Dulpaja (2013).
bahasa Inggris di kelas. Buku teks yang
digunakan dapat lebih aplikatif dan METODE
inovatif maka dapat disusun materi yang
dapat membuat siswa aktif belajar. Penelitian ini termasuk penelitian dan
pengembangan (Research and
L. Novita dkk.
JPKim Vol. 8, No. 3, 2016

Development) Borg & Gall yang Analisis data hasil penelitian


dimodifikasi sesuai kebutuhan. Bahan ajar
untuk kelas XI SMA/MA semester 1 yang Data hasil belajar diperoleh melalui
diintegrasikan dengan inovasi dengan aplikasi buku ajar kmia inovatif untuk
model pembelajaran project based pembelajaran sistem koloid pada siswa
learning (PjBL) divalidasi oleh 3 orang SMA. Evaluasi pendahuluan (pretest)
dosen dan 3 orang guru kimia sebagai dilakukan sebelum pembelajaran, evaluasi
validator ahli. Instrumen dalam penelitian tahap pertama (Posttest-1) dilakukan
ini berupa angket berdasarkan BSNP yang setelah selesai paket pembelajaran, dan
terdiri dari empat standar kelayakan, yaitu evaluasi tahap kedua (Posttest-2)
standar kelayakan isi, standar kelayakan dilakukan setelah pembelajaran
bahasa, standar kelayakan penyajian, dan berlangsung selama satu bulan. Untuk
standar kelayakan kegrafikaan. analisis data hasil belajar siswa dilakukan
uji normalitas dengan uji Kolmogorof-
SmirnovTest menggunakan SPSS 20 pada
Populasi dan Sampel
sig. >  (0,05). Untuk mengetahui apakah
Populasi penelitian ini adalah seluruh data yang telah dikumpulkan berdistribusi
siswa kelas XI Semester 2 SMA/MA pada normal atau berasal dari populasi yang
Tahun Ajaran 2013/2014, dari SMA Hang bervarians sama (homogen) digunakan uji
Tuah Belawan, SMA Negeri 9 Medan, dan homogenitas
SMA Negeri 19 Medan. Penelitian ini telah
dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2014. 208207
Sedangkan sampel yang ditetapkan dalam varians (Levene’s test). Pengujian hipotesis
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA dilakukan dengan menggunakan uji
dari SMA Hang Tuah Belawan, SMA independent sample t-test pada taraf
Negeri 9 Medan, dan SMA Negeri 19 signifikansi  = 0,05 dengan SPSS 20.
Medan, masingmasingsebanyak 2 kelas.
Masing-masing dari tiap sekolah diambil
HASIL DAN PEMBAHASAN
satu sebagai kelas eksperimen dan satu
lagi sebagai kelas kontrol. Sampel dipilih Deskripsi buku ajar kimia inovatif
secara purposive sampling. Dimana kelas untuk pembelajaran kimia
pertama sebagai kelas eksperimen dengan
menggunakan buku ajar kimia Buku ajar kimiainovatif terdiri dari
inovatifdankelas kedua sebagai kelas beberapa komponen inovatif pada setiap
kontrol tanpa menggunakan buku ajar pokok bahasan materi kimia kelas XI SMA
kimia inovatif. Adapun instrumen yang dikembangkan untuk dapat meningkatkan
digunakan adalah lembar angket validasi hasil belajar kimia siswa. Buku ajar kimia
tim ahli dan test kognitif yang inovatif dikembangkan sesuai dengan
sudahterstandar. Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat
pada
Tahapan penelitian
Tahapan penelitian terdiri atas (1)
Pengembangan materi pelajaran kimia
yang relevan dan sesuai kurikulum 2013,
(2) Inovasi materi ajar agar sederhana,
lengkap, menarik, dan memotivasi siswa
belajar mandiri, (3) Standarisasi buku ajar
kimia SMA berdasarkan standar isi BSNP
dan UNESCO, dan (4) Penggunaan buku
ajar untuk meningkatkan hasil belajar
kimia pada siswa SMA.

L. Novita dkk.
JPKim Vol. 8, No. 3, 2016

Kompetensi Inti (KI) kurikulum 2013


melalui integrasi materi pembelajaran dan
kegiatan proyek siswa yang disusun secara
sistematis dan sederhana untuk
mendukung teori masing-masing pokok
bahasan pelajaran kimia kelas XI SMA.
Inovasi buku ajar dilakukan dengan cara
menambahkan materi pelajaran melalui
kimia makanan, jendela kimia, proyek
berupa lembar kegiatan siswa, contoh soal
dari negara lain dan PISA (Programme
for International Student Assessment).
Buku ajar yang sudah lengkap selanjutnya
dikemas dalam bentuk hard copy dan
elektronik. Secara umum inovasi yang
diintegrasikan dalambuku ajar
dirangkumpadaTabel 1.
Tabel 1. Deskripsi inovasi dan komponen pengembangan buku ajar kimia inovatif
Pokok Inovasi dan Komponen Halaman
No
Bahasan Pengembangan Buku
1 Larutan Asam Kimia makanan (pengempukkan daging 11
dan  menggunakan nanas)
Basa  Proyek berupa lembar kegiatan siswa 24-33
Soal negara lain (Afsel) dan PISA (Programme 40-45

for International Student Assessment)
2 Kesetimbagan  Kimia makanan (pengawetan makanan 50
dalam Larutan  menggunakan garam)
Jendela kimia berupa informasi mengenai 52
 penemuan terkini yang berhubungan dengan
garam Proyek berupa lembar kegiatan siswa 70-73
3 Sistem Koloid  Kimia makanan (pembuatan yogurt 91
 menggunakan susu) Jendela kimia berupa
informasi mengenai pembuatan sabun 93
 menggunakan minyak sisa (jelantah) Proyek
berupa lembar kegiatan siswa

Soal negara lain (Afsel) dan PISA (Programme 95, 97
for International Student Assessment) 104-109
tentang kualitas buku ajar inovatif
berdasarkan kriteria penilaian yang
disediakan. Hasil penilaian responden
Standarisasi buku ajar kimia sebagai ukuran kualitas buku ajarhasil
Buku ajar kimia hasil pengembangan pengembangan untuk SMA kelas XI
telah distandarisasi menggunakan penilai semester 2 diringkas pada Tabel 2.
ahli Dosen kimia dan Guru kimia, Responden memberikan penilaian kategori
dilanjutkan dengan ujicoba buku ajar pada kategori baik terhadap kualitas buku
dalam pembelajaran kepada siswa SMA. ajar yang dikembangkan dengan rata-rata
Kepada masing-masing responden telah 3,50. Seluruh paramater yang diajukan di
diberikan satu set buku ajar hasil dalam komponen penilaian ditanggapi
pengembangan, dan responden diminta positif oleh responden. Penilaian akhir
menilai atau memberikan pendapat yang diberikan responden terhadap buku
L. Novita dkk.
JPKim Vol. 8, No. 3, 2016

ajar inovatif berturut-turut oleh Dosen pokok bahasan sistem koloid pada
kimia (3,33), dan Guru kimia (3,67), kelompok
semuanya tergolong dalam kategori baik
(Tabel 2). Tidak ada penilaian yang rendah 209207
diberikan oleh dosen dan guru pada eksperimen, dan sebagai pembanding
masing-masing komponen dipergunakan buku ajar pegangan siswa
yang
pada kelas kontrol. Sebelum pembelajaran
ditanyakan.Dapat dinyatakan bahwa buku
ajar kimia inovatif layak dilakukan, penguasaan siswa terhadap
untuk
dipergunakan dalam pembelajaran padasistem koloid dievaluasi seperti dirangkum
pada
pengajaran sistem koloid pada siswa SMA
karena sudah memenuhi kualitas baik Tabel 3. Hasil pretest berfungsi untuk
sesuai standar BSNP dan UNESCO. membebaskan outlier sehingga yang
dipergunakan dalam penelitian adalah
Penggunaan buku ajar kimia inovatif siswa SMA yang memiliki kemampuan
dalam pembelajaran kimia akademik relatif sama.
Buku ajar kimia inovatif dijadikan
sebagai bahan ajar pada pengajaran kimia

Tabel 2. Kualitas buku ajar kimia inovatif menurut penilaian Dosen Kimia (D), dan
Guru Kimia (G). Angka adalah rata-rata dari kelompok responden (total 6
responden).

Komponen Ratarata
D G
Buku Komponen yang dinilai
(n=3) (n=3)
Ajar Inovatif
Wawasan - Menambahkan semangat 3,33 3,67 3,50
Produktivitas - kewirausahaan 3,67 3,33 3,50
Menumbuhkan etos kerja
Penggunaan Keterpahaman peserta didik 3,33 4,00 3,67
Bahasa - terhadap pesan
- Kesesuaian ilustrasi dengan 3,33 3,67 3,50
substansi pesan
Penyajian - Berpusat pada peserta didik 3,33 3,67 3,50
Pembelajaran - Kemampuan memunculkan umpan 3,67 3,67 3,67
balik untuk evaluasi diri
Keakuratan Materi Akurasi Fakta 3,00 3,67 3,33
-
- Akurasi Konsep 3,00 3,67 3,33
3,33 3,67 3,50
Rata-rata

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas, Homogenitas Pretes, Postes dan Gain

KolmogorofSmirno Levene’
No Data Sig. Ket Sig. Ket
vZ s Test F
1 Pretes 1,33 0,058 Norma 0,003 0,957 Homogen
l
2 Postes
L. Novita dkk.
1,302 0,067 Norma 0,071 0,791 Homogen
l
3 Gain 0,709 0,696 Norma 0,43 0,513 Homogen
l
JPKim Vol. 8, No. 3, 2016

Hasil analisis menunjukkan bahwa kelas eksperimen. Dimana pada kelas


responden yang diikutkan dalam eksperimen menggunakan buku ajar kimia
penelitian ini bersifat homogen (sig. 0,957 inovatif hasil pengembangan sebesar 59%
> 0,05) dan berdistribusi normal (sig. dan kelas kontrol menggunakan buku ajar
0,058 > 0,05). Dari uji peningkatan hasil pegangan siswa sebesar 49%. Histogram
belajar kimia siswa diperoleh peningkatan nilai gain dapat dilihat pada Gambar 1
hasil belajar kimia siswa untuk kedua berikut.

0,59
0,49
0,6
0,4 0,16 0,17 Nilai Gain
0,2
0 Standar
Deviasi

Gambar 1. Histogram nilai gain kelas eksperimen dan kelas kontrol

210207
Tabel 4. Hasil belajar siswa (nilai) berdasarkan evaluasi belajar (post test 1 dan post
test 2) pada pembelajaran kimia kelas XI di SMA Kota Medan. Angka adalah
nilai rata-rata dan standar deviasi pada masing-masing kelompok sampel.
Keefektifan dihitung berdasarkan selisih post test 1 dilakukan setelah
pembelajaran dan post test 2 dilakukan 1 bulan setelah pengajaran

HasilBelajar (Nilai) Siswa Pada Pengajaran Kimia Efektivitas


Sekol Pretest Post test 1 Post test 2 (%)
ah Kontrol Eksperim Kontrol Eksperime Kontrol Eksperim Kt Eks
en n en rl p
SMA 30,00±7, 34,46±7, 55,87±7, 68,57±11, 52,83±9,8 66,07±10, 95 96
A 39 86 64 37 7 92
SMA 19,81±8,4 20,74±9, 53,33±11, 65,00±8,3 48,15±14, 61,67±13, 90 95
B 9 06 18 2 22 66
SMA 20,38±11, 23,61±10, 69,88±8, 76,67±12, 65,13±8,3 72,78±14, 93 95
C 95 25 51 07 6 71
Total 23,40±9, 26,27±9, 59,69±9 70,08±10 55,37±10, 66,84±13 9 95
28 06 ,11 ,59 82 ,10 3
Keterangan: A = SMA Hang TuahBelawan, B = SMA N 9 Medan, dan C = SMAN 19
Medan
Untuk mengetahui keefektifan buku
ajar inovatif dalam meningkatkan daya
ingat siswa terhadap penguasaan konsep
L. Novita dkk.
JPKim Vol. 8, No. 3, 2016

materi pada pokok bahasan sistem koloid dan (3) Efektivitas buku teks kimia dalam
maka kepada siswa diberikan evaluasi meningkatkan ingatan siswa menunjukkan
tahap dua (post test 2) setelah jangka bahwa kelompok eksperimen (95%) lebih
waktu satu bulan setelah perlakuan tinggi dibandingkan kelompok kontrol
pembelajaran telah berlalu menggunakan (93%). Penggunaan buku teks yang
paket soal yang relatif sama dengan yang dikembangkan untuk siswa SMA/MA kelas
dilakukan pada post test 1, seperti XI semester 2 efektif dalam meningkatkan
dirangkum pada Tabel 4.Pola penurunan hasil belajar siswa.
hasil belajar post test 2 diperoleh pada
kedua kelompok percobaan dibanding DAFTAR PUSTAKA
dengan hasil belajar yang diperoleh pada
post test 1. Hasil belajar siswa pada Amarlita.D.M., (2010). Identifikasi
kelompok eksperimen (M = 66,84 ± 13,81) Kesalahan
lebih tinggi dibanding kelompok kontrol Konsep Materi Laju Reaksi pada
(M = 55,37 ± 10,82), terdapat perbedaan Siswa
hasil belajar yang signifikan antara Kelas XI SMA Negeri 1 Pagak dan
kelompok eksperimen dengan kelompok Perbaikannya dengan Menggunakan
kontrol (sig. 0,000 < Strategi Konflik Kognitif, Program
(0,05). Studi Pendidikan Kimia. Program
Keefektifan buku ajar kimia dalam Pascasarjana, Universitas Negeri
meningkatkan daya ingat siswa diketahui Malang
pada kelompok eksperimen (95%) lebih Ahyan, S., (2012), Penelitian
tinggi dibanding kelompok kontrol (93%) Pengembangan dalam Pendidikan,
namun tidak banyak berbeda. Hal ini www.yekamath.wordpress.com akses
disebabkan karena setelah paket Februari 2014
pembelajaran selesai, semua siswa di dua Harahap, S.J., (2013), Pengembangan
kelompok perlakuan (eksperimen dan Buku Ajar Bioteknologi SMA
kontrol) menggunakan buku inovatif yang Berbasis Literasi Sains, Program
diperoleh dari teman sebaya karena buku Pascasarjana Universitas Negeri
kimia inovatif memiliki isi yang menarik Medan, Medan
sehingga dapat mendorong siswa untuk Kemendikbud, (2013), Kurikulum 2013,
belajar mandiri. Contoh soal yang tersedia Kompetensi Dasar Sekolah Menengah
di dalam buku seperti kimia makanan Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA),
menjadikan siswa belajar kimia Kementrian Pendidikan dan
itensifsehingga efektif dalam Kebudayaan, Jakarta
meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pengajaran sistem koloid. 211207
Khodaryah. N., (2010), Analisis
KESIMPULAN
Kesalahan Konsep Tentang Larutan
Berdasarkan hasil penelitian dan Buffer Pada Siswa Kelas XI IPA
pembahasan dapat disimpulkan beberapa SMAN 2 dan SMA
hal sebagai berikut: (1) Buku teks kimia YPK Bontang Serta Upaya
inovatif yang dikembangkan untuk
Memperbaikinya dengan
SMA/MA kelas XI semester 2 adalah layak
Menggunakan Strategi Konflik
dan sesuai dengan kurikulum; (2)
Kognitif, Program Studi Pendidikan
Berdasarkan hasil analisis data masing-
Kimia. Program Pascasarjana,
masing sekolah menunjukkan bahwa
Universitas Negeri Malang
pengaruh penggunaan buku kimia inovatif
SMA/MA kelas XI semester 2berdasarkan Makewa, L.N., Role, E., dan Ngussa, B.,
kurikulum 2013 memberikan hasil belajar (2012), Usefulness of Media Resources
kimia yang lebih baik dibandingkan in English Instruction: A Case of
dengan hasil belajar siswa yang diajar Adventist Secondary Schools in
tanpa menggunakan buku kimia inovatif;
L. Novita dkk.
JPKim Vol. 8, No. 3, 2016

Tanzania, Journal of Education and PengembanganBuku Ajar Kimia


Practice 3(15): 163-172 Inovatifuntuk SMA/MA kelas X
Matchmes, K., Johnson, E., Fox, J. Dan Semester II, Jurnal Pendidikan Kimia,
Burke, M.S., (2009) Teaching 5(2): 83-90
Qualitative Situmorang, M., (2004), Inovasi Model-
Research Methods through model Pembelajaran Bidang Sains
ServiceLearning, The Qualitative untuk
Report 4(1): 155-165 Meningkatkan Prestasi Belajar
Mihardi, S., Harahap, M.B., dan Sani, R.A., Mahasiswa, Prosiding Konaspi V
(2013), The Effect of Project Based Surabaya tahun 2004,
Learning Model with KWL Worksheet http://prosiding.unesa.ac.id/downloa
on Student Creative Thinking Process d/k
in Physics Problems, Journal of
onaspi-unesa-v/146.pdf
Education and Practice 4(25): 188-
200 Situmorang, (2013), Pengembangan Buku
Mustofa, (2010) Analisis Pemahaman Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi
Konseptual dan Pemahaman Pembelajaran Dan Integrasi
Algoritmik Materi Larutan Asam- Pendidikan Karakter Untuk
Basa, Buffer dan Larutan Garam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,
Siswa Kelas XI SMAN 3 Mojokerto Universitas Negeri Medan, Medan.
serta Upaya Perbaikannya dengan Situmorang, M., Retno, D.W., dan Sri, M,
(2013), Pengembangan Buku Ajar
Pendekatan Mikroskopik, Program
Kimia SMA/MA Melalui Inovasi
Studi Pendidikan Kimia. Pembelajaran dan Integrasi
Program Pascasarjana. Universitas PendidikanKarakter, Prosiding
Negeri Malang Seminar Hasil Lembaga
Özer, D.Z., dan Özkan, M., (2013), The Penelitian Unimed, 1-8
Effect of Project Based Learning
Tompkins, C.J., Rosen, A.L., dan Larkin,
Method on Science Process Skills of
H., (2006), Guest Editorial: An
Prospective Teachers of Science
Analysis of Social Work Textbooks for
Education in Biology
Aging content: How Well do Social
Lessons,International Online Journal
Work Foundation Texts Prepare
of Educational Sciences, 5(3): 635-
Students for Our Aging Society?,
645
Journal of Social Work Education
Rohendi, D., dan Dulpaja, J., (2013), 42(1): 3-24.
Connected Mathematics Project (CMP)
Model Based on Presentation Media to

the Mathematical Connection Ability


of Junior High School Student,
Journal of Education and Practice,
4(4): 17-22
Silalahi, A., (2013), Penerapan Model
Contextual Instruction yang
Merupakan Industrial Practice dalam
Pembelajaran
Kimia Sangat Rasional
Menumbuhkembangkan Soft Skills
Peserta Didik, Jurnal Pendidikan
Kimia, 5(2): 129-131
Simatupang, N.I., Situmorang, M., dan
Silaban, R., (2013), 207212

L. Novita dkk.

Anda mungkin juga menyukai